Anda di halaman 1dari 49

Penilaian Status Gizi Antropometri II

(Mata Kuliah Penilaian Status Gizi)


Izzati Nur Khoiriani, S.Gz., MPH
Program Studi Ilmu Gizi Unsoed 2020
Capaian Pembelajaran
• Mahasiswa dapat mengintrepretasikan data antropometri Individu
maupun masyarakat berdasarkan indikator dan klasifikasi serta
kategoristatus gizi
Review Antropometri I
• Penilaian Status Gizi Antropometri : metode yang digunakan
untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh
manusia
• Kelebihan metode antropometri
• Kekurangan metode antropometri
• Pengukuran ukuran tubuh
• Pengukuran komposisi tubuh
Outline 2
Parameter, Indeks, indikator dan standar antropometri
Klasifikasi dan baku rujukan antropometri
Standar pertumbuhan anak, WHO 2006
Interpretasi status gizi balita-Menghitung usia anak
Manfaat antropometri di bidang gizi masyarakat
Masalah gizi masyarakat Indonesia
Pengukuran status gizi antropometri berdasarkan kelompok usia
ANTROPOMETRI

Parameter Indeks
(ukuran tunggal) (kombinasi)

Indikator Standar
(tanda/petunjuk) (Baku/Rujukan)
ANTROPOMETRI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI

•BB, PB/TB, LiLA


Pemantauan
•BB/U, TB/U, dsb

•BB, PB/TB, LD, LK


Penelitian
•LiLA/U, IMT, dsb
Penggunaan bergantung pada tujuan, yang paling sering : BB, TB, U, LiLA, IMT
ANTROPOMETRI
SEBAGAI
INDIKATOR STATUS GIZI

PARAMETER ANTROPOMETRI INDEKS ANTROPOMETRI


SEBAGAI SEBAGAI
INDIKATOR STATUS GIZI INDIKATOR STATUS GIZI

STANDAR ANTROPOMETRI
SEBAGAI
INDIKATOR STATUS GIZI
STANDAR ANTROPOMETRI
SEBAGAI
INDIKATOR STATUS GIZI di INDONESIA (?)
STANDAR PERTUMBUHAN ANAK, WHO 2006

UNTUK ANAK UMUR 0-60 BULAN

Berat Badan (BB) Indeks Massa


menurut Umur (U) Tubuh (IMT)
atau disingkat menurut Umur (U)
BB/U atau disingkat
IMT/U
Tinggi Badan (TB) Lingkar Kepala
menurut Umur (U) menurut Umur (U)
atau disingkat atau disingkat
TB/U LK/U

Lingkar Lengan Atas


BB menurut TB
menurut Umur (U)
atau disingkat
atau disingkat
BB/TB
LLA/U
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
(PMK No.2 Th 2020 ttg Standar Antropometri Anak )

→ Kumpulan data tentang ukuran, proporsi, komposisi tubuh


sebagai rujukan untuk menilai status gizi dan tren pertumbuhan
anak dengan usia 0 (nol) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) tahun.

→ Standar Antropometri Anak didasarkan pada parameter Berat


Badan dan Panjang / Tinggi Badan yang terdiri atas 4 (empat) indeks,
meliputi : Berat Badan menurut Umur (BB/U), Panjang/Tinggi Badan
menurut Usia (PB/U atau TB/U), Berat Badan menurut Panjang/Tinggi
Badan (BB/PB atau BB/TB), dan Indeks Massa Tubuh menurut Umur
(IMT/U).
PENGGUNAAN INDIKATOR ANTROPOMETRI
Indeks Berat Badan Menurut Umur
Kepmenkes No.
1995/2010 Indeks Panjang/Tinggi Badan Menurut Umur
Anak Indeks Berat Badan Menurut Panjang/Tinggi
0 – 60 Bulan Badan

Revisi 2020
+
Indeks Massa Tubuh Menurut Umur

Kepmenkes No.
Anak 1995/2010
5 – 18 Tahun Indeks Massa Tubuh Menurut Umur
Revisi 2020
INDEKS ANTROPOMETRI

Dapat digunakan sebagai indikator status gizi karena nilai-nilainya dapat


digunakan dalam menentukan status gizi

Indikator Status Gizi yang memiliki karakteristik masing-masing


dengan batasan / cut off point tertentu
1. Indeks Berat Badan menurut umur (BB/U)

Untuk menilai berat


Tidak dapat langsung
Menggambarkan berat badan kurang
digunakan untuk
badan relatif (underweight) atau
klasifikasi anak gemuk
dibandingkan umur sangat kurang (
dan sangat gemuk
severely underweight)

Anak dengan BB/U Sangat mudah


rendah Hanya memberikan dipengaruhi oleh
→kemungkinan gambaran masalah Gizi keadaan mendadak
mengalami masalah secara umum (diare, kurang asupan,
pertumbuhan infeksi )
Kelebihan dan Kekurangan Indeks BB/U
(+) (-)
Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh Interpretasi keliru apabila terdapat
masyarakat edema/asites
Indikator yang SENSITIF dalam memberikan Memerlukan data umur yang akurat
gambaran gangguan pertumbuhan secara umum
Bersifat fluktuasi terhadap perubahan- Sering terjadi kesalahan teknis
perubahan kecil pengukuran
Dapat mendeteksi kegemukan Masalah sosial dan budaya
KATEGORI DAN AMBANG BATAS INDEKS BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U)
KATEGORI
Z-Score
Standar WHO 2005 Kepmenkes 1995/2010 Permenkes No. 2/2020

Diatas 3 A child whose weight-for-age


falls in this range may have a Gizi Lebih
Diatas 2 growth problem, but this is Risiko Berat Badan Lebih*
better assessed from weight-
Diatas 1 for-length/height or BMI-for-
age.
Normal
0 (Median)
Normal Normal
Dibawah -1

Dibawah -2 Underweight Gizi Kurang Berat Badan Kurang

Dibawah -3 Severely Underweight Gizi Buruk Berat Badan Sangat Kurang

* Anak yang termasuk pada kategori ini mungkin memiliki masalah


pertumbuhan, perlu dikonfirmasi dengan BB/TB atau IMT/U 16
2. Indeks Tinggi Badan atau Panjang Badan menurut Umur
(TB/U atau PB/U)

Menggambarkan Untuk mengidentifikasi


pertumbuhan Panjang anak pendek (stunted)
atau tinggi badan atau sangat pendek
berdasarkan umum (severely stunted)

Anak dengan TB/U rendah


Memberikan indikasi → kemungkinan karena
masalah gizi yang sifatnya kemiskinan, perilaku
kronis / berlangsung lama hidup tidak sehat, asupan
kurang dalam waktu lama
Kelebihan dan Kekurangan Indeks TB/U atau PB/U

(+) (-)
Ukuran Panjang dapat dibuat sendiri Tinggi badan tidak cepat naik

Peralatan murah dan mudah dibawa Pengukuran relative sulit, minimal


membutuhkan dua orang
Ketepatan usia sulit didapatkan
terutama di daerah terpencil
KATEGORI DAN AMBANG BATAS INDEKS PANJANG BADAN MENURUT UMUR (PB/U)
ATAU TINGGI BADAN MENURUT UMUR (TB/U)
KATEGORI
Z-Score
Standar WHO 2005 Kepmenkes 1995/2010 Permenkes No. 2/2020
A child in this range is very tall. Tallness is rarely a problem, unless
Diatas 3 it is so excessive that it may indicate an endocrine disorder such as
a growth-hormone-producing tumor. Refer a child in this range for Tinggi**
assessment if you suspect an endocrine disorder (e.g. if parents of Tinggi
normal height have a child who is excessively tall for his or her
age).

Diatas 2

Diatas 1
0 (Median) Normal Normal
Normal
Dibawah -1
Dibawah -2 Stunted Pendek Pendek
Dibawah -3 Severely Stunted Sangat pendek Sangat pendek

** Anak yang termasuk pada kategori ini termasuk sangat tinggi, biasanya tidak masalah kecuali kemungkinan
adanya gangguan endokrin, seperti tumor. Rujuk ke dokter spesialis anak jika diduga mengalami gangguan
19
endokrin
3. Indeks Berat Badan terhadap Panjang Badan/Tinggi Badan
(BB/PB atau BB/TB)
Menggambarkan Untuk mengidentifikasi
kesesuaian berat gizi kurang (wasted), Satu indicator yang
badan anak terhadap gizi buruk (severely dapat dipercaya
pertumbuhan wasted) serta resiko apabila umur anak
Panjang/tinggi gizi lebih (possible risk tidak diketahui
badannya of overweight)
Anak dengan gizi buruk →
kemungkinan karena penyakit
Memberikan indikasi
dan kekurangan asupan yang
masalah gizi yang
sifatnya kronis / berlangsung
sifatnya akut
lama maupun yang baru saja
/akut
Kelebihan dan Kekurangan Indeks BB/PB atau BB/TB
(+) (-)
Tidak memerlukan data umur Membutuhkan dua macam alat ukur

Dapat membedakan proporsi tubuh (gemuk, Pengukuran relatif lama


normal, kurus)
Sering terjadi kesalahan pengukuran
dan pembacaan hasil pengukuran
KATEGORI DAN AMBANG BATAS INDEKS BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN (BB/PB)
ATAU BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN (BB/TB)
KATEGORI
Z-Score
Standar WHO 2005 Kepmenkes 1995/2010 PMK 2020

Diatas 3 Obese Obesitas

Diatas 2 Overweight Gemuk Gizi Lebih

Diatas 1 Possible risk of overweight Berisiko Gizi Lebih

0 (Median)
Normal Normal Normal
Dibawah -1

Dibawah -2 Wasted Kurus Gizi Kurang

Dibawah -3 Severely Wasted Sangat Kurus Gizi Buruk

22
4. Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)
Digunakan untuk
Grafik
menentukan kategori
pertumbuhannya Lebih sensitif untuk
gizi buruk, gizi kurang,
cenderung sama penapisan anak gizi
gizi baik, beresiko gizi
dengan BB/PB atau lebih dan obesitas
lebih, gizi lebih dan
BB/TB
obesitas
Identifikasi masalah
Anak dengan ambang bata gizi lebih kategori
IMT/U >+1SD beresiko gizi beresiko gizi lebih
lebih sehingga perlu ditangani hanya digunakan
lebih lanjut dalam penilaian
individu
KATEGRORI DAN AMBANG BATAS INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR
(IMT/U) BALITA (0-60 BULAN)
KATEGORI
Z-Score Standar WHO 2005 Kepmenkes 1995/2010 PMK 2020

Diatas 3 Obese Obesitas


Gemuk
Diatas 2 Overweight Gizi Lebih

Diatas 1 Possible risk of overweight Berisiko Gizi Lebih

0 (Median) Normal
Normal Normal
Dibawah -1

Dibawah -2 Wasted Kurus Gizi Kurang

Dibawah -3 Severely Wasted Sangat Kurus Gizi Buruk***

*** Walaupun interpretasi IMT/U mencantumkan gizi buruk dan gizi kurang, kriteria
diagnosis gizi buruk dan gizi kurang berdasarkan Pedoman TAGB menggunakan indeks
BB/PB atau BB/TB 24
KATEGORI DAN AMBANG BATAS
INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) ANAK USIA 5-18 TAHUN
KATEGORI
Z-Score
Standar WHO 2005 Kepmenkes 1995/2010 RPMK 2019

Diatas 3
Obesity Obesitas Obesitas
Diatas 2

Diatas 1 Overweight Gemuk Gizi Lebih

0 (Median)
Normal Normal Normal
Dibawah -1

Dibawah -2 Thinness Kurus Gizi Kurang

Dibawah -3 Severe Thinness Sangat Kurus Gizi Buruk


25
PENENTUAN UMUR
• Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan
penentuan umur akan menyebabkan interprestasi status gizi menjadi
salah.
• Menurut Puslitbang Gizi Bogor, batasan umur yang digunakan adalah
tahun umur penuh (Completed Year) dan bulan usia penuh ( Completed
Month ).
• Menurut Riskesdas, umur dalam Bulan dan Tahun dengan pembulatan
ke bawah atau umur pada waktu ulang
• bulan atau ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur didasarkan
pada kalender Masehi.
Contoh :
• Tahun umur penuh
– Umur 9 tahun 2 bulan, dihitung 9 tahun
– Umur 7 tahun 11 bulan, dihitung 7 tahun
• Bulan usia penuh
– Umur 5 bulan 7 hari, dihitung 5 bulan
– 2 bulan 28 hari, dihitung 2 bulan
Menghitung Selisih antara Tanggal Lahir dan Tanggal Kunjungan

Contoh 1
Tanggal Hari Bulan Tahun

Ditimbang 19 09 2013
Lahir 05 04 2011

Selisih 14 05 2

= 2 tahun 5 bulan 14 hari

jadi umur anak dibulatkan menjadi


24 bulan + 5 bulan = 29 bulan
Sisa hari tidak diperhitungkan
CARA SEDERHANA MENGHITUNG UMUR ANAK
(Harus selalu dibandingkan dengan Tanggal Lahir) Contoh 2

Tanggal Hari Bulan Tahun

Ditimbang 12 01 2001
Lahir 17 05 2000

Selisih -5 -4 1

Selisihhari = -5 hari → -1 bulan


Selisih bulan = -4 bulan → -4 bulan
Selisih tahun = 1 tahun → 12 bulan

Jumlah (Umur Anak) = → 7 bulan


2. KESALAHAN MENGHITUNG UMUR ANAK

a. Umur dihitung hanya mengurangkan bulan


dan tahun penimbangan dengan bulan dan
tahun lahir anak → mengabaikan selisih hari

b. Umur anak dihitung dengan menambahkan 1


bulan untuk setiap hari buka Posyandu →
konsekuensinya terjadi umur anak lebih tua
atau lebih muda dari sebenarnya → karena
sangat tergantung dari jadwal hari buka
Posyandu
30
Selisih hari diabaikan
CONTOH

Tanggal Hari Bulan Tahun

Ditimbang 05 02 2003
Lahir 21 07 2001

SELISIH -16 Hari -5 Bln 2 Thn


(-1 Bln) (-5 Bln) (24 Bln)

UMUR ANAK dihitung = 24 bulan – 5 bulan = 19 bulan


UMUR ANAK seharusnya = 24 bulan – 5 bulan – 1 bulan = 18 bln

31
Penilaian Status Gizi Bayi-Balita
• Nilai-nilai indeks antropometri (BB/U, TB/U, BB/TB atau IMT/U)
dibandingkan dengan nilai rujukan → Standar Antropometri
Anak
• Dengan menggunakan batas ambang / cut off point pada
masing-masing indeks → status gizi dapat ditentukan
berdasarkan klasifikasi dan kategori masing- masing
KATEGORI MASALAH GIZI MASYARAKAT

• Sesuai dengan standar WHO, suatu wilayah dikatakan kategori baik bila : balita
pendek kurang dari 20% dan prevalensi balita kurus kurang dari 5%
• Suatu wilayah dikatakan mengalami masalah gizi akun bila : balita pendek kurang
dari 20% dan prevalensi balita kurus 5% atau lebih
KURVA Z-SCORE INDIKATOR ANTROPOMETRI

-2 SD s/d +2SD

Kurva Sebaran Normal Nilai Z-Score

-2 SD s/d -3SD +2 SD s/d +3SD


95% BALITA Berstatus Baik
<-3 SD >+3 SD

2% BALITA Zona Kuning

0,5 % BALITA Zona Merah


Apabila terdapat > 2,5 % Balita yang berada <-2 SD tetapi
kurang dari 0,5 % berada <-3SD : → kemungkinan besar karena
adanya kekurangan gizi karena berbagai faktor seperti kemiskinan,
ketidak tahuan, pola asuh, infeksi penyakit

Apabila terdapat > 2,5 % Balita yang berada <-2 SD dan


lebih dari 0,5 % berada <-3SD : → masyarakat tersebut masih memiliki
masalah gizi yang perlu penanganan secara komprehensif terhadap akar
masalahnya
KLASIFIKASI DAN AMBANG BATAS INDEKS LILA dan LILA/U
KLASIFIKASI DAN AMBANG BATAS INDEKS IMT DEWASA

Kategori Klasifikasi IMT

Kurus Kekurangan BB tingkat Berat <17,0

Kekurangan BB tingkat ringan 17,0 - <18.5

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan > 25,0 – 27,0

Kelebihan BB tingkat berat > 27,0

Sumber : Kementrian Kesehatan RI (2014)


Daftar Pustaka
• Atmarita, 2008. Kaji Ulang Status Gizi Anak Menggunakan Data Nasional. Jurnal Gizi
Indonesia, 31(1):23-34
• Dirjen Kesmas Kemenkes, 2018. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017.
• Dirjen Gizi Masyarakat, 2020. Slide : Standar Antropometri Anak . Pertemuan Analisis dan
Pemenfaatan Data Surveilans Gizi Provinsi Kaltim
• Iqbal, Muhammad dan Puspaningtyas, Desty Ervira. 2018. Penilaian Status Gizi : ABCD.
Jakarta : Salemba Medika
• KMK RI No 1995/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status
Gizi Anak
• Pakar Gizi Indonesia, 2016. Ilmu Gizi : Teori & Aplikasi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
• Par`I, Holil., Wiyono, Sugeng., Harjatmo, Titus.,2017. Bahan Ajar Gizi : Penilaian Status
Gizi. BPPSDMK Kemenkes RI
• PMK N0.2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak
Thank you
@izzatinurk

Anda mungkin juga menyukai