Anda di halaman 1dari 24

STATUS GIZI PADA ANAK DAN PERMASALAHANNYA

WINDY NOFIATRI RISTHA GIA009035

STATUS GIZI ANAK


Keadaan kesehatan anak yang ditentukan oleh derajat kebutuhan energi fisik dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri
Dikategorikan berdasarkan : Standar baku WHO-NCHS Dengan indeks BB/U, TB/U, BB/TB

CARA MENENTUKAN STATUS GIZI


ANTROPOMETRI : BB/U TB/U BB/TB KLINIS : Kulit Otot Jaringan lemak Mata Lidah Bibir LABORATORIUM : Darah Urin Fases Cairan spinal

ANALISA DIET/MAKANAN : Frekuensi makan Jumlah makanan Jenis makanan Alergi Intoleransi makanan

PENILAIAN STATUS GIZI


Ukur panjang badan (PB) Atau tinggi badan (TB) dalam cm

Ukur berat badan (BB) dalam kg

Interpretasi sesuai baku rujukan penilaian status gizi anak laki-laki dan perempuan menurut BB/TB-PB

STATUS GIZI BERDASAR Z-SCORE


INDEKS

STATUS GIZI
BB Lebih (Over weight) BB Normal (Normal weight) BB Rendah (Under weight) BB Sangat Rendah (Severe Under weight) TB Jangkung (Tall) TB Normal (Normal height) TB Pendek (Stunted) TB Sangat Pendek (Severe stunted)

Z- SCORE
> +2 SD -2 SD s/d +2 SD -3 SD s/d < -2 SD < -3 SD > +2 SD -2 SD s/d +2 SD -3 SD s/d < -2 SD < -3 SD > +2 SD -2 SD s/d +2 SD -3 SD s/d < -2 SD < -3 SD

BB/U

TB/U PB/U

BB/TB BB/PB

Gemuk (Fatty/obese) Normal (Normal) Kurus (Wasted) Sangat Kurus (Severe wasted)

Klasifikasi

Klinis

Antropometri (BB/TB-PB) <-3 SD *) (bila ada edema BB bisa lebih) -3 SD -2 SD - 2 SD +2 SD +2 SD

Gizi Buruk

Tampak sangat kurus dan atau edema Kurus Normal Gemuk

Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih

CARA MENGHITUNG Z-SCORE :


Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) : Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR
Keterangan : -NIS : Nilai Individual Subjek ( Nilai Ukur/ Timbang ) -NMBR : Nilai Median Baku Rujukan ( Nilai median ) -NSBR : Nilai Simpang Baku Rujukan

Atau :

Z-score =

HASIL PENGKURAN - BAKU MEDIAN Selisih SD diatas atau dibawah median

Z-Score meliputi :
1. WAZ ( Weight for Age Score ) WAZ = BB timbang BB median ( sesuai umur ) SD low atau SD up * 2. HAZ ( Hight for Age Score ) HAZ = PB ukur PB median ( sesuai umur ) SD low atau SD up * 3. WHZ ( Weight for Height Score ) WHZ = BB timbang BB median (sesuai PB atau TB) SD low atau SD up *
Ket erangan * : - Jika HASIL PENGUKURAN lebih dari BAKU MEDIAN menggunakan SD diatas median ( SD Up ) - Jika HASIL PENGUKURAN kurang dari BAKU MEDIAN menggunakan SD dibawah median ( SD Low )

Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U, TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)
No 1.

Indeks yang digunakan BB/U TB/U BB/TB


Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Normal Normal Tinggi Rendah Normal Rendah Rendah Normal Rendah Tinggi

Interpretasi Normal, dulu kurang gizi Sekarang kurang ++ Sekarang kurang + Normal Sekarang kurang Sekarang lebih, dulu kurang

2.

Normal Normal Normal

3.

Tinggi Tinggi
Tinggi

Tinggi Rendah
Normal

Normal Tinggi
Tinggi

Tinggi, normal Obese


Sekarang lebih, belum obese

Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U, TB/U, BB/TB) :


Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

Grafik pertumbuhan standar Untuk usia dan jenis kelamin

Interpretasi
Obesitas : IMT > persentil ke-95 BB lebih : IMT antara persentil ke-85 & 95 BB normal : IMT antara persentil ke-5 & 85 BB kurang : IMT < persentil ke-5

PERMASALAHAN STATUS GIZI ANAK


INDONESIA

PARADOKS

Gizi Kurang VS Gizi Lebih & Obesitas

Gizi Buruk

DIAGNOSIS GIZI BURUK : 1. Terlihat sangat kurus dan atau edem dan atau 2. BB/PB atau BB/TB < -3 SD

Gizi Buruk
MARASMUS

Bila kebutuhan minimal kalori tidak dapat dipenuhi oleh pemberian makanan dalam waktu yang lama : UNDERNUTRITION UNDERNUTRITION EKTRIM : MARASMUS

KWASHIORKOR

DEFISIENSI PROTEIN Bila kebutuhan kalori telah dipenuhi akan tetapi makanan yang diberikan tidak mengandung semua nutrien yang essensial untuk manusia.

Gizi Buruk
MARASMUS Visible severe wasting Baggy Pants

KWASHIORKOR

EDEMA Ringan : kedua kaki Sedang : kedua kaki tungkai bawah lengan bawah Berat : semua bagian tubuh termasuk kedua kaki tungkai, lengan, tangan dan muka

PENGELOLAAN
HIPOGLIKEMI
1. Glukosa darah < 54 mg/dl atau < 3 mmol/l 2. Glukosa 10% / Sukrosa / f-75 diet oral / NGT 50 ml (bila ada infeksi sistemik)

HIPOTERMIA (< 35.5C rectal / < 35.0C axiller)

1. 2. 3. 4. 5.

Teknik kanguru Beri pakaian yang baik (menutup) termasuk kepala Selimut Hindari angin Dalam ruang dengan lampu pijar

DEHIDRASI

1. TIDAK BOLEH DIBERI ORALIT BERI CAMPURAN : 1. Mineral mix solution 40 ml 2. Gula 50 gr 3. WHO ORS 1 liter/pack 4. Air 2 liter Diberikan tiap 30 menit pada 2 jam pertama (5 ml/kgBB) Alternatif bila diatas 10 jam diberi 5-10 ml/kgBB

KRITERIA SEMBUH
SAMPAI SEMBUH Anak menjadi gizi baik BB/PB >-1 SD Bukan masuk KEP sedang Tidak ada penyakit infeksi Waktu yang dialokasikan : 26 minggu/6 bulan

GIZI LEBIH
Indeks massa tubuh (IMT) lebih besar atau sama dengan persentil ke-95 untuk usia dan jenis kelamin, sesuai grafik pertumbuhan standar OBESITAS Z-SCORE >+2 SD STANDAR BAKU WHO-NCHS : BB/U tinggi TB/U rendah BB/TB tinggi

Genetik Kurang aktifitas fisik dan latihan fisik Diet makanan

OBESITAS

Sosial-ekonomi

Lingkungan
Psikologis Kelainan neurogenik

Lebih berat Lebih tinggi Umur tulang lebih tua

Adipositas di daerah dada


ANAK OBESITAS Abdomen cenderung menggantung

Striae putih/merah di abdomen

Genitalia externa laki-laki tampak kecil

Pubertas terjadi awal

KOMPLIKASI OBESITAS

PENGELOLAAN
Diet cukup nutrien, diet kalori terbatas Vitamin Aktifitas fisik : olahraga Memperbaiki faktor penyebab (organik ataupun psikologis) Hindari obat-obatan

Daftar Pustaka
CDC. 2000. CDC Growth Chart Fot United States : Methods and Development. Vital and Healt Statistics Series 11. Washington DC Francis & Jamieson. 2006. Feeding : The Normal Child. Philadelphia : Churchill Livingstone Elsevier ; 55 Wolraich, Mark L. Drotar, Dennis D. Dworkin, Paul H. Perrin, Ellen C. 2008. Developmental-Behavioral Pediatric Evidence and Practice. Philadelphia : Elsevier ; 779 Ebbeling, Cara B, Pawiak, Dorota B, Ludwing, David S. 2002. Childhood Obesity : Public Health Crisis, Common Sense Cure. Boston : Division of Endocrinology, Childrens Hospital Boston ; vol 360 : 475 Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15 Volume 1. Jakarta : EGC ; 216 Wahyu, Genis Ginanjar. 2009. Obesitas Pada Anak. Jakarta : Bentang Pustaka (Mizan Group) ; 11-12 Depkes, RI, 2004, Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Meadow, Row. Newell, Simon. 2003. Lecture Note Pediatrika. Jakarta : Erlangga Medical Series

Anda mungkin juga menyukai