Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada fase pertama, yakni masa pertumbuhan hadis Nabi, pertumbuhan


hadis seiring dengan problem yang dihadapi oleh para ulama saat itu. Diantara
problem tersebut ialah muncul dan berkembangnya hadis palsu dikalangan umat
Muslim. Al-Albani mengatakan bahwa salah satu fitnah terbesar yang menimpa
umat Islam pada abad pertama hijriah adalah tersebarnya hadis-hadisda'if dan
mauqti dikalangan umat. Ia megatakan bahwa hadis yang dipalsukan sangatlah
banyak, jumlahnya mencapai ribuan hadis. Seorang perusak Islam, menurut al-
Albani, bisa memalsukan lebih dari empat ribu hadis. Bahkan yang sangat
menyedihkan ialah tiga dari orang yang dikenal sebagai pemalsu
hadis dapat dipastikan telah keluar puluhan ribu hadis palsu. Menyebarnya hadis-
hadis palsu tersebut, juga seiring dengan keinginan para ulama untuk meredam
penyebarannya.Usaha demi usaha dilakukan oleh para pakar hadis, mulai dari segi
pelacakan hadis yang sahih hingga membentuk kaidah-kaidah untuk menentukan
mana hadis yang layak dilabeli sahih dan mana yang daif.1

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari sanad ?


2. Bagaimana pembagian dari rangkaian sanad?
3. Apa saja jenis-jenis sanad?
C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian dari sanad.

1
Suryadilaga,Alfatih,dkk, Ilmu Sanad Hadis, (Yogyakarta:Idea Press Yogyakarta,2017), hal
165-166
2. Mengetahui pembagian dari rangkaian sanad.

3. Mengetahui jenis-jenis sanad.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Sanad

Sanad dari segi bahasa berarti ‫اارتفع من االرض‬44‫ َم‬,yaitu bagian bumi yang
menonjol, sesuatu yang berada di hadapan Anda dan yang jauh dari kaki bukit
ketika anda memandangnya. Bentuk jamaknya adalah‫أ سنا د‬. Segala sesuatu yang
Anda sandarkan kepada yang lain disebut‫مسند‬. Dikatakan ‫أ سند فى ا لخبل‬, maknanya
`Sesorang mendaki gunung`. Dikatakan pula  ‫ند فال‬44‫ ن س‬, maknanya `Seseorang
menjadi tumpuan`.2
Adapun tentang pengertian sanad menurut terminology, para ahli hadis
memberikan definisi yang beragam, di antaranya:

َ‫ا لطر ىقة ا لمو صلة إ لى لمتن‬

Jalan yang menyampaikan kepada matan hadis

yakni rangkaian para perawi yang memindahkan matan dari sumber primernya.


Jalur ini adakalanya disebut sanad, adakalanya karenanya periwayat bersandar
kepadanya dan menisbatkan matan kepada sumbernya.

Sebuah hadis dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur atau perawi
bervariasi dalam lapisan sanad-nya, lapisan dalam sanad disebut
dengan thabaqoh.signifikansi jumlah sanad dan penutur dalam tiap thobaqoh
sanad akan menentukan derajat hadist tersebut.

2
Solahudin,M.Agus&Agus Suryadi.Ulumul Hadist.Bandung.Pustaka Setia.2011.hlm.89.
Jadi, yang perlu dicermati dalam memahami hadis terkait dengan sanad-nya
adalah keutuhan sanad-nya, jumlahnya, dan perawi akhirnya. Adapun sebutan
sanad hanya berlaku pada serangkaian orang, bukan dilihat dari sudut pribadi
seseorang. Sebutan untuk pribadi yang menyampaikan hadist dilihat dari sudut
orang per-orangan disebut rawi.3
B. Tinggi-Rendahnya Rangkaian Sanad (Silsilah adz-Dzahab)
Sebagaimana kita ketahui, bahwa suatu hadis sampai kepada kita,tertulis kepada
kitab hadis melalui sanad-sanad. Rangkaian sanad yang berderajat tinggi
menjadikan suatu hadis lebih tinggi derajatnya daripada hadis yang rangkaian
sanadnya sedang atau lemah. Para muhadditsin4 membagi tingkatan sanadnya
sebagai berikut:
a)      Ashahhu as-Asanid (sanad-sanad yang lebih shahih)

Penilaian ashahhu al-sanid ini hendaklah secara muqoyyad (di khususkan).

Contoh asahhu al-asanid yang muqoyyad tersebut adalah :

o Sahabat tertentu, yaitu :


1. Umar ibnu al-Khattab r.a.,yaitu yang diriwayatkan oleh Ibnu Syihab az-
Zuhri dari Salim bin `Abdullah bin Umar, dari ayahnya (Abdullah bin
Umar), dari kakeknya (Umar bin Khattab).
o Penduduk kota tertentu, yaitu:
1. Kota Mekkah, yaitu diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah dari Amru bin Dinar
dari Jabir bin Abdullah.
b)      Ahsanu al-Asanid

Derajatnya lebih rendah dar Ashahhu as-Asanid,yaitu:

3
Ibid. hlm 92.
4
Penamaan untuk para ahli hadis
o Bahaz bin Hakim dari ayahnya (Hakim bin Muawiyah) dari kakeknya
(Muawiyah bin Haidah).
c)      Adh`afu al-Asanid

Rangkaian sanad yang paling rendah derajatnya, antara lain:

o Abu Bakar ash-Shiddiq, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Shodaqoh bin
Musa dari Aby Ya`qub Farqab bin Ya`qub dari Murrah ath-Thayyib dari
Abu Bakar r.a.
o Kota Yaman ialah yang diriwayatkan oleh Hafs bin `Umar dari al-Hakam
bin Aban dari Ikrimah dari Ibnu Abbas.
C. Jenis-jenis Sanad Hadis
1. Sanad Aly
Sanad Aliy adalah sanad yang jumlah perawinya lebih sedikit jika dibandingkan
dengan sanad lain.sanad Aly  jumlahnya dibagi dua :

      Sanad Ali bersifat Mutlak

      Sanad Aly bersifat Nisbi

2. Sanad Nazil
Sanad Nazil adalah sebuah sanad jumlah rawinya lebih banyak jika dibandingkan
dengan sanad yang lain. Hadist dengan sanad yang lebih banyak akan tertolak
dengan sanad yang sama jika rawinya lebih sedikit5
D. Matan Hadist
Secara etimologis, matan berarti segala sesuatu yang keras bagian atasnya,
pungung jalan (muka jalan), tanah keras yang tinggi. Adapun yang dimaksud
matan dalam ilmu hadist adalah perkataan yang disebut pada akhir sanad.

5
Ibid 98.
Yang dimaksud dengan Matnu`l Hadist ialah pembicaraan (kalam) atau materi
berita yang di over oleh sanad yang terakhir. Baik pembicaraan itu sabda
Rasulullah S.A.W. shahabat ataupun tabi`in. Baik isi pembicaraan itu tentang
perbuatan Nabi, maupun perbuatan shahabat yang tidak disanggah oleh Nabi.
Misalnya perkataan sahabat Anas bin Malik r.a.:

                                                        ‫كنا نصلى مع ر سو ل ا اللة صلعم فى شد ة الحر فاءذا لم يستطىع ا حد نا ان يىمكن جبهته من‬
‫زاالرض بسط ثو به فسجد عليه‬.

“Kami bersembahyang bersama-sama Rosulullah S.A.W. pada waktu udara


sangat panas. Apabila salah seorang dari kami tak sanggup menekankan dahinya
diatas tanah, maka ia bentangkan pakaiannya, lantas sujud diatasnya.”

Perkataan Sahabat yang menjelaskan perbuatan salahseorang sahabat yang tidak


disanggah Nabi ( (‫ فسجد علي‬-‫ كنا‬disebut Matan hadis.6
Contoh matan hadis sebagai berikut:

‫نعمتا ن مغبو ن فيهما كثير‬ : ‫عن ابى هر يرة رضى ا هلل عنه قال قال ر سو ل ا هلل صلعم‬
)‫(ا لبخا رى‬.‫ا اصحة و الفراع‬:‫من النا س‬ 
Yang bergarisbawah dalam hadist diatas adalah Matan. Jadi      matan bisa disebut
dengan lafdul hadist atau isi dari suatu hadist.

E.  Skema Sanad
Sanad atau thariq, ialah jalan yang menghubungkan matan hadis kepada junjungan
kita Nabi Muhammad S.A.W. skema sanad dapat di gambarkan melalui hadis
berikut:

‫بى‬4‫ة عن أنس عن ن‬4‫ حد ثنا أيوب عن أبى قال ب‬: ‫ حد ثنا عبد الو ها ب الثقف قال‬: ‫حد ثنا محمد بن ا لثنى قال‬
‫ وان يحب‬: ‫واهما‬44‫ا س‬44‫ه مم‬44‫وله أحب إلي‬44‫ون هللا ورس‬44‫ان يك‬: ‫ (ثال ث من كن فيه وجد حال وة االءيمان‬:‫صلعم‬
)‫ (رواه البخرى‬    .)‫المرأ اليحبه إال هلل ؛ وأيكره أن يعود فى الكفر كما يكره أن يقذف فى النار‬
6
Rahman.ikhtisar Musthalahul Hadist.al-Ma`arif.1974.hlm.23
“Telah memberitakan kepadaku Muhammad bin nal-Mutsanna,ujarnya:”Abdul
Wahhab ats-Tsaqofy telah mengabarkan kepadaku Ayyub atas pemberitaan Aby
Qilabah dari Anas dari Muhamad S.A.W. sabdanya:”Tiga perkara, yang barang
siapa mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman.” Yakni: 1).Allah
dan Rasulnya hendaknya lebih dicintai daripada selainnya. (2). Kecintaannya
kepada seorang,tak lain karena Allah semata-mata dan (3). Keengganannya
kembali kepada kekufuran,seperti keengganannya dicampakkan ke
neraka.”(Riwayat bukhory)

Maka matan hadis adalah ( ‫ان يكون هللا ورسوله أحب إليه‬: ‫ثال ث من كن فيه وجد حال وة االءيمان‬
‫فى النار‬ ‫ وان يحب المرأ اليحبه إال هلل ؛ وأيكره أن يعود فى الكفر كما يكره أن يقذف‬: ‫)مما سواهما‬
Dan urutan sanad pertama adalah Muhammad ibnu Mutsanna  sanad yang
kedua Abdul Wahhab ats-Saqofy, yang ketiga Ayyub,yang keempat Aby
Qilabah, dan sanad terakhir Anas.

Dalam hal lain juga dapat dikatakan bahwa sabda Nabi tersebut disampaikan oleh
sahabat Anas r.a. sebagai rawy pertama, kepada Abu Qilabah sebagai rawy
kedua, kepada Ayyub sebagai rawy ketiga, kepada Abdul Wahhab ats-
Saqofy sebagai rawy keempat, kepada Muhammad bin Musanna sebagai rawy
kelima dan yang terakhir al-Bukhary.

Contoh lain hadis yang diriwayatkan Ibnu `Adyy:

‫رحيم بن ز‬44‫ال‬ ‫ حدثنا عبد‬,‫ حد ثنا عيسى بن زياد‬,‫ حد ثنا محمد بن عمران‬,‫حد ثنا يعقوب بن سفيان بن عا صم‬
‫ لوال النساء لَ ُعبِ َد هللا َحقًا‬:‫قال رسوالهلل صلعم‬:‫ قال‬,‫يد عن أبيه عن سعيد بن المسب عن عمر بن الخطاب‬
Urutan sanad dari pertama adalah : Ya`qub bin Sufyan bin `Asim

Muhammad bin `Imran          Isa bin Ziyad          `Abdurrahim bin Zayid        

Aby Sa`id bin Musayyab          Umar bin Khattab. 


Didalam bidang ilmu Hadis sanad merupakan alat untuk mengukur shahih atau
dhaifnya suatu hadist. Jika salahseorang dalam sanad-sanad itu ada yang fasik
atau yang tertuduh dusta maka, dhaiflah hadist itu, hingga tidak dapat dijadikan
hujjah untuk menetapkan suatu hadist kecuali hanya untuk diamalkan.

F. Isnad, Musnid dan Sanad

Isnad menurut bahasa, menyandarkan. Menurut istilah ialah menerangkan sanad


Hadis (jalan menerima hadis). Sedangkan orang yang menerangkan hadis dengan
menyebut sanad-nya, dinamai musnid. Dan hadis yang disebut dengan
diterangkan sanadnya yang sampai kepada Nabi S.A.W. dinamai musnad.

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Sanad menurut bahasa berarti sandaran, tempat kita bersandar. Menurut
istilah Muhaddisin, sanad ialah jalan yang menyampaikan kita ke matan hadis.

Sedangkan matan menurut bahasa punggung jalan (muka jalan), tanah


yang keras dan tinggi. Matan secara istilah adalah suatu redaksi dari hadis atau
sesuatu yang ada setelah sanad terakhir.

DAFTAR PUSTAKA

Rahman,Fathur.Ikhtisara Musthalahul Hadis.PT al-Ma`arif.Bandung:cetakan pertama 1974.

Ash-Shiddiqy,Tengku Muhammad hasby.Sejarah&Pengantar Ilmu Hadis.Semarang.Pustaka


Rizki Putra:2009.

Thahan,Muhammad.Mushthalahul Hadis.Jeddah Indonesia.al-Haramain:1980.

Solahudin,M.Agus&Agus Suryadi.Ulumul Hadist.Bandung.Pustaka Setia:2011.

Anda mungkin juga menyukai