Hukum syara' adalah seruan / firman dari Allah yang terkait dengan
perbuatan-perbuatan para mukallaf, baik berupa tuntutan, pemberian
pilihan, atau penetapan sesuatu sebagai pengatur hukum
Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar
Sunnah secara Etimologis sunnah menurut istilah, seperti
Sunnah menurut bahasa yang diungkapkan oleh
(etimologi)“Jalan yang Muhammad Ajaj Al-Khatib,
dilalui, baik terpuji atau Sunnah adalah “Segala yang
tercela”. dinukilkan dari Nabi SAW., baik
berupa perkataan, perbuatan, taqrir,
pengajaran, sifat, kelakuan,
perjalanan hidup, baik sebelum Nabi
diangkat jadi rasul atau sesudahnya”.
Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar
Atsar secara Etimologis Atsar secara Terminologis
Adalah Bekas sesuatu atau sisa Adalah Segala sesuatu yang
dari sesuatu dan berarti pula diriwayatkan dari sahabat dan
nukilan (yang dinukilkan). boleh juga disandarkan pada
Karena doa yang dinukilkan / perkataan Nabi SAW”.
berasal dari Nabi SAW.
dinamakan doa maksur.
Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan
Atsar
Khabar secara Etimologis Khabar menurut istilah ahli
artinya ‘warta’, ‘kabar atau hadis,
‘berita’ yang disampaikan Khabar adalah “Segala
dari seseorang kepada orang sesuatu yang disandarkan atau
lain. berasal dari Nabi SAW., atau
dari yang selain Nabi SAW”.
1.Hadits Maqtu' adalah hadits yang sanadnya berujung pada para Tabi’in
(penerus). Contoh hadis ini adalah: Imam Muslim meriwayatkan dalam
pembukaan sahihnya bahwa Ibnu Sirin mengatakan: "Pengetahuan ini
(hadis) adalah agama, maka berhati-hatilah kamu darimana kamu
mengambil agamamu"
Ilustrasi sanad: Rasulullah > Penutur 1 (para shahabi) > Penutur 2 (tabi'in) >
Penutur 3 (tabi'ut tabi'in) > Penutur 4> Penutur 5 > Pencatat hadist .
• Sanadnya bersambung
2. Contoh Sunnah
}{رواه ابودا ودوال ّترمذى. َع َل ْي ُك ْم ِب ُس َّن ِتيْ َو ُس َّن ِة ْال ُخلَ َفا ِء الرَّ ا ِش ِدي َْن ْال َم ْه ِد ِّيي َْن ِمنْ َبعْ ِدى
Artinya :
“Berpegang teguhlah kamu dengan sunnahku dan sunnah Al-Khulafaur
Rasyidin yang menunjukkan sesudahku.”(H.R.Abu Dawud dan At-Tirmizi).
Contoh – Contoh Hadits, Sunnah, Khabar dan
Atsar
3. Contoh Khabar
Ali bin Abi Thalib r.a berkata :
صالَّ ِة
َّ ت السُّرَّ ِة ِفى ال َ ْ ِم َن ال ُّس َّن ِة َوضْ ُع ْال َكفِّ َتح.
Artinya :
“Sebagian dari sunah, adalah meletakkan tangan di bawah pusar
sewaktu melakukan shalat.”
4. Contoh Atsar
Perkataan tabi’in, Ubaidillah ibn Abdillah ibn Utbah ibn Mas’ud :
ت ٍ ِف ْط ِر َو َي ْو َم ااْل َضْ َحى ِحي َْن َيجْ لِسُ َعلَى ْال ِم ْن َب ِر َق ْب َل ْال ُخ ْط َب ِة ِتسْ َع َت ْك ِبي َْراA ال ُّس َّن ُة اَنْ ُّي َكب َِّر ااْل ِ َما ُم َي ْو َم ا ْل.
Artinya :
“Menurut sunah, hendaklah imam bertakbir pada hari raya Fitri dan hari
raya Adha sebanyak sembilan kali ketika duduk di atas mimbar sebelum
berkhutbah.”
Fungsi Hadits Terhadap Al- Qur’an
1. Hadits berfungsi sebagai bayan al - Tafshili, yaitu menjelaskan atau
merinci ke mujmalan Al-Quran sehingga dapat dipahami umat Islam.
Contoh perintah sholat yang ada dalam Al-Qur’an (Surah Al-Baqarah
ayat: 43)
2. Hadits berfungsi sebagai bayan al Takid, yakni memperkuat dasar
hukum yang telah ditetapkan dalam Al- Quran, yakni dengan cara
mengulangi apa yang dikatakan dalam Al- Quran, seperti perintah Allah
dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah /2: 185 :“Karena itu, barang siapa
yang mempersaksikan pada waktu itu bulan, hendaklah ia berpuasa”
(di perkuat) oleh hadis Nabi SAW, yakni; Apabila melihat (ru’yat) bulan,
maka berpuasalah. Dan begitu pula apabila melihat (ru’yat) bulan itu
maka, berbukalah (HR. Muslim)
Fungsi Hadits Terhadap Al- Qur’an
3. Hadits berfungsi sebagai bayan al takhsis,
yaitu menjelaskan ayat Al-Qur'an yang masih bersifat aam (umum)
seperti dalam pemberian harta waris kepada anak laki-laki dan
perempuan bagi orang tua. Yang sudah meninggal tapi Rasul
membatasi dengan ketentuan bahwa anak yang membunuh tidak bisa
menerima warisan dari orang tua yang ia bunuh. Sebagaimana di
jelaskan dalam Al-Qur’an dalam Surah. An-Nisa 11: “Allah menyari’atkan
bagimu tentang pembagian pusaka untuk anak-anakmu, yaitu: bagian
seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan.(Q.S.
An-Nisa 11). Di perkuat oleh hadis Nabi, yakni “Seorang pembunuh tidak
berhak menerima harta warisan”.(HR. Ahmad)
TERIMAKASIH