Anda di halaman 1dari 1

Kasus Ford Pinto

Pembahasan :
Kasus Ford Pinto disebabkan oleh adanya persaingan pasar antara Ford dengan VW dalam industri mobil. Perusahaan Ford
berupaya memproduksi mobil yang memiliki nilai jual tinggi, namun memiliki nilai produksi yang rendah. Maka dari itu
dibuatlah mobil yang dikenal Pinto dengan harga jual $2.000. Selama proses penjualan berjalan, perusahaan Ford
mendapat berbagai laporan mengenai banyaknya jumlah korban atas meledaknya mobil Pinto Ford apabila menerima
tabrakan dari bagian belakang mobil. Hal ini membuat perusahaan memerlukan pembenahan ulang dalam memdesain
tangki bahan bakarnya.

Pertanyaan :
2. Menurut saya, indentifikasi masalah yang terdapat dalam analisis biaya-manfaat Ford, sbb:
Perusahaan dinilai terlalu memaksakan penekanan biaya produksi sebesar $2.000, sehingga perusahaan dinilai tidak
memperhatikan kualitas, karena :
 Biaya perbaikan tangki bahan bakar diperkirakan mencapai $137.500.000
 Perkiraan biaya produksi mobil tanpa adanya pembenahan ulang mencapai $49.530.000
 Maka, laba yang diterima oleh perusahaan sebesar $87.970.000. Besaran laba tersebut dapat dimanfaatkan perusahaan
untuk
memasang rubber bladder pada mobil, dengan tujuan bukan hanya keselamatan pengguna mobil, namun dapat memperbaiki
citra perusahan terhadap publik.

Kesimpulan :

Berdasarkan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa diperlukan sebuah etika yang baik untuk individu maupun sebuah
perusahaan. Dalam kasus diatas, perusahaan Ford perlu menerpakan etika bisnis dalam kegiatan proses produksi mobil.
Etika bisnis berkosentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam sebuah kebijakan, regulasi, ataupun
peraturan, dan dalam pengimplementasiannya perusahaan Ford melanggar kode etik seorang insiyur mesin dalam proses
perancangan dan pembuatan sebuah mobil pinto.
Dalam menjalankan usaha pun, perusahaan diwajibkan untuk mengikuti etika profesi yang ada, karena apabila tidak
diterapkan dengan baik dapat memberikan respon negatif yang mengganggu kelancaran unit bisnis usaha yang dijalankan.
Seperti pada kasus diatas, karena perusahaan dinilai lebih mementingkan penekanan biaya produksi demi memenangkan
persaingan, berdampak pada jatuhnya korban jiwa yang semakin meningkatkan bersamaan dengan meningkatnya pula
jumlah penjualan mobil Pinto.

Anda mungkin juga menyukai