Ni Nyoman Hartati
Nengah Runiari
Ni Made Mali Rahayu
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
Email :ninyomanhartati@yahoo.co.id
161
162 Jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 2, Desember 2017. hlm 161 - 168
162
Ni Nyoman Hartati, Perilaku Ibu Primigravida Trimester I Dalam Mengatasi Emesis Gravidarum 163
kehamilannya. Hal ini didukung oleh keluhan itu datang, mereka hanya
penelitian yang dilakukan (Jojor, 2011) membiarkannya dan tetap melakukan
Tentang Perilaku Primigravida dalam aktivitasnya. Dalam upaya mencegah
Mengatasi Mual Muntah Pada Masa dampak buruk pada masa kehamilan, seperti
Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II hyperemesis gravidarum, diperlukan
Medan Tahun 2011, dengan jumlah populasi perilaku yang mendukung menuju
sebanyak 85 orang, yaitu di dapatkan tingkat perubahan yang lebih baik, khususnya bagi
pengetahuan baik sebesar 37,7%, ibu primigravida (Manuaba 2008). Perilaku
pengetahuan sedang 54,1%, tingkat adalah tindakan atau perubahan suatu
pengetahuan kurang sebesar 8,2%, penilaian organisme yang dapat diamati dan bahkan
sikap positif sebesar 80%, sikap negatif dapat dipelajari. Oleh sebab itu, perilaku ibu
sebesar 20%, sedangkan untuk tindakan baik dalam mengatasi emesis gravidarum perlu
sebesar 23,6%, tindakan sedang sebesar diketahui mengingat pentingnya hal tersebut
75,3%, dan tindakan kurang kurang sebesar antara lain untuk mencegah atau
1,1%. mengurangi komplikasi yang terjadi pada
saat kehamilan. Penelitian ini bertujuan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
untuk mengetahui Perilaku Ibu Primigravida
yang dilakukan pada tanggal 14 Januari
Trimester I Dalam Mengatasi Emesis
2017 di Puskesmas IV Denpasar Selatan,
Gravidarum.
jumlah kunjungan ibu hamil pada tahun
2016 sebanyak 1868 orang. Jumlah
kunjungan ibu hamil setiap bulannya rata- METODE
Desain penelitian ini yang digunakan
rata sebanyak 155 orang. Berdasarkan data
yaitu deskriptif observasional dengan
sekunder yang diperoleh dari kunjungan ibu
pendekatan cross sectional. Sampel
hamil tahun 2016 ditemukan sebagian besar
berjumlah 32 orang ibu primigravida
ibu hamil 76,95% mengeluh mengalami
trimester I yang berkunjung ke Puskesmas
mual muntah, baik pada ibu primigravida
IV Denpasar Selatan. Sampel didapatkan
maupun ibu multigravida. Dari beberapa ibu
dengan menggunakan teknik sampel jenuh
hamil yang mengalami keluhan mual
yaitu teknik penentu sampel bila semua
muntah terdapat data ibu hamil yang
anggota populasi digunakan sebagai sampel
mengalami mual muntah yang berlebihan
(Setiadi, 2013). Penelitian ini dilaksanakan
(hyperemesis gravidarum) pada tahun 2016
yang dirawat inap di Puskesmas IV di Puskesmas IV Denpasar Selatan,
berdasarkan atas pertimbangan jumlah ibu
Denpasar Selatan, yaitu sebanyak 7 orang
hamil yang berkunjung cukup banyak yaitu
(0,37%). Dari lima orang ibu primigravida
berjumlah 1868 orang pada tahun 2016,
dengan keluhan mual muntah yang berhasil
dengan rata-rata perbulan 155 orang.
diwawancarai selama dua hari, yaitu pada
Pengambilan data dilakukan pada bulan
tanggal 14 dan 15 Januari 2017, lima orang
April sampai dengan bulan Mei 2017
ibu mengatakan kurang tahu tentang
dengan menggunakan kuesioner. Data
pengertian, penyebab, gejala, dan akibat dari
dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu
emesis gravidarum, selain itu ibu juga
dengan persentase tingkat pengetahuan,
memiliki sikap yang kurang mendukung
sikap dan tindakan ibu primigravida
dalam mengatasi mual muntah. Tindakan
trimester I dalam mengatasi emesis
yang ibu lakukan dalam mengatasi mual dan
gravidarum.
muntahnya, yaitu dengan meminum air
putih dan menghentikan aktivitasnya jika
sudah mengganggu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Didinkaem (dalam Jojor, 2011)
Wanita hamil yang mengalami mual muntah Hasil penelitian tentang karakteristik
kebanyakan tidak mengetahui cara subyek penelitian didapatkan sebagai
mengatasi keluhan mual muntah. Saat berikut :
163
164 Jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 2, Desember 2017. hlm 161 - 168
164
Ni Nyoman Hartati, Perilaku Ibu Primigravida Trimester I Dalam Mengatasi Emesis Gravidarum 165
Berdasarkan data pada gambar tiga di semakin mudah menerima informasi. Hal ini
atas, dari 32 responden didapatkan bahwa sejalan dengan pendapat Wawan dan Dewi
sebagian responden memiliki tindakan (2010), dimana pendidikan dapat
cukup yaitu sebanyak 22 responden (69%). mempengaruhi seseorang termasuk juga
perilaku seseorang akan pola hidup terutama
dalam motivasi untuk sikap berperan serta
Tingkat pengetahuan ibu primigravida
dalam pembangunan.
trimester I tentang emesis gravidararum
Sementara itu jika dilihat dari segi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 32
pekerjaan, sebagian besar responden sebagai
responden ibu primigravida trimester I
pegawai swasta (44%). Dengan bekerja ibu
didapatkan bahwa tingkat pengetahuan
akan dapat memperoleh pengetahuan yang
responden sebagian memiliki tingkat
lebih luas dan mampu mencermati informasi
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 17
yang diterima termasuk juga informasi
responden (53%), tingkat pengetahuan
tentang mual muntah pada masa kehamilan.
kurang sebanyak enam responden (19%)
Hal ini sejalan dengan pendapat Wawan dan
dan tingkat pengetahuan baik sebanyak
Dewi (2010) dimana disebutkan lingkungan
sembilan responden (28%). Hasil penelitian
pekerjaan dapat membuat seseorang
ini menunjukkan hasil yang serupa dengan
memperoleh pengalaman dan pengetahuan
penelitian yang dilakukan Rosiana (2012)
baik secara langsung maupun tidak
dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu
langsung.
Hamil Trimester I Tentang Emesis
Gravidarum Di Bps Mitra Ibu Karanganyar Berdasarkan data hasil penelitian
Sragen. Pada hasil penelitiannya mengenai tingkat pengetahuan tentang
menunjukkan sebagian besar ibu hamil emesis gravidarum di Puskesmas IV
trimester I memiliki tingkat pengetahuan Denpasar Selatan, di dapatkan bahwa
cukup sebanyak 19 responden (63,3%), tingkat pengetahuan responden tentang
tingkat pengetahuan baik sebanyak enam emesis gravidarum sebagian responden
responden (20%), dan tingkat pengetahuan memiliki tingkat pengetahuan yang cukup
kurang sebanyak lima responden (16,7%). yaitu sebanyak 17 responden (53%) dari 32
responden. Hal ini disebabkan karena dilihat
Wawan dan Dewi (2010)
dari program KIA sudah dilakukan
mengungkapkan terdapat dua faktor yang
penyuluhan tentang emesis gravidarum
dapat mempengaruhi pengetahuan yaitu
tetapi sifatnya individu dan perlu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
ditingkatkan dengan menggunakan media,
internal yang mempengaruhi pengetahuan
seperti pemberian leaflet, karena melihat
meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan.
masih ada enam responden (19%) memiliki
Jika dilihat dari segi usia, mayoritas
tingkat pengetahuan yang kurang. Menurut
responden pada rentang usia 20 – 35 tahun
Notoatmodjo (2007) pengetahuan
pada penelitian ini yang berjumlah 30
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
responden (94%). Semakin tinggi usia
setelah orang melakukan pengindraan
seseorang maka semakin tinggi pula tingkat
terhadap suatu obyek tertentu. Dari
pengetahuannya. Hal ini terkait dengan
pengalaman dan penelitian terbukti bahwa
pendapat Mubarak (2007) yang mengatakan
perilaku yang didasari oleh pengetahuan
bahwa semakin dewasa seseorang maka
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
pengalaman hidupnya juga semakin
tidak didasari oleh pengetahuan. Menurut
bertambah.
Mubarak (2007) Perbedaan tingkat
Dilihat dari segi pendidikan, hampir pengetahuan responden sangat bervariasi.
sebagian responden (53%) dengan Hal ini didukung oleh faktor yang
pendidikan terakhir SMA. Pada umumnya mempengarhuinya yaitu pendidikan,
semakin tinggi pendidikan seseorang maka pekerjaan, umur, minat dan sumber
165
166 Jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 2, Desember 2017. hlm 161 - 168
informasi. Dari hal tersebut pemberian yang dapat mempengaruhi sikap yaitu
informasi tentang emesis gravidarum oleh pendidikan dan akses informasi. Dilihat dari
petugas kesehatan kepada ibu hamil segi pendidikan mayoritas responden
khususnya ibu primigravida sangat berpendidikan SMA 17 responden (53%)
diperlukan guna untuk mencegah dampak dan terdapat responden yang berpendidikan
yang ditimbulkan seperti hyperemesis terakhir perguruan tinggi 4 responden (13%)
gravidarum. sehingga hal ini dapat mendukung sikap ibu
yang favorable. Semakin tinggi tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh responden
Sikap ibu primigravida trimester I
maka pengetahuannya akan semakin baik,
tentang emesis gravidarum
selain itu semakin banyak informasi yang di
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap dapat oleh responden maka pengetahuannya
32 responden ibu primigravida didapatkan akan semakin luas pula, sehingga akan
bahwa sikap responden terdiri dari dua terbentuk sikap yang favorable (Wawan dan
katagori yaitu sikap favorable, dan sikap Dewi, 2010).
unfavorable. Menurut hasil yang didapatkan
Sikap merupakan kesiapan atau
mayoritas responden memiliki sikap
kesediaan untuk bertindak dan bukan
favorable sebanyak 22 responden (69%),
merupakan pelaksanaan motif tertentu.
sedangkan yang memiliki sikap unfavorable
Dalam kata lain, fungsi sikap belum
sebanyak 10 responden (31%).Hasil
merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau
penelitian ini serupa dengan penelitian yang
aktivitas, akan tetapi merupakan
dilakukan Riva (2016) dengan judul
predisposisi perilaku (tindakan) atau reaksi
Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester I
(tertutup) (Notoatmodjo 2007). Sikap ibu
Dalam Menghadapi Emesis Gravidarum Di
yang mendukung (favorable) diharapkan
Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan
menjadi motivasi yang kuat dalam
Yogyakarta. Pada hasil penelitiannya
mengatasi keluhan mual muntah (emesis
menunjukkan mayoritas ibu memiliki sikap
gravidarum). Berdasarkan penilaian sikap
yang favorable sebanyak 21 responden
ditunjukkan oleh ibu primigravida, dapat di
(53,8%), sedangkan yang memiliki sikap
tarik kesimpulan bahwa mayoritas
unfavorable sebanyak 18 responden
responden memiliki sikap yang mendukung
(46,2%).
(favorable).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007). Tindakan ibu primigravida trimester I
Dilihat dari variabel pengetahuan yang dalam mengatasi emesis gravidarum
mana persentase tingkat pengetahuan ibu Berdasarkan hasil penelitian terhadap 32
primigravida yang cukup 53%, dan baik responden ibu primigravida didapatkan
28%, dapat mendukung sikap ibu bahwa tindakan responden terdiri dari tiga
primigravida terhadap emesis gravidarum. katagori yaitu tindakan baik, tindakan cukup
Persentase tingkat pengetahuan yang kurang dan tindakan kurang. Sebagian responden
juga berpengaruh terhadap sikap ibu
memiliki tindakan cukup yaitu sebanyak 22
primigravida yang tidak mendukung responden (69%), tindakan baik sebanyak
(unfavorable). Hal ini sesuai dengan empat responden (12%) dan tindakan
pendapat Notoatmodjo (2007) yang kurang sebanyak enam responden (19%).
mengatakan bahwa dalam menentukan sikap Berdasarkan hasil penelitian tersebut
seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan, menunjukkan sebagian ibu primigravida
pikiran, keyakinan dan emosi. Selain itu memiliki tindakan cukup dalam mengatasi
terbentuknya sikap responden juga dapat emesis gravidarum. Hal ini disebabkan
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti karena ibu belum berpengalaman dalam
yang dikemukakan Azwar (2008) faktor
166
Ni Nyoman Hartati, Perilaku Ibu Primigravida Trimester I Dalam Mengatasi Emesis Gravidarum 167
167
168 Jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 2, Desember 2017. hlm 161 - 168
168