Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

PEMBAHASAN

Proses aplikasi manajemen dan kepemimpinan mahasiswa magister kepemimpinan


dan manajemen FIK Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan kegiatan yang di
perlukan dalam rangka memberikan pengalaman dalam melakukan aplikasi teori dan konsep
kepemimpinan dan manajemen keperawatan yang didapat pada saat perkuliahan. Dimana
lahan kegiatan aplikasi dilakukan di RS EMC Tangerang. Pada bab pembahasan ini
merupakan suatu proses melihat keterkaiatan antara teori-teori yang menunjang dalam
menyelesaikan masalah-masalah terkait manajemen asuhan dan pelayanan di RS EMC
Tangerang.
Dari masalah yang di dapat di rawat inap RS EMC Tangerang kesimpulan yang didapat
terkait pentingnya proses dan fungsi manajemen di aplikasikan oleh stake holder
keperawatan terkait yang ada di rawat inap dalam rangka menjaga mutu dan optimalisasi
pelayanan di rawat inap RS EMC Tangerang. Proses komunikasi dan koordinasi dalam hal ini
sudah berajalan dengan baik dengan bukti setiap hari adanya morning report dan setiap bulan
dilakukan rapat Bulanan dengan manajer keperawatan sehingga proses monitoring dan
evaluasi dapat berjalan dengan baik, hanya saja proses sosialisasi yang dirasa sangat perlu
ditingkatkan lagi terkait dengan proses pelayanan ataupun asuhan keperawatan. Beradasarkan
hasil prioritas masalah yang ditemukan di rawat inap melalui wawancara, observasi dan
kuesiner kepada perawat pelaksana, Kepala ruangan, Manajer Keperawatan, Komite
keperawatan dan Ketua Mutu Rumah sakit terkait pelayanan dan asuhan keperawatan di
rawat inap yaitu; Belum optimalnya proses supervisi keperawatan dan pelaksanaan hand over
antar perawat diruangan. Sehubungan dengan prioritas masalah tersebut terkait manajemen
pelayanan yaitu
1. Belum optimalnya peran supervisi keperawatan di rawat inap sehubungan dengan Hasil
kuisioner yang disebar kepada 59 perawat, 25,4% ketua tim dan pelaksana mengatakan
selalu dilakukan supervise untuk evaluasi proses pekerjaan mereka, 62,7% mengatakan
sering, 10,2% mengatakan jarang dan 1,7% mengatakan tidak pernah. Dan Hasil
wawancara dengan Kepala Departemen dan Kepala Ruang bahwa proses supervisi ada
dilakukan, tapi belum ada format yang baku terkait proses supervisi.
2. Belum optimalnya pelaksanaan hand over antar perawat diruangan di RS EMC
Tangerang. Hasil wawancara dengan manajer keperawatan, koordinator rawat inap dan
kepala mutu RS mengatakan bahwa pelaksanaan hand over dan komunikasi efektif sudah
dilakukan namun belum optimal dan Hasil Observasi Hasil observasi, sudah ada formular
untuk menulis hand over, dalam pelaksanaannya masih ada beberapa hal yang penting
belum terdokumentasi (secara lisan disampaikan)

Desiminasi dan resosialisasi yang dilakukan berupa penyusunan tools supervisi keperawatan
di rawat inap, Berdasarkan evaluasi proses pelaksanaan desiminasi dan resosialisasi terkait
masalah manajemen pelayanan dan asuhan keperawatan yang dilakukan di rawat inap RS
EMC Tangerang dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. Proses penyajian desiminasi dan resosialisasi dilakukan dengan kondusif peserta
sebanyak 100% peserta sesuai sasaran yang di undang dapat hadir dan aktif dalam proses
desiminasi dan resosialisasi terkait perbaikan masalah manajemen pelayanan dan asuhan
keperawatan rawat inap RS EMC Tangerang, dari hasil evaluasi kognitif peserta dalam
peneyelesaian masalah pelayanan melalui pre test dan post test dengan nilai rata-rata dari 54
menjadi 96 naik sebesar 77% . Sedangkan hasil resosialisasi identifikasi pada saat tindakan
perawat dan bidan mampu menjelaskan apa yang sudah dijelaskan oleh mahasiswa aplikasi
Berdasarkan hasil evaluasi dilakukan penilaian evaluasi hasil pemahaman para kepala
ruangan dan perawat penanaggung jawab shift rawat inap mampu melaksanakan monitoring
pelaksanaan hand over antar perawat diruangan sesuai Standar Prosedur operasional (SPO)
yang telah ditentukan. sedangkan hasil evaluasi proses implemetasi pengunaan tools supervisi
keperawatan yang dilakukan di rawat inap menurut kepala ruangan yang melakukan supervisi
keperawatan terhadap perawat pelaksanan proses supervisi dapat dilakukan dengan mudah
dan hasil yang terukur.
Proses perubahan yang terjadi dalam penyelesaian masalah pelayanan dan asuhan
keperawatan di rawat inap merupakan proses perubahan yang positif dalam rangka menjaga
dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rawat inap RS EMC Tangerang. Menurut
Sprandley perubahan terencana harus secara konsisten dilakukan monitoring dalam
pengembangan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan system perubahan. Oleh
sebab itu dalam menentukan suatu masalah baik pelayanan ataupun asuhan keperawatan yang
sudah dilakukan oleh mahasiswa dalam proses identifikasi selanjutnya di Analisa masalah
dan dikemukakan masalah terkait pelayanan dan asuhan keperawatan di rawat inap untuk
dilakaukan alternative pemecahan masalahnya dengan melakukan desiminasi dan sosialisasi
terkait perencanaan perbikan masalah tersebut sesuai dengan konsep perubahan Spradley
yaitu; menegnali gejala, mendiagnosa masalah prioritas dan mencari alternative pemecahan
masalah yang terjadi denga presentasi awal menjadi proses awal strategi perubahan yang
dilakukan. Sesuai teori daro rogers perubahan harus mengandung unsur keuntungan proses
perubahan terkait mamajemen pelayanan proses supervisi kompetensi dilakukan berpengaruh
terhadap peningkatan kompetensi perawat pelaksanan dan dapat digunakan sebagai bukti
evaluasi atau kredensial kompetensi perawat pelaksana.
Dengan perbaikan dan perubahan manajemen pelayanan dan asuhan keperawatan
dengan dilakukannya supervisi terhadap perawat pelaksanan akan menjaga dan meningkatkan
kompetensi perawat pelaksana dan dengan pelaksanaan monitoring tindakan identifikasi pada
saat tindakan yang dilakukan dengan pengalian informasi dan pengumpulan data berdasarkan
wawancara dan obervasi diharapkan dapat meningkatkan mutu RS dan mencegah kejadian-
kejadian yang tidak diingkan. Dari proses perbaikan pelayanan dan asuhan di rawat inap
tersebut hasil akhirnya adalah pasien merasa puas dengan pelayanan dan asuhan keperawatan
yang diberikan di rawat inap RS EMC Tangerang.
Dalam proses kegiatan sampai dengan evaluasi banyak permasalahan dan hambatan
yang terjadi sehingga proses tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa
untuk dilakukan tindak lanjut oleh pihak RS EMC Tangerang dalam dalam hal ini proses
lanjutan yang harus dilakukan tindak supervisi kompetensi adalah proses perencanaan
program supervisi berkelanjutan, pengesahan Kebijakan, panduan, instrument dan SPO
supervisi yang telah diberikan dan penomoran formulir hand over dan formular monitoring
hand over pada saat tindakan untuk dilakukan tindak lanjut yaitu jadwal monitoring
dijalankan. Manusia adalah keadaan seimbang antara kekeuatan-kekuatan pendorong (driving
forces) dan kekuatan-kekuatan penahan (Restraining forces). Kekuatan itu terlihat dari
support dan dukungan penuh dari manajer keperawatan, ketua mutu Rumah Sakit, para
kepala ruangan rawat inap dan perawat pelaksana yang telah ikut membantu mahasiswa
dalam perubahan dan perbaikan pelayanan dan asuhan keperawatan di rawat inap catatan
perbaikan yang harus dilakukan tahap selanjutnya diataranya; 1) Optimalisasi peran perawat
pelaksanan rawat inap dalam pelaksanaan pelyanan dan asuhan keperawatan di rawat inap, 2)
Peningkatan pengetahuan terkait pentingnya supervisi dan optimalisasi pelaksanaan hand
over, 3) Peningkatkan peran monitoring managerial keperawatan dalam rangka menjaga mutu
pelayanan adan asuhan keperawatan di rawat inap, 4) peningkatan komitmen dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan dan patient safety di rawat inap RS EMC Tangerang.

Anda mungkin juga menyukai