Anda di halaman 1dari 23

AUDITING II

Jasa Assurance dan Nonassurance lainnya

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah Auditing II

Dosen : Daniel Togi. H. M, S.E., M.S.A., Ak., Ca, Csr

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Anggota Kelompok :

Endah Yaniarsih 011401120

Reynaldy Dwi Putra 011401138

Natasha Florence 011401209

Yuni Fenanda Utami 011401227

Lia Ayu Restiana 011401340

Kelas : C

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, pada akhirnya

dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Jasa Assurance dan Non-

Assurance Lainnya ini dengan baik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Auditing II. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas ini

terdapat kekurangan baik dari segi materi maupun teknik penulisan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan adanya masukan dan kritik serta saran

yang membangun untuk kekurangan yang ada.

Penulis tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih dan semoga

Allah SWT memberikan kebaikan dan rahmat bagi kita semua. Segala

kesalahan, keterbatasan dan kekurangan dalam bentuk apapun yang

mungkin ada dalam laporan tugas ini, penulis memohon maaf, kiranya

dapat dimaklumi dengan bijaksana.

Bandung, Mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN.....................................................................................3

1.1 Latar Belakang.................................................................................3

1.2 Tujuan Penulisan..............................................................................3

BAB II

PEMBAHASAN......................................................................................4

2.1 Jasa Review dan Kompilasi...............................................................4

2.2 Review Informasi Laporan Keuangan Interim Untuk Perusahaan

Publlik.............................................................................................9

2.3 Penugasan Atestasi.........................................................................10

2.4 Jasa Webtrust dan Systrust............................................................13

2.5 Pelaporan Pengendalian untuk Organisasi Jasa..............................15

2.6 Laporan Keuangan Prospektif.........................................................16

2.7 Penugasan dengan prosedur prosedur yang disepakati...................18

2.8 Audit dan Penugasan Assurance Terbatas Lainnya.........................18

BAB III

KESIMPULAN......................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembahasan pada makalah ini berfokus pada audit laporan keuangan

historis yang disusun sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang

diterima umum. Sekarang jenis jasa assurance lainnya yang ditawarkan

oleh akuntan public yang melibatkan laporan keuangan historis juga akan

dibahas, seperti mereview laporan keuangan historis dan penugasan

assurance terbatas yang melibatkan laporan keuangan historis untuk

memenuhi kebutuhan khusus pemakai laporan keuangan. Pada

pembahasan kali ini juga membahas jasa assurance bagi beberapa jenis

penugasan atestasi yang tidak melibatkan laporan keuangan historis,

seperti penugasan web trust dan sys trust, serta laporan atas peramalan

keuangan.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Memahami tingkat assurance dan persyaratan bukti untuk jasa

review dan kompilasi.


2. Menggambarkan penugasan khusus untuk mereview informasi

keuangan interim untuk perusahaan public.


3. Membedakan antara standard atestasi AICPA dan standard

auditing dan mengetahui jenis penugasan yang sesuai untuk

masing-masing standard.
4. Memahami sifat dan jasa assurance WebTrust.
5. Memahami sifat dari jasa assurance SysTrust.

3
6. Menggambarkan penugasan khusus untuk mengatestasi laporan

keuangan prospektif.
7. Menggambarkan penugasan prosedur yang disetujui.
8. Menggambarkan penugasan audit dan penugasan assurance

terbatas yang berhubungan dengan laporan keuangan historis.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jasa Review dan Kompilasi

Standar untuk kompilasi dan review laporan keuangan, yang disebut

Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS),

diterbitkan oleh Accounting and Review Services Committee dari AICPA.

Komite ini memiliki otoritas yang sebanding dengan Auditing Standards

Board untuk jasa yang melibatkan laporan keuangan yang belum diaudit

milik perusahaan nonpublik. Karena tidak melakukan audit, SSARS

merujuk para akuntan publik yang melakukan jasa review dan kompilasi

sebagai akuntan, dan bukan auditor.

Jasa Review

Penugasan jasa review (SSARS review) memungkinkan akuntan

untuk mengekspresikan keyakinan yang terbatas bahwa laporan

keuangan telah sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang

diterima secara umum, termasuk pengungkapan informatif yang

layak, atau dasar akuntansi lainnya yang kompherensif ( other

compherensive bases of accounting = OCBOA) seperti dasar akuntansi

kas. Akuntan public harus independen dari klien dalam penugasan

jasa review.

a. Prosedur yang disarankan untuk review.


Bukti untuk penugasan review terutama terdiri dari

pengajuan pertanyaan kepada manajemen dan prosedur

analitis, yang pada intinya memerlukan lebih sedikit prosedur

4
ketimbang untuk suatu audit. Untuk review, akuntan tidak

memperoleh pemahaman mengenai pengendalian internal,

pengujian pengendalian, atau melakukan pengujian substantif

atas transaksi saldo, seperti konfirmasi piutang atau

pemeriksaan fisik persediaan.


SSARS merekomendasikan prosedur berikut untuk suatu

penugasan review :
Memperoleh pengetahuan mengenai prinsip prinsip akuntansi

dan praktik dari industri klien. Akuntan dapat mempelajari

pedoman industri AICPA atau sumber lain untuk meperoleh

pengetahuan mengenai industri. Tingkat pengetahuan untuk

mereview mungkin lebih sedikit ketimbang untuk suatu audit


Memperoleh informasi mengenai klien. Informasi harus

menyangkut sifat transaksi bisnis klien, catatan akuntansi dan

karyawan, serta isi laporan keuangan. Tingkat pengetahuan

untuk mereview mungkin lebih sedikit ketimbang untuk suatu

audit
Mengajukan pertanyaan kepada manajemen. Pengajuan

pertanyaan merupakan prosedur review yang paling penting.

Tujuannnya adalah untuk menentukan apakah laporan

keuangan disajikan secara wajar dengan mengasumsikan

bahwa manajemen tidak bermaksud untuk menipu akuntan.

Pengajuan pertanyaan harus dilakukan pada personil klien

yang sesuai dan pada umumnyamelibatkan diskusi, seperti

pertanyaan :
1. Gambarkan prosedur anda untuk pencatatan,

pengklasifikasian, dan peringkasan transaksi serta

pengungkapan informasi dalam laporan


2. Apa tindakan yang paling penting yang dapat diambil

dalam pertemuan pemegang saham dan dewan direksi

pada tahunini ?

5
3. Apakah setiap akun dalam laporan keuangan disiapkan

sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima

secara umum danditerapkan secara konsisten ?


Melakukan prosedur analitis. Prosedur ini akan

mengidentifikasikan item item individual yang tampak tidak

biasa
Membaca laporan keuangan. Akuntan harus membaca laporan

keuagan untuk menentukan apakah sesuai dengan kerangka

kerja pelaporan keuangan, seperti GAAP, IFRS atau OCBA.

Membaca laporan keuangan dapat mengidentifikasi item-item

seperti judul utama atau bagian dalam laporan keuangan yang

tidak konsisten dengan kerangka kerja akuntansi yang

digunakan, kesalahan asimetris, kesalahan klerikal, atau

pengungkapan yang dihilangkan.


Memperoleh surat representasi. Akuntan diharuskan untuk

memperoleh surat representasi dari manajemen yang memiliki

pengetahuan mengenai persoalan keuangan


Menyiapkan dokumentansi. Akuntan harus menyiapkan

dokumentasi yang cukup terinci demi menyediakan

pemahaman yang jelas tetang pekerjaan yang dilakukan, review

bukti yang diperoleh beserta sumbernya, dan kesimpulan yang

dicapai.
b. Bentuk Laporan
Menyediakan contoh dari laporan review ketika akuntan telah

menyelesaikan penugasan review dan memutuskan bahwa

tidak terdapat perubahan yang material yang diperlukan

terhadap laporan keuangan.


1. Serupa denga laporan audit, paragraf pertama

menyatakan secara eksplisit bahwa akuntan telah

meaksanakan review dan mengidentifikasi entitas serta

periode laporan keuangan yang diriview.

6
2. Paragraf kedua menjabarkan bahwa manajemen

bertanggung jawab atas penyiapan dan kewajaran

laporan keuangan serta merancang,

mengimplementasikan, dan memelihara pengendalian

internal yang relevan terhadap laporan keuangan.


3. Paragraf Ketiga menyatakan bahwa tanggung jawab

akuntan adalah melakukan review atas laporan keuangan

manajemen sesuai SSARS dan standard yang

mengharuskan akuntan melaksanakan prosedur demi

memperoleh assurance yang terbatas bahwa ada

modfikasi yang material yang harus dibuat dalam laporan

keuangan.
4. Paragfraf keempat mengekspresikan assurance yang

terbatas dalam bentuk assurance negative bahwa kami

tidak menyadari modifikasi materi apa pun yang harus

dibuat atas laporan keuangan terlampir agar sesuai

dengan standard akuntansi yang berlaku

Tanggal perlaporan reviw harus tanggal dimana akuntan telah

mengumpulkan bukti review yang cukup untuk memberikan


dasar yang layak melaporkan kesimpulan. Setiap halaman dari

laporan keuangan yang direview harus memasukkan referensi

Lihat laporan review akuntan independen.

c. Kegagalan mengikuti Kerangka Kerja Akuntansi yang Berlaku


Jika klien gagal mengikuti standa akuntansi yang berlaku

dalam penugasan review, laporan tersebut harus dimodifikasi

(Standar akuntansi adalah sama untuk seluruh laporan

keuangan historis, termasuk review). Laporan tersebut harus

mengungkapkan dampak dari penyimpangan seperti yang

ditentukan oleh manajemen atau prosedur review akuntan.

7
Meskipun dampak belum ditentukan, pengungkapan harus

disajikan dalam laporan pada paragraph terpisah. Paragraph

berikut menyediakan contoh penggunaan kata kata yang

disarankan :
Seperti diungkapakan dalam catatan X atas laporan keuangan,

prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum di A.S.

mengharuskan agar tanah dinilai pada biaya. Manajemen telah

member tahu kita bahwa perusahaan telah menyataka

tanahnya pada nilai yang diperkirakan dan jika prinsip-prinsip

akuntansi yang diterima secara umum di A.S. telah diikuti,

akun tanah dan modal pemegang saham akan menurun

sebesar $ 500.000.

Jasa Kompilasi

Sebuah penugasan untuk jasa kompilasi didefinisikan sebagai jasa dimana

akuntan menyiapkan laporan keuangan dan meyajikannya kepada klien

atau pihak ketiga tanpa menyediakan assurance akuntan publik mengenai

laporan tersebut. Akuntan publik tidak diwajibkan untuk bersikap

independen dalam melakukan kompilasi dan laporan keuangan dapat

dikeluarkan tanpa pengungkapan tambahan seperti catatan kaki. Ketika

akuntan menyerahkan laporan keuangan dan memperkirakan bahwa

laporan itu akan digunakan oleh pihak ketiga, akuntan diharuskan untuk

setidaknya menerbitkan laporan koompilasi yang menyertai laporan

tersebut.

Persyaratan kompilasi: dalam penugasan kompilasi akuntan harus

memenuhi hal-hal berikut:

8
Menetapkan pemahaman dengan klien mengenai jenis dan batasan

dari jasa yang akan disediakan dan deskripsi dari laporan, jika

laporan akan diterbitkan.


Memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan

praktik dari industry klien.


Mengetahui klien, mencakup sifat dari transaksi bisnisnya, catatan

akuntansi dan isi dari laporan keuangan.


Mengajukan pertanyaan untuk menentukan apakah informasi klien

memuaskan
Membaca laporan keuangan yang dikompilasi dan waspada akan

adanya penghilangan yang nyata atau kesalahan dalam aritmatik dan

PABU.

Jika akuntan merasa bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar,

dan klien menolak untuk memberikan informasi tambahan, akuntan harus

menarik diri dari penugasan kompilasi.

Bentuk Laporan

Terdapat tiga jenis laporan kompilasi yaitu

1. Kompilasi dengan pengungkapan penuh. Kompliasi jenis ini

memerlukan pengungkapan yang sesuai dengan standar Akuntansi

Keuangan, sama seperti laporan keuangan yang diaudit atau di

review.
2. Kompilasi yang menghilangkan hampir semua pengungkapan: jenis

kompilasi ini dapat diterima jika laporan tersebut mengindikasikan

kurangnya pengungkapan, dan ketidak hadiran pengungkapan

berdasarakan pengetahuan akuntan publik tidak dilakuakn dengan

tujuan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan

9
3. Kompilasi tanpa independensi. Ketidakindependensinan harus

diungkapkan dalam suatu laporan yang terpisah.

2.2 REVIEW INFORMASI LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK

PERUSAHAAN PUBLIK

SEC mengharuskan agar laporan keuangan kuartalan direvie oleh

auditor eksternal. Pada umumnya, catatan kaki dalam laporan tahunan

diberi label belum diaudit. Karena kantor akuntan yang sama melakukan

baik audit tahunan maupun review laporan interim perusahaan publik,

sehingga kantor tersebut disebut sebagai auditor bukan akuntan yang

melakukan review interim.

Review interim perusahaan publik memasukkaN lima persyaratan

untuk penugasan jasa kaji ulang. Auditor harus: memperoleh pengetahuan

mengenai PABU yang terkait dengan industri klien, memperoleh

pengetahuan mengenai klien, mengajukan pertanyaan kepada manajemen,

melaksanakan prosedur analitis, memperoleh surat representasi. Review ats

perusahaan publik tidak menyediakan dasar untuk mengekspresikan

tingkat keyakinan opini yang positif. Terdapat beberapa perbedaan kunci

atas penugasan jasa review dengan review atas perusahaan publik:

Audit tahunan juga dilakukan oleh perusahaan publik, auditor

auditor harus punya informasi yang cukup mengenai pengendalian

internal untuk keuangan internal maupun interim


Karena klien diaudit sepanjang tahun, pemahaman auditor akan

digunakan untuk mempertimbangkan lingkup dan hasil untuk

review.
Penugasan jasa review mengajukan pertanyaan tindakan direksi dan

rapat pemegang saham; perusahaan publik auditor membaca

notulen rapat tersebut.

10
Auditor harus memperoleh bukti informasi laporan keuangan interim

sesuai dengan catatan akuntansi untuk review interim perusahaan

publik tersebut

2.3 PENUGASAN ATESTASI

Dalam penugasan atestasi (attestation engagement), akuntan publik

melaporkan realibilitas informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain.

Contohnya adalah ketika sebuah bank meminta akuntan publik untuk

melaporkan secara tertulis apakah klien audit telah menaati semua

persyartan dalam kesepakatan pinjaman.

Standar Atestasi

AICPA telah mengeluarkan 11 standar atestasi untuk memungkinkan

akuntan publik menerapkannya ke dalam setiap penugasan atestasi.

Standar Atestasi yang Diterima Umum


Standar Umum
1. Penugasan atestasi harus dilakukan oleh seorang praktisi yang
memiliki pelatihan teknis dan kemahiran yang memadai
2. Penugasan harus dilakukan oleh seorang praktisi yang memiliki
pengetahuan mencukupi mengenai persoalan
3. Praktisi harus melakukan penugasan hanya jika dia memiliki alasan
untuk merasa yakin bahwa persoalan dapat dievaluasi berdasarkan
kriteria yang sesuai dan tersedia bagi pemakai
4. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,
independensi dalam sikap mental harus dijaga oleh praktisi
5. Ketelitian professional harus dilakukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan serta persiapan audit dan pembuatan laporan
Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan oleh praktisi dengan memadai dan
asisten, jika ada, harus disupervisi dengan benar
2. Bukti yang mencukupi harus diperoleh praktisi untuk menyeduakan
dasar yang masuk akal bagi kesimpulan yang diekspresikan dalam
laporan

11
Standar Pelaporan
1. Praktisi harus mengidentifikasi persoalan atau asersi yang dilaporkan
dan menyatakan karakter penugasan dalam laporan
2. Praktisi harus menyatakan kesimpulan praktisi mengenai persoalan
atau asersi dalam hubungannya dengan kriteria mengevaluasi
persoalan tersebut dalam laporan
3. Praktisi harus menyatakan seluruh pernyataan signifikaan praktisi
mengenai penugasan, persoalan, dan jika memungkinkan, asersi
yang berhubungan dalam laporan
4. Praktisi harus menyatakan dalam laporan bahwa pemakai laoran
dibatasi pada pihak-pihak tertentu dan dalam situasi tertentu berikut
ini :
- Jika kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi persoalan
ditentukan oleh praktisi agar hanya berlaku bagi sejumlah pihak
terbatas yang berpartisipasi dalam penetapannya atau yang dapat
dianggap memiliki pemahaman yang memadai tentang kriteria
tersebut
- Jika kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi persoalan hanya
tersedia bagi pihak tertentu
- Jika pelaporan persoalan dan asersi tertulis tidak disediakan oleh
pihak yang bertanggungjawab
- Jika laporan tentang penugasan atestasi menerapkan prosedur
yang disetujui pada persoalannya

Pedoman tambahan dalam melakukan penugasan atestasi, Auditing

Standard Board dari AICPA menerbitkan statement on standards for

attestation Engagements (SSAE), yang biasanya disebut standar atestasi :

Auditing Standards Board berusaha membedakan antara persoalan yang

harus diatasi oleh standar auditing dan yang harus diatasi oleh standar

atestasi, walaupun keduanya merupakan praktik atestasi. Secara umum,

standar auditing diterapkan pada atestasi yang berhubungan dengan

penyediaan assurance atas laporan keuangan historis. Atestasi tersebut

mungkin melibatkan audit laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan

standar akuntansi. AICPA juga telah mengembangkan standar atestasi

12
khusus untuk menangani jenis penugasan khusus. Contohnya terdapat

standar yang berkaitan dengan penugasan untuk mengkompilasi atau

memeriksa laporan keuangan prospektif atau melaporkan pengendalian

internal pada organisasi jasa.

Standar atestasi mendefinisikan tiga tingkat penugasan dan bentuk

kesimpulan yang berhubungan :

1. Pemeriksaan
Pemeriksaan ini akan menghasilkan kesimpulan yang positif, yang

diekspresikan oleh akuntan publik dalam bentuk pendapat. Dalam

jenis laporan ini, akuntan publik membuat pernyataan langsung

mengenai apakah penyajian asersi dilihat secara keseluruhan sesuai

dengan kriteria yang berlaku.


2. Review
Dalam review ini, akuntan publik menyediakan tingkat assurance

sedang yang diekspresikan oleh akuntan publik dalam bentuk

kesimpulan assurance negatif. Dalam laporan ini, akuntan publik

menyatakan apakah ada informasi yang diperoleh oleh akuntan

publik yang mengindikasikan bahwa asersi tidak dapat disajikan

dalam semua hal yang material sesuai dengan kriteria yang berlaku.
3. Prosedur yang disetujui
Semua prosedur yang akan dilakukan akuntan publik disepakati oleh

akuntan publik, pihak yang bertanggung jawab membuat asersi, dan

pemakai laporan akuntan publik. Dalam laporan ini, harus

dimasukkan pernyataan mengenai prosedur yang disepakati oleh

manajemen dan akuntan publiki serta apa yang ditemukan akuntan

publik dalam melaksanakan prosedur itu.

Jenis Penugasan dan Laporan Terkait


Jenis Jumlah Bukti Tingkat Bentuk Distribusi
Penugasan Assurance Kesimpulan
Pemeriksaan Ekstensifikasi Tinggi Pendapat Positif Umum

13
Review Signifikan Sedang Assurance Umum
Negatif
Prosedur yang Bervariasi Bervariasi Temuan Terbatas
disepakati
Jenis Penugasan Umum dimana standar atestasi yang terinci telah

diterbitkan yaitu :

1. Jasa WebTrust dan SysTrust


2. Laporan tentang pengendalian pada organisasi jasa
3. Laporan keuangan prospektif
4. Prosedur yang disepakati

2.4 JASA WEBTRUST DAN SYSTRUST

Webtrust dan systrust adalah contoh jasa atestasi yang

dikembangkan demi memenuhi kebutuhan akan assurance tersebut dima

para CPA harus memperoleh lisensi khusus untuk melaksankan jasa ini.

Dalam penugasan atestasi WebTrust, klien menugaskan akuntan

publik untuk menyediakan assurance yang memadai bahwa situs web

perusahaan sesuai dengan prinsip Trust Services tertentu dan kriteria

untuk satu atau lebih aspek aktivitas e-commerce. Situs yang memenuhi

prinsip Trust Services berhak menampilkan cap elektronik WebTrust pada

transaksinya atau pada halaman pemesanan, yang ditujukan untuk

memberi pemakai situs assurance mengenai kredibilitas situs tersebut.

Jasa WebTrust merupakab jasa spesifik yang dikembangkan

menurut prinsip dan kriteria Trust Services yang lebih luas, yang

diterbitkan bersama oleh AICPA dan CICA. Ketika melaksanakan jasa

assurance WebTrust, kantor akuntan publik menilai apakah situs web

perusahaan sesuai dengan lima prinsip Trust Services. Prinsip ini

menyajikan pernyataan yang luas mengenai tujuan. Untuk menyediakan

14
pedoman yang lebih spesifik, terdapat kriteria Trust Services yang

berhubungan dengan lima prinsip tersebut.

Lima Prinsip Trust Services


Prinsip Entitas mengungkapkan dan menjaga ketaatan
dengan
Keamanan Praktik keamanan memastikan bahwa sistem dilindungi
dari akses yang tidak memiliki otoritas
Ketersediaan Praktik ketersediaan memastikan bahwa sistem tersedia
sesuai dengan kesepakatan atau persetujuan
Integritas Integritas pemrosesan memastikan bahwa pemrosesan
Pemrosesan sistem lengkap, akurat, tepat waktu dan diotorisasi
Privasi Praktik privasi online, memastikan bahwa informasi
pribadi yang diperoleh sebagai hasil dari e-commerce
dikumpulkan, digunakan, diungkapkan, dan disimpan
sesuai dengan kesepakatan atau persetujuan
Kerahasiaan Praktik kerahasiaan memastikan bahwa informasi yang
dinyatakan sebagai rahasia dilindungi sesuai dengan
kesepakatan atau persetujuan

Ketika semakin banyak organisasi yang menjadi bergantung pada

teknologi informasi, keamaan, ketersediaan, dan keakuratan sistem

komputer merupkan hal yang sangat penting. Jasa SysTrust menyediakan

assurance kepada manajemen, dewan direksi, atau pihak ketiga mengenai

realibilitas sistem infrormasi yang digunakan untuk menghasilkan

informasi real-time. Dalam penugasan SysTrust ini, akuntan publik

menentukan apakah pengendalian terhadap sistem tersebut berjalan.

Selanjutnya, akuntan publik melakukan pengujian untuk menentukan

15
apakah pengendalian tersebut beroperasi secara efektif selama periode

tertentu.

Jasa Systrust

Ketika semakin banyak organisasi menjadi bergantung pada teknologi

unformasi, keamanan,ketersediaan, dan ketetapan dari system computer

yang merupakan hal sangat penting. System yang tidak dapat diandalkan

dapat memicu rangkaian bisnis yang negative mempengaruhi perusahaan,

konsumen, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Jasa stytrust menyediakan

keyakian kepada manajemen, dewan direksi, atau pihak ketiga mengenai

keandalan dari system informasi yang digunakan untuk menghasilkan

informasi real-time.

Dalam penugasan systrust, akuntan publik yang memiliki lisensi

systrust mengevaluasi system computer perusahaan dengan menggunakan

prisnsip dan criteria systrust dan menentukan apakah pengendalian

terhadap system tersebut berjalan. Akutan public kemudian melakukan

pengujian untuk menentukan apakah pengendalian tersebut beroperasi

secara efektif semala suatu periode tertentu. Jika system memenuhi

persyaratan dari prinsip dan criteria systrust, laporan atestasi IACPA.

Laporan tersebut mungkin berkenaan dengan salah satu prinsip trust

services atau kombinasi dari beberapa prinsip systrust. Berikut adalah

empat prinsip SysTrust :

16
2.5 PELAPORAN PENGENDALIAN UNTUK ORGANISASI JASA

Petunjuk untuk pemberian jasa auditor telah dimasukkan dalam

standart audit. Petunjuk untuk jasa audit telah berubah untuk standar

atestasi, sementara petunjuk bagi auditor yang menggunakan telah

berubah namun tetap untuk standar audit. Standar atestasi menyediakan

penaduan untuk auditor memberikan jasa kepada organisasi jasa untuk

satu atau dua tipe laporan pengendalian pada organisasi jasa yang relevan

untuk perusahaan pengguna terkait pengendalian internal untuk laporan

keuangan:

1. Melaporkan ke manajemen diskripsi tentang sistem organisasi jasa

dan kesesuaiannya dengan rancangan pengendalian yang ada.


2. Melaporkan ke manajemen diskripsi sistem organisasi jasa dan

kesesuaiannya dengan perencanaan manajemen dan efektifitas

pengendalian operasinya.

2.6 LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTIF

Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi

laporan keuangan selama beberapa periode dimasa depan ( laporan laba

rugi ) atau pada suatu tanggal dimasa depan ( neraca ) sebagian besar

17
akuntan public meyakini bahwa ada kesempatan yang besar dan risiko

yang potensial bagi auditor untuk menyediakan kreabilitas atas informasi

keuangan prospektif. Sangatlah dapat diterima bahwa pemakai

menginginkan informasi prospektif yag handal untuk membantu

pengambilan keputusannya. Jika auditor dapat meningkatkan kreabilitas

informasi, risiko informasi dapat dikurangi dengan cara yang sama seperti

dalam laporan keuangan prospektif. Regulator, pemakai, dan pihak lain

mungkin mengkritik dan bahkan menuntut auditor, meskipun laporan

prospektif dinyatakansecara wajar, berdasarkan informasi yang tersedia

ketika laporan tersebut disiapkan.

Standar atestasi AICPA mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan

prospektif :

1. Peramalan adalah laporan keuanga prospektif yang menyajikan

posisikeuangan entitas yang diharapkan, hasiloperasi, dan arus kas,

pada pengetahuan dan keyakinan terbaik dari pihak yang

bertanggung jawab. Bank biasanya mensyaraatkan informasi ini

sebagai bagian dari permohonan pinjaman.

2. Proyeksi adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi

keuangan entitas, hasil operasi, dan arus kas, pada pengetahuan dan

keyakinan terbaik pihak yang bertanggung jawab, berdasarkan satu

atau lebih asumsi hipotesis.

Laporan keuangan prospektif disiapkan bagi salah satu dari dua audiens

berikut:

1. Laporan penggunaan umum, disiapkan untuk digunakan oleh pihak

ketiga manapun, contohnya penyertaan peramalan keuangan dalam

suatu prospektus untuk penjualan obligasi rumah sakit.

18
2. Laporan penggunaan terbatas, disiapkan hanya untuk pihak ketiga

dengan siapa pihak yang bertanggung jawab berhadapan secara

langsung, contonya penyertaan proyeksi keuangan dalam dokumen

aplikasi pinjaman bank.

Jenis penugasan

Untuk menghindari kebingungan antara pemakai dikalangan auditor, AICPA

menciptakan standar atestasi yang lebih spesifik, yang menetapkan jenis

penugasan berikut ini dalam laporan keuangan prospektif :

Suatu penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik meyakini

kelengkapan dan kewajaran seluruh asumsi yang digunakan.


Suatu penugasan kompilasi dimana akuntan publik terutama terlibat

dengan akurasi perhitungan laporan ,bukan kewajaran asumsinya.


Suatu penugasan atas prosedur yang disepakati bersama dimana

akuntan publik dan seluruh pengguna laporan menyetujui prosedur

atestasi yang spesifik dan terbatas

Pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif

Dalam penugasan pada tingkat pemeriksaan, CPA :

1. Mengevaluasi penyiapan laporan keuangan prospektif


2. Mengevaluasi dukungan yang mendasari asumsi-asumsi
3. Mengevaluasi kesesuaian penyajian laporan keuangan prospektif
4. Menerbitkan laporan pemeriksaan

2.7 PENUGASAN DENGAN PROSEDUR-PROSEDUR YANG DISEPAKATI.

Yaitu ketika auditor dan manajemen atau pengguna pihak ketiga

sepakat bahwa penugasan akan dibatasi dengan prosedur-prosedur spesifik

tertentu. Penugasan ini menarik bagi CPA karena manajemen, atau

pengguna pihak ketiga menentukan prosedur-prosedur yang mereka

19
inginkan kemudian CPA menerbitkan laporan yang menjelaskan prosedur-

prosedur yang disepakati dan hasil temuan dari prosedur-prosedur

tersebut.

2.8 AUDIT ATAU PENUGASAN ASSURANCE TERBATAS LAINNYA

Basis akuntansi komprehensif lainnya

Basis kas atau basis kas yang dimodifikasi


Dalam akuntansi berbasis kas, hanya kas yang masuk dan

keluar yang dicaat. Sedangkan pada basis kas yang dimodifikasi,

serupa dengan basis kas kecuali untuk beberapa item tertentu seperti

aset tetap dan depresiasi.


Basis yang digunakan untuk memenuhi persyaratan badan regulasi
Contoh umumnya seperti : penggunaan sistem akun yang

seragam pada jenis perusahaan-perusahaan tertentu.


Basis pajak penghasilan
Dasar pengukuran yang digunakan untuk kepentingan

perpajakan biasanya digunakan untuk penyiapan laporan keuangan

meskipun hal ini tidak sesuai dengan GAAP atau IFRS.


Seperangkat kriteria yang memiliki dukungan substansial
Contohnya seperti : Basis akuntansi pada tingkat harga. Metode

akuntansi ini harus diterapkan pada seluruh item yang material

dalam laporan keuangan.

Elemen-elemen yang ditentukan, Akun-akun, dan Item-item.

20
Auditor seringkali ditugaskan untuk mengaudit dan menerbitkan

laporan audit pada aspek spesifik tertentu pada laporan keuangan. Contoh

umumnya adalah laporan audit atas penjualan di toko retail di suatu pusat

perbrlanjaan untuk digunakan sebagai dasar pembayaran sewa. Contoh

lainnya seperti : laporan audit royalti, partisipasi laba, dan provisi untuk

pajak penghasilan.

Surat kepatuhan hutang dan laporan sejenisnya

Klien terkadang terlibat pada suatu perjanian peminjaman/hutang

yang mengharuskan mereka untuk menyediakan laporan dari CPA kepada

pihak peminjam mengenai kondisi-kondisi tertentu. Contoh : bank

mensyaratkan perusahaan untuk mempertahankan jumlah tertentu modal

kerjanya pada tanggal yang telah ditentukan dan memberikan laporan

audit yang menyatakan apakah perusahaan patuh terhadap persyaratan

modal kerja tersebut atau tidak.

Auditor mungkin akan menerbitkan laporan kepatuhan hutang dan

penugasan serupa lainnya dalam laporan yang terpisah atau dengan

menambahkan paragraf setelah paragraf opini sebagai bagian dari laporan

yang menyatakan pendapatnya terhadap laporan keuangan yang telah

diauditnya.

BAB III

21
KESIMPULAN

Pembahasan ini mengambarakan banyak dari jasa lan yang

ditawarkan oleh akuntan public. Jenis jasa yang ditawarkan terus tumbuh

dan berkembang sesuai permintaan assurance masyarakat atau jenis

informasi yang baru dan berbeda.


Bergantung pada sifat dari jasa, pedoman dalam menlaksanakan jasa

mungkin dating dari standar auditing, standar jasa asusransi dan kaji

ulang, atau standar atestasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. Et all. Auditing and Assurance Services : An Integrated

Approach. 15th Edition. Pearson Education Limited. England : 2014.

22

Anda mungkin juga menyukai