Anda di halaman 1dari 9

UNSUR EKSTRINSIK

Putu Eka Kharisma Dewi

20110201001

SASTRA INGGRIS

ENGLISH LITERATURE STUDY PROGRAM


FACULTY OF ECONOMICS AND HUMANITY
UNIVERSITAS DHYANA PURA

2021
A.  Pengertian Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur luar yang berada dalam sebuah cerita yang juga
ikut membangun jalannya suatu cerita. Meskipun unsur ekstrinsik ikut membangun suatu
karya sastra namun, tidak secara langsung mempengaruhi karya sastra tersebut.  Unsur
ekstrinsik ini biasanya berupa keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap,
keyakinan, dan pandangan hidup yang mana nantinya akan mempengaruhi tulisan suatu karya
sastra.

Unsur ekstrinsik erat kaitanya dengan nilai dan norma yang berlaku. Secara definisi,
norma adalah ketentuan atau peraturan yang berlaku dan harus ditaati oleh seseorang yang
merupakan bagian dari norma tersebut. Sementara nilai didefinisikan menurut Kaelan
(2002:174) adalah suatu kemampuan yang melekat pada suatu benda yang bertujuan untuk
memuaskan manusia. Berhubung karya sastra tidak lepas atau dipengaruhi dari sisi budaya,
maka aturan nilai dan norma juga mengiringi hal tersebut.

Unsur ekstrinsik juga seringkali disebut mirip dengan bagian dari unsur intrinsik yaitu
pada bagian “Amanat”. Berpengaruh dengan memberikan nilai-nilai positif yang melekat
pada cerita. Sementara nilai-nilai yang ada pada unsur ekstrinsik memang tidak berpengaruh
secara nyata namun, jika dipahami dengan dalam maka akan terasa.

Meskipun memang unsur ekstrinsik merupakan bagian yang tidak dapat ditinggalkan,
tetapi unsur ekstrinsik juga tidak bisa menjadi dasar lahirnya karya sastra itu sendiri. Unsur
ekstrinsik merupakan bagian yang membangun  dan tidak dapat dipisahkan. Unsur ekstrinsik
dapat memberikan  warna dan rasa tersendiri dari karya sastra yang nantinya dapat menjadi
sebuah makna yang mendalam. Unsur ekstrinsik ini juga dapat dijadikan sebagai potret
realitas objektif suatu masyarakat dan lingkungannya ketika karya sastra itu diciptakan.
B.  Pengertian unsur ekstrinsik menurut beberapa ahli
1. Menurut Tjahjno (1988:450), mendefinisikan unsur ekstrinsik sebagai hal-hal yang
berada di luar dari struktur karya sastra, tetapi sangat dipengaruhi karya sastra tersebut.
2. Menurut Nurgiyantoro (2000:24) menyatakan bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur
luar dalam karya sastra yang memiliki sifat tidak langsung mempengaruhi bangunan atau
sistem organisme atau bagian terpenting karya sastra.
3. Menurut Aminuddin (2004:85), unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada di
luar dari suatu karya atau cerita, tetapi dapat menentukan bentuk dan isi suatu karya itu
sendiri.
4. Menurut Mido (2016:76), menjelaskan bahwa unsur ekstrinsik adalah latar belakang
dan sumber informasi yang tidak bisa diremehkan karena memiliki nilai, arti, dan
pengaruhnya.
5. Menurut Sumasari (2014),  unsur ekstrinsik dapat dijelaskan sebagai suatu unsur
yang menyusun karya sastra yang bersumber dari luar dan berkaitan dengan aspek
sosiologi, psikologi, dan lain-lain.

C.  Ciri-ciri unsur ekstrinsik menurut beberapa ahli


1. Menurut Kosasih
Menurut Kosasih (2012:72) unsur ekstrinsik terbagi atas :

a Latar belakang pengarang


Memahami latar belakang pengarang akan membuat kita dapat merasakan pola tulisan
yang dituliskannya. Hal ini tentu dapat terlihat melalui motivasi pengarang dalam menulis
hingga pandangan dan pemikiran penulis dalam melihat permasalahan kehidupan,
pengalaman pribadi ataupun menulis berdasarkan imajinasinya.

b. Kondisi sosial budaya


Kondisi sosial budaya juga mempengaruhi dalam pembuatan karya sastra. Tidak bisa
dipungkiri bahwa budaya yang melekat dari sang penulis akan berusaha ia tuangkan baik
secara sadar maupun tidak. Karya yang baik memang tidak melupakan kondisi sosial budaya
yang melekat.
c. Tempat atau lokasi karya dibuat
Tidak sedikit penulis terkadang menuliskan apa yang sedang berhubungan dengan
dirinya. Sehingga faktor tempat atau lokasi bisa saja menjadi alasan dalam rangkaian kalimat
hingga menjadi sebuah cerita yang menarik.

2. Menurut Nurgiyantoro
Menurut Nurgiyantoro (2005:24) mengungkapkan unsur ekstrinsik sebagai berikut:

a. Keadaan subjektivitas dari pengarang


Keadaan subjektivitas dari pengarang biasanya menjadi karakter dalam penulisan
cerita yang dibuatnya. Keadaan subjektivitas ini biasanya meliputi sikap, ideologi, keyakinan,
pandangan hidup dan lain-lain.

b. Biografi pengarang
Tidak sedikit novel atau pada umumnya terdapat beberapa pengalaman pribadi yang
penulis coba sisipkan ke dalam ceritanya. Mengaitkan hal tersebut, ternyata riwayat hidup
dari pengarang atau penulis dapat menentukan alur cerita juga. Oleh karenanya memahami
biografi penulis akan membuat kita untuk mengetahui jalan pikiran penulis  terhadap tulisan
yang dibuatnya.

c. Keadaan psikologi
Kondisi psikologi pengarang ternyata juga mempengaruhi penulisannya nih.
Jangankan menuliskan sebuah cerita, kondisi apapun juga akan sangat berpengaruh
bergantung pada psikis juga.

Oleh karenanya, penulisan juga bergantung pada kondisi suasana hati dan pikiran dari
si penulis, sehingga lebih kurang keadaan psikologi ini ternyata memiliki peran dalam sebuah
tulisan.Jika kamu menyadari sosok penulis dan tulisannya, mungkin kamu juga akan
menyadari bahwa terdapat hubungan diantara keduanya. Biasanya akan terekam juga suasana
hati penulis di dalam tulisan tersebut.

d. Keadaan sosial dan lingkungan pengarang


Unsur extrinsik yang selanjutnya adalah keadaan sosial dan lingkungan pengarang. Keadaan
sosial ini mempengaruhi bagaimana pengarang membuat sebuah karya.

3. Menurut Aminuddin
Menurut Aminuddin (2004:85), unsur ekstrinsik meliputi :

a. Nilai agama
Nilai agama yang dimaksud adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita yang memiliki
aturan atau ajaran keagamaan atau religi.

b. Nilai moral
Nilai moral merupakan nilai-nilai yang berhubungan dengan etika atau sopan santun dan juga
akhlak. Nilai moral pada cerita umumnya dapat berupa nilai moral yang baik ataupun
sebaliknya tergantung pada pengarang.

c. Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan masyarakat atau lingkungan sekitar. Nilai
sosial dapat dilihat dengan mengamati interaksi antara tokoh utama dengan tokoh yang lain
atau tokoh utama dengan lingkungan atau masyarakat.

d. Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang sudah
melekat pada suatu daerah.

 Menurut Rene Wellek dan Austin Warren dalam karyanya Tjahajono (1988:450)
menyebutkan bahwa dalam mengkaji unsur ekstrinsik terdiri atas empat hal yang harus
dimengerti di antaranya yaitu :
1. Memahami hubungan antara karya sastra dengan psikologi atau biografi pengarang.
Hal ini dikarenakan setiap pengarang memiliki sudut pandang yang berbeda sehingga
akan mempengaruhi karya sastra yang dibuatnya.
2. Memahami hubungan karya sastra dengan beberapa aspek seperti politik, ekonomi,
sosial, budaya dan juga pendidikan.
3. Memahami hubungan antara karya sastra dengan pemikiran manusia, ideologi,
filsafat, pengetahuan dan teknologi.
4. Memahami hubungan antara karya sastra dengan semangat zaman, atmosfer atau
iklim yang terbaru.

D. Contoh penggunaan unsur ekstrinsik dalam sebuat cerita

Film Jokowi

Film yang berjudul Jokowi merupakan film drama Indonesia yang dirilis tanggal 20
Juni 2013. Film ini bercerita tentang seorang anak tukang kayu bernama Joko Widodo, yang
tinggal dan hidup di rumah kecil pinggiran sungai. Masa kanak-kanak yang jauh dari istilah
berkecukupan telah dilaluinya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat anak kampung
pemburu telur bebek ini untuk meneruskan sekolahnya ke pendidikan yang lebih tinggi.
Kecintaannya pada musik rock yang tetap bertahan hingga saat ia menjadi pemimpin besar
nantinya, seolah mampu memotivasi semangat hidupnya.

Kisah cinta dengan Iriana, seorang gadis sederhana, teman sekolah adiknya menjadi
pendorong semangat sang pemimpin masa depan ini untuk menghadapi berbagai tantangan.
Sepeninggal Notomiharjo, orang tua, guru sekaligus sahabatnya, Joko seperti tak mau
tenggelam dalam kedukaan. Usahanya untuk membuktikan semua pelajaran dari sang ayah,
makin keras ia lakukan. Dan waktu mengantarkan anak bantaran kali ini, menjadi sosok yang
bukan hanya besar dimata orang-orang disekitarnya namun juga rendah hati dan selalu
memanusiakan sesamanya.

Film tersebut sesuai dengan teori pendidikan moral menurut Ki Hadjar dewantara
yang menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah penguasaan diri sebab disinilah
pendidikan memanusiakan manusia, ketika setiap orang mampu menguasai dirinya, mereka
akan mampu juga menentukan sikapnya, demikian akan tumbuh mandiri dan dewasa.
Dalam film tersebut terkandung pendidikan moral antara lain mendidik anak dengan
baik, saling menghormati antar umat beragama, jujur, menyayangi orang tua, bersyukur,
menolong sesama. Oleh karena itu, berdasarkan sinopsis diatas penulis merasa tertarik dan
memilih meneliti karya tersebut

Analisa unsun intrinsic pada filem jokowi

Unsur ekstrinsik merupakan membangun karya dari luar. Unsur ekstrinsik ini antara lain:
nilai moral, psikologi pengarang, nilai agama, dan nilai sosial.

1. Nilai moral Nilai moral yang terkandung dalam film Jokowi adalah 1) Lahir
miskin itu tidak salah, kalau mati miskin itu salah. 2) Berani itu enggak harus
pakai otot, tapi otak. 3) Kalau berani jangan takut-takut, kalau takut jangan
berani-berani. 4) Bagaimana memenangkan sesuatu tanpa membuat musuh
direndahkan. 5) Jangan buat janji yang enggak bisa kamu tepati. Dapat
disimpulkan bahwa nilai moral dari film Jokowi adalah segala sesuatu
perbuatan tidak lah harus menggunakan otot namun harus menggunkan
pemikiran juga, jangan membuat janji yang tak bisa kamu tepati karena janji
adalah hutang yang harus dibayar, segala keadaan dapat berubah dengan
perbuatan kita sendiri tanpa mengeluh dan menyerah, bisa membuat hidup
lebih baik lagi.
2. Psikologi pengarang Psikologi pengarang yaitu memiliki pemikiran bahwa
cerita perjuangan harus dituangkan ke dalam sebuah karya sehingga dapat
menjadi sebuah pembelajaran bagi penontonnya. Dalam film Jokowi sangat
cocok ditonton oleh siswa berbagai tingkatan, bahkan mahasiswa dan orang
dewasa lainnya pun, karena psikologi mereka pada keadaan tersebut adalah
psikologi yang membutuhkan motivasi mengenai perjuangan hidup.
3. Nilai agama Nilai agama yang terdapat dalam film Jokowi yaitu: 1) Yakinlah
pada Allah. 2) Biasakan mengaji dari sejak kecil. 3) Sebagai umat muslim
tunaikanlah sholat 5 waktu. 4) Selalu berdoa. 5) Hargai agama orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa nilai agama dari film Jokowi adalah apapun
permasalahan dalam hidup harus yakin kepada allah bahwa segala sesuatu dan
persoalan pasti ada jalan keluarnya, selalu menunaikan sholat 5 waktu, dan
sesama manusia harus menghargai agama orang lain.
4. Nilai sosial Nilai sosial yang terkandung dalam film Jokowi yaitu: 1) Sesama
manusia saling tolong-menolong. 2) Sesama manusia saling menghargai.
Dapat disimpulkan bahwa nilai sosial yang terkandung dalam film Jokowi
adalah sebagai manusia harus saling tolong-menolong dan harus saling
mengahargai karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas
dalam hubungan dalam berkehidupan.

Simpulan Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa film


Jokowi dikatakan baik karena memiliki banyak makna yang baik dan positif,
juga dalam perjuangan kehidupan sebagai contoh motivasi bagi semua orang.
Sehingga film Jokowi pantas dan layak ditonton oleh siapapun terutama untuk
para pelajar.
Referensi

Ni Made Ayu Sutrisna Wati, 2020. Analisis Struktur Karya Sastra Cerpen "Punyah" Karya I
Gede Bayu Kusuma. Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Universitas
Pendidikan Ganesha. Received: 12 Agustus 2020; Revised: 15 Agustus 2020;
Accepted; 25 Agustus 2020 Permalink/DOI: 10.23887/jpbb.v7i2.28073

Tengku Muhammad Sum, 2018. Unsur Ekstrinsik Dalam Cerpen Asran Karya Trisni
Sumardjo. Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 15, No. 1 Agustus Tahun 2018.

A.W.Widjaja, KOMUNIKASI Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi


Aksara, 1997), hlm. 1-5.

M. Ramdan, dkk. 2020. Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Dalam Film “Jokowi” Parole (Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Faisal Reza Baihaqi, dkk. 2019. Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Analisis
Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Cerpen. Seminar Nasional Bahasa dan Sastra
indonesia Sasindo Unpam 2019.  Vol 1, No 2 (2019)

Anda mungkin juga menyukai