Anda di halaman 1dari 46

PRE PLANNING

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN


RW. 02 (RT 05, RT 06) KELURAHAN TELUK SEGARA
KECAMATAN MALABRO KOTA BENGKULU
KAMIS, 22 FEBUARI 2018

A. Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan
dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang
direncanakan untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan. (Notoatmodjo, 2007). Kesehatan juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah faktor lingkungan yang mana didalamnya termasuk
lingkungan perumahan dan pemukiman.
Berdasarkan data yang diperoleh di RW 02 (RT 05 dan 06) kel. Teluk
segara Kecamatan malabro diperoleh data sebagai berikut: terdapatnya 100%
pembuangan air limbah yang terbuka dan tergenang, 64% Warga
melaksanakan gotong royong lebih dari 3 bulan sekali. 80 % tidak pernah
mengikuti penyuluhan hipertensi, 43 % warga yang menderita hipertensi, 64
% Ventilasi tidak dipergunakan, 30 % warga yang menderita batuk dan 60 %
rumah warga bersatu. Bila semua keadaan diatas dibiarkan saja terus menerus
maka dikhawatirkan akan mengancam kesehatan warga masyarakat di RW 02
(RT 05 dan 06) kel. Teluk segara, Kecamatan malabro.
Sehubungan dengan hal diatas maka masyarakat di di RW 02 (RT 05 dan
06) kel. Teluk segara, Kecamatan malabro akan mengadakan Promosi
kesehatan dan Kesehatan Lingkungan.

B. Proses Keperawatan Komunitas


1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Promosi kesehatan dan Kesehatan Lingkungan.
diharapkan mahasiswa dan masyarakat dapat memahami dan menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Promosi kesehatan dan Kesehatan Lingkungan
diharapkan mahasisiwa dan masyarakat RW 02 (RT 05 dan 06) kelurahan
Teluk Segara segera dapat :
a. Pentingnya kesehatan dengan pengobatan dan mencegahnya.
b. Pentingnya kesehatan dan menjaga lingkungan yang sehat di RW 02
(RT 05 dan 06) kelurahan Teluk Segara sehingga bebas dari sampah

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Promosi Kesehatan dan kesehatan lingkungan
2. Sasaran
Seluruh warga di RW 02 (RT 05 dan 06) Kelurahan Teluk segara Kec.
Malabro
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Media dan Alat
1. Infocus
2. Leaflet
4. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Februari 2018
Jam : 14.00 Wib Sampai Selesai
Tempat : Di lapangan Mes Pemda Kota Bengkulu
5. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Deny Sandy Anggara (Ketua Panitia)
: Andriyani (Wakil Ketua Panitia)
Pembawa Acara : Atika Dwi Sundari Formal (MC)
: Arif AnFormal (MC)
Operator : Wawan Marzuki Saputra dan Jeng Selpian
Fasilitator : Dewi Anjasari (Dokumentasi)
: Ferry, Melta, Vera Daniarti, Dicky E, Mira Winarti
: Mery Wijaya Ayu Amelia, Nuzul Pebriyanti M,
Lydia Syndita, Fatma Hidayah (Dokumentasi)
Observer : Yuliana

D. Uraian Tugas
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan Promosi kesehatan dan
Kesehatan lingkungan.
2. Fasilitator
Memotivasi masyarakat berperan aktif dalam kegiatan Promosi kesehatan
dan Kesehatan lingkungan.
Seksi humas
 Membuat pengumuman kegiatan
 Menghubungi ketua kelompok yang ada di RW 03 (RT 11) untuk
pelaksanaan gotong royong .
 Menghubungi pimpinan puskesmas dan kelurahan untuk perencanaan
kegiatan
3. Seksi Perlengkapan
Mempersiapkan alat serta tempat untuk melaksanakan kegiatan
4. Observer
 Mengamati proses kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan hasil kegiatan yang dilaksanakan

E. Kegiatan Penyuluhan (Pomosi Kesehatan dan Kesehatan lingkungan)


I. Insfeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

No Kegiatan Penyuluhan Respon Waktu


I Pembukaan.
 Leader memberikan salam  Menjawab salam 5 menit
 Leader memperkenalkan anggota  Mendengarkan dan
penyuluh memperhatikan
 Leader menjelaskan tentang topik  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
 Leader membuat kontrak waktu  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Leader menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
II Pelaksanaan.
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan 20 Menit
tentang pengertian ISPA pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengar dan
dan meluruskan memperhatikan.
 Menjelaskan tentang pengertian  Mendengar dan
ISPA memperhatikan.
 Meminta audiens mengulang  Mengemukakan
pengertian ISPA. pendapat.
 Menyimpulkan pengertian ISPA.  Mendengar dan
memperhatikan.
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang penyebab ISPA. pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengar dan
dan meluruskan. memperhatikan.
 Menjelaskan tentang penyebab  Mendengar dan
ISPA. memperhatikan.
 Menggali pengetahuan audiens  Mengemukakan
tentang tanda dan gejala ISPA. pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengarkan dan
dan meluruskan. memperhatikan.
 Menjelaskan tanda dan  Mendengar dan
gejala ISPA. memperhatikan.
 Meminta audiens mengulangi  Mendengar dan
menyebutkan tanda dan memperhatikan.
gejala ISPA.
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
audiens mengenai pencegahan pendapat.
ISPA.
 Memberikan reinforcement positif  Mengajukan
dan meluruskan. pertanyaan.
 Menjelaskan tentang pencegahan  Mendengarkan dan
ISPA. memperhatikan.
 Meminta audiens mengulang  Mendengarkan dan
menyebutkan pencegahan ISPA. memperhatikan.
 Menggali pengetahuan audiens  Medengarkan dan
tentang penatalaksaan ISPA. memperhatikan.
 Memberi reinforcement positif dan  Mengemukakan
meluruskan. pendapat.
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan dan
penatalaksanaan ISPA. mendengarkan.
 Meminta audiens mengulang  Mendengarkan dan
menyebutkan penatalaksanaan memperhatikan.
ISPA.
 Mendemostrasikan cara membuat  Mendengar dan
obat keluarga. memperhatikan.
 Memberikan kesempatan kepada  Mempraktekkan
peserta untuk bertanya.
 Memberikan jawaban pertanyaan.  Mendengarkan dan
 Melanjutkan materi memperhatikan
menjawab

A. Defenisi
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan
akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yangberlangsung
kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di ataslaring, tetapi
kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas danbawah secara
stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih
dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan
adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Nelson, 2003).
Jadi disimpulkan bahwa ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat
infeksi yang terjadi disetiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang
berhubungan dengan pernafasan yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari.

B. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan
riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus
Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan
Korinebakterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan
Miksovirus, Adnovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus
dan lain-lain (Suhandayani, 2007).

C. Manifestasi Klinis
a. Demam (37-40oC)
b. Sesak saat bernafas karena hidung tersumbat
c. Tenggorokan sakit
d. Batuk dan pilek
e. Nyeri belakang telinga
f. Badan terasa meriang (panas dingin, nyeri otot)
g. Pusing atau sakit kepala

D. Pencegahan
Pencegahan infeksi saluran pernapasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :
1. Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan
ASI eksklusif pada bayi anda.
2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah
raga teratur.
3. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand
sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada
anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi
lainnya.
4. Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah
ISPA diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib,
dan imunisasi PCV.
5. Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
6. Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu.
Segera cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah
kontak dengan penderita ISPA.
7. Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak
menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.
8. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

E. Penatalaksanaan.
1. Adapun penatalaksanaan dirumah yaitu :
a. Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu di rumah untuk
mengatasi penyakit bayi dan anaknya yang menggalami ISPA.
b. Mengatasi panas atau demam
Untuk anak – anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat di tangani
dengan memberikan obat penurun demam atau kompres.
c. Mengatasi batuk
Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa di buat
sendiri, yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampurkan dengan madu atau
kecap ½ sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari.
d. Makanan
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit – sedikit tapi di
ulangi lebih sering daripada biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap
di berikan.
e. Minuman
Berikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk
mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan
cairan.
f. Gaya hidup
1) Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal
2) Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan
mempercepat penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi
yang mungkin muncul.
3) Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah
adanya asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang orang tua
merokok di sekitar anak.
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
a) Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
b) Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih
(grunting)
c) Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak
bernapas
d) Bibir berwarna kebiru-biruan
e) Leher anak kaku
f) Kesulitan menelan
g) Muntah terus menerus
h) Anak tampak sangat lemah

2. Cara membuat obat ISPA


Cara Pemberian Terapi Inhalasi Uap Manual
Tujuan : untuk melegakan pernafasan dan untuk membersihkan jalan
nafas, caranya,
a. Persiapan alat dan bahan :
1) Waskom kecil
2) Minyak kayu putih
3) Handuk kecil
4) Air mendidih
b. Cara kerjanya :
1) Siapkan waskom kecil lalu tuang air mendidih kedalamnya.
2) Tuangkan 2-3 sendok teh minyak kayu putih dan aduk sampai rata.
Posisikan anak duduk dengan menghadap waskom.
3) Kerubungi anak dengan handuk dan mintalah anak menghirup
dalam-dalam uap panas dari waskom.
4) Jika anak merasa ingin buang ingus atau mengeluarkan dahak
segera bimbing anak untuk mengeluarkan.
5) Jika tanda dan gejala belum membaik segera kunjungi pusat
pelayanan kesehatan
c. Membuat OBH keluarga
Alat dan bahan :
1) Jeruk nipis
2) Madu atau kecap
Caranya :
1) Peras jeruk nipis lalu ambil ½ sendok teh.
2) Kemudian campur dengan kecap atau madu kurang lebih ½
sendok teh.
d. Syarat-syarat rumah yang sehat (Suhandayani, 2007):
1) Bahan bangunan
Lantai : Ubin atau semen adalah baik. Syarat yang penting disini
adalah tdak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada
musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak
berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian
dipadatkan dengan benda-benda yang berat, dan dilakukan
berkali-kali. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang
penyakit gangguan pernapasan.
2) Dinding : Tembok adalah baik, namun disamping mahal tembok
sebenarnya kurang cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila
ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis
khususnya di pedesaan lebih baik dinding atau papan. Sebab
meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-lubang pada dinding
atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi, dan dapat
menambah penerangan alamiah.
3) Atap Genteng : Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah
perkotaan maupun pedesaan. Disamping atap genteng cocok
untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan
bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian,
banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu, maka
atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap
seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, di
samping mahal juga menimbulkan suhu panas didalam rumah.
4) Lain-lain (tiang, kaso dan reng)
Kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di
pedesaan. Menurut pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tapi
perlu diperhatikan bahwa lubanglubang bambu merupakan sarang
tikus yang baik. Untuk menghindari ini cara memotongnya
barus menurut ruas-ruas bambu tersebut, maka lubang
pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk kaso
tersebut ditutup dengan kayu.
5) Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi
pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam
rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2
yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap
terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan O2 (oksigen)
didalam rumah yang berarti kadar CO2 (karbondioksida)
yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Tidak
cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara didalam
ruangan naik karena terjadinya proses penguapan dari kulit dan
penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik
untuk bakteri-bakteri, patogen (bakteri-bakteri penyebab
penyakit)
6) Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang
dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam
ruangan rumah, terutama cahaya matahari di samping kurang
nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk
hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu
banyak cahaya didalam rumah akan menyebabkan silau, dam
akhirnya dapat merusakan mata.

II. Demam Berdarah (DBD)

No Kegiatan Penyuluhan Respon Waktu


I Pelaksanaan.
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan 20 Menit
tentang pengertian DBD pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengar dan
dan meluruskan memperhatikan.
 Menjelaskan tentang pengertian  Mendengar dan
DBD memperhatikan.
 Meminta audiens mengulang  Mengemukakan
pengertian DBD. pendapat.
 Menyimpulkan pengertian DBD.  Mendengar dan
memperhatikan.
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang penyebab DBD. pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengar dan
dan meluruskan. memperhatikan.
 Menjelaskan tentang penyebab  Mendengar dan
DBD. memperhatikan.
 Menggali pengetahuan audiens  Mengemukakan
tentang tanda dan gejala DBD. pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengarkan dan
dan meluruskan. memperhatikan.
 Menjelaskan tanda dan  Mendengar dan
gejala DBD. memperhatikan.
 Meminta audiens mengulangi  Mendengar dan
menyebutkan tanda dan memperhatikan.
gejala DBD.
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
audiens mengenai pencegahan pendapat.
DBD.
 Memberikan reinforcement positif  Mengajukan
dan meluruskan. pertanyaan.
 Menjelaskan tentang pencegahan  Mendengarkan dan
DBD. memperhatikan.
 Meminta audiens mengulang  Mendengarkan dan
menyebutkan pencegahan DBD. memperhatikan.
 Menggali pengetahuan audiens  Medengarkan dan
tentang penatalaksaan DBD. memperhatikan.
 Memberi reinforcement positif dan  Mengemukakan
meluruskan. pendapat.
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan dan
penatalaksanaan DBD. mendengarkan.
 Meminta audiens mengulang  Mendengarkan dan
menyebutkan penatalaksanaan memperhatikan.
DBD.
 Mendemostrasikan cara membuat  Mendengar dan
obat keluarga. memperhatikan.
 Memberikan kesempatan kepada  Mempraktekkan
peserta untuk bertanya.
 Memberikan jawaban pertanyaan.  Mendengarkan dan
 Melanjutkan Materi memperhatikan
menjawab

A. Defenisi
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dangue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypty. Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan dapat juga
ditularkan oleh Aedes albopictus, yang ditandai dengan : Demam tinggi
mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari,
manifestasi perdarahan, termasuk uji Tourniquet positif, trombositopeni
(jumlah trombosit ≤ 100.000/μl), hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥
20%), disertai dengan atau tanpa perbesaran hati. (Depkes RI, 2005)

B. Penyebab
Virus dengue yang terdapat pada nyamuk aedes aegypti.

C. Klasifikasi
Derajat penyakit Demam Berdarah Dengue dapat diklasifikasikan dalam
4 derajat: (WHO,1999)
1. Derajat I: demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi
perdarahan ialah uji tourniquet
2. Derajat II: Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
perdarahan lainnya
3. Derajat III: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,
tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di
sekitar mulut, kaki dingin dan lembab dan tampak gelisah.
4. Derajat IV: syok berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak
terukur.

D. Tanda Dan Gejala


Gejala-Gejala Klinik Demam Berdarah Dengue
Demam dengue ditandai oleh gejala-gejala klinik berupa demam, tanda-
tanda perdarahan, hematomegali dan syok. Gejala - gejala tersebut yaitu
demam tinggi yang mendadak, terus – menerus berlangsung selama 2 sampai
7 hari, naik turun (demam bifosik). Kadang – kadang suhu tubuh sangat tinggi
sampai 400C dan dapat terjadi kejan demam. Akhir fase demam merupakan
fase kritis pada demam berdarah dengue. Pada saat fase demam sudah mulai
menurun dan pasien seakan sembuh hati – hati karena fase tersebut sebagai
awal kejadian syok, biasanya pada hari ketiga dari demam.
E. Cara Penularan
Cara Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi
virus dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara. Virus dengue
ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti Aedes albopictus,
Aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan
virus ini, namun merupakan vektor yang kurang berperan.
Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia
yang sedang mengalami viremia. Viremia adalah keadaan dimana di dalam
darah ditemukan virus. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur
berkembang biak dalam waktu 8 – 10 hari (extrinsic incubation period)
sebelum dapat di tularkan kembali pada manusia pada saat gigitan berikutnya.
Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk
tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif). Ditubuh
manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 4 – 6 hari (intrinsic incubation
period) sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia kepada
nyamuk dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami
viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul
(Hadinegoro , 2001).F.

F. Cara Pertolongan DBD


1. Memberi minum sebanyak-banyaknya.
2. Memberi obat penurun panas.
3. Memberi kompres air es saat panas tinggi.
4. Segera bawa ke pelayanan kesehatan.

G. Pencegahan
1. Menguras, mengubur, menutup dan telungkup barang-barang yang bisa
menampung air.
2. Menguras bak mandi
3. Penyemprotan (fogging, pengasapan) yang sifatnya sementara
4. Abatesasi
5. Pemeliharaan ikan di kolam.
6. Telungkupkan wadah yang dapat menampung air.

H. Pemberantasan Demam Berdarah Dengue


Untuk memberantas penyakit DBD, seluruh masyarakat harus menjaga
kebersihan agar rumah dan lingkunganya bebas dari nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk Aedes aegypti suka berkembang di tempat penampungan air seperti
bak mandi, bak WC, tempayan, drum dan barang barang yang memungkinkan
air tergenang seperti tempat minum burung, pot tanaman air, vas bunga, ban
bekas, kaleng kaleng bekas, plastik bekas, tempurung kelapa dan lain lain
yang dibuang sembarangan. Dalam pemberantasan penyakit DBD ini yang
paling penting adalah upaya membasmi jentik nyamuk penularannya di tempat
perindukannya dengan melakukan kegiatan 3M yaitu: mengubur, menutup dan
mendaur ulang sampah (Depkes RI, 1995).

III. HIPERTENSI

No Kegiatan Penyuluhan Respon Waktu


I Pelaksanaan.
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan 20 Menit
tentang pengertian Hipertensi pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengar dan
dan meluruskan memperhatikan.
 Menjelaskan tentang pengertian  Mendengar dan
Hipertensi memperhatikan.
 Meminta audiens mengulang  Mengemukakan
pengertian Hipertensi. pendapat.
 Menyimpulkan pengertian  Mendengar dan
Hipertensi. memperhatikan.
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang penyebab ISPA. pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengar dan
dan meluruskan. memperhatikan.
 Menjelaskan tentang penyebab  Mendengar dan
Hipertensi memperhatikan.
 Menggali pengetahuan audiens  Mengemukakan
tentang tanda dan gejala Hipertensi pendapat.
 Memberikan reinforcement positif  Mendengarkan dan
dan meluruskan. memperhatikan.
 Menjelaskan tanda dan  Mendengar dan
gejala Hipertensi memperhatikan.
 Meminta audiens mengulangi  Mendengar dan
menyebutkan tanda dan memperhatikan.
gejala Hipertensi
 Menggali pengetahuan  Mengemukakan
audiens mengenai pencegahan pendapat.
Hipertensi
 Memberikan reinforcement positif  Mengajukan
dan meluruskan. pertanyaan.
 Menjelaskan tentang pencegahan  Mendengarkan dan
Hipertensi. memperhatikan.
 Meminta audiens mengulang  Mendengarkan dan
menyebutkan pencegahan memperhatikan.
Hipertensi  Medengarkan dan
 Menggali pengetahuan audiens memperhatikan.
tentang penatalaksaan Hipertensi  Mengemukakan
 Memberi reinforcement positif dan pendapat.
meluruskan.  Memperhatikan dan
 Menjelaskan tentang mendengarkan.
penatalaksanaan Hipertensi  Mendengarkan dan
 Meminta audiens mengulang memperhatikan.
menyebutkan penatalaksanaan
Hipertensi  Mendengar dan
 Mendemostrasikan cara membuat memperhatikan.
obat keluarga.  Mempraktekkan
 Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya.  Mendengarkan dan
 Memberikan jawaban pertanyaan. memperhatikan
menjawab

III Penutup.
 Moderator melakukan evaluasi  Menjawab 5 5 menit
tentang ISPA, DBD, dan pertanyaan
Hipertensi penatalaksanaannya. mendengarkan.
 Moderator meminta audiens  Bersama moderator
mengulang materi yang telah menyimpulkan
disajikan. materi.
 Moderator menyimpulkan hasil  Mendengarkan
diskusi.
 Moderator memberikan salam  Menjawab salam

A. Pengertian
Hipertensi (tekanan darah tinggi) atau sering dikenal dengan ” Silent
Killer” adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari normal. Dimana tekanan
darah normal antara 140/90 mmHg
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sist
olik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama
atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ).Tekanan darah dalam satu
hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat
tidur malam hari Jadi, Hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah
yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.

B. Penyebab
Beberapa faktor penyebab hipertensi adalah :
1. Faktor keturunan
2. Ciri perseorangan, misalnya usia, jenis kelamin dan ras
3. Kebiasaan hidup :
a. Konsumsi garam yang tinggi
b. Kegemukan atau makanan yang berlebihan
c. Stress atau ketegangan jiwa
d. Pengaruh lain : merokok, minum alkohol dan minum obat

C. Klasifikasi
1. Hipertensi ringan
Sistole 140- 160, diastole 90 - 95 mmHg
2. Hipertensi Sedang
Sistole 160-179, diastole 100-109 mmHg
3. Hipertensi Berat
Sistole , ≥180, diastole ≥110 mmHg

D. Tanda Dan Gejala


Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala
sampai bertahun-tahun. Gejala yang biasanya ada :
1. Sakit kepala
2. Pusing atau migren
3. Rasa berat ditengkuk
4. Telinga berdenging
5. Mimisan
6. Mudah lelah dan mata berkunang-kunang
7. Sukar tidur
8. Sesak nafas

E. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan atau penanganan bagi setiap pasien adalah
mencegah terjadinya angka kesakitan dan angka kematian dengan mencapai
dan mempertahankan tekanan darah dibawah 140/ 90 mmHg.
Tidak semua penderita hipertensi memerlukan obat, pada prinsipnya ada
dua macam terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi
yaitu terapi farmakologi yaitu dengan modifikasi pola hidup sehari-hari dan
kembali kepada produk alami (back to nature).
Usaha pencegahan hipertensi
Usaha pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan beberapa tahap
antara lain :
a. Mengurangi konsumsi garam
Pembatasan konsumsi garam sangat dianjurkan, maksimal 2 gram garam
dapur untuk diet setiap hari.
b. Menghindari kegemukan
Hindarkan kegemukan (obesitas) dengan menjaga berat badan normal atau
tidak berlebihan.
c. Membatasi konsumsi lemakagar kadar kolesterol darah tidak terlalu tinggi.
Konsumsi kolesterol dalam makanan dibatasi tidak lebih dari 300 mg
setiap hari.
d. Olah raga teratur
Olah raga yang teratur dapat menyerap dan menghilangkan endapan
kolesterol pada pembuluh nadi. Olah raga yang dimaksud adalah latihan
menggerakkan sendi dan otot tubuh seperti gerak jalan, berenang, naik
sepeda .
e. Makan banyak buah dan tidak minum alkohol.
f. Latihan relaksasi dan meditasi
Relaksasi dan meditasi berguna untuk mengurangi stress atau ketegangan
jiwa. Relaksasi dilaksanakan dengan mengencangkan dan mengendorkan
otot tubuh sambil membayangkan sesuatu yang damai, indah dan
menyenangkan. Relaksasi dapat pula dilakukan dengan mendengarkan
musik atau bernyanyi.
g. Berusaha membina hidup yang positif :
1) Mengeluarkan isi hati dan memecahkan masalah
2) Membuat jadwal kerja, menyediakan waktu istirahat
3) Menyelesaikan satu tugas pada satu saat saja
4) Sesekali mengalah, belajar berdamai
5) Cobalah menolong orang lain
6) Menghilangkan perasaan iri dan dengki

F. Evaluasi
Evaluasi Struktur
1. Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan.
2. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
3. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan promosi kesehatan dan kesehatan
lingkungan :
Lingkungan di RW 02 (RT 05 dan 06) kelurahan Teluk segara bebas dari
penyakit dengan mencegah.
LAPORAN HASIL
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
RW. 02 (RT 05, RT 06) KELURAHAN TELUK SEGARA
KECAMATAN MALABRO KOTA BENGKULU
KAMIS, 22 FEBUARI 2018

Nama Acara : Promosi Kesehatan dan Kesehatn Lingkungan


Hari, Tanggal : Kamis, 22 Febuari 2018.
Waktu : 14.00 WIB s/d selesai
Tempat : Rw 02 (Rt 05 dan 06) di Mes Pemda kota Bengkulu..

I. Tahap Persiapan
Kegiatan Promosi kesehatan (Penyuluhan) dan kesehatan lingkungan
dilakukan di RW 02 kelurahan Teluk Segara kecamatan Malabro yang
dilaksanakan pada hari Kamis , 22 Febuari 2018 pada RT ( 05 dan 06) di
Mess Pemda , Kegiatan ini di rencanakan pada pukul 14.00 WIB
pemberitahuan pada masyarakat dilakukan dengan cara meberikan
undangandi rumah warga dan warung.

II. Pelaksanaan
Promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan dimulai pada pukul 14.00
WIB sampai selesai, yang direncanakan sesuai waktu yang direncanakan.
Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan dari kedua Rt melaksanakan
kegiatan penyuluhan.

III. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. 75% warga RT 05 dan 06 berperan aktif dalam kegiatan mengikuti
penyuluhan promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan.
b. Tempat dan alat sudah tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan
c. Peran dan fungsi mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang telah
ditetapkan bersama baik penanggung jawab, observer dan fasilitator
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana
b. 75% warga yang aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. Lingkungan RW 02 sudah mulai bersih dari sebelumnya, aliran Got
sudah mulai lancar dan menguras bak mandi.
b. Warga termotivasi untuk menjaga kesehatan karena sehat mahal.
DOKUMENTASI PENYULUHAN
Kamis, 22 Febuari 2018
RW 02 RT 05 dan 06 Kel Teluk Segara, Kec Malabro

Persiapan H- 1
Di bantu warga RT 05 dan 06
Pembukaan penyuluhan dibuka dengan MC Formal

Sponsor dari Syirup Kurnia


Warga sudah mulai mengisi daftar hadir dan duduk yang sudah disediakan.

Sambutan perwakilan dari kelurahan


Kata sambutan Ketua panita pelaksana penyuluhan
Pemateri penyuluhan tentang ISPA

Season Pertanyaan ISPA


Pemateri ke II tentang Hipertensi

Demonstari Obat tradisonal hipertensi


Pertanyaan tentang hipertensi

Pemateri ke III tentang DBD sekaligus menutup acara penyuluhan dan


dilanjutkan prmeriksaan kesehatan ( Tekanan darah, Asam urat , Lingkar
pinggul, Gula darah dan berat badan )
Penyerahan Door Prize oleh perwakilan kelurahan Malabro.

Selanjutnya acara cek kesehatn yang di pandu oleh MC Anformal


Stand Tensi

Stand Gula Darah


Stand Berat Badan
Selesai Kebersihan
-Sekian Terimakasih-
DAFTAR PUSTAKA

Bimbingan Ketrampilan Dalam Penatalaksanaan Infeksi Saluran Pernapasan


Akut Pada Anak. Jakarata, :10 ,1991.

Muttaqin, Penyakit Anak. Alih bahasa: Eric Gultom. Binarupa Aksara. Jakarta.
2008.

Nelson, Mengenal Jenis Penyakit ISPA. Alih bahasa: Eric Gultom. Binarupa
Aksara. Jakarta. 2003.

Brunner & Suddart. 2001. Keperawatan Medikal Bedah.Vol 2. EGC. Jakarta.

Dalimarta, Setiawan. 2008. Care Your Self Hipertensi. Penebar plus. Jakarta.

Wahyudi Nugroho. (2000). Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Depkes RI, Demam Berdarah Dengue, Jakarta : kementerian kesehatan.

Effendy,SKp. (1995). Perawatan Pasien DHF. Jakarta : EGC

Hadinegoro , 2001 Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Sarwono, Dr. (1996). Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai