Disusun oleh :
Kelompok 4
PENDIDIKAN FISIKA
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat, inayah, taufiq, dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Fiqh............................................................................................2
B. Ketentuan Hukum Islam dalam Fiqh...........................................................2
C. Sejarah Perkembangan Ilmu Fiqh................................................................3
A. Kesimpulan .................................................................................................7
D. Saran.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu fiqh adalah salah satu disiplin ilmu yang kedudukannya sangat penting
dalam kehidupan masyarakat islam. Fiqh atau hukum Islam merupakan salah satu
bidang studi Islam yang terkait langsung dengan kehidupan masyarakat. Tak heran,
jika fiqh termasuk ilmu yang pertama kali diajarkan kepada anak-anak dari sejak
dini.1
Fiqh termasuk ilmu yang muncul pada awal perkembangan islam. Fiqh telah
ada sejak masa Nabi Muhammad SAW. Namun, ilmu fiqh belum menjadi disiplin
ilmu karena persoalan agama yang muncul pada waktu itu langsung ditanyakan pada
Nabi Muhammad SAW dengan bersumber pada Al Quran dan Sunnah.
Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, ilmu fiqh mulai berkembang. Generasi
penerus beliau tidak hanya berhenti pada masa sahabat, namun masih diteruskan oleh
para tabiin dan ulama sampai akhirnya masuk pada zaman kita sekarang ini. Pada
zaman ini para ulama mulai bermunculan dan memiliki ijtihad yang berbeda-beda.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian fiqh
2. Ketentuan hukum islam dalam Fiqh
3. Sejarah perkembangan ilmu fiqh
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian fiqh
2. Untuk mengetahui ketentuan hukum islam dalam fiqh
3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ilmu fiqh dari masa ke masa
1
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) hal 294-296.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fiqh
Fiqh secara bahasa bermakna Al-Fahmu yang memiliki arti pemahaman.
Sedangkan secara istilah, menurut Muhammad Mustofa Syalbi, fiqh didefinisikan
sebagai pengetahuan mengenai suatu hukum dan pendalamannya. 2 Menurut Imam
Syafi’i, fiqh adalah ilmu atau pengetahuan mengenai hukum-hukum syari’ah yang
melandaskan pada dalil-dalil yang terperinci.3
Dalam hal ini, syari’ah dan fiqh berkaitan sangat erat, yakni untuk mengetahui
dan menjalankan keseluruhan apa yang dikehendaki Allah SWT harus ada
pemahaman yang mendalam terhadap syari’ah, sehingga dapat dilaksanakan dalam
kondisi dan situasi apapun. Hasil dari pemahaman itu kemudian dituangkan dalam
bentuk ketentuan yang terperinci serta menjadi sandaran manusia (mukallaf).
2
Muhammad Mustofa Syalbi, Al-Madkhol fi Al-Ta’rifi bi Al-Fiqhi Al-Islamiy wa Qwa’idu Al-Milkiyyah wa
Al-‘Uqudi Fiha, (Bayrut : Daru Al-Nahdoh Al-‘Arobiyah 1985) hal 31
3
Al-Duktur Wahbah Zuhaily, Al-Fiqhu Al-Islamiy wa Adillathu, Juz 1, (Suriyah : Dar Al-Fiqri, cet 2 1985) hal
16
e. Mubah, yaitu sesuatu yang boleh dikerjakan dan boleh pula ditinggalkan.
Contoh: belanja, makan dan minum.4
b. Periode Madinah
Periode kedua ialah periode Madinah, yaitu saat Rasulullah
menetapkan di Madinah selama 10 tahun sampai wafatnya. Dalam
masa inilah umat Islam berkembang dengan pesatnya dan pengikutnya
terus menerus bertambah. Rasulullah mulai membentuk suatu
masyarakat Islam yang berkedaulatan. Karena itu timbulah keperluan
untuk mengadakan syari’at dan peraturan untuk mengatur perhubungan
antara anggota masyarakat satu dengan lainnya dan perhubungan
mereka dengan umat yang lainnya, baik dalam masa damai ataupun
dalam masa perang.8 Karena itulah surat-surat Madinah, seperti Surat
Al-Baqoroh, Ali Imran, An Nisa’, Al Maidah, Al Anfal, At Taubah,
6
Teuku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 1999) hlm
31
7
Ibid, 33
8
Ibid, 34
An Nur, Al Ahzab, banyak mengandung ayat-ayat hukum disamping
mengandung ayat-ayat aqidah, akhlak, sejarah dan lain-lain. Dalam
periode Madinah ayat-ayat tentang hukum dan pranata sosila
mendominasi, sehingga indikasi penetapan hukum terlihat lebih jelas.9
9
Ali Sodiqin, Fiqh Ushul Fiqh (Yogyakarta: Beranda Publishing, 2012) hlm 31
10
Syarifuddin, Amair, Ushul Fiqh (Jakarta : Kencana Prenada Media Group) hal 240
Masa ini disebut Masa Keemasan Islam yang ditandai dengan
berkembangannya ilmu pengetahuan yang pengaruhnya dapat dirasakan hingga
sekarang. Pada masa ini muncul pula mazhab-mazhab fikih yang banyak
mempengaruhi perkembangan hukum Islam. Diantaranya : Imam Malik, Abu
Hanifah, Imam Syaf’i, Ahmad Bin Hambal.11
Faktor utama yang mendorong perkembangan hukum Islam adalah
berkembanganya ilmu pengetahuan di dunia Islam yang disebabkan oleh beberapa
hal, yaitu adanya penterjemahan buku buku Yunani, persia, Romawi, dan sebagainya
kedalam bahasa Arab, selanjutnya luasnya ilmu pengetahuan, kemudian adanya
upaya umat Islam untuk melestarikan Al-Quran, baik yang dicatat, termasuk yang
dikumpulkan dalam satu mushaf, maupun yang dihafal.
4. Masa Taqlid
Periode jumud dan wuquf (beku dan berhenti) berlangsung mulai
pertengahan abad ke-IV Hijriyah dan hanya Allah yang mengetahui
berakhirnya periode ini. Sejak akhir pemerintahan Abbasiah, tampak
kemunduran berijtihad sehingga sikap taklid berangsur-angsur tumbuh merata
di kalangan umat Islam. Masa taklid adalah masa ketika semangat (himmah)
para ulama untuk melakukan ijtihad mulai melemah dan mereka kembali
kepada dasar tasyri’.
Sikap taklid disebabkan oleh keterbelangguan akal pikiran sebagai
akibat hilangnya kebebasan berfikir. Selain itu para ulama saat itu yang
kehilangan kepercayaan diri untuk berijtihad secara mandiri. Mereka
menganggap para pendiri mazhab lebih cerdas ketimbang dirinya. Sikap taklid
juga disebabkan oleh banyaknya kitab fikih dan berkembangnya sikap
berlebihan dalam melakukan kitab-kitab fikih. Hilangnya kecerdasan individu
dan merajalelanya hidup materialistik turut mempertajam munculnya sikap
taklid.
11
Manna al-Qotahn, Tarikh al-Tasyri’ al-Islamiy, (Qohiroh : Maktabah Wambah ) hal 323
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa urain diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah perkembangan
ilmu fiqih tak terlepas dari sumber-sumber hukum. Menurut teori hukum Islam yang
dibuat orang-orang muslim pada zaman pertengahan, struktur hukum Islam dibangaun
di atas empat dasar, yang disebut ’Sumber-sumber Hukum’, yaitu al-Qur’an, Sunnah
Nabi, Ijma’ (Konsensus), Qiyas (Penalaran Analogi).
Abd al-Wahab Khalaf membagi perkembangan tarikh al-Tasyri’ atau fiqh
islam menjadi empat periode : pertama periode Rasulallah, pada masa Nabi SAW ini
terbagi kepada dua periode yaitu periode Makkah dan Periode Madinah kedua periode
sahabat, ketiga periode tadwin, dan keempat periode taqlid.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
meminta untuk para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber referensi dan bermanfaat bagi para
pembaca. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
Al-Duktur Wahbah Zuhaily, Al-Fiqhu Al-Islamiy wa Adillathu, Juz 1, (Suriyah : Dar Al-Fiqri,
cet 2 1985)
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012)