0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut memberikan pengertian tentang pendidikan Islam, penjajahan, dan zaman Orde Lama. Pendidikan Islam didefinisikan sebagai usaha untuk membimbing perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengan ajaran Islam. Pengertian penjajahan menurut sumber adalah sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain. Zaman Orde Lama merujuk kepada masa pemerintahan Soekarno dari 1945 hing
Deskripsi Asli:
Makalah studi pendidikan Islam masa Penjajahan, Orde Lama
Judul Asli
Makalah studi pendidikan Islam masa Penjajahan, Orde Lama
Dokumen tersebut memberikan pengertian tentang pendidikan Islam, penjajahan, dan zaman Orde Lama. Pendidikan Islam didefinisikan sebagai usaha untuk membimbing perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengan ajaran Islam. Pengertian penjajahan menurut sumber adalah sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain. Zaman Orde Lama merujuk kepada masa pemerintahan Soekarno dari 1945 hing
Dokumen tersebut memberikan pengertian tentang pendidikan Islam, penjajahan, dan zaman Orde Lama. Pendidikan Islam didefinisikan sebagai usaha untuk membimbing perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengan ajaran Islam. Pengertian penjajahan menurut sumber adalah sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain. Zaman Orde Lama merujuk kepada masa pemerintahan Soekarno dari 1945 hing
• Istilah pendidikan agama terdiri dari dua kata, yaitu pendidikan dan agama. Pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk membawa si anak ke tingkat kedewasaan dalam arti sadar dalam memikul tanggung jawab segala perbuatan secara moral. Dalam psikologi pendidikan disebutkan bahwa pendidikan adalah “Proses pertumbuhan yang berlangsung dilakukannya perbuatan belajar”. [1] Jadi pendidikan adalah perubahan anak didik baik dari segi fisik maupun mental ke arah kedewasaan setelah melakukan proses belajar mengajar. Definisi Pendidikan agama Islam menurut pendapat para tokoh Pendidikan agama Islam adalah ”Suatu usaha untuk menumbuhkan, mengembangkan, mengawasi dan memperbaiki seluruh potensi fitrah manusia secara optimal dengan sadar dan terencana menurut hukum-hukum Allah yang ada di dalam semesta maupun di dalam Al-Quran”.[4] Menurut Ahmad D. Marimba, Pendidikan Agama Islam adalah ”Suatu bimbingan baik jasmani dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran dalam Islam”.[5] Dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah umum disebutkan bahwa pendidikan agama adalah proses pembelajaran untuk mendidik dan mengembangkan nilai-nilai ilmu pengetahuan yang bersifat agama, supaya dapat terbentuknya sosok anak didik yang memiliki karakter watak dan kepribadian dengan landasan lain dan ketakwaaan serta nilai- nilai akhlak atau budi pekerti yang kokoh yang tercermin dalam keseluruhan sikap dan perilaku sehari-hari.[6] Zakiah Drajat mendefenisi “pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar kelak setelah selesai pendidiknnya dapat memahami dan mengamalkan ajaran islam serta menjadikannnya sebagai pandangan hidup.”[17] Pendidikan menurut Soegarda Poerbakawatja ialah “semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan ketrampilannya kepada generasi muda. Sebagai usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani”.[7] Menurut M Arifin, pendidikan adalah “usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal maupun non formal”.[8] Adapun menurut Ahmad D. Marimba adalah “bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama”. [9] Menurut Achmadi mendefinisikan pendidikan Islam adalah “segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insan yang berada pada subjek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya (Insan Kamil) sesuai dengan norma Islam atau dengan istilah lain yaitu terbentuknya kepribadian muslim”. [10] Dalam bahasa Arab pendidikan diistilahkan dengan tarbiyah, istilah ini berarti mengasuh, memelihara, membuat, menjadikan bertambah dalam pertumbuhan, membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang. Pemahaman yang lebih rinci mengenai tarbiyah ini harus mengacu kepada substansial yaitu pemberian pengetahuan, pengalaman dan kepribadian. Dengan pengembangan makna dan komitmen pendidikan, maka seseorang akan termotivasi untuk berprestasi, mempunyai semangat mencipta, semangat menemukan, semangat berinovasi yang bersumber kepada semangat percobaan dan semangat kritis. Sedang dengan pengembangan tujuan dan pengarahan pendidikan, anak didik diharapkan tidak hanya mengikuti logika dalam mengembangkan ilmu dan teknologinya, sehingga tidak menyebabkan kerusakan alam karena penggalian sumber daya alam yang berlebihan, pencemaran lingkungan hidup, perlombaan senjata, ketidak-adilan sosial, ekonomi, pelanggaran hak asasi manusia, perkembangan budaya kekerasan, dan lain-lain. Jelas sekali hasil yang akan didapat dari pendidikan Islam, yaitu rahmatan lil alamin, penebar rahmat ke seluruh alam. [11] Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih sensibilitas individu sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah- langkah dan keputusan begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu pengetahuan diatur oleh nilai-nilai etika Islam. pendidikan islam adalah aktifitas bimbingan yang di sengaja untuk mencapai kepribadian muslim, baik yang berkenaan dengan jasmani, ruhani, akal maupun moral. Pendidikan Islam adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani, ruhani dan akal anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat yang Islami.” [Pen] [1] Withelingson. HC., Psikologi Pendidikan, Alih Bahasa M. Bukhari, (Jakarta: Aksara Baru, 1984), hal. 12.
[2] Harun Nasution, Islam Ditinja dari Berbagai Aspek, Jil. I, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hal. 9.
[3] Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, (Bandung: Diponegoro, 1996), hal. 33. [4]Abdul Fida Kastori, Sistem Pendidikan Islam, (Ishlan, etd. 43 Tahun III, 1995), hal. 38.
[5]Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Cet. Ke-VIII, (Bandung: Al-Ma’arif, 1994), hal. 21.
[6]Kurikulum/GBPP Sekolah Menengah Umum, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1995), hal. 21. [7] Soegarda Poerbakawatja, et. al. Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1981), hal. 257.
[8] M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hal. 12.
[9] Marimba, Pengantar ..., hal. 19.
[10]Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media,1992), hal. 14.
[11] Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Cet. Ke II, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2003), hal. 88. B. pengertian Penjajahan Kolonialisme atau Penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal, istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.[wikipedia] John locke mendefinisikan kolonialisme sebagai "kebijakan dan praktik kekuatan dalam memperluas kontrol atas masyarakat lemah atau daerah [wikipedia] Pengertian zaman Orde Lama
Istilah orde lama merujuk kepada masa pemerintahan
Presiden Soekarno yang berlangsung mulai tahun 1945 sampai tahun 1968. Secara resmi, orde baru berakhir pada tahun 1967 ketika Sidang Istimewa MPR menetapkan Soeharto sebagai Presiden menggantikan Soekarno.