Anda di halaman 1dari 4

Nama : putri Amalia

NIM :

Untuk mengenali “struktur hadits” terlebih dahulu kita harus mengenal SANAD, MATAN, dan RAWI.

A. Sanad

1. Pengertian

Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran, dikatakan
demikian karena suatu hadis bersandar kepadanya . Sedangkan pengertian sanad menurut istilah
ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakannya, diantaranya ialah:

– As Suyuti dalam bukunya Tadrib ar Rawi, hal 41 , menulis:

‫ْق ْال َمتَ ِن‬


ِ ‫ا ِال ْخبَا ُر ع َْن طَ ِري‬
“Berita tentang jalan matan”

– Mahmud at Tahhan, mengemukakan sanad adalah :

‫لى ْال َم ْت ِن‬ ِ ْ‫ِّجا ِل ْال ُمو‬


َ ِ‫صلَ ِة ا‬ َ ‫ِس ْل ِسلَةُ الر‬
2. Contoh Sanad

‫ سمعت رسول هللا صلى هللا عليه‬: ‫حدثنا عبد هللا بن يوسف قا ل أخبرنا مالك عن ابن شهاب عن محمد بن جبير بن مطعم عن أبيه قال‬
)‫ (رواه البخاري‬.‫قرأ فى المغرب الطور‬

Artinya:

“memberitakan kepada kami Abdullah bin Yusuf ia berkata; memberitakan kepada kami Malik dari
Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari ayahnya berkata: “aku mendengar
Rasulallah SAW membaca surah Ath-Thur pada salat maghrib.” (HR. Al-Bukhori)

Dari contoh hadis di atas jika diteliti, maka yang dimaksud dengan sanad adalah dimulai dari
haddatsana Abdullah bin Yusuf hingga pada lafadz ‘An biihi qaala, yang menyambungkan kepada
Rasulullah SAW. Agar lebih jelas berikut ini diterangkan dalam bentuk denah periwayatan hadits di
atas .

B. Matan

1. Pengertian

Kata matan menurut bahasa berarti ‫ ما ارتفع وصلب من االرض‬yang berarti tanah yang tinggi dan
keras,namun ada pula yang mengartikan kata matan dengan arti kekerasan, kekuatan, kesangatan.
sedangkan arti matan menurut istilah ada banyak pendapat yang dikemukakan para ahli
dibidangnya, diantaranya:

– Menurut Muhammad At Tahhan

‫ما ينتهى اليه السند من الكالم‬

“suatu kalimat tempat berakhirnya sanad”


C. Mukharrij

Kata Mukharrij merupakan bentuk Isim Fa’il (bentuk pelaku) dari kata takhrij atau istikhraj dan ikhraj
yang dalam bahasa diartikan; menampakkan, mengeluarkan dan menarik. Sedangkan menurut
istilah mukharrij ialah orang yang mengeluarkan, menyampaikan atau menuliskan kedalam suatu
kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya) . Di dalam suatu hadis
biasanya disebutkan pada bagian terakhir nama dari orang yang telah mengeluarkan hadis tersebut,
semisal mukharrij terakhir yang termaksud dalam Shahih Bukhari atau dalam Sahih Muslim, ialah
imam Bukhari atau imam Muslim dan begitu seterusnya.

Seperti pada contoh hadis yang pertama, pada bagian paling akhir hadis tersebut disebutkan nama
Al-Bukhari (‫ )رواه البخاري‬yang menunjukkan bahwa beliaulah yang telah mengeluarkan hadis tersebut
dan termaktub dalam kitabnya yaitu Shahih Al-Bukhari.

D. Tabaqat al-Ruwwat

Secara bahasa kata tabaqat diartikan; kaum yang serupa atau sebaya. Sedangkan menurut istilah
tabaqat ialah ;

‫قوم تقاربوا في السن واالسناد أوفي اال سناد‬

E. Hadis ‘Ali dan Nazil

1. Pengertian

Dari segi bahasa ‘Ali ialah bentuk isim fa’il dari kata ‫ = العلو‬sesuatu yang tinggi , antonym dari lafadz
‫ = النزول‬rendah dan turun. An-Nazil berasal dari kata An-Nuzul. Tinggi dan rendah dapat berlaku pada
suatu tempat atau pada status dan kedudukan. Sedangkan pengertian hadits ‘Ali menurut para ahli
hadis ialah;

‫ما قل عدد رواته الى الرسول صلى هللا عليه وسلم بالنسبة لسند اخر‬

“suatu hadis yang sedikit jumlah para perawinya sampai kepada Rasulallah SAW. Dibandingkan
dengan sanad lain”

Sedangkan pengertian hadis Nazil menurut ahli hadis ialah;

‫ما كثر عدد رواته الى الرسول صلى هللا عليه وسلم بالنسبة لسند اخر‬

“suatu hadis yang banyak jumlah para perawinya sampai kepada Rasulallah SAW. Dibandingkan
dengan sanad lain”

Dari pengertian diatas jelaslah bahwa yang dimaksud dengan hadis ‘Ali ialah hadis yang jumlah
perawinya lebih sedikit, sedangkan yang dimaksud dengan hadis Nazil ialah hadis yang jumlah
periwayatnya lebih banyak. Misalnya sanad suatu hadis mencapai 9 orang sementara sanad hadis
lainnya hanya 7 atau 5 orang, tentu yang sanadnya hanya 7 atau 5 itu yang disebut dengan hadis ‘Ali
dan hadis yang sanadanya mencapai 9 orang yang disebut dengan hadis Nazil.

2. Macam-Macam Hadis ‘Ali

Hadis ‘Ali dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:


a. ‘Ali mutlak, yaitu hadis yang lebih dekat para perawinya dalam sanad dengan Rasulullah karena
lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan sanad lain pada hadis yang sama. ‘Ali mutlak ini yang
paling tinggi diantara macam-macam ‘Ali apabila memiliki sanad yang shahih.

b. ‘Ali Nisbi, yaitu hadis yang dekat atau sedikit jumlah perawinya dalam sanad dengan sesuatu
tertentu:

1) Dekat dengna salah seorang Imam Hadis.

2) Dekat dengan salah seorang pengarang kitab induk hadis yang dapat dipedomani. Dalam hal ini
ada beberapa macam:

a) Muwafaqah, yaitu jika melalui sanad Syaikh (guru) salah seorang penghimpun hadis kedalam kitab
hadis lebih dekat atau lebih sedikit dari pada melalui sanad penghimpun tersebut.

b) Badal, yaitu jika melalui sanad Syaikhnya Syaikh (gurunya guru) salah seorang penghimpun kitab
hadis lebih dekat atau lebih sedikit dari pada melalui sanad penghimpun tersebut.

c) Musawah, yaitu adanya persamaan jumlah isnad dari seorang perawi sampai akhir dengan isnad
salah seorang penghimpun hadis ke dalam buku hadis.

d) Mushafahah, yaitu persamaan jumlah para perawi dalam sanad dari seorang perawi sampai akhir
dengan isnad murid salah seorang penghimpun kitab hadis.Dinamakan mushafahah karena pada
umumnya kedua belah pihak antara perawi sebuah hadis dengan murid salah seorang penghimpun
hadis tersebut berjabat tangan.

3) ‘Ali karena sebagian perawi meninggal terlebih dahulu. Terkadang didapatkan dua isnad yang
sama jumlah para perawi dalam sanad, tetapi salah satu sanad terdapat sebagian perawi yang
meninggal terlebih dahulu maka ia di hukumi ‘Ali.

4) ‘Ali karena lebih dahulu mendengar. Misalnya dua orang perawi sama-sama mendengar suuatu
hadis dari seorang Syaikh. Tetapi salah satunya telah mendengar sejak 60 tahun yang lalu sementara
perawi yang satu lagi telah mendengar sejak 40 tahun yang lalu, jumlah perawi dalam sanad sama.
Sanad pertama ‘Ali karena lebih dahulu mendengar.

3. Macam-Macam Nazil

Hadis Nazil dibagi menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut:

a. Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada Nabi.

b. Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada salah seorang Imam Hadis

c. Sanad yang bilangan rawinya banyak sampai kepada satu kitab hadis yang teranggap

d. Sanad yang di dalamnya ada rawi yang menerima dari seorang Syaikh yang kemudian meninggal,
juga dari rawi lain yang menerima dari Syaikh itu.

e. Sanad yang di dalamnya ada rawi yang mendengar dari seorang Syaikh, kemudian (belakangan)
rawi itu menerima dari rawi lain yang juga mendengar dari Syaikh itu.

Mayoritas ulama menilai hadis ‘Ali lebih utama dari pada hadis Nazil, karena ia lebih jauh dari
kemungkinan-kemungkinan cacat. Tujuan ulama mutaqaddimin mengetahui Isnad ‘Ali yang dekat
dengan Rasulullah, karena sangat dimungkinkan sedikit kesalahan dibandingkan yang Nazil.

4. Contoh Hadis
‫ال يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من نفسه ووالده وولده والناس أجمعين‬

F. Riwayah Al-Kabir ‘An Ash-Shaghir

Yang dimaksud dengan Riwayah al-kabir ‘an ash-shaghir, ialah periwayatan hadis dari seorang rawi
yang lebih tua usianya atau lebih banyak ilmunya dari rawi yang lebih rendah usianya atau yang lebih
sedikit ilmunya yang diperoleh dari seorang guru.

Anda mungkin juga menyukai