Anda di halaman 1dari 8

Jual Beli dalam

Islam
• Pengertian jual beli dalam islam
Jual beli dalam bahasa arab disebut bai yang secara bahasa adalah
tukar menukar, sedangkan menurut istilah adalah tukar menukar atau
peralihan kepemilikan dengan cara pergantian menurut bentuk yang
diperbolehkan oleh syara atau menukarkan barang dengan barang
atau barang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik dari
seseorang terhadap orang lainnya atas kerelaan kedua belah pihak.

Sementara itu para ulama Hanafiyah mendefinisikan


jual beli adalah
menukarkan harta dengan harta melalui tata cara
tertentu atau mempertukarkan
sesuatu yang disenangi dengan sesuatu yang lain
melalui tata cara tertentu yang
dapat dipaham sebagaimana jual beli. Sedangkan
Imam Nawawi mendefinisikan
jual beli adalah mempertukarkan harta dengan harta
untuk tujuan pemilikan. Dan
menurut Ibnu Qudamah jual beli adalah
mempertukarkan harta dengan tujuan
pemilikan dan penyerahan milik.
Dasar hukum jual beli dalam islam

Adapun dasar hukum jual beli yakni


mempunyai landasan yang kuat
dalam al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’.

• Landasan Alquran :
Dijelaskan bahwa kedua jenis
keuntungan itu tidaklah sama, yakni penambahan harta pada
suatu sisi berasal dari jual beli dalam jangka waktu tertentu dan
pada sisi lain keuntungan melalui penundaan pembayaran yang
telah jatuh tempo.Keuntungan yang berasal dari jual beli tidaklah
sama dengan keuntungan dari hasil bunga riba karena Allah SWT
telah menghalalkan jual beli dan mnegharamkan riba.
Syarat jual beli dalam islam:
Adapun syarat jual beli dalam Islam, yaitu:

1. Penjual dan pembeli melakukan transaksi dengan


sadar dan ridha. Tidak ada paksaan dari salah satu
pihak.
2. Pembeli dan penjual harus sudah dewasa, cakap, dan
dalam kondisi sadar. Artinya, tidak boleh ada tindakan
menipu, mengelabui, atau membohongi salah satu
pihak.
3. Adanya akad atau kesepakatan jual beli sehingga
keduanya mengetahui dengan sadar bahwa telah
melakukan transaksi.
4. Barang yang diperjual belikan adalah milik penjual.
Artinya, bukan barang curian, pinjaman, atau barang
yang sebagian atau seluruhnya adalah milik orang lain.
5. Barang yang diperjual belikan bukan yang
diharamkan dalam Islam.
6. Harga jual harus jelas dan transparan, penjual dan
pembeli harus jujur dengan harga jual yang disepakati.
Rukun jual beli dalam islam:
Adapun rukun jual beli dalam Islam, yaitu:

1. Adanya pihak yang bertransaksi. Artinya, harus ada atau


hadirnya penjual dan pembeli. Jika salah satu pihak tidak
ada, maka jual beli tidak dapat dilakukan.
2. Adanya barang atau objek jual beli. Jual beli adalah
proses tukar menukar. Artinya, barang atau objek yang
diperjual belikan harus ada saat transaksi ini berlangsung.
3. Harga yang disepakati. Jika semua pihak yang terlibat
dan barang jual beli sudah ada, maka perlu ada
kesepakatan harga.
4.Kesepakatan harga ini harus dilakukan dengan sadar dan
jujur oleh kedua pihak.
5. Adanya proses akad. Akad adalah proses serah terima
barang dari penjual ke pembeli. Proses ini diawali dengan
disepakatinya harga jual, kemudian diserahkannya uang
dan barang ke masing-masing pihak. Akad ini bisa
disertakan dengan bukti tertulis seperti nota, faktur, atau
kwitansi.
Etika persaingan bisnis dalam islam
1) konsep persaingan usaha dalam ekonomi Islam
dilakukan dengan cara sikap yang sehat, adil, dan jujur
dan agar menjalin ikatan silaturahmi persaudaraan
dalam hal persaingan yang dibatasi oleh kaidah Islam
dan akhlak akan membawa kebaikan dalam persaingan
yang dilakukan.
2) menurut Yusuf Qardhawi etika dalam persaingan
usaha yaitu melarang persaingan usaha yang tidak
sehat yang bisa merugikan pihak lainnya, seperti
melarang memperdagangkan barang yang haram,
bersikap benar, amanah, dan jujur, larangan terhadap
monopoli, sikap yang adil, dan menjalankan bisnis
bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya melainkan bekal untuk akhirat
3) relevansi pemikiran Yusuf Qardhawi tentang etika persaingan usaha dengan
kondisi persaingan di indonesia dalam Islam melarang terjadinya persaingan
usaha yang tidak sehat seperti monopoli karena monopoli merupakan suatu
hal yang mementingkan kebutuhan pribadi tanpa mementingkan bahayanya
yang menimpa masyarakat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai