Anda di halaman 1dari 1

Nama : Hani Ari Fadhilah

NIM : 101411131056

Kelas : Minat K3

Mata Kuliah : Higiene Industri 2

Refleksi diri sebagai ahli K3 untuk menangani bahaya debu di tempat kerja

Sebagai ahli K3, cara untuk menangani bahaya debu yaitu dengan pengendalian. Mulai
dari rekayasa teknik, pengendalian secara administrasi dan penggunaan APD. Pengendalian
secara eliminasi dan substitusi tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Rekayasa teknik yang dapat dilakukan, yaitu dengan :

a. Dust collection system. Menggunakan prinsip ventilasi untuk menangkap debu


dari sumbernya. Debu dihisap dari udara menggunakan pompa dan dialirkan kedalam
dust collector, kemudian udara bersih dialirkan keluar
b. Wet dust suppression system. Menggunakan cairan (bisa air atau bahan kimia
yang dapat mengikat debu) untuk membasahi bahan yang bisa menghasilkan debu,
sehingga bahan tidak cenderung menghasilkan debu
c. Airborne dust capture through water sprays. Menyemprot debu-debu yang ada
saat proses dengan menggunakan air atau bahan kimia pengikat. Semprotan harus
membentuk partikel cairan yang kecil (droplet) sehingga bisa menyebar diudara dan
mengikat debu yang berterbangan membentuk agglomerates sehingga turun kebawah.
d. dilution ventilation. Teknik yang digunakan untuk mengurangi konsentrasi
debu yang ada di udara dengan mendilusi udara berdebu dengan udara tidak berdebu
atau bersih.

Pengendalian secara administratif, yaitu dengan pekerja menaati Standar Operasional


Prosedur (SOP) yang telah ada, mengadakan pemeriksaan kesehatan secara berkala, adanya
shift kerja sehingga pekerja tidak bekerja pada bagian yang memungkinkan terpapar debu,
rotasi pekerja ke tempat yang tidak berbahaya dan jadwal istirahat yang sesuai.

Terakhir, yaitu upaya melindungi tenaga kerja dengan menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD) diantaranya masker, googles (kacamata), sarung tangan.

Anda mungkin juga menyukai