Alvin A. Arens. 2015. Audit dan Jasa Assurance Jilid 2, Jakarta : ERLANGGA (halaman 401-422)
Sekarang akan dibahas, jenis jasa assurance lainnya yang ditawarkan oleh akuntan publik yang
melibatkan laporan keuangan historis, seperti review laporan keuangan historis dan penugasan
assurance terbatas yang melibatkan laporan keuangan historis untuk memenuhi kebutuhan khusus
pemakai laporan keuangan. Bab ini juga mempelajari jasa assurance bagi beberapa jenis penugasan
atestasi yang tidak melibatkan laporan keuangan historis, seperti laporan pada organisasi jasa,
penugasan WebTrust dan SysTrust, serta laporan atas peramalan laporan keuangan.
Banyak perusahaan nonpublik menginginkan agar laporan keuangannya direview atau dikompilasi
oleh akuntan publik, dan bukan diauditnya. Cerita pembuka mengenai Barnhart Construction
Company adalah suatu contoh jasa review. Manajemen perusahaan mungkin meyakini bahwa audit
tidak diperlukan karena tidak ada bank atau agen regulatori yang mengharuskan audit dan
manajemen tidak melihat kebutuhan akan laporan yang diaudit bagi penggunaan internal.
Sebaliknya, perusahaan dapat menugaskan akuntan publik untuk membantu pembuatan laporan
keuangan, baik untuk penggunaan internal maupun untuk kreditor atau pemberi pinjaman menurut
perjanjian pinjaman. Tergantung pada besarnya pinjaman, pemberi pinjaman dapat saja
mensyaratkan laporan keuangan yang direview atau dikompilasi, dan bukan suatu audit. Review
akan menyediakan assurance yang terbatas atas laporan keuangan, sementara kompilasi tidak
menyediakan assurance yang diekspresikan.
Standar untuk kompilasi dan review laporan keuangan, yang disebut Statements on Standards for
Accounting and Review Services (SSARS), diterbitkan oleh Accounting and Review Services
Committee dari AICPA. Komite ini memiliki otoritas yang sama dengan Auditing Standards Board
untuk jasa yang melibatkan laporan keuangan yang belum diaudit milik perusahaan nonpublik.
Karena tidak melakukan audit, SSARS merujuk para akuntan publik yang melakukan jasa review dan
kompilasi sebagai akuntan, dan bukan auditor. Karena assurance yang disediakan oleh kompilasi dan
review jauh di bawah audit, lebih sedikit bukti yang diperlukan bagi jasa tersebut dan dapat
disediakan dengan biaya yang lebih rendah ketimbang audit. Gambar 25-1 mengilustrasikan
perbedaan pengumpulan bukti dan tingkat assurance atas audit, review, serta kompilasi. Jumlah
bukti dan assurance yang diperlukan untuk setiap penugasan tidak didefinisikan oleh profesi
sehingga tergantung pada pertimbangan akuntan.
Karena jasa review dan kompilasi menyediakan assurance yang lebih rendah dari audit, akuntan
harus membentuk pemahaman dengan klien mengenai jasa yang akan disediakan melalui surat
penugasan tertulis. Pemahaman tersebut harus mencakup deskripsi tujuan penugasan, tanggung
jawab manajemen, tanggung jawab akuntan, jenis dan batasan jasa yang akan disediakan serta
deskripsi laporan kompilasi atau review yang diharapkan akan diterbitkan. Persyaratan untuk jasa
review dan kompilasi sekarang akan dibahas secara lebih mendalam.
1. Jasa Review
Penugasan jasa review (SSARS review) memungkinkan akuntan untuk mengekspresikan assurance
yang terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku,
termasuk pengungkapan informatif yang tepat, atau dasar akuntansi lainnya yang komprehensif
( other comprehensive bases of accounting = OCBOA), seperti dasar akuntansi kas. Akuntan publik
harus independen dari klien dalam penugasan jasa review.
Prosedur yang Disarankan untuk Review Bukti untuk penugasan review terutama terdiri dari
pengajuan pertanyaan kepada manajemen dan prosedur analitis, yang pada intinya memerlukan
lebih sedikit prosedur ketimbang untuk audit. Untuk review, akuntan tidak memahami pengendalian
internal, pengujian pengendalian, penilaian risiko pengendalian, atau melakukan pengujian
substantif atas transaksi atau pengujian atas rincian saldo, seperti konfirmasi piutang atau
pemeriksaan fisik persediaan.
SSARS menghamskan akuntan memperoleh bukti yang terdiri dari berikut ini untuk penugasan
review:
Prosedur tersebut biasanya memberikan dasar yang layak untuk memperoleh assurance yang
terbatas. Namun, dalam beberapa kasus, akuntan mungkin merasa khawatir bahwa informasi
tidak benar, tidak lengkap, atau tidak memuaskan. Jika demikian, prosedur tambahan hams
dilakukan demi memperoleh assurance yang terbatas sebelum akuntan menerbitkan laporan
jasa review standar.
Bentuk Laporan Gambar 25-2 menyediakan contoh laporan review ketika akuntan telah
menyelesaikan penugasan review dan memutuskan bahwa tidak terdapat pembahan yang
material yang diperlukan terhadap laporan keuangan. Selain judul laporan yang diperlukan,
laporan review standar juga meliputi empat paragraf, yaitu:
Manajemen, bertanggung jawab atas penyiapan dan penyajian laporan keuangan yang wajar.
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Amerika Serikat dan untuk
merancang, mengimplementasikan, serta memelihara pengendalian internal yang relevan atas
penyiapan dan penyajian laporan Keuangan yang wajar.
Tanggung jawab kami adalah melakukan review yang sesuai dengan Statements on Standards for
Accounting and Review Services yang dikeluarkan oleh American Institute of Certified Public
Accountants. Standar itu mengharuskan kami melaksanakan prosedur demi memperoleh
assurance yang terbatas bahwa ada modifikasi yang tidak material yang harus dibuat atas laporan
keuangan. Kami percaya bahwa hasil dari prosedur kami menyediakan dasar yang layak bagi
laporan kami.
Berdasarkan review, kami tidak menyadari modifikasi yang material apa pun yang harus dibuat
atas laporan keuangan terlampir agar sesuai dengan pririsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Amerika Serikat.
Tanggal laporan review harus tanggal di mana akuntan telah mengumpulkan bukti review yang
cukup untuk memberikan dasar yang layak melaporkan kesimpulan. Setiap halaman dari laporan
keuangan yang direview hams memasukkan referensi "Lihat laporan review akuntan independen.”
Kegagalan Mengikuti Kerangka Kerja Akuntansi yang Berlaku Jika klien gagal mengikuti standar
akuntansi yang berlaku dalam penugasan review, laporan tersebut hams dimodifikasi. (Standar
akuntansi adalah sama untuk selumh laporan keuangan historis, termasuk review). Laporan tersebut
hams mengungkapkan dampak dari penyimpangan seperti yang ditentukan oleh manajemen atau
prosedur review akuntan. Meskipun dampak belum ditentukan, pengungkapan hams disajikan
dalam laporan pada paragraf terpisah. Paragraf berikut menyediakan contoh penggunaan kata-kata
yang disarankan: Seperti diungkapkan dalam catatan X atas laporan keuangan, prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum di A.S. mengharuskan agar tanah dinilai pada biaya. Manajemen
telah memberi tahu kita bahwa perusahaan telah menyatakan tanahnya pada nilai yang diperkirakan
dan jika prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di A.S. telah diikuti, akun tanah dan
modal pemegang saham akan menurun sebesar $500.000.
2. Jasa Kompilasi
Penugasan jasa kompilasi (compilation service) didefinisikan dalam SSARS sebagai jasa di mana
akuntan menyiapkan laporan keuangan dan menyajikannya kepada klien atau pihak ketiga tanpa
menyediakan assurance akuntan publik mengenai laporan tersebut. Banyak kantor akuntan publik
menyiapkan laporan keuangan bulanan, kuartalan, atau tahunan bagi kliennya. Laporan tersebut
biasanya ditujukan untuk penggunaan internal oleh manajemen, walaupun mungkin juga disediakan
untuk pemakai eksternal. Akuntan publik tidak diwajibkan untuk bersikap independen dalam
melakukan kompilasi dan laporan keuangan dapat dikeluarkan tanpa pengungkapan tambahan
seperti catatan kaki.
Ketika akuntan menyerahkan laporan keuangan dan memperkirakan bahwa laporan itu akan
digunakan oleh pihak ketiga, akuntan dihamskan untuk, setidaknya, menerbitkan laporan kompilasi
yang menyertai laporan tersebut. Jadi akuntan tidak diizinkan untuk menyiapkan dan menyajikan
laporan keuangan kepada klien yang berencana memberikannya kepada pemakai eksternal tanpa,
minimal, memenuhi persyaratan bagi penugasan kompilasi, termasuk penerbitan laporan kompilasi.
Jika akuntan tidak memperkirakan laporan keuangan akan digunakan oleh pihak ketiga, akuntan
publik tidak perlu menerbitkan laporan kompilasi selama akuntan publik tersebut
mendokumentasikan, dalam surat penugasan dengan klien, pemahaman menyangkut jasa yang akan
dilaksanakan dan pembatasan bahwa laporan keuangan tersebut hanya digunakan oleh manajemen.
Persyaratan Kompilasi Kompilasi tidak menghindarkan akuntan dari tanggung jawab, karena mereka
pasti bertanggung jawab untuk selalu cermat dalam melaksanakan semua penugasan. Dalam
penugasan kompilasi, akuntan hams memenuhi hal-hal berikut:
Menetapkan pemahaman dengan klien dalam surat penugasan tertulis mengenai tujuan
penugasan, jenis dan batasan jasa yang akan disediakan termasuk pengetahuan bahwa
akuntan tidak memperoleh setiap assurance tentang laporan keuangan, dan deskripsi
laporan, jika laporan akan diterbitkan.
Memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik dari industri klien.
Mengetahui klien, mencakup pemahaman umum atas industri klien, sifat transaksi bisnisnya,
prinsip akuntansi serta praktik yang digunakan klien, dan isi laporan keuangan (pengetahuan
mungkin lebih sedikit dari review).
Mengajukan pertanyaan untuk menentukan apakah informasi klien memuaskan.
Membaca laporan keuangan yang dikompilasi dan waspada akan adanya penghilangan yang
nyata atau kesalahan aritmatika dan aplikasi standar akuntansi.
Menyiapkan dokumentasi yang cukup terinci demi menyediakan pemahaman yang jelas ten
tang pekerjaan yang dilakukan dan setiap penemuan atau isu yang signifikan, mencakup
setiap komunikasi dengan manajemen terkait kecurangan atau tindakan ilegal yang menarik
perhatian akuntan.
Akuntan tidak perlu mengajukan pertanyaan atau melaksanakan prosedur lain untuk memverifikasi
informasi yang disediakan oleh personel klien. Akan tetapi, jika akuntan waspada bahwa laporan
keuangan tidak disajikan secara wajar, akuntan hams memperoleh informasi tambahan. Jika klien
menolak untuk memberikan informasi tambahan, akuntan hams menarik diri dari penugasan
kompilasi.
Bentuk Laporan SSARS mendefinisikan tiga jenis laporan kompilasi. Penggunaan dari masing-masing
jenis bergantung pada apakah manajemen memilih untuk memasukkan semua pengungkapan yang
dihamskan dalam laporan keuangan dan apakah akuntan independen.
Gambar 25-3 Laporan Kompilasi dengan Pengunkapan Penuh
LAPORAN KOMPILASI AKUNTAN
Kami telah mengkompilasi neraca terlampir milik Williams Company per 31 Desember 2013, serta
laporan laba rugi, laba ditahan, dan arus kas terkait untuk tahun yang telah berakhir. Kami tidak
mengaudit atau mereview laporan keuangan terlampir sehingga tidak menyatakan pendapat atau
memberikan assurance apa pun tentang apakah laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan di Amerika Serikat.
Manajemen bertanggung jawab atas penyiapan dan penyajian laporan keungan yang wajar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Amerika Senrikat dan untuk merancang,
mengimplementasikan, serta memelihara pengendalian intetnal yang relevan atas penyiapan dan
penyajian laporan keuangan yang wajar.
Tanggung jawab kami adalah melakukan kompilasi sesuai dengan Statements on Standards for '
Accounting and Review Services yang dikeluarkan oleh American Institute of Certified Public
Accountants. Tujuan kompilasi adalah membantu manajemen menyajiakan informasi Keuangan
dalam bentuk laporan Keuangan tanpa harus memperoleh atau menyediakan assurance apa pun
bahwa ada modifikasi yang tidak material yang harus dibuat atas Laporan keuangan.
1) Kompilasi dengan pengungkapan penuh. Kompilasi jenis ini memerlukan pengungkapan
yang sesuai dengan standar akuntansi, sama seperti untuk laporan keuangan yang diaudit
atau review, seperti yang diilustrasikan oleh Gambar 25-3.
2) Kompilasi yang menghilangkan hampir semua pengungkapan. Gambar 25-4 menunjukkan
penggunaan kata-kata yang sesuai ketika akuntan mengkompilasi laporan tanpa
pengungkapan. Dalam contoh ini, manajemen juga telah memilih untuk tidak menyajikan
laporan arus kas. Jenis kompilasi ini dapat diterima jika laporan tersebut mengindikasikan
kurangnya pengungkapan dan ketidakhadiran pengungkapan tidak, berdasarkan
pengetahuan akuntan publik, dilakukan dengan maksud menyesatkan pemakai laporan
keuangan. Pada umumnya, jenis laporan seperti ini terutama digunakan untuk tujuan
manajemen.
3) Kompilasi tanpa independensi. Kantor akuntan publik dapat menerbikan laporan kompilasi
dengan pengungkapan penuh atau pengungkapan yang dihilangkan meskipun akuntan tidak
independen dari klien, seperti didefinisikan oleh Code of Professional Conduct. Jika akuntan
kurang memiliki independensi, paragraf tambahan harus ditambahkan sebagai paragraf
terakhir laporan yang menyatakan: "Kami tidak independen berkenaan dengan Williams
Company.”
Manajemen telah memilih untuk menghilangkan hampir semua pengungkapan dari laporan arus
kas yang diperlukan oleh prinsip-plrinsip akuntansi yang diterima umum di. A.S.. Jika
pengungkapan yang dihapus dimasukkan dalam laporan keuangan, mungkin mempengaruhi
kesimpulan pemakai mengenai posisi keuangan perusahaan, hasil operasi, dan arus kas. Oleh
karena itu, laporan keuangan tersebut tidak dirancang untuk mereka yang tidak diberi informasi
mengenai persoalan semacam itu.
SEC mengharuskan agar laporan keuangan kuartalan direview oleh auditor eksternal perusahaan
sebelum pengajuan Form 10-Q perusahaan kepada SEC. SEC juga mengharuskan catatan kaki dalam
laporan keuangan tahunan yang diaudit, yang mengungkapkan penjualan kuartalan, laba kotor, laba,
dan laba per saham untuk dua tahun terakhir. Pada umumnya, catatan kaki dalam laporan tahunan
diberi label belum diaudit. Minimal, kantor akuntan publik harus melakukan prosedur review
terhadap informasi catatan kaki. Karena kantor akuntan yang sama melakukan baik audit tahunan
maupun review laporan keuangan interim perusahaan publik, kantor tersebut disebut sebagai
auditor, bukan akuntan yang melakukan review interim.
Seperti review menurut SSARS, review interim perusahaan publik (public company interim review)
memasukkan lima persyaratan bagi penugasan jasa review. Auditor harus: (1) memperoleh
pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dari industri klien, (2) memperoleh pengetahuan
mengenai klien, (3) mengajukan pertanyaan kepada manajemen, (4) melaksanakan prosedur analitis,
dan (5) memperoleh surat representasi.
Seperti juga review SSARS, review atas perusahaan publik tidak menyediakan dasar untuk
mengekspresikan tingkat assurance pendapat yang positif. Pada umumnya, auditor tidak melakukan
pengujian terhadap catatan akuntansi, konfirmasi independen, atau pemeriksaan fisik. Akan tetapi,
kedua jenis review itu berbeda dalam beberapa bidang. Berikut adalah beberapa perbedaan
utamanya:
Karena audit tahunan juga dilaksanakan oleh klien perusahaan publik, auditor harus
memperoleh informasi yang cukup mengenai pengendalian internal klien baik untuk
informasi keuangan tahunan maupun interim.
Demikian juga, karena klien diaudit setiap tahun, pengetahuan auditor mengenai hasil dari
prosedur audit tersebut akan digunakan untuk mempertimbangkan lingkup dan hasil dari
pengajuan pertanyaan serta prosedur analitis untuk review.
Menurut SSARS, auditor mengajukan pertanyaan mengenai tindakan direksi dan rapat para
pemegang saham; sementara bagi perusahaan publik, auditor membaca notulen rapat
tersebut.
Auditor juga harus memperoleh bukti bahwa informasi keuangan interim sesuai atau
direkonsiliasi dengan catatan akuntansi untuk review interim perusahaan publik tersebut.
Sebagai contoh, auditor dapat membandingkan informasi keuangan interim dengan buku
besar umum.
Review interim perusahaan publik dilaksanakan mengikuti standar PCAOB dan laporan review bukan
merupakan referensi bagi SSARS. Lihat Gambar 25-5 untuk contoh laporan semacam itu. Setiap
halaman informasi keuangan interim yang menyertai laporan harus dengan jelas diberi tanda "belum
diaudit.”
Jika auditor memutuskan bahwa laporan interim melanggar standar akuntansi, laporan itu harus
dimodifikasi. Bahasa modifikasi mirip dengan yang dipakai dalam review menumt SSARS, kecuali
bahwa auditor hams menyatakan pengamh penyimpangan tersebut, bila nilainya dapat ditentukan.
Data kuartalan yang direview oleh auditor dan disertakan sebagai catatan kaki dalam laporan
tahunan yang diaudit hams diberi tanda "belum diaudit': Namun, laporan review terpisah mengenai
informasi ini tidak diperlukan.
Kami melaksanakan review kami sesuai dengan standar Public Company Accounting Oversight
Board (Amerika Serikat). Review informasi keuangan interim terutama terdiri dari penerapan
prosedur analitis dan pengajuan pertanyaan kepada orang yang bertaanggung atas persoalan
keuangan dan akuntansi. Review ini dilakukan dalam lingkup yang lebih sedikit dari audit yang
dilakukan sesuai dengan standar Public Company Accounting Oversight Board, yang tujuannya
adalah mengekspresikan pendapat berkenaan dengan laporan keuangan Secara keselurunan.
Oleh karena itu, kami tidak mengekspresikan pendapat semacam itu.
Berdasarkan review kami, sepengatahuan kami tidak ada modifikasi material yang harus dibuat
atas laporan Keuangan interim yang menyertainya agar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima umum di Amerika Serikat.
C. PENUGASAN ATESTASI
Bab 1 ( di Jilid 1) menggambarkan jasa assurance sebagai jasa profesional independen yang
memperbaiki kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Individu yang bertanggung jawab
mengambil keputusan bisnis akan mencari jasa assurance untuk membantu meningkatkan
reliabilitas dan relevansi informasi yang mendasarkan keputusannya. Salah satu kategori jasa
assurance yang disediakan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi.
Akuntan publik semakin banyak diminta untuk melaksanakan beragam jasa atestasi seperti audit,
untuk berbagai tujuan yang berbeda. Dalam penugasan atestasi (attestation engagement), akuntan
publik melaporkan reliabilitas informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain. Contohnya adalah
ketika sebuah bank meminta akuntan publik untuk melaporkan secara tertulis apakah klien audit
telah menaati semua persyaratan dalam kesepakatan pinjaman.
1. Standar Atestasi
AICPA telah mengeluarkan 11 standar atestasi yang dinyatakan dalam istilah yang· cukup umum
untuk memungkinkan akuntan publik menerapkannya ke dalam setiap penugasan atestasi, termasuk
jenis penugasan baru yang mungkin muncul. Standar tersebut, yang ditunjukkan pada Tabel 25-1,
paralel dengan prinsip-prinsip yang mendasari audit yang sesuai dengan standar auditing AICPA dan
10 GAAS PCAOB (lihat Gambar 2-2 di Jilid 1).
Perbedaan paling nyata antara standar atestasi dan 10 GAAS PCAOB ada dalam standar atestasi
umum 2 dan 3. Standar 2 menghamskan akuntan publik memiliki pengetahuan yang memadai
mengenai persoalan di mana terdapat atestasi. Sebagai contoh, agar dapat mengatestasi ketaatan
pemsahaan dengan hukum perlindungan lingkungan, akuntan publik memerlukan pengetahuan
menyeluruh mengenai hukum dan metode yang digunakan perusahaan untuk memastikan ketaatan.
Standar 3 mengharuskan akuntan publik mampu mengevaluasi persoalan berkenaan dengan kriteria
yang sesuai dan tersedia bagi pemakai. Sekali lagi, dengan menggunakan contoh hukum
perlindungan lingkungan, kesulitan pengukuran atau kurangnya kriteria spesifik mungkin
menyulitkan akuntan publik untuk menyimpulkan apakah terjadi ketaatan.
Untuk menyediakan pedoman tambahan dalam melakukan penugasan atestasi, Auditing Standards
Board dari AICPA menerbitkan Statements on Standards for Attestation Engagements (SSAE), yang
biasanya disebut standar atestasL Auditing Standards Board berusaha membedakan antara
persoalan yang harus diatasi oleh standar auditing dan yang harus diatasi oleh standar atestasi,
walaupun keduanya merupakan praktik atestasi. Secara umum, standar auditing diterapkan pada
atestasi yang berhubungan dengan penyediaan assurance atas laporan keuangan historis, termasuk
satu atau lebih bagian dari laporan tersebut. Atestasi tersebut mungkin melibatkan audit laporan
keuangan yang disiapkan sesuai dengan standar akuntansi atau beberapa dasar akuntansi
komprehensif lainnya, audit hanya terhadap neraca, dan audit akun -akun individual.
Semua bentuk atestasi lain dibahas dalam standar atestasi [pengecualiannya adalah untuk review
laporan keuangan historis entitas nonpublik, yang dibahas dalam SSARS]. Standar atestasi ditetapkan
oleh Auditing Standards Board mengikuti proses yang sama dengan yang digunakan untuk standar
auditing. (Standar atestasi diberi label AT dan bukan AU-C).
Auditing Standards Board memutuskan untuk tidak berusaha mendefinisikan potensi batasan dari
penugasan atestasi kecuali dalam istilah konseptual karena jasa yang baru mungkin akan muncul.
Sebagai contoh, PriceWaterhouseCoopers telah mengatestasi penghitungan suara untuk kontes Miss
America selama beberapa dekade, tetapi atestasi ketaatan d.engan hukum perlindungan lingkungan
baru dimulai dalam beberapa tahun belakangan ini.
AICPA telah mengembangkan standar atestasi khusus untuk menangani jenis penugasan khusus.
Sebagai contoh, terdapat standar yang berkaitan dengan penugasan untuk mengkompilasi atau
memeriksa laporan keuangan prospektif atau melaporkan pengendalian internal pada organisasi
jasa. Beberapa jasa tersebut akan dibahas di bab ini.
3. Tingkat Jasa
Standar atestasi mendefinisikan tiga tingkat penugasan dan bentuk kesimpulan yang berhubungan:
1. Pemeriksaan
2. Review
3. Prosedur yang disetujui
Pemeriksaan (examination) akan menghasilkan kesimpulan yang positif, yang diekspresikan oleh
akuntan publik dalam bentuk pendapat. Dalam jenis laporan ini, akuntan publik membuat
pernyataan langsung mengenai apakah penyajian asersi, dilihat secara keseluruhan, sesuai dengan
kriteria yang berlaku. Laporan mengenai pemeriksaan tidak terbatas distribusinya oleh klien setelah
laporan diterbitkan. Ini berarti bahwa klien dapat mendistribusikan informasi secara luas, termasuk
kepada investor prospektif, serta untuk tujuan penjualan dan pemasaran.
Gambar 25-6 menyajikan laporan pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Deloitte & Touche, LLP, bagi
penugasan menentukan apakah Statements of Greenhouse Gas Emissions dari United Parcel
Services, Inc., untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, disajikan sesuai dengan
standar pelaporan rumah kaca yang berlaku yang dikeluarkan oleh World Business Council for
Sustainable Development dan World Resources Institute. Paragraf kedua menjelaskan bahwa
perusahaan melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar atestasi yang ditetapkan oleh AI CPA.
Karena merupakan penugasan tingkat-pemeriksaan, paragraf terakhir berisi pendapat perusahaan
tersebut.
Dalam suatu review, akuntan publik menyediakan tingkat assurance sedang yang diekspresikan oleh
akuntan publik dalam bentuk kesimpulan assurance negatif. Untuk laporan assurance negatif,
laporan akuntan publik menyatakan apakah ada informasi yang diperoleh oleh akuntan publik yang
mengindikasikan bahwa asersi tidak disajikan dalam semua hal yang material sesuai dengan kriteria
yang berlaku. Laporan review juga tidak terbatas distribusinya. Penugasan review dilarang bagi
sebagian besar jasa di mana standar atestasi tertentu telah dikeluarkan, seperti laporan keuangan
prospektif, karena sulitnya menetapkan standar assurance terbatas yang disediakan oleh review.
Kami telah memeriksa Statement of Greenhouse Gas Emissions ("Statement of GHG Emissions")
terlampir milik United Parcel Service, Inc., (the ".Company") Untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011 dan. 31 Oesember 2010. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
Statement of GHQ Emissions. Tanggung jawab kami adalah mengekspresikan pendapat
berdasarkan pemeriksaan kami.
Pemeriksaan kami dilaksanakan sesuai dengan standar atestasi yang disusun oleh American
Instituete of Certified Public Accountants, yang meliputi AT Section 101, Attest Engagement,
sehingga memasukkan pemahaman atas sifat emisi rumah kaca Perusahaan dan pengendalian
internalnya atas informasi emisi rumah kaca, pemeriksaan, berdasarkan pengujian, bukti yang
mendukung Company's Statement of GHG Emissions dan melaksanakan prosedur lain yang kami
anggap perlu sesuai dengan keadaan, Kami yakin bahwa pemeriksaan kami menyediakan dasar
yang layak bagi pendappat kami.
Data lingkungan dan penggunaan energi adalah subjek pembatasan yang melekat atau inheren,
berdasarkan sifat dan metode yang digunakan untuk menentukan data seperti itu. Pemilihan
teknik pengukuran yang berbeda tetapi bisa diterima dapat menghasilkan pengukuran yang
berbeda secara material. Ketepatan teknik pengukuran yang berbeda itu juga bervariasi.
Seperti diuraikan pada Catatan 1 dan 7, Perusahaan melaporkan enain dari lima belas kategori
Scope 3 berikut ini yang diuratkan dalam Greenhouse Gas Protocol Corporate Vaftte Chain (Scope
3) Accounting & Reporting Standard: aktivitas yang berhubungan dengan bahan. bakar dan energi,
limbah yang berasal dad operasi, perjalanan bisnis, kesibukan k~n, transport~ dan distribusi, serta
franchise. Akrbatnya, emisi Scope 3 yang dilaporkan daJam, Stat~nt: of GHG Emissions tidak
menyajikan persediaan emisi GHG yang lengkap dari Perusahaan menurut Scope 3. · ·
Menurut pendapat kami, Statement of GHG Emission yang dirujuk di atas untuk tahun yang
berakhir 31 Desembet 2011 dan 31 Desernber 2010, disajikan; dalam semua hal yang material,
sesuai dengan Greenhouse Gas Protocol Corporate Accounting and Reporting Standard dan
Corporate Value Chain (Scope 3) Accounting and Reporting standard Published by the world
Business Conctl for Sustainable Development and World Resources Ilmitute.
Deloitte & Toudle, LLP
30 Mei2012
Gambar 25-7 mengikhtisarkan tingkat pelaporan untuk penugasan atestasi. Kemudian kita akan
membahas empat jenis penugasan umum di mana standar atestasi yang terinci telah diterbitkan:
jasa WebTrust dan SysTrust, laporan tentang pengendalian pada organisasi jasa, laporan keuangan
prospektif, dan prosedur yang disepakati.
Sebagian besar organisasi sangat mengandalkan penggunaan teknologi informasi untuk melakukan
bisnis, termasuk penggunaan Internet untuk membeli dan menjual barang serta jasa. Dengan
semakin diandalkannya sistem informasi, pelaku bisnis sering kali menuntut assurance yang lebih
besar tentang keakuratan, ketersediaan, dan keamanan sistem tersebut. WebTrust dan SysTrust
adalah contoh jasa atestasi yang dikembangkan demi memenuhi kebutuhan akan assurance
tersebut. Para CPA harus memperoleh lisensi khusus untuk melaksanakan jasa ini.
1. Jasa WebTrust
Dalam penugasan atestasi WebTrust, klien menugaskan akuntan publik untuk menyediakan
assurance yang memadai bahwa situs Web perusahaan sesuai dengan prinsip Trust Services tertentu
dan kriteria untuk satu atau lebih aspek aktivitas e-commerce. Situs yang memenuhi prinsip Trust
Services berhak menampilkan cap elektronik Web Trust pada transaksinya atau pada halaman
pemesanan, yang ditujukan untuk memberi pemakai situs assurance mengenai kredibilitas situs
tersebut. Setidaknya satu kali setiap 12 bulan, kantor akuntan publik memperbaharui pengujian
aspek e-commerce untuk memastikan bahwa situs klien masih sesuai dengan prinsip dan kriteria
Trust Services. Kantor akuntan publik juga memperbaharui laporannya. Jika situs tidak sesuai, cap
elektroniknya dapat dicabut.
Jasa WebTrust merupakan jasa spesifik yang dikembangkan menurut prinsip dan kriteria Trust
Services yang lebih luas, yang diterbitkan bersama oleh AICPA dan CICA. Ketika melaksanakan jasa
assurance WebTrust, kantor akuntan publik menilai apakah situs Web perusahaan sesuai dengan
lima prinsip Trust Services, yang ditunjukkan di Tabel 25-2. Prinsip Trust Services tersebut
menyajikan pernyataan yang luas mengenai tujuan. Untuk menyediakan pedoman yang lebih
spesifik, terdapat kriteria Trust Services yang berhubungan untuk masing-masing dari lima prinsip
tersebut. Suatu perusahaan harus mentaati kriteria tersebut untuk memperoleh dan
mempertahankan cap WebTrust.
2. Jasa Systrust
Ketika semakin banyak organisasi yang menjadi bergantung pada teknologi informasi, keamanan,
ketersediaan, dan keakuratan sistem komputer merupakan hal yang sangat penting. Jasa SysTrust
menyediakan assurance kepada manajemen, dewan direksi, atau pihak ketiga mengenai reliabilitas
sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi real-time.
Dalam penugasan SysTrust, akuntan publik yang memiliki lisensi SysTrust mengevaluasi sistem
komputer perusahaan dengan menggunakan prinsip dan kriteria SysTrust serta menentukan apakah
pengendalian terhadap sistem tersebut berjalan. Akuntan publik kemudian melakukan pengujian
untuk menentukan apakah pengendalian tersebut beroperasi secara efektif selama periode tertentu.
Jika sistem memenuhi persyaratan dari prinsip dan kriteria SysTrust, laporan atestasi tanpa
pengecualian setingkat-pemeriksaan akan dikeluarkan berdasarkan standar atestasi AICPA. Laporan
tersebut mungkin berkenaan dengan salah satu prinsip Trust Services atau kombinasi dari beberapa
prinsip Trust Services.
Bab 12 (di Jilid 1) menyoroti bahwa banyak klien yang mengoutsourcing beberapa atau semua
kebutuhan IT-nya pada organisasi jasa komputer independen ketimbang menyelenggarakan fungsi IT
atau pusat data internal. Dalam situasi ini, auditor menghadapi kesulitan untuk memahami
pengendalian internal klien terhadap pelaporan keuangan karena banyak dari pengendalian itu
berada di organisasi jasa, dan auditor tidak dapat mengasumsikan bahwa pengendalian itu memadai
karena diberikan oleh penyedia IT independen. Telah semakin umum bagi pusat jasa menugaskan
kantor CPA untuk memahami dan menguji pengendalian internal organisasi jasa serta mengeluarkan
laporan yang akan digunakan oleh semua pelanggan dan auditor independennya.
Penugasan tersebut secara historis dikenal sebagai penugasan SAS 70 karena pedoman tentang
auditor jasa tercantum dalam standar auditing. Pedoman tentang auditor jasa telah dipindahkan ke
standar atestasi, sedangkan pedoman untuk auditor pemakai tetap ada dalam standar auditing.
Standar atestasi menyediakan pedoman bagi auditor jasa yang ditugaskan oleh organisasi jasa untuk
mengeluarkan salah satu dari dua jenis laporan tentang pengendalian di organisasi jasa yang relevan
dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan entitas pemakai:
1. Laporan tentang deskripsi manajemen atas sistem organisasi jasa dan kelayakan
perancangan pengendalian (yang dikenal sebagai laporan Jenis
2. Laporan tentang deskripsi manajemen atas sistem organisasi jasa serta kelayakan
perancangan dan efektivitas operasi pengendalian (yang dikenal sebagai laporan Jenis
2).
Dalam laporan Jenis 1, auditor jasa menyatakan pendapat tentang kewajaran deskripsi sistem
organisasi jasa dan pendapat tentang kelayakan perancangan pengendalian dalam sistem tersebut.
Auditor jasa memperoleh dan membaca deskripsi sistem yang disiapkan oleh manajemen organisasi
dan menilai apakah deskripsi itu disajikan secara wajar. Dalam melakukan penilaian, auditor jasa
mengevaluasi apakah manajemen menggunakan kriteria yang pantas dalam menyiapkan dan
menyajikan deskripsi sistem organisasi jasa. Sebagai contoh, auditor jasa akan mengevaluasi apakah
deskripsi organisasi meliputi informasi tentang prosedur di mana transaksi dimulai, diotorisasi,
dicatat, diproses, dikoreksi, dan dilaporkan untuk entitas pemakai serta catatan akuntansi terkait
yang disiapkan untuk mendukung proses tersebut.
Dalam penugasan Jenis 1, auditor jasa juga melaksanakan prosedur untuk memperoleh bukti yang
cukup demi memperoleh assurance yang memadai tentang kelayakan perancangan pengendalian.
Ketika melakukan penentuan, auditor jasa mengevaluasi apakah pengendalian telah dirancang untuk
menangani risiko yang menghambat pencapaian tujuan pengendalian dan apakah pengendalian itu,
jika beroperasi sesuai rencana, menyediakan assurance yang memadai bahwa risiko tersebut tidak
akan mencegah pencapaian tujuan pengendalian. Dalam penugasan Jenis 2, auditor jasa
melaksanakan pengujian atas efektivitas operasi pengendalian di organisasi jasa, selain atas
prosedur yang dilakukan dalam penugasan Jenis 1. Laporan auditor jasa Jenis 2 berisi dua pendapat
tentang deskripsi dan kelayakan perancangan pengendalian yang disajikan dalam laporan Jenis 1,
plus pendapat tambahan tentang efektivitas operasi pengendalian selama periode bersangkutan.
Organisasi jasa menyediakan sejumlah jasa IT lainnya bagi entitas yang mungkin tidak terkait dengan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Sebagai contoh, universitas yang mengoutsourcing
pemrosesan formulir pendaftaran masuk mahasiswa mungkin akan tunduk pada UU yang
mengharuskan universitas itu menjaga privasi informasi yang tercakup dalam formulir pendaftaran.
Pihak universitas memperhatikan keakuratan informasi itu dan bertanggung jawab menjaga privasi
informasi termasuk yang ada di organisasi jasa tersebut. Manajemen universitas juga
memperhatikan ketaatan pada UU atau regulasi yang berkaitan dengan integritas pemrosesan dan
privasi serta mungkin menginginkan assurance tentang pengendalian organisasi jasa itu yang relevan
dengan integritas pemrosesan dan privasi yang mempengaruhi informasi pemakai. Auditor jasa
menggunakan kriteria dalam Trust Services Principles untuk mengevaluasi dan melaporkan
pengendalian yang terkait dengan keamanan, ketersediaan, integritas pemrosesan, kerahasiaan,
atau privasi. Pengendalian yang dilaporkan CPA dalam penugasan ini dimaksudkan untuk mencegah,
atau mendeteksi dan mengoreksi, kesalahan atau peristiwa negatif lainnya yang mempengaruhi
informasi atau jasa yang disediakan bagi entitas pemakai, sebagaimana terkait dengan prinsip yang
dilaporkan.
Seperti yang tersirat oleh namanya, laporan keuangan prospektif (prospective financial statements)
mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporan keuangan selama beberapa periode di masa depan
(laporan laba rugi) atau pada suatu tanggal di masa depan (neraca). Contohnya adalah prediksi
manajemen atas laporan laba rugi dan neraca satu tahun di masa depan.
Sebagian besar akuntan publik meyakini bahwa ada kesempatan yang besar dan risiko yang
potensial bagi auditor untuk memberikan kredibilitas atas informasi keuangan prospektif. Sangatlah
dapat diterima bahwa pemakai menginginkan informasi prospektif yang andal untuk membantu
pengambilan keputusannya. Jika auditor dapat meningkatkan reliabilitas informasi, risiko informasi
dapat dikurangi dengan cara yang sama seperti dalam audit laporan keuangan historis. Risiko
meningkat karena hasil aktual yang diperoleh di masa depan mungkin akan sangat berbeda dengan
hasil yang diprediksi dalam laporan keuangan prospektif. Regulator, pemakai, dan pihak lain
mungkin mengkritik atau bahkan menuntut auditor, meskipun laporan prospektif dinyatakan secara
wajar, berdasarkan informasi yang tersedia ketika laporan tersebut disiapkan.
Standar atestasi AICPA mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:
Pedoman yang memadai disajikan dalam Guide for Prospective Financial Statements AICPA, yang
mencakup kriteria di mana penugasan atestasi dapat dibandingkan.
Laporan keuangan prospektif disiapkan bagi salah satu dari dua audiens berikut:
1) Laporan penggunaan umum disiapkan untuk digunakan oleh pihak ketiga mana pun,
seperti penyertaan peramalan keuangan dalam suatu prospektus untuk penjualan
obligasi rumah sakit.
2) Laporan penggunaan terbatas disiapkan hanya untuk pihak ketiga dengan siapa
pihak yang bertanggung jawab berhadapan secara langsung, seperti penyertaan
proyeksi keuangan dalam dokumen aplikasi pinjaman bank.
Peramalan dapat disediakan baik untuk penggunaan umum maupun terbatas. Akan tetapi, proyeksi
terbatas pada jenis penggunaan yang kedua, karena pemakai terbatas berada dalam posisi yang
lebih baik untuk memahami laporan prospektif dan asumsi terkait ketimbang pihak ketiga. Sebagai
contoh, investor modal ventura potensial dapat meminta pihak yang bertanggung jawab mengenai
asumsi hipotetis dalam suatu proyeksi, sementara pemakai yang tidak berhubungan, seperti
pembaca prospektus perusahaan, tidak dapat melakukan hal tersebut. Karena pemakai umum
mungkin sulit menginterpretasikan asumsi hipotetis tanpa tersedianya informasi tambahan, standar
melarang penggunaan umum asumsi hipotetis. Terdapat pengecualian terhadap aturan ini: proyeksi
mungkin diterbitkan sebagai tambahan terhadap peramalan untuk penggunaan umum.
3. Jenis Penugasan
Standar atestasi AICPA melarang kantor akuntan publik melaksanakan review atas peramalan atau
proyeksi, karena jasa review menyiratkan bahwa akuntan publik dapat "dipuaskan secara moderat"
baik mengenai keakuratan perhitungan proyeksi maupun asumsi di mana proyeksi didasarkan. Untuk
menghindari kebingungan antarpemakai, AICPA menciptakan standar atestasi yang lebih spesifik,
yang menggambarkan jenis penugasan berikut untuk laporan keuangan prospektif:
Hanya pemeriksaan terhadap laporan prospektif yang dimasukkan dalam bab ini.
Ketika auditor clan manajemen atau pemakai pihak ketiga setuju bahwa penugasan audit akan
terbatas pada prosedur audit tertentu, audit dianggap sebagai penugasan prosedur yang disepakati.
Banyak akuntan publik menyebut hal tersebut sebagai penugasan prosedur clan temuan karena
menghasilkan laporan yang berfokus pada pelaksanaan prosedur audit spesifik clan temuan yang
dihasilkan setelah prosedur diselesaikan.
Penugasan prosedur yang disepakati menarik bagi akuntan publik karena manajemen, atau pemakai
pihak ketiga, merinci prosedur yang ingin mereka lakukan clan kemudian akuntan publik
mengeluarkan laporan yang menguraikan prosedur yang disepakati serta temuan yang dihasilkan
oleh prosedur tersebut. Bayangkan kesulitan yang dihadapi oleh akuntan publik jika ia diminta
menerbitkan pendapat terhadap agen federal mengenai ketaatan perusahaan terhadap hukum
tindakan afirmatif federal selama periode 2 tahun di bawah standar atestasi ketaatan. Sekarang
asumsikan bahwa agen federal bersedia merinci 10 prosedur audit yang akan dilakukan kantor
akuntan publik untuk memuaskan agen tersebut. Tentu saja, penugasan ini akan jauh lebih mudah
untuk dikelola. Dengan mengasumsikan bahwa kantor akuntan publik clan agen federal dapat
menyepakati prosedur, banyak kantor akuntan publik sanggup menjalankannya clan menerbitkan
laporan mengenai temuan yang dihasilkan. Penugasan prosedur yang disepakati lainnya mungkin
melibatkan penghitungan tingkat pengembalian internal, risiko beta oleh akuntan publik untuk
mengukur volatilitas dana bersama atau jumlah penjualan kotor yang akan digunakan untuk
menghitung sewa menurut lease toko bagi perusahaan ritel.
H. AUDIT ATAU PENUGASAN ASSURANCE TERBATAS LAINNYA
Sekarang setelah kita membahas jasa kompilasi dan review untuk perusahaan nonpublik, serta
review informasi keuangan interim untuk perusahaan publik, kita akan memeriksa jenis audit dan
jasa atestasi lainnya yang berada dalam standar auditing tetapi bukan merupakan audit laporan
keuangan historis yang sesuai dengan GAAP atau IFRS. Beberapa dari jasa tersebut meliputi: audit
laporan keuangan yang disiapkan atas dasar akuntansi komprehensif lainnya ( other comprehensive
basis of accounting = OCBOA), audit atas unsur, akun, atau item tertentu; dan surat ketaatan utang.
Auditor sering kali mengaudit laporan yang disusun atas dasar selain GAAP atau IFRS.
Standar auditing menerapkan penugasan audit tersebut, tetapi persyaratan pelaporannya
berbeda dari yang digambarkan di Bab 3 (Jilid 1). Dasar-dasar selain dari GAAP atau IFRS
yang mengatur penerbitan laporan antara lain:
Dasar kas atau dasar kas yang dimodifikasi. Dengan akuntansi dasar kas, hanya
penerimaan dan pengeluaran kas yang dicatat. Berdasarkan akuntansi dasar kas
yang dimodifikasi, dasar kas diikuti kecuali untuk item-item tertentu, seperti aset
tetap dan penyusutan. Dokter dan pengacara sering kali memilih metode akuntansi
ini.
Dasar yang digunakan untuk mentaati persyaratan dari agen peraturan. Contoh
yang umum mencakup sistem akun yang seragam yang diperlukan oleh perusahaan
kereta api, utilitas, dan beberapa perusahaan asuransi.
Dasar pajak penghasilan. Aturan pengukuran yang digunakan untuk pengajuan
pengembalian pajak sering kali digunakan juga untuk penyusunan laporan keuangan,
walapun hal tersebut tidak sesuai dengan GAAP atau IFRS. Banyak bisnis kecil
menggunakan metode ini.
Serangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan substansial. Contohnya adalah
dasar akuntansi tingkat harga. Metode akuntansi harus diterapkan untuk semua
item yang material dalam laporan keuangan.
Auditor biasanya melakukan audit tersebut dengan cara yang sama seperti ketika klien mengikuti
GAAP atau IFRS. Secara alami, auditor harus sepenuhnya memahami dasar akuntansi yang disetujui
oleh klien. Sebagai contoh, dalam mengaudit perusahaan perkeretaapian, persyaratan akuntansi
yang kompleks mengharuskan auditor memiliki pengetahuan akuntansi terspesialisasi untuk
melaksanakan audit.
Jika klien mengikuti dasar komprehensif selain GAAP atau IFRS, auditor harus memastikan laporan
mengindikasikan dengan jelas bahwa penyusunannya menggunakan dasar selain dasar akuntansi.
Jika laporan mengimplikasikan bahwa GAAP atau prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
diikuti, persyaratan laporan yang dibahas di Bab 3 (Jilid 1) dapat diterapkan. Akibatnya, persyaratan
seperti neraca dan laporan operasi harus dihindari oleh klien. Sebaliknya, judul seperti "laporan aset
dan kewajiban yang muncul dari transaksi kas" sesuai untuk laporan dengan dasar kas. Gambar 25-8
merupakan contoh laporan yang disiapkan atas kemitraan yang mengikuti akuntansi dasar pajak
penghasilan yang berbeda dengan laporan auditor tentang laporan keuangan yang disiapkan sesuai
dengan GAAP seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3-1 (di Jilid 1).
Auditor harus memperluas upaya auditnya untuk memasukkan unsur, akun, atau item lain yang
saling berhubungan dengan yang sedang diaudit. Sebagai contoh, dalam mengekspresikan pendapat
atas penjualan, auditor juga harus mempertimbangkan pengaruh piutang usaha terhadap penjualan.
Auditor harus memiliki kualifikasi untuk mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi
dalam penugasan. Dalam audit kesepakatan ketaatan utang, auditor biasanya memiliki
kualifikasi untuk mengevaluasi apakah pembayaran pokok clan bunga dilakukan ketika jatuh
tempo, apakah batasan yang sesuai diberikan untuk dividen, modal kerja, clan rasio utang,
serta apakah catatan akuntansi sudah memadai untuk melaksanakan audit yang biasa. Akan
tetapi, auditor tidak memiliki kualifikasi untuk menentukan apakah klien telah membatasi
aktivitas bisnisnya dengan benar sesuai persyaratan kesepakatan atau apakah perusahaan
memiliki hak atas properti yang dijaminkan. Hal tersebut merupakan pertanyaan hukum clan
Code of Professional Conduct melarang auditor untuk berpraktik sebagai pengacara dalam
situasi semacam itu.
Sehubungan dengan audit kami, tidak terdapat hal yang menarik perhatian kami yang
menyebabkan kami merasa yakin bahwa Company gagal menaati persyaratan, perjanjian,
provisi, atau kondisi dari bagian I hingga Ix, inklusif, dari indenture yang bertanggal 21 Juli
2011, dengan First Bank sejauh berhubungan dengan persoalan akuntansi. Akan tetapi,
audit kami tidak diarahkan hanya untuk meraih pengetahuan tentang ketidaktaatan
semacam itu. Jadi, kami melakokan prosedur tambahan, di mana permasalahan lainnya
mungkin akan menjadi perhatian kami ,menyangkut ketidaktaatan Perusahaan. dengan
persyaratan, perjanjian, provisi, atau kondisi indenture yang diacu di atas, sejauh
berkaiitan dengan permasalahan akuntansi.
Laporan ini hanya ditujukan untuk informasi dan penggunaan dewan direksi serta
manajemen Bollert Company dan first B(lnk dan tidak boleh digunakan t.intuk tujuan yang
lain.
Auditor harus menyediakan surat ketaatan utang hanya bagi klien untuk siapa auditor
melakukan audit laporan keuangan secara keseluruhan. Surat ketaatan utang mengenai
persoalan seperti keberadaan rasio lancar sebesar 2,5 atau lebih baik akan sulit dicapai
tanpa melaksanakan audit laporan keuangan yang lengkap.
Pendapat auditor merupakan suatu assurance negatif, yang menyatakan bahwa tidak ada
yang menarik perhatian auditor yang akan menyebabkan auditor merasa yak.in terdapat
ketidaktaatan.