USULAN PENELITIAN
Oleh
BAYU MARGA NURMAULANA HERWANTO
1930811081
Oleh
Bayu Marga Nurmaulana herwanto
NIM : 1930811081
Sukabumi, 2022
Mengetahui,
NIP: 117803044
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................ 11
2.1.1 Manajeman.................................................................................................. 11
ii
3.1 Objek Penelitian ................................................................................................ 29
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Data karyawan keluar periode 30 juli - 26 Oktober 2022 ............................ 6
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut data bekraf pada tahun 2018 terlihat bahwa secara nasional
perkembangan industri kreatif fesyen hingga kini menempati urutan kedua setelah
kuliner, Hal ini termasuk perkembangan yang baik pada industri fesyen di Indonesia.
Keberhasilan fesyen juga dipengaruhi dengan perkembangan trend berbusana dan
perkembangan sosial media dalam bertukar informasi, trend, harga, dan lain-lainnya.
Berikut gambar perkembangan industri fesyen di Indonesia :
1
2
Menurut sumber katadata pada tahun 2020, Produk fashion masih menjadi
primadona di e-commerce. Sebab berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center
(KIC) dan Kredivo, jumlah transaksi produk tersebut mencapai 22% dari total belanja
di e-commerce sepanjang 2020. Proporsi tersebut menjadi yang tertinggi
dibandingkan produk lain yang dijual di e-commerce. Berikut gambar perkembangan
fesyen di e-commerce :
Tak dapat dipungkiri, jika fesyen menjadi salah satu gaya hidup seseorang
yang sangat digemari, fesyen dijadikan sebagai jati diri seseorang untuk
mengapresiasikan diri, banyak orang berlomba-lomba mengikuti trend fesyen dengan
berbondong-bondong membeli produk fesyen baik di e-commerce ataupun di toko
swalayan untuk melengkapi kebutuhan fesyen mereka sendiri. Jenis fesyen yang
paling cepat perkembangannya di dunia fesyen yaitu baju, karena baju lebih cepat
pergantian modelnya dan juga merupakan item yang paling banyak dibeli oleh
masyarakat di bandingkan dengan produk lainnya. Peringkat selanjutnya diikuti oleh
tas, dan sepatu. Setiap orang tentunya memiliki pilihan baju lebih banyak di
bandingkan tas dan sepatu.
Untuk mendukung perkembangan fesyen semakin baik di butuhkan Sumber
daya manusia yang baik juga, karena sumber daya manusia ini sendiri sebagai organ
vital di perusahaan, tuntutan inovasi dan perkembangan design ataupun model di
bidang fesyen itu semua di bebankan pada sumber daya manusia untuk mendukung
kemajuan dan kesuksesan perusahaan itu sendiri, oleh karena itu sumber daya manusia
sangat berperan penting bagi berkelangsungan sebuah organisasi, perlunya sumber
daya manusia ini dalam menjalankan organisasi dapat membuat tercapainya tujuan
organisasi di masa yang akan datang, tetapi tenaga dan kemampuan dari setiap orang
itu perlu di batasi (Susan, 2019).
taat kepada aturan yang di keluarkan perusahaan, Absensi yang meningkat, mulai
malas bekerja, peningkatan terhadap pelanggaran, peningkatan perlawanan terhadap
atasan serta tingkat keluar masuk karyawan yang tinggi dalam suatu perusahaan.
Loyalitas Karyawan merupakan petunjuk kestabilan karyawan. Semakin rendah
loyalitas karyawan, berarti semakin sering terjadi pergantian karyawan dalam
perusahaan, tentunya hal ini akan merugikan perusahaan dikarenakan harus
melakukan seleksi dan perekrutan karyawan.
Dilain dari itu banyak karyawan yang tidak bersikap jujur dalam bekerja, tidak
bisa bertanggung jawab terhadap apa yang sudah di lakukan dan cenderung lebih
memilih mangkir dan keluar dari perusahaan tanpa memikirkan hasil pekerjaan
mereka itu sendiri, itu semua menjadi suatu perhatian bagi perusahaan terhadap
sumber daya manusia karyawanya,dengan lebih selektif dalam penerimaan sumber
daya manusia yang baru dalam membuka lowongan pekerjaan di waktu yang akan
datang, dan harus senantiasa menumbuhkan rasa loyalitas karyawanya pada saat
sudah menjadi bagian dalam perusahaan karna sikap loyalitas karyawan diperlukan
agar karyawan tersebut dapat bekerja tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga
untuk kepentingan perusahaan. Sikap loyalitas ini berasal dari kesadaran yang tinggi
bahwa antara karyawan dengan perusahaan merupakan dua pihak yang saling
membutuhkan. Banyak faktor yang menyebabkan loyalitas menurun di antaranya
adalah kepuasan kerja dan budaya organisasi.
Kepuasan kerja merupakan hal yang sangat penting dan mendasar yang harus
ada pada dalam diri karyawan, karna kepuasan kerja salah satu aspek terpenting agar
karyawan merasa senang dalam bekerja dan merasa betah untuk mengabdi di
perusahaan,kepuasan kerja sangat sulit untuk di nilai karna masing masing orang
mempunyai keinginanya masing masing namun pada dasarnya kepuasan kerja bisa di
diskusikan jalan tengahnya antara karyawan dengan perusahaanya.
Adanya hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja dan loyalitas
karyawan, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi kepusan kerja karyawan maka
semakin tinggi pula loyalitas karyawan terhadap perusahaan, Oleh karena itu adanya
kepuasan dalam bekerja sangat diperlukan oleh setiap orang, karena dengan adanya
5
kepuasan kerja, seseorang dapat bekerja dengan baik, sehingga hasil kerjanya juga
dapat diharapkan untuk memenuhi atau bahkan melebihi standard yang telah
ditetapakan (Sri Astiti, Ketut & Artini, 2019).
Budaya organisasi merupakan aturan yag di keluarkan oleh perusahaan untuk
di jalankan bersama sama, dan mengharuskan semua karyawan untuk menaati aturan
sesuai dengan apa yang di tetapkan oleh perusahaan, kalaupun tidak menaati pastinya
ada suatu konsekuensi yang harus di terima oleh karyawan
Adapun jika budaya suatu organisasi tidak memberikan hal yang positif bagi
organisasi maka hasil yang akan dicapai atau kinerja organisasi akan buruk, karena
budaya perusahaan menginformasikan kepada karyawan tentang bagaimana perilaku
karyawan yang semestinya. Budaya Organisasi ini pun akan mencerminkan
spesifikasi dan karakter suatu organisasi, Budaya perusahaan tersebut menjadi milik
dan pedoman bagi seluruh lapisan individu yang ada pada suatu organisasi dalam
menjalankan tugasnya (Ikhsan, 2016).
PT. Mulya Angel Imani merupakan perusahaan yang mengolah barang dari
mentahan berbentuk kain sampai jadi yang berbentuk baju dan siap untuk dijual
belikan. Diantaranya pada bidang fashion muslim dimana design baju nya
berlandaskan dan sangat kental akan ke islaman. Tidak hanya baju saja perusahaan ini
pun terus ber-inovasi dengan membuat terobosan baru yaitu pembuatan topi dan kaus
kaki, hingga pakaian anak-anak
Berdasarkan dari hasil observasi, penulis menemukan permasalahan pada
loyalitasnya, banyak karyawan yang keluar pada tiga bulan terkahir, diantaranya pada
rentan waktu 30 juli hingga 28 agustus 2022 terdapat 8 orang karyawan yang keluar,
lalu pada 29 agustus hingga 26 september 2022 terdapat 6 orang karyawan yang
keluar, dan yang terakhir pada 27 september hingga 26 oktober 2022 terdapat 3 orang
yang keluar. Berikut adalah tabel data karyawan yang keluar periode 30 juli – 26
0ktober 2022 :
6
Nama
No Tanggal keluar Divisi Bagian Jabatan Alasan
Karyawan
Monday,
1 Produksi
Reni Aprilia August 1, 2022 Operation Op. Packing Resign
Admin
2 Monday, Produksi Pengiriman
Hadi Septian August 8, 2022 Operation Makloon Resign
Thursday,
3 August 18, Produksi Admin
Maya Septia 2022 Operation Sewing Resign
Tuesday,
4 August 23, Produksi
Sumarna 2022 Operation Op. Sample Resign
Tuesday,
5 August 23, Produksi Op. Gudang
Fitriah Santi 2022 Operation Cutting Resign
Graphics
6 Bagas Friday, August PPIC Designer &
Rasyid 26, 2022 Operation Documention Resign
Saturday,
8 August 27, Produksi Op. Gudang
Patimah 2022 Operation Aksesoris Resign
Friday,
9 Doni September 2, Produksi
Siregar 2022 Operation Op. Cutting Resign
Saturday,
Staff
10 September 3, Staff
Finance
Siti Azahra 2022 Keuangan Finance Resign
Sunday,
11 September 4, Produksi
Siti Siah 2022 Lain-lain Crew Store Resign
7
Sunday,
12 September 4, Produksi
Fitriani 2022 Lain-lain Crew Store Resign
Monday,
13 Afqi September 19, PPIC CS An
Apriliani 2022 Operation Naml Resign
Sunday,
14 Muhammad September 25, Produksi
Zaelani 2022 Operation Op. QC Resign
Wednesday,
15 September 28, Pemasaran Admin
Indah Sar 2022 Operation CS Resign
Wednesday, Social
16 October 5, Pemasaran Media
Sani Ainun 2022 Operation Specialist Resign
Saturday,
17 Ahmad October 8, Produksi
Abdul 2022 Operation Op. QC Resign
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat dilihat adanya karyawan keluar periode 30
juli - 26 oktober 2022 sebanyak 17 orang , Data tersebut menunjukan rendahnya
loyalitas karyawan PT Mulya Angel Imani, Permasalahan tersebut diduga oleh adanya
budaya organisasi islami yang kental dari mulai aturan pakaian yang mewajibkan
semua wanita memakai pakaian gamis islami dengan selalu memakai kerudung, pria
tidak boleh merokok selama bekerja hingga di lingkungan kerja hingga adanya
kegiatan siraman rohani di setiap pagi sebeleum mulai bekerja, Di lain dari itu tidak
adanya kepuasan kerja pada diri karyawan. Diantaranya tidak adanya kepastian karir
dalam bekerja, tekanan pekerjaan yang tinggi hingga beban kerja yang berlebih tetapi
dalam segi kompensasi, pemberian jumlah insentif yang cenderung kecil atau bahkan
terkadang tidak mendapatkannya sama sekali
8
Pada penelitian yang terdahulu yang di lakukan (Malik, 2013) terdapat adanya
hubungan yang sangat signifikan antara loyalitas karyawan dengan rasa ingin keluar
dari pekerjaan, Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang di katakan oleh (Evan
Berta, 2015) yaitu tingkat rasa ingin pekerja keluar dari perusahaan yang tinggi
merupakan cerminan loyalitas yang rendah yang nantinya akan berdampak pada
kesuksesan perusahaan itu sendiri. Pada penelitian (Wibowo, 2013), (Basalamah,
2012), (Wulandari, 2013) Hasilnya menunjukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas karyawan. Hal ini berbanding terbalik pada penelitian
yang di lakukan oleh (Fahmi, 2019) yang mana menyatakan jika adanya faktor
karyawan dan faktor pekerjaan yang di ukur sebagai indikator dalam sebuah kepuasan
dalam bekerja tidak dapat berpengaruh terhadap loyalitas karyawan, karna dapat di
Analisa, karna karyawan tidak beranggapan kepuasan dalam bekerja mereka bisa di
ukur dengan karyawan karyawan lain dan juga tidak bisa di tentukan dengan apa suatu
pekerjaan yang di berikan perusahaan kepada karyawan. dalam Penelitian (Gunawan,
2017) mengatakan bahwa adanya hubungan positif antara budaya organisasi dengan
loyalitas karyawan, hal ini sejalan dengan penelitian (Rose, 2019) yang mengatakan
budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas karyawan, artinya
semakin tinggi budaya organisasi maka semakin tinggi loyalitas karyawan yang
terbentuk, sebaliknya semakin rendah budaya organisasi maka akan semakin rendah
loyalitas karyawan.
Berdasarkan uraian permasalahan yang terjadi dilapangan mengenai Budaya
Organisasi dan kepuasan kerja terhadap loyalitas karyawan didukung dengan adanya
research gap yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Budaya Organisasi Islami Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Loyalitas Karyawan Pada PT. Mulya Angel Imani”
9
pengambilan kebijakan dan ketentuan yang terkait dalam penelitian ini sebagai
masukan dan menyusun strategi pemeliharaan dan pengelolaan sumber daya manusia
yang tepat guna meningkatkan loyalitas sebagai basis keunggulan bersaing.
KAJIAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Manajeman Sumber Daya Manusia
2.1.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) berperan sangat penting dalam
kemajuan suatu perusahaan atau organisasi karena sebagai sentral yang memegang
kendali dalam kemajuan perusahaan yang mengatur segala laju jalannya perusahaan,
seluruh aspek sikap manusia dan keefektifannya. Manajemen sumber daya manusia
melibatkan semua pihak yang ada didalamnya dengan serangkaian kebijakan-
kebijakan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Beberapa istilah yang dipakai dalam
manajemen sumber daya manusia seperti manajemen personalia, manajemen sumber
daya insani, manajemen kepegawaian, manajemen perburuhan, manajemen tenaga
kerja dan hubungan industrial (Burhanudin, 2016). Maka dari itu penulis
menggunakan manajemen sumber daya manusia sebagai middle range theory menurut
para ahli manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai berikut :
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manajemen
manusia dalam organisasi perusahaan (Meimoon., 2016).
Manajemen sumber daya manusia adalah rancangan system-system formal
dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif
dan efisien guna mencapai tujuan organisasi (Meimoon., 2016).
Sumber daya manusia merupakan salah satu modal utama dalam suatu
organisasi, dimana dapat memberikan kontribusi yang tidak ternilai dalam strategi
pencapaian tujuan organisasi (Wijaya et al., 2020).
Berdasarkan beberapa pendapat ahli yang mengemukakan definisi dari
11
12
manajemen sumber daya manusia dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur rancangan sistem-sistem formal dalam
sebuah organisasi sebagai salah satu modal utama dalam mencapai tujuan organisasi
secara efektif da efisien.
Menurut penelitian Wan (2012:2), Loyalitas dibagi kedalam dua dimensi, yaitu:
14
Kepuasan kerja merupakan salah satu hal yang dimana di dalamnya banyak
faktor yang membuat diri karyawan merasa puas atau tidak dalam bekerja, dengan
adanya kepuasan kerja seseorang bisa menjadikanya perbandingan antara merasa
senang atau tidak dalam bekerja, oleh sebab itu perlu adanya kepuasan kerja dalam
bekerja untuk bisa meningkatkan rasa nyaman dalam bekerja. Adapun pengertian
kepuasan kerja menurut para ahli yaitu:
Menurut (Edy Sutrisno, 2015) kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan
terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar
karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja dan hal-hal yang menyangkut faktor
fisik dan psikologi.
dapat diartikan sebagai suatu sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya (Hasibuan, 2012).
Menurut (Gibson et all, 2016) menyatakan, bahwa kepuasan kerja ialah sikap
seorang terhadap pelayanan mereka, sikap itu berasal dari persepsi mereka tentang
pekerjaannya.
Menurut (Karyoto, 2016) kepuasan adalah suatu hal yang dapat mempengaruhi
perilaku kerja, kelambanan kerja, ketidakhadiran, dan keluar masuknya pegawai.
Selanjutnya bersumber dari sumber daya dan penyebab kepuasan karena kepuasan
sangat penting untuk meningkatkan kinerja perorangan.
Menurut (Robbins, 2014), ada enam dimensi dari kepuasan kerja sebagai
berikut:
1. Pekerjaan itu sendiri
2. Supervisi
3. Rekan kerja
4. Promosi
5. Gaji
6. Kondisi Kerja
Menurut (Harahap, S. F., & Tirtayasa, S., 2020:125) dimensi Kepuasan
Kinerja dibagi menjadi 6 dimensi yakni:
1. Gaji
2. Pekerjaan itu sendiri
17
3. Rekan kerja
4. Atasan
5. Promosi
6. Lingkungan kerja
Menurut (Hasibuan, 2014) dimensi Kepuasan Kinerja dibagi menjadi 5
dimensi yaitu:
1. Menyenangi pekerjaannya
2. Mencintai pekerjaannya
3. Moral kerja
4. Kedisiplinan
5. Prestasi kerja
budaya organisasi islami sebagai landasan bagi karyawan dalam bertindak dan
berperilaku dalam mengatasi persoalan yang dihadapi di perusahaan. Jadi, budaya
organisasi islami merupakan nilai yang dipakai kehidupan sehari-hari untuk dijadikan
landasan menggunakan kadar syariah dalam bertindak dan berperilaku disaat
mengatasi persoalan perusahaan.
Perbedaan
No Author Judul Penelitian Hasil Penelitian Penelitian
Terdahulu Sekarang
1 Nur Shifa Relationship Hasil penelitian Meneliti Penggunaan objek
Mohd between menunjukan bahwa pengaruh pada penelitian ini
Razali Organizational terdapat pengaruh Budaya yakni perusahaan
Dkk Culture and Job positif dan Organisasi di bidang produksi
(2018) Loyalty among signifikan antara Islami garment PT. Mulya
Fivestar and Budaya Organisasi terhadap Angel Imani
Fourstar Hotel Islami dengan loyalitas
loyalitas karyawan karyawan
pada hotel bintang
empat dan lima di
Klang Valley (Kuala
Lumpur, Selangor
dan Putrajaya)
Malaysia.
2 Lady The Impact of Hasil penelitian Meneliti Penggunaan
Nadia Job menunjukan bahwa pengaruh metode analisis
Frempong Satisfication terdapat pengaruh Budaya linier berganda dan
, Wonder and Employee’s yang signifikan Organisasi bagaimana
Agbenyo, Loyalty and secara parsial antara Islami pengaruh Budaya
Peter Commitment: A kepuasan kerja, terhadap Organisasi Islami
Adjei Comparative loyalitas karyawan loyalitas dan kepuasan kerja
Darko Study Among dan komitmen karyawan terhadap loyalitas
(2018) Some Selected karyawan beberapa karyawan
Sectors in sektor seperti
Ghana manufaktur,
keuangan dan
pertambangan di
Ghana.
22
maupun di luar pekerjaan dari gangguan orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk
dimensi Menurut (Saydam, 2011) yakni: Ketaatan, Tanggung Jawab, Pengabdian dan
Kejujuran.
Applied
Theory
antara budaya organisasi islami terhadap loyalitas karyawan pada hotel bintang empat
dan lima di Klang Valley (Kuala Lumpur, Selangor dan Putrajaya) Malaysia. Hal ini
di perkuat oleh penelitian dari Muhammed Kassim (2020) yang berjudul Determinants
of Working Environtment, Employee Loyalty and Employee Turnover of ICT- SME
Industry yang menunjukan Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial
antara pengembangan karyawan, kompensasi dan penghargaan, keamanan kerja,
lingkungan kerja dan turnover terhadap loyalitas karyawan di ICT – SME Industry
Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada penelitian Herlinda Maya Kumalasari (2016) yang berjudul Pengaruh
Budaya Organisasi Islami dan Gaya Kepemimpinan Otoriter Terhadap Loyalitas
melalui KepuasanKerja dan Stress Kerja Karyawan Institusi “X” di Kediri penelitian
ini menunjukan Budaya Organisasi Islami tidak berpengaruh terhadap loyalitas baik
secara langsung dan melalui kepuasan kerja serta stress kerja. Gaya kepemimpinan
otoriter berpengaruh terhadap loyalitas, tetapi tidak berpengaruh terhadap loyalitas
melalui kepuasan kerja serta stress kerja karyawan institusi “X” di Kediri.
Penelitian Yuni Kasmawati (2018) memperkuat penjelasan dari Pengaruh
Human Capital dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Dosen Yang Dimediasi
Kepuasan Kerja: Studi Kasus Dosen Universitas Budi Luhur. Terdapat pengaruh
positif dan Signifikan antara variabel human capital dan lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara human capital,
lingkungan kerja dan kepuasan terhadap loyalitas dosen secara parsial di Univ. Budi
Luhur Penggunaan metode path analysis dan meneliti pengaruh lingkungan kerja
terhadap loyalitas karyawan. adapun untuk memudahkan penelitian, peneliti
menerapkan paradigma penelitian sebagai berikut:
28
Loyalitas Karyawan
Ketaatan
Tanggung Jawab
Kepuasan Kerja Pengabdian
Kejujuran
Pekerjaan itu sendiri Saydam (2011)
Supervisi
Rekan Kerja
Promosi
Gaji
Lingkungan Kerja
Robbins (2014)
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini mengungkapkan pendekatan manajemen
Sumber Daya Manusia. Dalam penelitian ini objek dari penelitian ini adalah Budaya
Organisasi Islami dan Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas Karyawan. Penelitian
yang dilakukan oleh peneliti menggunakan variabel bebas (independent variabael)
yaitu Budaya Organisasi Islami (X1), Kepuasan Kerja (X2), dan variabel terikat
(Dependent Variabel) yaitu Loyalitas Karyawan (Y). Penelitian ini dilakukan
kepada perusahaan PT. Mulya Angel Imani.
29
30
spekulasi, jenis dan jumlah serta prosedur yang digunakan. Peneliti mengambil
judul pengaruh Budaya Organisasi Islami dan Kepuasan Kerja Terhadap Loyalitas
Karyawan pada PT. Mulya Angel Imani, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
model sebagai berikut:
Imani. Pada tabel 3.1 ini adalah operasionaliasi variabel dalam penelitian ini:
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel
Skal Ite
Variabel Dimensi Indikator Ukuran
a m
(1). (2). (3). (4). (5). (6).
Menurut Efrina (2019) budaya organisasi dalam perspektif islami merupakan simbol dan nilai
berdasarkan islam, sikap, kebiasaan keseharian dan iman. Adapun budaya organisasi islami sebagai
landasan bagi karyawan dalam bertindak dan berperilaku dalam mengatasi persoalan yang dihadapi di
perusahaan.
Budaya Sikap karyawan
Organisasi terhadap
1. Cara berbusana yang Berbusana Inter
Islami pembiasaan 1
baik dan benar sesuai syariah val
(Wibowo, berbusana sesuai
2016) syariat islam
Sikap karyawan
terhadap
Menutupi
pembiasaan untuk Inter
aurat dalam 2
selalu menutupi val
berbusana
aurat dalam
berbusana
Sikap karyawan
terhadap
Sopan dalam Inter
pembiasaan 3
berbusana val
berbusana yang
sopan
Kebebasan
2. Inovasi dan karyawan dalam Inter
kreatif 4
pengambilan resiko memberikan val
kreatifitas
Kebebasan
karyawan dalam
meng Inter
implementasi 5
implementasikan val
hasil gagasan
karyawan
Bertanggung jawab
Tanggung Inter
atas apa yang di 6
jawab val
dilakukan
Interaksi yang baik
3. Keagresifan efektifitas kemampuan Inter
antar karyawan pada 7
pribadi saat bekerja val
saat bekerja
sikap pembiasaan
Teliti dalam Inter
karyawan agar teliti 8
bekerja val
dalam bekerja
32
Kontribusi yang
tinggi pada Inter
kontribusi 9
karyawan pada saat val
bekerja
Menurut (Edy Sutrisno, 2015) kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan
yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima
dalam kerja dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologi.
Kepuasan
kesesuaian bonus
Kerja Inter
1. Gaji insentif apabila melebihi 10
(Robbins, val
target perusahaan
2014)
Kesesuaian bonus
Pemberian uang Inter
apabila bekerja 11
lembur val
melebihi jam kerja.
Kesesuaian pekerjaan
Pekerjaan sesuai karyawan dengan Inter
2. Pekerjaan itu sendiri 13
kemampuan kemampuan val
karyawan
kesesuaian pekerjaan
Pekerjaan yang Inter
karyawan yang secara 14
menantang val
mental menantang
kesesuaian pekerjaan
Pekerjaan yang Inter
karyawan yang 15
menarik val
menarik
Pengawasan yang
Inter
3. Supervisi Membimbing bersifat membimbing 16
val
karyawan
Dorongan yang
Inter
Memotivasi bersifat membangun 17
val
terhadap karyawan
Pemberian sanksi
Inter
Punishment kepada karyawan atas 18
val
penyimpangan
33
Menurut (Soeghandi, 2013) mengemukakan bahwa loyalitas kerja atau kesetiaan merupakan salah satu
unsur yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya,
jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela
organisasi didalam maupun di luar pekerjaan dari gangguan orang yang tidak bertanggung jawab
Loyalitas Tanggung jawab Inter
Karyawan Menjaga nama karyawan dalam val
1. Tanggung Jawab menjaga nama baik 19
(Saydam, baik perusahaan
2011) perusahaan
Tanggung jawab
Mengikuti karyawan dalam
Inter
seluruh kegiatan mengikuti semua 20
val
perusahaan kegiatan yang ada
pada perusahaan
Dapat
Tanggung jawab
menyelesaikan
karyawan dalam
tugas dengan Inter
menyelesaikan tugas 21
baik dan tepat val
dengan baik dan tepat
waktu
waktu
Menaati Ketaatan karyawan Inter
2. Ketaatan 22
peraturan pada peraturan val
Menaati jam
Ketaatan pada jam
kerja yang sudah Inter
kerja yang sudah di 24
di tentukan val
tentukan
Pengabdian karyawan
Mengutamakan
dalam mengutamakan Inter
3. Pengabdian kepentingan 25
kepentingan val
perusahaan
perusahaan
Pengabdian
Melaporkan karyawan dalam
setiap melaporkan Inter
26
permasalahan permasalahaan yang val
terhadap atasan terjadi di perusahaan
kepada atasan
Pengabdian
Berpartisipasi
karyawan dalam ikut
untuk Inter
andil berpartisipasi 27
memajukan val
dalam memajukan
perusahaan
perusahaan
Sumber: Diolah oleh penulis, 2022
34
Dari penjelasan diatas bahwa populasi merupakan sebuah objek yang menarik
untuk di teliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan di PT.
Mulya Angel Imani dengan jumlah keseluruhan 100 orang karyawan, yang tercatat di
perusahaan PT. Mulya Angel Imani.
Menurut Sarmanu (2017:3) sampel merupakan bagian dari populasi yang akan
diteliti. Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Teknik
sampling jenuh.
Sampel adalah bagian dari populasi. Analisis kuantitatif terhadap data sampel
menghasilkan statistik sampel (statistik sampel) yang digunakan untuk mengestimasi
parameter populasi. Peneliti dapat menguji semua elemen atau anggota suatu populasi
(sensus), atau meneliti sebagian dari populasi (studi sampel) (Kurniawan &
Puspitaningtyas, 2016).
35
suatu instrumen menjalan kan fungsinya. Satu alat pengukur dapat disebut alat ukur
yang valid jika dapat mengukur dengan tepat data yang hendak diukur. Hatmawan &
Riyanto (2020:63). Menurut (Riza Alfian, 2017) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel. Syarat minimum untuk memenuhi syarat validitas adalah r > 0,3. Jika
nilai rhitung ≥ rtabel, maka kuesioner dapat dikatakan valid.
Pengujian validitas ini dapat digunakan dengan cara dibantu oleh SPSS 26
(Statistic Product and Service Solution) aplikasi SPSS 26 ini yang akan membantu
untuk menjawab angket dan survey yang didapatkan dari sampel responden oleh
perhitungan validitas, peneliti mencari nilai koefisien korelasi (r) dengan rumus:
xy =
√[𝑛∑𝑥2−(∑𝑥)2 ]−(∑𝑦)2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
X = Nilai item
Tanggung Jawab
Tanggung jawab karyawan dalam
Y1.1 0,562 0,3 Valid
menjaga nama baik perusahaan
Tanggung jawab karyawan dalam
Y1.2 mengikuti semua kegiatan yang 0,653 0,3 Valid
ada pada perusahaan
Ketepatan waktu pemberian gaji
Tanggung jawab karyawan dalam
Y1.3 0,642 0,3 Valid
menyelesaikan tugas dengan baik
dan tepat waktu
Ketaatan
Y1.4 Ketaatan karyawan pada peraturan 0,917 0,3 Valid
Ketaatan karyawan atas perintah
Y1.5 0,922 0,3 Valid
atasan
Ketaatan pada jam kerja yang
Y1.6 0,587 0,3 Valid
sudah di tentukan
Pengabdian
Pengabdian karyawan dalam
Y1.7 mengutamakan kepentingan 0,917 0,3 Valid
perusahaan
Pengabdian karyawan dalam
melaporkan permasalahaan yang
Y1.8 0,922 0,3 Valid
terjadi di perusahaan kepada
atasan
Pengabdian karyawan dalam ikut
Y1.9 andil berpartisipasi dalam 0,587 0,3 Valid
memajukan perusahaan
Sumber : Data diolah Peneliti, 2022
dikatakan reliable bila koefisien reliabilitasnya (r11) > 0.6. Dahruji (2017:70). Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengukur konsistensi hasil pengukuran dari kuesioner dalam penggunaan yang
berulang. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-
masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak. Uji
kualitas yang tak tergoyahkan diselesaikan bersama pada semua proklamasi.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
∑𝜎𝑏2
𝑟 = 𝑥1
Dimana:
t2 = Varian total
Alpha Nilai
Variabel Keterangan
Cronbach Standar
Budaya Organisasi
0,780 0,6 Reliabel
Islami
Kepuasan Kerja 0,887 0,6 Reliabel
Loyalitas Karyawan 0,901 0,6 Reliabel
Sumber: Data diolah Peneliti, 2022
Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukan bahwa nilai Alpha Chornbach pada
variabel Budaya Organisasi Islami sebesar 0,780 > 0,60, variabel Kepuasan Kerja
0,887 > 0,60, dan variabel Loyalitas Karyawam 0,901 > 0,60. Sehingga dapat diartikan
bahwa seluruh instrumen pada variabel penelitian tersebut memperoleh nilai lebih
40
besar atau diatas nilai R standar. Maka, dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner
tersebut dinyatakan reliabel atau dapat diterima.
Keterangan:
Fh = Frekuensi diharapkan
Menurut Ramadhani & Bina (2021:176) data yang normal adalah data yang
memiliki pola distribusi yang simetris, tidak mirik ke kiri ataupun ke kanan, atau
dengan kata lain data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana data memusat
pada nilai rata-rata dan median. perhitungan uji normalitas banyak sekali tekniknya,
berikut terdapat perhitungan uji normalitas dengan tekhin Chi-Square : Uji normalitas
dengan Chi-Square dapat ditempuh dengan 2 cara, yaitu berbeda dalam perhitungan
frekuensi yang diharapkan (expected). Cara pertama untuk menemukan E adalah
dengan perhitungan luas daerah z-skor, dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
Dalam uji normalitas suatu data yang menggunakan X2, kita harus menghitung
E-nya dulu, sedangkan frekuensi yang diobservasi sudah dengan sendirinya tersedia.
Walaupun data yang ingin diuji normalitasnya berskala inteval, yang menjadi
persoalan bukan besar kecilnya X melainkan frekuensi tiap bilangan data. maka dari
itu, data yang diuji normalitas disini merupakan data nominbal apakah mengikuti
distribusi asumsi normal atau tidak Sudaryono (2021: 43).
Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan oleh orang langsung dari
subjek atau subjek penelitian atau peserta penelitian. Misalnya, gunakan kuesioner,
kuesioner, panduan wawancara terstruktur, transkrip penelitian kelompok fokus
43
dengan pengukuran atau observasi. Data primer memiliki keunggulan bahwa peneliti
memiliki data langsung dari sumber penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Namun demikian, data primer juga memiliki kelemahan karena membutuhkan banyak
waktu, uang dan tenaga untuk mengumpulkan data (Vianitati, 2014).
3.8.1.1 Obeservasi
3.8.1.2 Wawancara
3.8.1.3 Kuesioner
tidak setuju - sangat setuju. Hendriyadi & Suryani (2016:132) Skala pengukuran pada
penelitian ini sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. 5
Contoh Pernyataan Skala Semantic Differential
Data sekunder adalah jenis data yang dikumpulkan secara tidak langsung,
apabila data sekunder tersebut telah disiapkan oleh beberapa pihak, organisasi atau
instansi terkait atau hasil penelitian sebelumnya. Misalnya, data sekunder yang
diperoleh seperti: data sensus yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), data
kunjungan pasien dikumpulkan dari rekam medis pasien, rumah sakit dan klinik
(Vianitati, 2014). Penulis menggunakan data studi kepustakaan seperti buku dan jurnal
untuk menambah data primer. Penulis juga menggunakan dokumen perusahaan untuk
data-data yang diperlukan didalam penelitian.
3.8.2.2 Dokumentasi
rx 1x 2y =
Keterangan:
𝐾𝑑 = 𝑟2 𝑥 100%
Keterangan:
(1−𝑅2)−(𝑛−𝑘−1)
Keterangan:
Fn = Nilai uji f
𝑌* = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2
Keterangan :
= Koefisien Regresi
Uji-t atau uji parsial merupakan sebuah uji yang memberikan informasi terkait
variabel bebas terhadap variabel terikat yang secara signifikan yaitu dengan cara uji
terpisah atau masing-masing. Uji-t digunakan untuk menguji berarti atau tidaknya
hubungan variable-variabel Budaya Organisasi Islam (X1) dan Kepuasan Kerja (X2)
dengan variabel terikatnya Loyalitas Kerja (Y). Jika hubungan antar variabel secara
parsial signifikan maka sampel dapat di samaratakan pada populasi dimana sampel
diambil. Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung Y = α + β1 X1 + β2 X2
dengan t table (Ghozali, 2018:78). Pada tingkat signifikan 5% dengan kriteria penguji
yang digunakan sebagai berikut:
48
√𝑛−𝑘
𝑡=𝑟
Keterangan:
t = Distribusi t
r = Koefisien korelasi parsial
r2 = Koefisien determinasi
n = jumlah data
Hasil Uji t tabel dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig. dengan
kriteria. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Jika probabilitas (signifikan) > 0,05 (α) atau t hitung < t tabel dapat diartikan bahwa
hipotesis H0 diterima Ha ditolak, bila dilakukan uji secara parsial.
2. Jika probabilitas (signifikan) < 0,05 (α) atau t hitung > t tabel dapat diartikan bahwa
hipotesis telah terbukti maka H0 akan ditolak serta Ha diterima, bila dilakukan uji
secara parsial.
49
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rohman, M. A. (2017). Dasar Dasar Manajemen (1st ed.). CV. Cita Intrans
Selaras.
Amri, S. (2017). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja dan Jenjang Karir Terhadap
Produktivitas PT Bank Mestika Dharma Medan. 2(2), 16–29.
Aspita, M. (2018). Pengaruh jenjang karir, kompensasi finansial dan status karyawan
terhadap kinerja karyawan bank rakyat Indonesia cabang daan mogot. Jurnal Ilmu
Manajemen, 14(1), 1–14.
Amah, Nik. (2017). “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di
PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun.” Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan 06
(01).
Basalamah, A. (2012). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Loyalitas Staf Reception
pada Hotel X di Madiun. Binus Business Review, 493–501.
Chandra, R. (2018). Pengaruh Lingkungan dan Kesejahteraan terhadap Etos Kerja
Karyawan PTPN I Pulau Tiga di Aceh Tamiang. Jurnal Manajemen Dan
Keuangan, 6(2), 760–769. https://doi.org/10.33059/jmk.v6i2.682
Citra, L. M., & Fahmi, M. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan
Motivasi Kerja. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 214-215.
Desi Permata, S., & Selvi Yona, S. (2021). Pengaruh Penilaian Kinerja Dan Kualitas
Kerja Terhadap Pengembangan Karir Dan Prestasi Kerja Sebagai Variabel
Intervening Pada Dinas Pertanian. 2(6), 667–679.
Meimoon Ibrahim, (2016). Manajemen sumber daya manusia Pengelolaan PTS
Diantara Kompetensi don Kinerja Dosen (M. Yahya, D. Junus, & A. Djamereng
(eds.); 1st ed.). FAHMIS PUSTAKA.
Meithiana Indrasari, (2017). Kepuasan kerja dan kinerja karyawan tinjauan dari
dimensi iklim organisasi, kreativitas individu dan karakterisitik pekerjaan (1st
ed.). Indomedia Pustaka.
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2012). Evaluasi kinerja SDM (Redaksi Refika
(ed.); 6th ed.). PT Refika Aditama.
Burhanudin Yusuf, (2016). Manajemen SDM di Lembaga kEUANGAN Syariah (M.
N. R. A. A. (ed.); 2nd ed.). PT. Raja Grafindo Persada.
Supardi U.s., (2016). Aplikasi statistika dalam penelitian (Adikita (ed.); 6th ed.).
Change Publication.
Efrina, Lisa. (2019). “Analisis Pengaruh Etos Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya
Organisasi Islami Terhadap Kinerja Pegawai Pada Perusahaan Multifinance
50
Ikhsan, A. (2016). Analisis pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan non dosen pada universitas Mercubuana Jakarta. Jurnal Ilmiah
Manajemen dan Bisnis, 17-18.
Indrasari, M., Syamsudin, N., Purnomo, R. B., & Yunus, E. (2019). Compensation,
organizational communication, and career path as determinants of employee
performance improvement. Humanities and Social Sciences Reviews, 7(4), 956–
961. https://doi.org/10.18510/hssr.2019.74130
Indrawan, B., & Kaniawati Dewi, R. (2020). Pengaruh Net Interest Margin (NIM)
Terhadap Return on Asset (ROA) Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat Dan Banten Tbk Periode 2013-2017. Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis), 4(1),
78–87. https://doi.org/10.37339/e-bis.v4i1.239
Irmina. (2021). metode penelitian. Blog. https://serupa.id/metode-penelitian/ Isdadari,
C.(2019). definisi objek penelitian. Blog.
https://www.kumpulanpengertian.com/2019/12/pengertian-objek-dan-metode
peneliti.html
Isti, A. P. (2020). Data primer dan sekunder. Blog.
https://www.merdeka.com/jateng/perbedaan-data-primer-dan-sekunder-daslam
penelitian-ketahui-karakteristiknya-kln.html?page=2
Iswandi, E. H., & Sujoko. (2019). Studi kasus kompensasi, jenjang karier dan turnover
intention karyawan di rumah sakit umum queen latifa Emanuel. 5(2), 110–118.
Juniarti, D. A. T., Setia, B. I., & Fahmi, H. N. (2021). Lingkungan organisasi dan etos
kerja dalam MSDM (R. Y. A. Wati (ed.); 1sted.). CV. Pena Persada.
Kusumawati, Diah Ayu (2015). “Peningkatan Perilaku Kerja Islami Dengan Budaya
Organisasi Islami Sebagai Variabel Moderasi” 2, no. 1 (2015): 234–235.
Lesmana, M. T. (2017). Pengaruh Kompetensi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai. 6681, 665–670.
Malik, A. (2013). Pengaruh budaya organisasi dan loyalitas kerja dengan intensi
turnover pada karyawan PT. Cipaganti heavy equipment samarinda. Psikoborneo,
255-256.
Mahfudz, M. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan dan Stres Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada Karyawan Divisi Sales
Concumer Pt Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Jurnal Eksekutif Volume 14
No. 1 Juni 2017 Indonesia, 14(1), 51–75.
Mayangsari, N. J., Pardiman, & Millanintyas, R. (2016). Pengaruh Resiliensi, Career
Path Dan Employee Skill Terhadap Employee Performance Pada PDAM Kota
Malang Oleh. 82–94.
Mubarak, R., & Adam, M. (2020). Buletin Multidisiplin Cendekiawan Afrika Timur
Pengaruh Disiplin Kerja, Etos Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi
52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
55
LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER
ANALISIS BUDAYA ORGANISASI ISLAMI DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN
Saya Bayu Marga Nurmaulana Herwanto Mahasiswa dari program studi Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah
Sukabumi. Sehubung dengan dilaksanakannya penelitian ini, saya memohon bantuan
dari saudara/i untuk dapat membantu mengisi kuesioner ini dengan memberikan tanda
(√) pada kotak yang telah disediakan oleh peneliti yang ditujukan kepada karyawan PT
Mulya Angel Imani Cianjur. Kuesioner ini merupakan alat pengambilan data dalam
penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Budaya Organisasi Islami dan Kepuasan
Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan”. Informasi yang diberikan oleh saudara akan
sangat membantu peneliti dalam kelancaran dan kemudahan dalam penelitian ini. Atas
perhatian dan kesediaan saudara saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
BAGIAN 1
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk pengisisan : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenar-benarnya!
1. Usia anda saat ini
a. < 25 tahun
b. 25-35 tahun
c. 35-45 tahun
d. >45 tahun
2. Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Lama bekerja
a. <5 tahun
b. 5-10 tahun
c. 10-15 tahun
d. >15 tahun
4. Bidang pekerjaan
a. Human Resources Development
b. Operational
c. Marketing
d. Bagian umum
e. Produksi
f. Administrative
g. Warehouse
57
Bagian 2
A. Budaya Organisasi Islami (Variabel Bebas)
No Pernyataan Rentang Bobot Nilai Rentang
Cara berbusana yang baik 1 2 3 4 5
dan benar
1 Pembiasaan karyawan untuk Sangat Sangat
berbusana sesuai syariat Tidak Setuju
islam Setuju
2 Pembiasaan karyawan Sangat Sangat
untuk selalu menutupi aurat Tidak Setuju
dalam berbusana Setuju
3 Sangat Sangat
Pembiasaan karyawan
Tidak Setuju
untuk berbusana yang sopan
Setuju
Inovasi dan pengambilan
resiko
4 Kebebasan karyawan dalam Sangat Sangat
memberikan kreatifitas Tidak Setuju
Setuju
5 Karyawan di beri kebebas Sangat Sangat
an dalam meng Tidak Setuju
implementasikan hasil Setuju
gagasan karyawan
6 Karyawan bertanggung Sangat Sangat
jawab atas apa yang di Tidak Setuju
dilakukan Setuju
Keagresifan efektifitas
pribadi
7 Karyawan berinteraksi Sangat Sangat
dengan baik antar karyawan Tidak Setuju
pada saat bekerja Setuju
8 Pembiasaan karyawan agar Sangat Sangat
teliti dalam bekerja Tidak Setuju
Setuju
9 Kontribusi yang tinggi pada Sangat Sangat
karyawan pada saat bekerja Tidak Setuju
Setuju
58
Lampiran 2
Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X1
Correlations
BO1 BO2 BO3 BO4 BO5 BO6 BO7 BO8 BO9 TOTAL
BO1 Pearson Correlation 1 .578* .665** .284 .512 .246 .284 .605* .290 .640*
Sig. (2-tailed) .024 .007 .305 .051 .376 .305 .017 .295 .010
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
BO2 Pearson Correlation .578* 1 .338 .168 .350 .287 .168 .327 .243 .504
Sig. (2-tailed) .024 .218 .549 .201 .300 .549 .235 .382 .056
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
BO3 Pearson Correlation .665** .338 1 .239 .589* .366 .239 .690** .417 .652**
Sig. (2-tailed) .007 .218 .392 .021 .179 .392 .004 .122 .008
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
BO4 Pearson Correlation .284 .168 .239 1 .805** .714** 1.000** .756** .625* .823**
Sig. (2-tailed) .305 .549 .392 .000 .003 .000 .001 .013 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
BO5 Pearson Correlation .512 .350 .589* .805** 1 .724** .805** .923** .583* .917**
Sig. (2-tailed) .051 .201 .021 .000 .002 .000 .000 .022 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
BO6 Pearson Correlation .246 .287 .366 .714** .724** 1 .714** .648** .922** .818**
Sig. (2-tailed) .376 .300 .179 .003 .002 .003 .009 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
BO7 Pearson Correlation .284 .168 .239 1.000** .805** .714** 1 .756** .625* .823**
Sig. (2-tailed) .305 .549 .392 .000 .000 .003 .001 .013 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
BO8 Pearson Correlation .605* .327 .690** .756** .923** .648** .756** 1 .658** .923**
Sig. (2-tailed) .017 .235 .004 .001 .000 .009 .001 .008 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
BO9 Pearson Correlation .290 .243 .417 .625* .583* .922** .625* .658** 1 .776**
Sig. (2-tailed) .295 .382 .122 .013 .022 .000 .013 .008 .001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
TOT Pearson Correlation .640* .504 .652** .823** .917** .818** .823** .923** .776** 1
AL Sig. (2-tailed) .010 .056 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
61
Kepuasan Kerja
NO Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
2 4 3 5 4 4 4 4 3 3 34
3 2 5 3 3 3 3 3 3 3 28
4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43
6 3 4 3 5 4 5 5 4 5 38
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
8 3 3 5 3 5 3 3 5 3 33
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
10 3 4 3 5 5 5 5 5 5 40
11 2 5 5 3 3 3 3 3 3 30
12 3 5 2 4 4 3 4 3 4 32
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
14 3 2 3 4 5 4 4 5 4 34
15 4 3 4 3 3 3 4 3 3 30
67
Loyalitas Karyawan
NO Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 TOTAL
1 4 4 5 5 4 3 5 4 3 37
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 24
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 29
5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 39
6 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
7 3 4 5 5 5 2 5 5 2 36
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
9 3 5 3 4 4 4 4 4 4 35
10 4 3 4 3 3 4 3 3 4 31
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
12 3 2 5 4 4 5 4 4 5 36
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
14 5 4 2 3 3 3 3 3 3 29
15 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34
68
Monday, Admin
2 August 8, Produksi Pengiriman
Hadi Septian 2022 Operation Makloon Resign
Thursday,
3 August 18, Produksi Admin
Maya Septia 2022 Operation Sewing Resign
Tuesday,
4 August 23, Produksi
Sumarna 2022 Operation Op. Sample Resign
Tuesday,
5 August 23, Produksi Op. Gudang
Fitriah Santi 2022 Operation Cutting Resign
Friday, Graphics
6 August 26, PPIC Designer &
Bagas Rasyid 2022 Operation Documention Resign
Friday,
7 August 26, Produksi Op. Gudang
Ainun Afrilya 2022 Operation Barang Jadi Resign
Saturday,
8 August 27, Produksi Op. Gudang
Patimah 2022 Operation Aksesoris Resign
Monday,
13 Afqi September 19, PPIC
Apriliani 2022 Operation CS An Naml Resign
Sunday,
14 Muhammad September 25, Produksi
Zaelani 2022 Operation Op. QC Resign
69
Wednesday,
Pemasara
15 September 28,
n
Indah Sar 2022 Operation Admin CS Resign
Wednesday, Pemasara
16 October 5, Social Media
n
Sani Ainun 2022 Operation Specialist Resign
Saturday,
17 October 8, Produksi
Ahmad Abdul 2022 Operation Op. QC Resign