Anda di halaman 1dari 23

Hubungan Status Gizi Ibu

Hamil dengan Berat Badan


Bayi Lahir di Puskesmas
Pataruman 2 tahun 2015
Disusun oleh:
Azka
Fazafadhilah
Armelia

Septiani

Orthi

Khonsa Hartsu Syuhada

Arif Susilo Rahardi

Astri Kartikasari

Nur Darda Hajatulail

Siti Iklimah

. Rendahnya status gizi


Masalah yang muncul
ibu hamil selama
sekarang terutama di
kehamilan dapat
Indonesia adalah
mengakibatkan berbagai
masalah gizi yang
dampak tidak baik bagi
merupakan masalah
ibu dan bayi, diantaranya
kesehatan masyarakat
adalah bayi lahir dengan
Prevalensi BBLR menurut
yang utama.
Berat Badan Lahir
WHO pada tahun 2011
Rendah (BBLR).
diperkirakan 15% dari
seluruh kelahiran di
dunia dan lebih sering
terjadi di Negara
berkembang salah
satunya Indonesia dengan
angka kejadian BBLR
Berdasarkan Pusat Penelitian
10,5%.
dan Pengembangan Gizi Depkes
Angka kejadian BBLR periode 1
RI tahun 2009 menyebutkan
Januari sampai dengan 31
bahwa prevalensi KEK di Jawa
Desember 2014 yaitu sebesar
Barat adalah sebesar 19.3%.
7.9% sedangkan angka kejadian
Berdasarkan Dinas Kesehatan
KEK berdasarkan LILA kurang
Kota Banjar, prevalensi BBLR di
dari 23,5 cm pada periode yang
Kota Banjar adalah 3,12% dan
sama adalah sebesar 13,4 %
prevalensi KEK sekitar 2,27%.

U
B
I
?
I
?
Z
L
I
G BB
S
S
U
V
T
A
L
T
I
S
M
A
H

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari dan
menganalisis
hubungan status gizi
ibu hamil dengan berat
badan bayi lahir.

Tujuan Khusus
Mengetahui insiden ibu hamil risiko
KEK berdasarkan ukuran LILA
dipuskesmas pataruman 2 Kota
Banjar, Jawa Barat tahun 2014.
Mengetahui insiden BBLR di
puskesmas pataruman 2 Kota Banjar,
Jawa Barat tahun 2014.
Mengetahui faktor faktor yang
berpengaruh terhadap berat badan
bayi lahir.

Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Pataruman 2 yaitu desa karyamukti, batulawang dan
sukamukti, kota Banjar, Jawa barat. Penelitian ini
menggunakan pendekatan crossectional dengan
menggunakan data sekunder.

Manfaat Penelitian
Teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat
menjadi bahan
masukan dalam
menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan
tentang gizi ibu hamil.

Aplikatif
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk membuat
program perbaikan gizi terutama
masalah KEK pada wanita hamil
serta dapat digunakan sebagai
acuan dalam peningkatan pelayanan
kesehatan terutama tentang gizi ibu
hamil khususnya di Puskesmas
Pataruman 2 kota Banjar, Jawa
Barat.

Ibu
Hamil
Menurut
kamus besar
Bahasa
Indonesia,
ibu hamil
adalah ibu
yang
mengandung
janin di
rahim karena
sel telur
dibuahi oleh
spermatozoa.

Status Gizi Ibu


Hamil
Status
gizi
adalah ukuran
keberhasilan
dalam
pemenuhan
nutrisi untuk
ibu hamil.
Status gizi ibu
hamil sangat
mempengaruhi
pertumbuhan
janin yang
sedang
dikandung.

Berat
badan
Berat
Bayi
merupakan
Lahir
ukuran
antropometri
yang terpenting
dan paling
sering
digunakan pada
bayi baru lahir.
Berat badan
digunakan
untuk
mendiagnosa
bayi lahir
normal atau
BBLR (Berat
Badan Lahir

Kerangka Teori
Normal
Status Gizi
Ibu Hamil

Normal
Berat Bayi
Lahir

KEK

BBLR

Kerangka Konsep
Status Gizi
Ibu Hamil

Berat Badan
Bayi Lahir
SosialEkonomi
Asupan
Pangan
Penyakit
Infeksi
Paritas
Genetik
Umur
Pekerjaan
Usia
Kehamilan
Gravida
Abortus

Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara status gizi ibu
hamil dengan berat badan bayi lahir di Puskesmas
Pataruman 2 Kota Banjar, Jawa Barat.
Ha : Ada hubungan status gizi ibu hamil dengan
berat badan bayi lahir di Puskesmas Pataruman 2
Kota Banjar, Jawa Barat.

Metode Penelitian
Desain Penelitian
: Penelitian ini merupakan
penelitian observasional analitik dengan metode
pendekatan cross sectional.
Populasi
Sumber data
31 Desember 2014
Analisis Data

: 216 ibu hamil


: Sekunder periode 1 Januari -

: Univariat
Bivariat uji chi-square
Tempat dan Waktu Penelitian : Puskesmas Pataruman 2,

Distribusi Berat Badan Bayi


Lahir berdasarkan LILA Ibu

LILA
Normal
KEK
Jumlah

BBBL
Normal

Abnormal

(n)

(n)

183

16
199

13
17

OR

P-value

10.847
127.383

37.172

0.000

CI (95%)

Distribusi Berat Badan Bayi Lahir


berdasarkan Usia Kehamilan
Umur

BBBL
Normal
Abnormal

Kehamilan

(n)

(n)

(minggu)
Cukup bulan
Kurang
bulan
Jumlah

8
9

26

P-value

20.501-598.973

110.813

0.000

190

OR

CI (95%)
197

Distribusi BBBL berdasarkan


Usia Ibu saat Hamil

BBBL
Normal
Abnormal

Usia Ibu

(n)

(n)

(tahun)
Non Risiko
tinggi
Risiko tinggi
Jumlah

36
199

11
6
17

OR

P-value

0.857-7.115

2.470

0.085

CI (95%)
163

Distribusi Berat Badan Bayi


Lahir berdasarkan Gravida

BBBL
Normal
Abnormal

(n)

(n)

Gravida
Primigravi
da

86
113

11
6

199

17

OR

P-value

0,148-1.167

0.415

0.087

CI (95%)

Multigravi
da
Jumlah

Distribusi BBBL berdasarkan


Jumlah Abortus

BBBL

Abortus
Non
Abortus
Abortus
Jumlah

Normal

Abnormal

(n)

(n)

190

16

9
199

1
17

OR

P-value

0.157-11.081

1.319

0.798

CI (95%)

No

BBBL

LILA

Usia
Kehamilan

Umur
Ibu

Gravida

Abortus

2000

22

39

25

2000

21

39

20

2100

21,5

36

26

1200

28

26

25

2400

21

40

19

2400

29

37

23

1800

20

27

16

1000

23

34

33

1200

22

35

43

10

2000

22

33

23

11

1400

28

27

17

12

1400

25

28

18

13

2100

23

37

25

14

2400

21

37

35

15

2300

22,5

35

19

16

1700

20

34

22

17

2400

21

39

31

17
Bayi
BBLR
Tidak
Berhubung
an

Berhubunga
n

Usia Kehamilan
Cukup Bulan =
7Bayi
Kurang Bulan =
10Bayi

KEK
LILA <23,5 =
13Bayi
LILA >23,5 =
4Bayi

Umur Ibu
Risiko Tinggi =
6Bayi
Tidak Risiko
Tinggi = 11Bayi

Gravida
Primigravida =
11Bayi
Multigravida =
6Bayi

Abortus
Abortus = 1Bayi
Non Abortus =
16Bayi

Kesimpulan
1. Dari penelitian ini diketahui insiden ibu hamil KEK di
Puskesmas Pataruman 2 Kota Banjar, Jawa Barat periode 1
Januari-31 Desember 2014 yaitu sebesar 29 orang (13.4%)
dari 216 ibu hamil, sedangkan insiden BBLR yaitu sebesar 17
bayi (7.9 %) dari 216 kelahiran bayi.
2. Ada hubungan yang positif antara status gizi ibu hamil dengan
berat badan bayi lahir (Pv : 0,000, OR : 37).
3. Dari faktor luar yang berpengaruh, yang berhubungan dengan
berat badan bayi lahir hanya umur kehamilan yang
menunjukkan hubungan yang signifikan dengan berat badan
bayi lahir (Pv : 0,000, OR : 110).

Saran
1. Karena tingginya insiden KEK dan BBLR di Puskesmas Pataruman
2 Kota Banjar, Jawa Barat maka diharapkan bidan maupun tenaga
kesehatan lain lebih meningkatkan pelayanan kesehatan baik
berupa penyuluhan individu atau konseling tentang gizi sehingga
KEK dapat diatasi sejak dini.
2. Berdasarkan penelitian ini diharapkan pada masyarakat di sekitar
wilayah Puskesmas Pataruman 2 Kota Banjar, Jawa Barat
khususnya ibu hamil untuk lebih memperhatikan kesehatannya
dengan memeriksakan kehamilan untuk mencegah berbagai
komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan BBLR.
3. Bagi peneliti yang lain diharapkan dapat melakukan penelitian
tentang faktor faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir
lainnya seperti pengetahuan tentang gizi ibu hamil, sosial
ekonomi, dan penyakit infeksi untuk mengetahui faktor yang

Daftar Pustaka
Anonim. 2008. Bayi Berat Badan Lahir Rendah. http://article-in-health..com. 23
April 2014.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta.
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta.
Astuti, P. E. 2001. Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Sosial Ekonomi Dengan Berat
Badan Bayi Lahir di Puskesmas Bandongan Kabupaten Magelang.
Chairunita, Hardiansyah, Dwiriani. M. C. 2006. Model Penduga Berat Bayi Lahir
Berdasarkan Pengukuran Lingkar Panggul Ibu Hamil. Jurnal Gizi dan Pangan
November 2006 1 (2) : 17 25.
Chandra, B. 2008. Metode Penelitian Kesehatan. EGC. Jakarta.
Depkes RI. 2010. Makanan Ibu Hamil. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta.
Depkes RI. 2010. Program Perbaikan Gizi Menuju Indonesia Sehat 2015.
Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Jakarta.
Gibson, R. 2005. Principles Of Nutritional Assesment. Oxford University Press.
Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang
Dilahirkan. Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pasca Sarjana S3 IPB
November 2003. Bogor.

Notobroto, H. B., Wahyuni C. U. 2002. Penggunaan Pertambahan Berat Badan Dan


Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Untuk Memprediksi Berat Badan Lahir
Bayi. Laporan Penelitian Fakultas Kedokteran Airlangga 2002, 36 halaman.
Surabaya.
Paath, E. F. 2004. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC. Jakarta.
Pantikawati Ika, S.Si.T, Saryono, S.Kp.M.Kes, 2010. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika
Prasetyono. 2009. Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil. DIVA Press. Jogjakarta.
Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta..
Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam
Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Mitra Cendikia. Jogjakarta
Rose, W. 2007. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Dian Rakyat. Jakarta.
Saifuddin, A. B. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Saimin, J. 2006. Hubungan Antara Berat Badan Lahir Dengan Status Gizi Ibu
Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas. Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makasar.
Santiyasa, W. I. 2000. Hubungan Faktor Sosio Demografi Dengan Berat Bayi Lahir.
Fakultas MIPA. Universitas Udayana.

Sediaoetama, A. D. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi. Dian Rakyat.
Jakarta.
Setyowati, T. 2003. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bayi Lahir Dengan Berat
Badan Rendah. Badan Litbang Kesehatan.
Sugiyanto. 2002. Hubungan Tekanan Darah dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil
Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. RSU Cibabat Cimahi Propinsi Jawa
Barat.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Supariasa, I. D. N. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta.
Walsh,L. V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta.
Wiknjosastro, H.. 1999. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjao. Jakarta.
Yusuf, M dan Siswishan, R. 2002. Perbandingan Proporsi Berat Badan Lahir Pada
Penderita Preeklamsi Dengan Kehamilan. Obstetri dan Ginekologi RS Dr. Sardjito.
Fakultas Kedokteran UGM
Zaenab dan Joeharno. 2006. Beberapa Faktor Resiko Kejadian BBLR di RS Al

KAFFA BILMAUTI MAUIDLOTUN

TERIMA KASIH
Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai