Yuk berlatih membaca grafik pertumbuhan anak supaya kita bisa terus memantau tumbuh
kembangnya dengan baik Ketrampilan membaca grafik dan tabel pertumbuhan anak sangat
penting karena berat badan anak adalah hal yang sensitif bagi setiap ibu. Para ibu akan mudah
merasa sakit hati jika anak dikatakan kurus dan bahagia jika anak gendut. Padahal yang tepat
adalah anak yang memiliki badan ideal, tidak kurus juga tidak gendut. Nah dengan ketrampilan
membaca kurva pertumbuhan ini maka ibu tidak akan mudah tersinggung dengan komentar
orang-yang-tidak tahu
Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau
pertumbuhan dan kesehatan anak. Bayi baru lahir hingga anak umur 1 tahun harus ditimbang
setiap sebulan sekali. Anak umur 1-2 tahun harus ditimbang setidaknya setiap 3 bulan sekali.
Setiap berkunjung ke pusat kesehatan, anak harus selalu dicek tinggi badannya. Bila kenaikan
berat badan anak lebih rendah dari seharusnya, pertumbuhan anak akan terganggu dana anak
akan berisiko mengalami kekurangan gizi. Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar
dari seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi. Orang tua harus mengetahui tentang
pola makan dan pemenuhan gizi yang baik pada anak.
Indonesia dan dunia saat ini menghadapi beban ganda malnutrisi dengan adanya gizi
kurang/buruk dan kegendutan (kelebihan gizi) yang berisiko terhadap peningkatan angka
kesakitan dan kematian. Jika anak kurus kecil dan sulit bertambah beratnya maka ibu harus
awas dan waspada. Dicari tahu kenapa berat badan anak seret naiknya. Juga jangan sampai
pertumbuhan anak grafiknya mendatar karena bisa jadi ini tanda penyakit yang serius. Jika
anak memiliki berat badan berlebih juga ibu harus waspada.
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan biasanya akan sangat gendut. Namun,
karena ini ASI saja maka tidak ada bukti berisiko membahayakan anak. Bayi biasanya akan
lebih aktif bergerak di atas umur 6 bulan sehingga berat badannya akan tetap naik namun
sedikit. ASI itu anti-obesitas. Anak ASI berat badannya akan lebih ideal dibandingkan yang
terus mengkonsumsi susu formula. Berat badan ideal yaa, bukan kurus..
Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan sebuah kurva pertumbuhan standar yang
menggambarkan pertumbuhan anak umur 0-59 bulan di lingkungan yang diyakini dapat
mendukung pertumbuhan optimal anak. Untuk membuat kurva pertumbuhan ini, WHO
melakukan penelitian multisenter pada tahun 1997 sampai 2003 dengan tujuan untuk
menggambarkan pertumbuhan anak yang hidup di lingkungan yang tidak memiliki faktor
penghambat pertumbuhan.
Data dikumpulkan dari 6 negara yaitu Brazil, Ghana, India, Norwegia, Oman dan Amerika.
Penelitian ini terdiri atas dua bagian; pertama adalah penelitian longitudinal (subyek diikuti
dari lahir sampai usia 2 tahun); dan kedua adalah penelitian cross-sectional (pada anak usia 1,5
sampai 5 tahun). Panjang badan diukur pada posisi tidur telentang untuk anak usia 0-2 tahun
dan setelah usia 2 tahun tinggi badan diukur sebagai tinggi berdiri.
a. Penelitian longitudinal
Pada awal penelitian terdapat 1737 subyek yang memenuhi kriteria penelitian, namun data
yang digunakan adalah data 882 subyek yang menyelesaikan penelitian ini. Subyek diberi
makan sesuai dengan rekomendasi WHO yaitu mendapat ASI sampai usia 12 bulan dan
mendapat makanan tambahan setelah berumur 6 bulan. Ibu subyek penelitian tidak merokok.
b. Penelitian cross-sectional
Subyek diambil dari strata demografik yang sama dengan subyek penelitian longitudinal.
Terdapat 6669 subyek usia 18-71 bulan yang masing-masing dinilai dalam satu kali
pengukuran.
IDAI telah menetapkan untuk skrining pertumbuhan anak dengan umur sampai 5 tahun dapat
menggunakan kurva pertumbuhan WHO.
CARA MENGGUNAKAN GRAFIK PERTUMBUHAN WHO
1. Tentukan umur, panjang badan (anak di bawah 2 tahun)/tinggi badan (anak di atas 2 tahun),
berat badan.
2. Tentukan angka yang berada pada garis horisontal / mendatar pada kurva. Garis horisontal pada
beberapa kurva pertumbuhan WHO menggambarkan umur dan panjang / tinggi badan.
3. Tentukan angka yang berada pada garis vertikal/lurus pada kurva. Garis vertikal pada kurva
pertumbuhan WHO menggambarkan panjang/berat badan, umur, dan IMT.
4. Hubungkan angka pada garis horisontal dengan angka pada garis vertikal hingga mendapat
titik temu (plotted point). Titik temu ini merupakan gambaran perkembangan anak berdasarkan
kurva pertumbuhan WHO.
Catatan :
1. Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi. Hal ini tidak masih normal. Singkirkan
kelainan hormonal sebagai penyebab perawakan tinggi.
2. Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah pertumbuhan tapi lebih baik jika diukur
menggunakan perbandingan beratbadan terhadap panjang / tinggi atau IMT terhadap umur.
3. Titik plot yang berada di atas angka 1 menunjukan berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke
garis Z-skor 2 resiko gizi lebih makin meningkat.
4. Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek atau sangat pendek memiliki gizi lebih.
5. Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang dalam modul pelatihan IMCI (Integrated Management
of Childhood Illness in-service training. WHO, Geneva, 1997).
A.Laki-laki
0-6 Bulan
6 Bulan 2 Tahun
0-2 Tahun
0-5 Tahun
2-5 Tahun
B.Perempuan
0-6 Bulan
6 Bulan 2 Tahun
0-2 Tahun
0-5 Tahun
2-5 Tahun
A.Laki-laki
0-6 Bulan
6 Bulan 2 Tahun
0-2 Tahun
0-5 Tahun
2-5 Tahun
B.Perempuan
0-6 Bulan
6 Bulan 2 Tahun
0-2 Tahun
0-5 Tahun
2-5 Tahun
Tahun Laki-laki
Tahun Perempuan
Berat Badan menurut Tinggi Badan (2-5 Tahun)
Tahun Laki-laki
Tahun Perempuan
A.Laki-laki
B.Perempuan
A.Laki-laki
0-13 Minggu
0-2 Tahun
0-5 Tahun
B.Perempuan
0-13 Minggu
0-2 Tahun
0-5 Tahun
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
1. Penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian KMS,
menentukan status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan.
2. Menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan.
KMS memiliki garis tegak yang menunjukkan skala berat badan dalam kilogram dan garis
datar yang merupakan skala umur dalam bulan. Kecuali garis-garis tersebut, dalam KMS juga
terdapat kurva berat badan dalam bentuk garis yang melengkung.
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai garis
pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan
Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Contoh pengisian KMS:
Pada anak satu titik berat badan tidak bisa menggambarkan pertumbuhan. Kurva pertumbuhan
dihasilkan dari hubungan antara titik-titik berat badan. Jika kurva menunjukkan status
kekurangan gizi atau kelebihan gizi maka ibu harus segera menindaklanjuti. Hubungi petugas
kesehatan atau dokter untuk mendapatkan konseling pemberian makan anak dan balita yang
baik. Jadi, harus segera dicari solusinya yaa, jangan melarikan diri dari timbangan
Anak yang sehat kurva berat badannya selalu naik setiap bulan. Kenaikan berat badan
minimum di bulan pertama 800 gram, bulan kedua 900 gram, bulan ketiga 800 gram, bulan
keempat 600 gram, bulan kelima 500 gram, bulan keenam 400 gram, bulan ketujuh hingga ke
sebelas 300 gram. Kenaikan berat badan minimal bulan ke dua belas hingga 5 tahun adalah 200
gram. Kurva pertumbuhan dan status kecukupan gizi menggambarkan kecukupan pemberian
makanan pada anak.