Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

AKUNTANSI INTERNASIONAL
IFRS

KELAS 6 B

KELOMPOK 1

Nama kelompok:

1. LETY VITAYANA
2. JOFI RACHMAN
3. LINDA HARIANTI
4. M DONI PERDANA
5. M ROSIHAN ANWAR
6. MALINA ROHMAYA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR

TAHUN 2019
IFRS/kerangkakonseptual

A. International Financial Reporting Standards

1. Pengertian International Financial Reporting Standards

Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial


Reporting Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja
yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards Board (IASB)). Sejumlah standar yang dibentuk sebagai
bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting
Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite
Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standards Committee
(IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab
guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan
pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB
terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan
nama IFRS.

IFRS adalah singkatan dari International Financial Accounting Standard


yang merupakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional. IFRS adalah bagian
dari akuntansi internasional yang mengatur dan melaporkan informasi keuangan
setiap negara. IFRS kadang-kadang bertentangan dengan IAS (International
Accounting Standards) yaitu standar international sebelum diganti dengan IFRS.
International Financial Accounting Standard (IFRS) berasal dari pernyataan
Akuntan yang berbasis di IASB atau London International Standards Board. IASB
sendiri adalah Organisasi yang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan
mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat
dipahami dan dapat diperbandingkan.

Pada Awalnya, IFRS berguna sebagai upaya untuk menyelaraskan


akuntansi di seluruh Uni Eropa, tetapi nilai harmonisasi cepat membuat konsep
menarik di seluruh dunia. IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni
Eropa, India, Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC,
Rusia, Chili, Filipina, Afrika Selatan, Singapura dan Turki, tapi tidak di Amerika
Serikat. Saat ini, lebih dari 120 negara mengizinkan dan mengharuskan IFRS
untuk perusahaan publik, dengan lebih banyak negara diharapkan untuk transisi ke
IFRS pada tahun 2016.

2. Tujuan dan Manfaat International Financial Reporting Standards

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh


International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat
organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB),
Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC),
dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi
Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar
akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong
penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela,
puslit2.petra.ac.id).

Pada bulan Desember 2008, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah


mencanangkan konvergensi PSAK ke IFRS secara penuh pada tahun 2012. Sejak
tahun 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK-IAI) melaksanakan program kerja terkait dengan proses konvergensi
tersebut sampai dengan tahun 2011.

Ditargetkan bahwa pada tahun 2012, seluruh PSAK tidak memiliki beda
material dengan IFRS yang berlaku per 1 Januari 2009. Setelah tahun 2012,
PSAK akan di-update secara terus-menerus seiring adanya perubahan pada IFRS.
Bukan hanya mengadopsi IFRS yang sudah terbit, DSAK-IAI juga bertekad untuk
berperan aktif dalam pengembangan standar akuntansi dunia.
International Financial Reporting Standards (IFRS) memang merupakan
kesepakatan global standar akuntansi yang didukung oleh banyak negara dan
badan-badan internasional di dunia. Popularitas IFRS di tingkat global semakin
meningkat dari waktu ke waktu. Kesepakatan G-20 di Pittsburg pada tanggal 24-
25 September 2009, misalnya, menyatakan bahwa otoritas yang mengawasi aturan
akuntansi internasional harus meningkatkan standar global pada Juni 2011 untuk
mengurangi kesenjangan aturan di antara negara-negara anggota G-20.
Mulai Januari 2012, Indonesia sudah mengadopsi IFRS secara penuh. Dengan
mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak
memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS.
Konvergensi IFRS kedalam PSAK memiliki implikasi yang besar bagi dunia
usaha, terutama pada sisi pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan
kepada data? data akuntansi. Dampak penerapan IFRS tidak hanya mencakup
masalah akuntansi, tapi juga masalah-masalah lainnya seperti: perpajakan,
keuangan, sistem pelaporan manajemen, investasi, kompensasi
pegawai/manajemen, investasi, dan indikator kinerja.

Hal ini menuntut setiap orang yang terlibat dalam lingkungan tersebut
untuk meningkatkan kemampuan & pengetahuannya terkait dengan issue
konvergensi IFRS. Perubahan ini harus segera anda ketahui dan antisipasi pada
saat diberlakukan IFRS dalam laporan keuangan, sehingga tidak perlu
dikhawatirkan apabila anda sudah memahami dengan jelas tentang IFRS dan
perubahannya dalam PSAK. Manfaat penggunaan standar akuntansi internasional
dalam pelaporan keuangan memiliki beberapa manfaat. Penggunaan standar
akuntansi keuangan dapat meningkatkan keakuratan dalam menilai performa
perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Asbaugh dan Pincus (2001)
menyatakan bahwa keakuratan analisis yang dilakukan oleh analis keuangan
meningkat setelah perusahaan mengadopsi/menggunakan standard akuntansi
internasional (IFRS).
Secara umum manfaat dari penerapan IFRS secara umum diantaranya
adalah :

 Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan


Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance
comparability).
 Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
 Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui
pasar modal secara global.
 Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
 Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan cara, mengurangi
kesempatan untuk melakukan earning management.

3. Struktur IFRS

IFRS dianggap sebagai kumpulan standar “dasar prinsip” yang kemudian


menetapkan peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.
Standar Laporan Keuangan Internasional mencakup :

 Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional


(Internasional Financial Reporting Standards (IFRS)) dikeluarkan setelah
tahun 2001·
 Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards) dikeluarkan sebelum tahun 2001 Interpretasi yang
berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional
(International Financial Reporting Interpretations Committee) dikelularkan
setelah tahun 2001.
 Standing Interpretations Committee (SIC) dikeluarkan sebelum tahun
2001·
 Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan (1989)
(Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements
(1989))
4. Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS

Kerangka kerja guna Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan untuk


menyampaikan prinsip-prinsip dasar IFRS. Kerangka kerja IASB dan FASB
sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek Kerangka
Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework project) bertujuan untuk
memperbaharui dan merapikan konsep- konsep yang telah ada guna
menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang
telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk.
Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di
masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima
secara internasional.

Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS Elemen


Laporan Keuangan

1. Neraca

2. Laporan Laba Komperhensif

3. Laporan Perubahan Ekuita

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

6. Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif

Basis Pengukuran

1. Biaya Perolehan

2. Biaya Kini

3. Nilai Realisasi dan Penyelesaian


4. Nilai Sekarang.

5. Perkembangan Konvergensi International Financial Reporting Standards


(IFRS) di Indonesia

Sesuai dengan roadmap konvergensi PSAK ke IFRS (International


Financial Reporting Standart) maka saat ini Indonesia telah memasuki tahap
persiapan akhir (2011) setelah sebelumnya melalui tahap adopsi (2008 – 2010).
Hanya setahun saja IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menargetkan tahap persiapan
akhir ini, karena setelah itu resmi per 1 Januari 2012 Indonesia menerapkan IFRS.
Dengan adanya standar global tersebut memungkinkan keterbandingan dan
pertukaran informasi secara universal. Konvergensi IFRS dapat meningkatkan
daya informasi dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang ada di
Indonesia. Adopsi standar internasional juga sangat penting dalam rangka
stabilitas perekonomian.

Manfaat dari program konvergensi IFRS diharapkan akan mengurangi


hambatantan-hambatan investasi, meningkatkan transparansi perusahaan,
mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan, dan
mengurangi cost of capital. Sementara tujuan akhirnya laporan keuangan yang
disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hanya akan memerlukan
sedikit rekonsiliasi untuk menghasilkan laporan keuangan berdasarkan IFRS.

Sasaran konvergensi IFRS tahun 2012 adalah merevisi PSAK agar sesuai
dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012 dan
konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap.

Manfaat Konvergensi IFRS :

1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar


Akuntansi keuangan yang dikenal secara internasional

2. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi


3. Menurunkan modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal
secara global.

B. Generally Accepted Accounting Principles

a. Pengertian US Generally Accepted Accounting Principles

GAAP adalah singkatan dari Generally Accepted Accounting Principles


atau Prinsif-prinsif Standar Akuntansi Keuangan berlaku umum. GAAP adalah
standar umum akuntansi dan perusahaan go public yang telah dikembangkan
selama bertahun-tahun, dan yang digunakan oleh bisnis untuk mengatur informasi
keuangan mereka menjadi catatan transaksi akuntansi yang ringkas dalam
pelaporan keuangan, serta mengungkapkan informasi pendukung tertentu.

Salah satu alasan untuk menggunakan GAAP adalah agar pembaca laporan
keuangan dibeberapa perusahaan memiliki dasar yang memadai untuk
perbandingan, karena semua perusahaan yang menggunakan GAAP telah
membuat laporan keuangan dengan menggunakan aturan yang sama.

Yang termasuk susunan GAAP yaitu :

1. Laporan keuangan

2. Aktiva

3. Kewajiban

4. Keadilan

5. Pendapatan

6. Beban

7. Penggabungan usaha

8. Derivatif dan lindung nilai


9. Nilai wajar

10. Mata uang asing

11. Sewa

12. Non moneter transaksi

13. Kejadian setelah tanggal neraca

Khusus industri akuntansi, seperti maskapai penerbangan, kegiatan


ekstraktif, dan perawatan kesehatan GAAP berasal dari pernyataan dari
serangkaian disponsori pemerintah entitas akuntansi, di mana Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (FASB) adalah yang terbaru. Komisi Sekuritas dan Bursa
juga masalah pernyataan akuntansi melalui Buletin Akuntansi Staf dan
pengumuman lain yang hanya berlaku untuk perusahaan publik yang diadakan,
dan yang dianggap sebagai bagian dari GAAP. GAAP dikodifikasikan ke dalam
Kodifikasi Standar Akuntansi (ASC), yang tersedia online dan (lebih terbaca)
dalam bentuk cetakan.

GAAP digunakan terutama oleh perusahaan melaporkan hasil keuangan


mereka di Amerika Serikat. International Financial Reporting Standards, atau
IFRS, adalah kerangka akuntansi yang digunakan di sebagian besar negara .
GAAP jauh lebih dari aturan berbasis dari IFRS. IFRS lebih berfokus pada
prinsip-prinsip umum dari GAAP, yang membuat IFRS kerja jauh lebih kecil,
bersih, dan lebih mudah dipahami daripada GAAP. Ada beberapa kelompok kerja
yang secara bertahap mengurangi perbedaan antara GAAP dan kerangka kerja
akuntansi IFRS, sehingga akhirnya harus ada perbedaan kecil dalam hasil yang
dilaporkan bisnis jika beralih antara dua kerangka kerja.

b. Perbandingan Prinsip Akuntansi Surat Berharga IFRS Dengan US GAAP

Perbandingan terbesar antara US GAAP dan IFRS adalah bahwa


keseluruhan menyediakan kurang detail. panduan tentang pengakuan pendapatan,
misalnya, secara signifikan lebih kecil dari GAAP luas. IFRS juga mengandung
relatif sedikit instruksi spesifik industri.

Dibawah ini adalah Perbandingan Prinsip Akuntansi Surat Berharga IFRS


Dengan US GAAP :

1. Segi Tujuan Laporan Keuangan.


IFRS :
 Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
 Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan
kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
GAAP :
 Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
investasi dan kredit.
 Menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi jumlah,
waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan perusahaan.
 Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap
sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap keduanya.

2. Segi Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi.

IFRS :

 Relevan – terdiri dari: Nilai prediksi, Nilai konfirmasi, Materialitas.


 Dapat dipercaya – terdiri dari: Disajikan dengan jujur, Netral, Substansi
mengungguli bentuk, Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian, kesalahan
dalam menyediakan informasi dan menjamin adanya konservatisme
Kelengkapan.
 Dapat dibandingkan.

GAAP :
 Relevan – terdiri dari: Nilai prediksi – membantu pengguna memprediksi
hasil dari kejadian masa lalu, saat ini dan masa depan. Nilai umpan balik –
membantu pengguna mengkonfirmasi dan membetulkan nilai prediksi
sebelumnya. Tepat waktu – tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk
mempengaruhi keputusan.
 Dapat dipercaya – terdiri dari: Disajikan dengan jujur, Netral, Dapat
diferivikasi.
 Dapat dibandingkan.
 Konsisten.
3. Segi Elemen Laporan Keuangan.
IFRS :
 Aset
 Kewajiban
 Ekuitas
 Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban)
 Laba (Pendapatan dan keuntungan)
 Beban (beban dan kerugian).

GAAP:

 Aset
 Kewajiban
 Ekuitas
 Investasi pemilik
 Distribusi kepada pemilik
 Laba komprehensif
 Pendapatan
 Keuntungan
 Beban
 Kerugian

REFRENSI :

http://anggraenish.blogspot.com/2016/03/teori-akuntansi-perbedaan-
international.html

Anda mungkin juga menyukai