BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1
Sistem pencernaan
7
8
gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
usus halus, usus besar, rectum dan anus. Sistem pencernaan juga
1. Mulut/oris
atas 2 bagian :
2. Faring
3. Esofagus
4. Gaster (lambung)
serosa (sebelah luar). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu
usus dua belas jari duodenum), usus kosong (jejenum) dan usus
penyerapan (ileum). Villi usus halus terdiri dari pipa berotot (> 6
mengalirkan makanan.
antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon asendens
usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan
ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan
2.2.1 Definisi
(Mansjoer,2010).
2.1.4 Patofisiologi
Bagan 2.1
Pathway Apendisitis
Ketidakseimbangan nutrisi
Gangguan rasa nyaman kurangdarikebutuhannutrisi
Mual dan muntah
disekitar umbilikus.
( Rahayuningsih 2010).
Menurut klasifikasi:
jaringan parut.
titik ini nyeri terasa lebih tajam dan jelas letaknya, sehingga
21
eksudet serosa.
dan pasit.
22
kronik.
umum
Komplikasi
a. Perotinitis
2. Apendisitis kronik
2.1.5 Penatalaksanaan
a. Indikasi
a) Appendisitis akut.
b) Appendisitis infiltrat.
c) Appedisitis perporasi.
d) Appendisitis kronik.
b. Persiapan pembedahan
a) Puasa.
b) Antibiotika.
c) Premedikasi
d) Lapangan operasi
c. Penyulit appendiktomi
a) Durante operasi :
3) Robekan usus.
1) Perdarahan.
2) Peritonitis.
1. Pemeriksan fisik
apendiks akut.
semakin parah
c) Suhu dubur (rectal) yang lebih tinggi dari suhu ketiak, lebih
d) Pada apendiks terletak pada retro sekali maka uji psoas akan
2. Pemeriksaan laboratorium
(pecah).
26
3. Pemeriksaan radiologi
b. Ultrasonografi (USG)
c. Pemeriksaan CT scan
abdomen.
2.3.1 Definisi
1) Pre operasi.
a. Observasi.
timbulnya keluhan.
2) Intra Operasi
a. Appendiktomy
3) Post Operasi
(Dermawan, 2010).
( Gaghiwu, 2013 ).
dan evaluasi.
2.2.1 Pengkajian
2.2.1.1 Pengkajian
(Mansyur&Dahlan, 2014).
1. Pengkajian Sekunder
a. Keluhan utama
Pre post :
sekitar umbilicus.
Post op :
Pre post :
demam.
Post op :
pengaruhanestesi.
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Pre Op :
abdomen.
Post Op :
b. Palpasi
Pre Op :
bawah.
Post Op :
a. Sirkulasi
tanda : Takikardi
b. Eliminasi
Pre Op :
kadang.
Post Op :
Pre Op :
Post Op :
d. Nyeri / kenyamanan
inflamsi peritonial.
34
e. Pernapasan
f. Keamanan
operasi.
Deden,2010
Tabel 2.1
pengobatan.
Table 2.2
Intervensi kecemasan
dapat mengetahui
tingkat kecemasan
yang klien alami.
Calming Technique
Calming Technique 1.Rasional :
1. Menganjurkan keluarga Dukungan keluarga
untuk tetap mendampingi dapat memperkuat
klien mekanisme koping
klien sehingga
tingkat ansietasnya
berkurang
2. Rasional :
2. Mengurangi atau Pengurangan atau
menghilangkan rangsangan penghilangan
yang menyebabkan rangsang penyebab
kecemasan pada klien kecemasan dapat
meningkatkan
ketenangan pada
klien dan
mengurangi tingkat
kecemasannya
Coping enhancement Coping enhancement
1. Meningkatkan 1. Rasional :
pengetahuan klien Peningkatan
pengetahuan
mengenai post operasi
tentang penyakit
apendiktomi. yang dialami klien
dapat membangun
2. Menginstruksikan klien mekanisme koping
untuk menggunakan klien terhadap
tekhnik relaksasi kecemasan yang
dialaminya
2. Rasional : tekhnik
relaksasi yang
diberikan pada klien
dapat mengurangi
ansietas
37
pembedahaan.
Table 2.3
menurunkan
kontrak tindakan
dalam.
3. Antibiotik injeksi
diberikan selama
pembedahaan yang
kemudian
dilanjutkan
antibiotik oral
sampai jahitan
dilepas. Peran
perawat mengkaji
riwayat alergi
antibiotik
(Carpento, 2009 ).