Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“UNSUR – UNSUR HADITS”

DISUSUN OLEH :

1. MAULIDA ASMIATULLAH

2. NESSA

3. HARTIWI

4. SASKIA NOVI SAFITRI

5. LIZA HASANAH

6. RABIATUL ADAWIYAH

MA NURUSSALAM TETEBATU

TAHUN PELAJARAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Dan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru yang sudah
memberikan arahan dan juga bimbingannya sehingga kami bisa lebih paham dalam membuat
makalh ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.

Islam adalah agama yang sempurna dimuka bumi ini . Semua sisi kehidupan manusia
dan makhluk Allah telah digariskan oleh Islam melalui Kalam Allah swt (Al-Qur’an dan Al-
hadits). Al Qur’an sudah jelas di tanggung keasliannya oleh Allah swt sampai akhir nanti ,
bagaimana dengan Al-hadits. Hadits merupakan salah satu sumber Islam yang utama, tetapi
tidak sedikit umat Islam yang belum memahami apa itu hadis. Sehingga dikhawatirkan suatu
saat nanti akan terjadi kerancuan dalam hadis, karena tidak mengertinya dan mungkin karena
kepentingan sebagian kelompok untuk membenarkan pendapat kelompok tersebut. Sehingga
mereka menganggap yang memakai bahasa arab dan dikatakan hadits oleh orang yang tidak
bertanggung jawab itu mereka anggap hadits.

Hadits di bagi menjadi tiga unsur,yaitu sanad,matan ,dan rawi. Namun yang akan kita
bahas kali ini, meliputi pengertian sanad dan matan,kedudukan dan fungsi ,serta contoh teks
hadits sanat dan matan.Sehingga penulisan makalah ini dapat memecahkan dan menjelaskan
lebih detail salah satu masalah-masalah yang berkembang . pembahasan dalam makalah ini
bertujuan mendeskripsikan dari mana atau siapa yang menjadi sandaran dalam hadits ,unsur-
unsur apa saja yang terkandung didalam hadits .

B. Rumusan masalah :

1. Pengertian sanad, matan, dan rowi,unsur-unsur dalam sanad,kedudukan dan fungsi sanad
dalam hadits?

2.contoh hadits lengkap sanad dan matan,rawi?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sanad

Kata “sanad” menurut bahasa adalah “sandaran”,atau sesuatu yang kita jadikan
sandaran. Dikatakan demikian, karena hadits bersandar kepadanya.[1]Menurut
istilah,terdapat perbedaan rumusan pengertian.AL-Badru bin Jama’ah dan Al-Thiby
mengatakan bahwa sanat adalah:

‫االخبارعن طريق المتن‬

“Berita tentang jalan matan”.2

Yang lain menyebutkan:

‫سلسلةالرجال الموصلةللمتن‬

“silsilah orang-orang(yang meriwayatkan hadits),yang menyampaikan kepada matan


hadits”.3

Ada juga yang menyebutkan:

‫سلسلةالرواةالذين نقلوالمتن عن مصد ره االول‬

“silsilah para perawi yang menukilkan hadits dari sumbernya yang pertama”.4

Yang berkaitan dengan istilah sanad, terdapat kata-kata seperti, al-isnad,al-musnid,dan al-
musnad. Kata-kata ini secara terminologis mempunyai arti cukup luas,sebagaimana yang di
kembangkan para ulama’.

Kata al-isnad berarti menyandarkan, mengasalkan (mengembalikan ke asal ),dan


mengangkat. Yang dimaksudkan disini,ialah menyandarkan hadits kepada orang yang
mengatakannya(raf’u hadits ila qa

ilih atau ‘azwu hadits ila qa’ilih).Menurut Al-Thiby, sebenarnya kata al- isnad dan al-sanad
digunakan oleh para ahli hadits dengan pengertian yang sama.

Kata al-musnad mempunyai beberapa arti. Bisa berarti hadits yang di sandarkan atau di
isnadkan oleh seseorang ,bisa berarti nama suatu kitab yang menghimpun hadits-hadits
dengan sistem penyusunan berdasarkan nama-nama para sahabat para perawi hadits,seperti
kitab Musnad Ahmad, bisa juga nama bagi hadits yang marfu’(hadits yang di sandarkan
kepada Rasul SAW) dan muttashil .
1 Isnad adalah: Menyandarkan hadits atau mengemblikan hadits kepada asalnya,yakni
kepada orang yang mengatakannya .
2 Musnid adalah: orang yang menerangkan sanad suatu hadits.
3 Musnad adalah:hadis yang diterangkan dengan menyebutkan sanadnya sehingga sampai
kepada nabi.
a. Kedudukan sanad dalam hadits:

Sanad sangat penting bagi hadits,karena hadits terdiri dari dua unsur integral yang tidak
dapat di pisahkan antara satu dengan yang lain,Yaitu matan dan sanad.

b. Fungsi sanad dalam hadits:

1. Peranannya dalam pendokumentasian hadits yang menyangkut pengumpulan dan


pemeliharaan hadits,baik dalam bentuk tulisan maupun dengan mengandalkan daya ingat
yang setia dan tahan lama.

2. Berperan dalam penentuan kualitas hadits.

B. Pengertian Matan

Kata “matan” atau “al-matan” menurut bahasa berarti ma irtafa’a min al-ardhi
(tanah yang meninggi).Sedang menurut istilah adalah:

‫ما ينتهئ اليه السند من الكال م‬

“Suatu kalimat tempat berakhirnya sanad”.[2]

Atau dengan reaksi lain:

‫الحد يث التى تتقوم بها معا نيهالفاط‬

“Lafaz-lafaz hadits yang di dalamnya mengandung makna-makna tertentu”.[3]

Ada juga redaksi yang lebih simpel lagi,yang menyebutkan bahwa matan
adalah ujung sanad (gayah as-sanad).Dari semua pengertian diatas menunjukkan bahwa,yang
dimaksud dengan matan ialah materi atau lafaz hadits itu sendiri.

Adapun matan hadits itu terdiri dari dua elemen yaitu teksatau lafal dan
makna(konsep),sehingga unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu matan hadis yang sahih
yaitu terhindar dari sya>z| dan ’i

C. Pengertian Rawi

Kata “rawi”atau al-rawi”berarti orang yang meriwayatkan atau memberitakan hadits


(naqil al- hadits).

Sebenarnya antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang tidak dapat
dipisahkan .Sanad –sanad hadits pada tiap-tiaptabaqahnya,juga disebut rawi,jika yang
dimaksud dengan rawi adalah orang yang meriwayatkan dan memindahkan hadits.Akan
tetapi yang membedakan rawi dan sanad ,adalah terletak pada pembukuan atau pentadwinan
hadits. Orang yangamenerima hadits dan kemudian menghimpunya dalam satu kitab
tadwin,disebut dengan perawi.Dengan demikian, maka perawi dapat disebut mudawwin
(orang yang membukukun dan menghimpun hadits).

Untuk lebih jelas dapat membedakan antara sanat, matan, rawi,sebagaimana yng di
uraikan di atas,ada baiknya melihat contah hadits dibawah ini.

‫حد ثنا محمد بن معمر بن ر بعي القيسي حد ثنا‬

‫ابو هشا م المخز و مي عن عبد الوا حد و هو ابن‬

‫ز يا د حد ثنا عثما ن بن حكيم حد ثنا محمد بن‬

Syarat-syarat rawi yaitu:

a) Harus adil,

b) Muslim,

c) Baligh,

d) Berakal,

e) Tidak pernah melakukan dosa besar ,dan

f) Tidak sering melakukan dosakecil

g) Dabit.

Dabit mempunyai dua pengertian yaitu:

1. Dabit dalam arti kuat hafalan serta daya ingatnya dan bukan pelupa.

2. Dabit dalam arti dapat memelihara kitab hadits dari gurunya sebaik-baiknya,sehingga
tidak mungkin ada perubahan.

Berikut ini adalah daftar Para sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits yaitu:

1. Abu Hurairah, meriwayatkan 5.374 hadits.

2. Abdullah bin Uma, meriwayatkan 2.630 hadits

3. Anas bin Malik,meriwayatkan 2.286 hadits

4. Aisyah Ummul Mukminin, meriwayatkan 2.210 hadits

5. Abdullah bin Abbas, meriwayatkan hadits 1.660 hadis

6. Jabir bin Abdullah , meriwayatkan hadits 1.540 hadits

7.Abu Sa’id Alkhuduri,meriwayatkan 1.170 hadits.

2 .Contoh Sanad, Matan, dan Rawi.


A. Contoh sanad :

‫عن انس عن‬,‫عن ابي قئا ب††ة‬,‫حدثنا ايوب‬:‫حدثناعبدالو هاب البثقفي قال‬:‫حدثنا محمد بن المثنى قال‬:‫روى االما م البخاري قال‬
:‫النبي صلى هللا عليه و سلم قال‬

Keterangan sanad di atas:

1. Muhamad ibn al-mtsanna......sebagai sanat pertama atau awwal al- sanad.

2. Abd al- Wahhab al tasaqafi....sebagai sanad kedua.

3. Ayyub...................................sebagai sanad ketiga.

4. Abi Qilabah .........................sebagai sanat keempat.

5. Anas r.a................................sebagai sanad kelima atau sanad terakhir .

Berikut adalah contoh sanad lainnya :

‫حدثنا الحميدي عبد هللا بن الزبير قال حدثنا سفيان قال حدثنا يحيى بن سعيد األنصاري قال أخبرني محمد بن إبراهيم التيمي‬
‫أنه سمع علقمة بن وقاص الليثي يقول سمعت عمر بن الخطاب رضي هللا عنه على المنبر قال سمعت رس††ول هللا ص††لى هللا‬
‫عليه و سلم يقول‬

“Al-Humaidi ibn al-Zubair telah menceritakan kepada kami seraya berkata Sufyan telah
mmenceritakan kepada kami seraya berkata Yahya ibn Sa’id al-Ansari telah menceritakan
kepada kami seraya berkata Muhammad ibn Ibrahim al-Taimi telah memberitakan kepada
saya bahwa dia mendengar ‘Alqamah ibn Waqqas al-Laisi berkata “saya mendengar Umar
ibn al-Khattab ra berkata di atas mimbar “Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda.

B. Contoh matan:

‫لوال ان اشق على امتي المر تهم بالسواك عند كل‬:‫عن محمد عن ابي سلمة عن ابي هريرةان النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
)‫(ر و ا ه التر مذ ى‬.‫صال ة‬

Artinya: Dari Muhammad yang diterima dari abu Salamah yang di terimanya dari abu
Hurairah,bahwa Rosulullah SAW bersabda: Seandainya tidak akan memberatkan terhadap
umatku, niscaya aku suruh mereka bersiwak(menggosok gigi) setiapakan melakukan shalat
(HR.Turmudz).

C. Contoh rawi:

‫المنكد† ر عن حمر ان عن عثما ن بن عفا ن قال ر سول ا هلل صلى ا هلل عليه و سلم من تو ضا فا حسن ال††و ض††وء خ††ر جت‬
)‫خطا ياه من جسده حتى تخر ج من تحت ا ضفاره (رواه مسلم‬

“Telah menceritakan kepadaku Muhamad bin Ma’ mur bin Rabi’i al –qaisi,katanya: Telah
menceritakan kepadaku Abu Hisyam al- Mahzumi dari Abu al- Wahid,yaitu ibnu Ziyad,
katanya:Telah menceritakan kepadaku Muhamad bin –Munkadir , dari ‘Amran , dengan
sempurna (sebaik-baiknya wudhu’),keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya , bahkan
dari bawah kukunya”.(HR.Muslim).[4]

Dari nama Muhamad bin Ma’mur bin Rabi’i Al-Qaisi sampai dengan Usman bin Affan
ra.,adalah sanad dri hadits tersebut. Mulai kata man tawaddha’a sampai dengan kata tahta
azhfarih, adalah matannya. Sedangkan Imam Muslim yang dicatat di ujung hadits adalah
perawinya,yang juga disebut mudawwin.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah semua pengertian tentang unsur- unsur hadits dijelaskan,kami menyimpulkan bahwa:

Unsur-unsur hadits terdiri dari sanad ,matan dan rawi.

a. Sanad adalah silsilah perkataan dari Nabi Muhamad kepada sahabat.


b. Matan adalah isi dari perkataan dan perbuatan Nabi Muhamad.
c. Isnad adalah rangkaian urutan suatu sanad hadits
d. Musnid adalah orang yang menerangkan sanad suatu hadits
e. Musnad adalah

· hadits yang di terangkan dengan menyabut sanadnya sehingga sampai kepada Nabi
Muhamad SAW.

· Sebutan untuk suatu kumpulan hadits yang di riwayatkan dengan menyebut sanadnya.

· Sebutan untuk suatu kitab yang menghimpun hadits-hadits dengan sistem penyusunan
berdasarkan nama-nama sahabat.

· Hadits yang di sandarkan kepada Rasul SAW,(yang marfu’) dan bersambung


sanadnya(yang muttashil ).

Dalam pembahasan ini juga menjelaskan,kedudukan senad dalam hadits sangatlah


penting bagi hadits, karena hadits terdapat dua unsur integral yang tidak dapat dipisahkan
dengan yang lain , yaitu matan ,sanad . Sedangkan rawi digunakan sebagai pelengkap dalam
suatu hadits atau untuk menguatkan sanad dan matan haits.

Sanad juga mempunyai fungsi yaitu:

· Dalam pendokumentasian hadits yang menyangkut pengumpulan dan pemeliharaan


hadits, baik dalam bentuk tulisan ,maupun dengan mengandalkan daya ingat yang setia dan
tahan lama.

· Berperan dalam penentuan kualitas hadits.

2. Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat memahami dan mengambil nilai –nilai
penting dalam pembahasan makalah kali ini ,kita bisa membedakan mana yang di jadikan
sebagai sandaran hadits atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

1.Abbas Hasjim,Kritik Matan Hadits.Yogyakarta:Teras.2004

2.Majid Khon Abdul, Ulumul Hadits.Jakarta:AMZAH.2009

3.Suparta Munzier.Ilmu hadits.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2003

4.Yuslem Nawir.Ulumul Hadits.Jakarta:PT Mutira Sumber Widya.2001

Anda mungkin juga menyukai