0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang dua komponen utama hadis, yaitu sanad dan matan. Sanad merupakan rantai para periwayat hadis sampai kepada sumber berita pertama, sedangkan matan adalah isi atau materi berita hadis itu sendiri. Kedua unsur ini sangat penting dalam menilai keabsahan suatu hadis.
Dokumen tersebut membahas tentang dua komponen utama hadis, yaitu sanad dan matan. Sanad merupakan rantai para periwayat hadis sampai kepada sumber berita pertama, sedangkan matan adalah isi atau materi berita hadis itu sendiri. Kedua unsur ini sangat penting dalam menilai keabsahan suatu hadis.
Dokumen tersebut membahas tentang dua komponen utama hadis, yaitu sanad dan matan. Sanad merupakan rantai para periwayat hadis sampai kepada sumber berita pertama, sedangkan matan adalah isi atau materi berita hadis itu sendiri. Kedua unsur ini sangat penting dalam menilai keabsahan suatu hadis.
NIM : 20104070026 Prodi : Pendidikan Biologi Matkul : Ulumul Hadis
KOMPONEN HADIST BERUPA SANAD DAN
MATAN Sanad menurut bahasa adalah : sesuatu yang dijadikan sandaran, pegangan, dan pedoman Menurut istilah ahli hadist ialah Mata rantai para perawi hadist yang menghubungkan sampai kepada matan hadist. Dalam bidang ilmu hadist, sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahih atau dhaifnya suatu hadist. Andaikata salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau tertuduh dusta atau jika setiap pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu langsung (muttashil), maka hadist tersebut dhaif sehingga tidak dapat dijadikan hujjah. Demikian sebaliknya jika para pembawa hadist tersebut orang-orang yang cakap dan cukup persyaratan, yakni adil, takwa, tidak fasik, menjaga kehormatan diri (muru’ah), dan memiliki daya ingatyang kredibel, sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka hadisnya dinilai shahih. Sanad ini sangat penting dalam hadist, karena hadist itu terdiri dari dua unsur yang secara integral tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, yakni matan dan sanad. Hadist tidak mungkin terjadi tanpa sanad, karena mayoritas hadist pada masa nabi tidak tertulis sebagaimana Al-qur’an dan diterima secara individu (ahad) tidak secara mutawatir. Hadist hanya disampaikan dan diriwayatkan secara ingat-ingatan dan hafalan-hafalan sahabat yang handal. Disamping hiruk pikuk para pemalsu hadist yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, tidak semua hadist dapat diterima oleh para ulama’ kecuali telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, diantaranya disertai sanad yang dipertanggungjawabkan keshahihahnnya Penyandaran berita yang dilakukan oleh setiap pembawa berita dalam mata rantai sanad menggunakan ungkapan kata-kata yang melambangkan pertemuan langsung (muttashil) atau tidaknya, yaitu misalnya : “Memberitakan kepada kami/memberitakan kepadaku, mengabarkan kepada kami/ mengabarkan kepadaku, memberitakan kepada kami/memberitakan kepadaku.” Dari sanad keluarlah kata Isnad, menurut bahasa isnad artinya “menyandarkan”. Dan menurut istilah ialah :Mengangkat hadist kepada yang mengatakannya, atau yang menukilnya”. Ath-Thibi mengatakan bahwa sanad dan isnad berdekatan maknanya, karena penghafal hadist dalam menshahihkan hadist dan mendhaifkannya berpegang kepada sanad itu. Ibnu Jam’ah mengatakan bahwa para muhaddist memakai kata isnad dan sanad untuk satu pengertian. Dari kata sanad timbul pula istilah musnad dan musnid. Orang yang menerangkan hadist dengan sanadnya, dinamai Musnid. Sedangkan musnad memiliki 3 pengertian : 1. Hadist yang diterangkan sanadnya sampai Nabi, disebut hadist musnad. 2. Sesuatu kitab hadist yang pengarangnya mengumpulkan segala hadist yang diriwayatkan oleh seorang sahabat dalam satu bab dan yang diriwayatkan oleh seorang sahabat lain dalam bab yang tersendiri pula, seperti Musnad Imam Ahmad. 3. Hadist yang sandarannya bersambung (muttashil) kepada Nabi (marfu’) Kata matan atau al-matan menurut bahasa berarti: keras, kuat, sesuatu yang nampak dan yang asli. Dalam bahasa arab dikatakan : o keras dan tinggi Tanah o Kitab asal ( yang diberikan syarah/penjelasan) Dalam perkembangan karya penulisan ada matan dan ada syarah. Matan disini dimaksudkan karya atau karangan asal seseorang yang pada umumnya menggunakan bahasa yang universal, padat, dan singkat. Sedangkan syarahnya dimaksudkan penjelasan yang lebih terurai dan terperinci. Dimaksudkan dalam konteks hadist, hadist sebagai matan kemudian diberikan syarah atau penjelasan yang luas oleh para ulama’ misalnya Shahih Al-Bukhori disyarahkan oleh Al-Ashqalani dan lain-lain. Menurut istilah , matan adalah : berakhirnya setelah kalimat sesuatu sanad. Definisi lain menyebutkan : yang hadist lafadz beberapa : membentuk beberapa makna. Berbagai redaksi definisi matan yang diberikan para ulama’ tetapi intinya sama yaitu materi atau isi berita hadist itu sendiri yang datang dari Nabi. Matan hadist ini sangat penting karena yang menjadi topik kajian dan kandungan syarat Islam untuk dijadikan petunjuk dalam beragama.