a. Perusahaan harus mempunyai sarana keperluan keluar masuk area yang aman.
b. Memilikik penerangan cukup
c. Memiliki tempat kerja yang berventilasi cukup.
d. Kebersihan harus dijaga kerapihannya atau ketertibannya agar tidak menimbulkan
kecelakaan
e. Menjaga, mengendalikan kebisingan dan getaran serta volume udara tidak boleh melebihi
ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah. Poin ini dipantau dengan cara tes
laboratorium, sekurang-kurangnya triwulan dalam satu tahun per semester dalam satu
tahun yang diakui adalah laboratorium yang telah terakreditasi.
f. Orang lain yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke ruangan kerja. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga dan mengurangi ketertiban kerja sehingga tidak terjadi
kelalaian atau kecerobohan yang berakibat timbulnya kecelakaan
3. Mesin-mesin
Alat-alat dan mesin-mesin harus disetting menurut standar operasional berdasarkan kapasitas
masing-masing mesin.
Bagian obat / chemical / laboratorium (memiliki SNI), harus menggunakan APD (jas
laboratorium,sepatu boat,sarung tangan,karet,masker (respirator).
Tempat-tempat obat / drum bekas obat dipasang label sesuai jenis obat dan disusun
menurut daftar urutan layout masing-masing.
Tempat obat / drum yang masih berisi harus ditempatkan pada layout yang sebenarnya
(terdapat tempat khusus) sesuai dengan label jenis obat tersebut.
Maksud dan tujuan labeling dan penyusunan layout agar tidak terjadi salah pemakaian jenis obat
yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan
Pada area produksi :
Setiap karyawan wajib memakai masker (respirator) sebab polusi debu tinggi,khusus pekerja
mesin potong/cutting menggunakan sarung tangan metalik/baja putih dan masker (respirator).
Pekerja yg bekerja di mesin jahit secara umum harus menggunakan masker dan tidak
diperbolehkan membawa minuman berwarna,makanan dan benda metal lain agar tidak terjadi
kecelakaan dan gangguan kerja.
Divisi kebersihan
Petugas kebersihan harus diberikan alat-alat kebersihan sesuai standard alat kebersihan. Contoh :
sapu bertangkai, tempat sampah berada lengkap dengan sepatu boots dan masker.
Laundry
Secara umum diwajibkan menggunakan peralatan yang sama yaitu menggunakan APD.Pekerja
washing harus menggunakan sepatu boots karena pada proses pencucian dihadapkan dengan
substansi kimia seperti hipo (soda api 100%) yang di gunakan untuk memperlunak. Jenis laundry
yang di gunakan pun bermacam-macam. Pada tahap washing ( pencucian ) menggunakan
formula-formula khusus seperti bahan-bahan kimia khusus untuk membersihkan/mencuci
pakaian yang sudah jadi. Semua SOP berjalan.
Pada dasarnya sama bedanya yaitu tidak boleh menggunakan alat-alat kosmetik atau kecantikan,
makanan, minuman,dll karena di khawatirkan pakaian yang sudah jadi terkena noda atau
terkontaminasi.
4. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan diwajibkan kepada setiap perusahaan yang mengoperasikan pegawainya
untuk berprodiksi dengan menggunakan atau menempatkan tenaga kerja yang benar-benar
standar sehat yaitu diantaranya :
a. Memulai dari penerimaan calon pegawai harus dilakukan pemeriksaan kesehatan atau
melampirkan surat resume sehat dari dokter.
b. Secara berkala perusahaan wajib melakukan medical check up bagi seluruh karyawan.
c. Perusahaan wajib memeriksakan atau melakukan check up mata minimal 1X setahun.
Wajib menyediakan dokter dan paramedis yang sudah bersertifikat hygiene dan hiperkes.
Paramedis wajib stand by setiap hari kerja dengan menyiapkan poliklinik dan obat-obatan
lengkap. Dokter dan tenaga medis melayani pengobatan dan pemeriksaan karyawan tanpa
dipungut biaya dalam P3K.
P3K ( Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
Harus memiliki emergency planning. Setiap divisi perusahaan wajib menyediakan alat P3K.
Contoh: alat tandu. Berkaitan dengan aturan internasional (tidak diperbolehkan sentuhan dengan
lawan jenis) atau pelanggaran harrasement (menggotong orang pingsan ). setiap divisi harus
dipasang kotak obat lengkap dengan isinya yang memenuhi standar P3K (minyak angin,
perban,dsb).Disediakan administrasi khusus pemantauan lingkungan kesehatan setingkat dengan
standar administrasi yang bertugas memonitor obat-obatan atau kotak P3K.
5. Pengolahan Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari potongan kain dan benang, sludge, dan sampah yang
bersal dari kegiatan domestic. Sifatnya tidak berbahaya, hanya menimbulkan gangguan estetika,
sedangkan sludge bersifat berbahaya. Upaya penanganan yang dilakukan diantaranya:
Potongan kain dan benang dijual ke pihak ketiga, potongan benangnya dijual ke TPS di lokasi
kegiatan. Batu apung dari proses laundry dilakukan pengeringan, selanjutnya dijadikan bahan
penutup tanah. Sludge dan IPAL ditampung sementara dekat IPAL untuk dijadikan bahan
pengurugan. Sedangkan sampah dari kegiatan domestic ditampung di tempat penampungan
sementara, selanjutnya diambil oleh petugas lingkungan untuk dibuang ke tempat pembuangan
akhir.
b. Limbah Cair
Berasal dari proses laundrydan kegiatan domestic, diantaranya mandi dan cuci. Sifat limbah
tidak berbahayatetapi dapat menurunkan kualitas air permukaan. Upaya penanganan yang
dilakukan diantaranya limbah cair yang berasal dari proses laundry diolah melalui Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara Kimia dan Fisika (penyaringan, flokulasi, sedimentasi,
koagulasi, aerasi, dan biotest). Sedangkan dari kegiatan mandi dan cuci dialirkan melalui saluran
yang kedap air untuk selanjutnya dibuang ke saluran umum.
Parameter yang melebihi baku mutu, yaitu amoniak bebas, sulfide dan COD dilakukan upaya
meminimalisasi dampak dengan menambah proses aerasi ke instalasi pengolahan air limbbah
dengan tujuan menambah kadar oksigen ke dalam IPAL sehingga limbah cair yang dibuang
diharapkan di bawah baku mutu lingkungan.
c. Debu
Partikel-partikel debu di dalam tuangan dari proses produksi, sedangkan di luar ruangan berasal
dari aktifitas di sekitar lokasi dan di luar lokasi pabrik serat kegiatan proses produksi. Sifatnya
berbahaya. Upaya penangan dengan pemakaian masker dan pemasangan ventilasi udara serta
penanaman phon pelindung di sekitar pabrik.
d. Gas
Berasal dari aktifitas proses produksi serta aktifitas di sekitar lokasi dan di luar lokasi pabrik
yang sifatnya berbahaya. Upaya pengelolaan yang dilakukan diantaranya dengan pemakaian
masker dan pemasangan ventilasi udara serta penanaman phon pelindung di sekitar pabrik.
e. Kebisingan
Sumber kebisingan berasal dari ruangan produksi dan aktifitas di sekitar lokasi dan di luar lokasi
pabrik, sifatnya berbahaya. Upaya pengelolaan yang dilakukan antara lain yaitu pemakaian ear
plug dan penanaman pohon pelindung (penghijauan) terutama pohon yang berdaun lebar.
Kebisingan yang melebihi baku mutu lingkungan dilakukan upaya meminimalisasi dampak
dengan menambah penghijauan melalui pendisiplinan dan pengecekan alat produksi dan
penanaman pohon pelindung di sekitar lokais pabrik.
6. Ventilasi udara dan Air
Ventilasi udara
Perusahaan tritunggal membuat ventilasi udara di setiap ruangan sesuai dengan standar yang
ditentukan (ambang batas) untuk menjaga stabilitas ventilasi udara.Perusahaan berstandar
bangunan sesuai standar dinas tata bangunan kota dengan tinggi (<12m ,>2,5m atau 3m)
Air
Perusahaan wajib membuat dan menyediakan saluran air yang cukup baik untuk menampung
curah hujan maupun menampung limbah cair perusahaan.Limbah cair perusahaan diolah dengan
standar UPL atau UKL.Upaya pengolahan limbah sesuai standar pemerintah daerah dan
membuat lokasi WWT (water treatment) dengan system recycle dengan standar 10% sudah
jernih
7. Sistem Audit
Sistem audit LK3 pada PT Trinunggal Komara Garment yaitu:
Penataan Listrik
Kabel-kabel yang terdapat pada perusahaan tersebut, diganti secara berkala, setiap 10
tahun sekali.Dan setiap ruangan produksi terdapat jalur-jalur listrik.Yaitu pembagian mesin
sesuai dengan tugasnya, dimana setiap kabel listrik terdapat pada satu jalur. Setiap jalur tersebut
memiliki sekring tersendiri, jika terdapat korsleting pada salah satu jalur maka tidak akan
mengganggu jalur listrik yang lainnya.
Dalam pemaikaian listrik sendiri setiap harinya perusahaan menggunakan 12.000
watt.Akan tetapi perusahaan memakai listrik dengan jumlah 16.500 watt perhari. Hal ini
dilakukan, untuk mencegah turunnya tekanan listrik secara tiba-tiba dan akan mengganggu para
pegawai dalam bekerja. Jika listrik padam bukan diakibatkan kerusakan/kesalahan dari
perusahaan, tetapi dari pusat/PLN dan dalam kurung waktu 2 maka perusahaan mempunyai
kebijakan untuk memulangkan para pegawainya lebih awal.Listri perusahaan disini hanya
digunakan untuk menjahit serta alat pemotongan bahan.Selebihnya tidak menggunakan listrik.
Adapun untuk setrika kemeja, perusahaan menggunakan setrika uap, dimana bahan dasar
sebagai setrika adalah air yang kemudian menjadi uap akibat dari proses dimasak melalui tabung
yang cukup besar dengan menggunakan elpiji
Listrik pun dijauhkan dari ruang setrika karena meminimalisir kecelakaan kerja serta
mengantisipasi agar tidak terjadi kosrsleting sehingga mengakibatkan kebakaran pada tempat
kerja.
Untuk mencegah adanya kecelakaan kebakaran, perusahaan juga menyediakan alat
pemadam kebakaran disetiap ruang.Adapun kebakaran itu ditakutkan terjadi karena gangguan
pada listrik atau biasa yang disebutkt kongslet. Karena banyaknya kabel atau watt yang
digunakan pada setiap ruang produksinya
Listrik yang ada pada perusahaan tersebut berada jauh dari lokasi penyetrikaan uap yang
menggunakan media air untuk setrika. Sehingga dapat meminimalisirkan kecelakaan kerja,
misalnya korsleting listrik karena listrik terkena uap air/air dari setrika uap tersebut.
Selain itu, kotoran hasil produksi tidak di buang begitu saja melainkan dapat diolah
kembali. Seperti potongan sisa sisa kain perca dapat dimanfaatkan kembali. Menurut istri
pemilik, ada orang orang yang memanfaatkan limbah dari kain kain tersebut untuk dijadikan
isi boneka. Jadi, tidak menimbulkan sampah dan mengotori lingkungan.
Tidak hanya sisa sisa kain saja tetapi karton gulungan kain juga daapat dimanfaatkan
tidak tahu bagaimana dan di proses untuk apa tetapi ada saja orang yang memungutnya, ada saja
orang yang memanfaatkan limbah tersebut untuk diolah kembali menjdai suatu produk yang baru
dan berkualitas.
Gulungan benang juga seperti itu, pasti ada orang yang meminta limbah tersebut tidak
tahu pasti untuk apa gulungan gulungan. Tetapi pihak perusahaan mengijinkan untuk diambil
yang kemudian di proses kembali. Jadi, semua sisa pembuangan dari setiap proses
prosespembuatan di garmen ini, tak terbuang sia sia karena dapat dimanfaatkan bagi sebagian
orang dan menghasilkan produk baru, yang dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru pula.
Disamping itu, limbah limbah tersebut tidak mengganggu keseimbangan ekosistem
lingkungan. Jadi lingkungan dapat terkontrol dengan baik, dan tidak mengotori lingkungan
sekitar. Serta tidak menimbulkan sumber penyakit, karena akibat pembuangan limbah yang
sembarangan. Setiap proses produksi tersebut sangat memperhatikan kebersihan lingkungan.
Memang, pada setiap mesin tidak terdapat kantong sampah/tempat sampah, tetapi pada saat
selesai produksi/bekerja, para pegawai memiliki tanggung jawab dan kesadaran untuk
membersihkan ruangan kerja. Jadi, ruang kerja selalu terjaga kebersihan dan kerapihannya.
Alat Pelindung Bagi Para Pekerja
Perusahaan memberikan fasilitas bagi para pekerja untuk mendapatkan hasil produksi
yang maksimal, fasilitas yang diberikan antara lain :