Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN


(KERAMIK)

NAMA : MOH. SUKRAN

STAMBUK : F221 17 094

KELAS :C

PRODI S1 ARSITEKTUR

UNIVERSITAS TADULAKO
KERAMIK

Keramik berasal dari bahasa Yunani Keramos yang berarti periuk atau belanga yang
terbuat dari tanah (Astuti, 1997 dalam Trisnawanti, 2008).

Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah liat/lempung yang
mengalami suatu proses pengerasan dengan pembakaran suhu tinggi. Pengertian keramik yang
lebih luas dan umum adalah “Bahan yang dibakar tinggi” termasuk didalamnya semen, gips,
metal dan lainnya. Sebelum diproses menjadi keramik, segi penting sifat bubuk mineralnya
adalah ukuran partikel (yang mengganti sifat akhir) serta distribusi sifat partikel (mempengaruhi
rapatan).

Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik
secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di
samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai
kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.

 SIFAT-SIFAT BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN DALAM


PEMBUATAN PRODUK-PRODUK KERAMIK

Secara umum barang-barang yang dibuat dari tanah liat dinamakan keramik. Namun, saat
ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Keramik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
keramik tradisional yang bahan bakunya dari tanah liat dan keramik halus atau keramik teknik
yang bahan bakunya dari oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2,
MgO, dan lainnya). Keramik halus ini penggunaanya sebagai elemen pemanas, semikonduktor,
komponen turbin, dan pada bidang medis.
Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik tradisional
dibedakan menjadi tembikar (terakota), gerabah (earthenware), keramik batu (stoneware), dan
porselen (porcelain).

1. Terakota atau tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran
sekitar 1000oC.
2. Gerabah adalah produk yang bahanbakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200oC.
Bahan baku keramik batu adalah tanah liat dengan campuran bahan lain diantaranya kuarsa
dan air, dibakar sampai suhu 1200oC-2000oC.
3. Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada
pembakaran 15000oC.

Adapun sifat-sifat keramik yaitu sebagai berikut:

a. Sifat Mekanik
Keramik biasanya material yang kuat, dan keras dan juga tahan korosi. Sifat-sifat ini
bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi, membuat keramik
merupakan material struktural yang menarik.
Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah tiba-
tiba dengan deformasi plastik yang sedikit. Ini merupakan masalah khusus bila bahan ini
digunakan untuk aplikasi struktural.
Dalam logam, elektron-elektron yang terdelokalisasi memungkinkan atom-atomnya
berubah-ubah tetangganya tanpa semua ikatan dalam strukturnya putus. Hal inilah yang
memungkinkan logam terdeformasi di bawah pengaruh tekanan. Tapi, dalam keramik, karena
kombinasi ikatan ion dan kovalen, partikel-partikelnya tidak mudah bergeser. Keramiknya
dengan mudah putus bila gaya yang terlalu besar diterapkan.
Faktur rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi keretakan yang cepat. Dalam padatan
kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans granular) dan sepanjang bidang cleavage
(keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putus yang dihasilkan mungkin memiliki
tekstur yang penuh butiran atau kasar. Material yang amorf tidak memiliki butiran dan bidang
kristal yang teratur, sehingga permukaan putus kemungkinan besar mulus penampakannya.
Kekuatan tekan penting untuk keramik yang digunakan untuk struktur seperti bangunan.
Kekuatan tekan keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya. Untuk memperbaiki sifat
ini biasanya keramik di-pretekan dalam keadaan tertekan.

b. Sifat Termal
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan
konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi
panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk
vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut.
Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-
getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang
besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.
Hantaran panas dalam padatan melibatkan transfer energi antar atom-atom yang bervibrasi.
Vibrasi atom akan mempengaruhi gerakan atom-atom lain di tetangganya dan hasilnya adalah
gelombang yang bergerak dengan kecepatan cahaya yakni fonon. Fonon bergerak dalam bahan
sampai terhambur baik oleh interaksi fonon-fonon maupun cacat kristal. Keramik amorf yang
mengandung banyak cacat kristal menyebabkan fonon selalu terhambur sehingga keramik
merupakan konduktor panas yang buruk.

Mekanisme hantaran panas oleh elektron, yang dominan pada logam, tidak dominan di
keramik karena elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi. Contoh paling baik penggunaan
keramik untuk insulasi panas adalah pada pesawat ruang angkasa. Hampir semua permukaan
pesawat tersebut dibungkus keramik yang terbuat dari serat silika amorf. Titik leleh aluminium
adalah 660oC. Ubin menjaga suhu tabung pesawat yang terbuat dari Al pada atau dibawah
175oC, walaupun eksterior pesawat mencapai 1400oC
c. Sifat Listrik
Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik sebagai isolator.
Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan digunakan sebagai kapasitor.
Keramik lain menghantarkan elektron bila energi ambangnya dicapai, dan oleh karena itu disebut
semikonduktor. Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni superkonduktor temperatur kritis tinggi
ditemukan. Bahan jenis ini di bawah suhu kritisnya memiliki hambatan = 0. Akhirnya, keramik
yang disebut sebagai piezoelektrik dapat menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik
atau sebaliknya.
Sering pula digunakan bahan yang disebut dielektrik. Bahan ini adalah isolator yang dapat
dipolarisasi pada tingkat molekular. Material semacam ini digunakan untuk menyimpan muatan
listrik. Kekuatan dielektrik bahan adalah kemampuan bahan tersebut untuk menyimpan elektron
pada tegangan tinggi. Bila kapasitor dalam keadaan bermuatan penuh, hampir tidak ada arus
yang lewat.
Namun dengan tegangan tinggi dapat mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita
konduksi. Bila hal ini terjadi arus mengalir dalam kapasitor, dan mungkin disertai dengan
kerusakan material karena meleleh, terbakar atau menguap. Medan listrik yang diperlukan untuk
menghasilkan kerusakan itu disebut kekuatan dielektrik. Beberapa keramik mempunyai kekuatan
dielektrik yang sangat besar.Porselain misalnya sampai 160 kV/cm. Sebagian besar hantaran
listrik dalam padatan dilakukan oleh elektron. Di logam, elektron penghantar dihamburkan oleh
vibrasi termal meningkat dengan kenaikan suhu, maka hambatan logam meningkat pula dengan
kenaikan suhu.

d. Sifat Optik
Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, atau
dipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, dan biasanya
dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang transparan, seperti
gelas, mentransmisikan cahaya dengan difus, seperti gelas terfrosted, disebut bahan translusen.
Batuan yang opaque tidak mentransmisikan cahaya.
Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah polarisasi
elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi.
Polarisasi adalah distorsi awan elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat
polarisasi, sebagian energi dikonversikan menjadi deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya
panas.
Seperti dalam atom elektron-elektron dalam bahan berada dalam tingkat-tingkat energi
tertentu. Absorbsi energi menghasilkan perpindahan elektron dari tingkat dasar ke tingkat
tereksitasi. Ketika elektron kembali ke keadaan dasar disertai dengan pemancaran radiasi
elektromagnetik.
Dalam padatan elektron yang energinya tertinggi ada dalam orbital-orbital dalam pita
valensi dan orbital-orbital yang tidak terisi biasanya dalam pita konduksi. Gap antara pita valensi
dan pita konduksi disebut gap energi.
Range energi cahaya tampak 1,8 sampai 3,1 eV. Bahan dengan gap energi di daerah ini akan
mengabsorbsi energi yang berhubungan. Bahan itu akan tampak transparan dan berwarna.
Contohnya, gap energi CdS sekitar 2,4 eV dan mengabsorbsi komponen cahaya biru dan violet
dari sinar tampak. Tampak bahan tersebut berwarna kuning-oranye.
e. Sifat Kimia
Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. Sifat kimia dari permukaan
keramik dapat dimanfaatkan secara positif. Karbon aktif, silika gel, zeolit, dsb, mempunyai luas
permukaan besar dan dipakai sebagai bahan pengabsorb. Kalau oksida logam dipanaskan pada
kira-kira 5000C, permukaannya menjadi bersifat asam atau bersifat basa. Aluminaγ , zeolit,
lempung asam atau S2O2 – TiO2 demikian juga berbagai oksida biner dipakai sebagai katalis,
yang memanfaatkan aksi katalitik dari titik bersifat asam dan basa pada permukaan.

PROSES PEMBUATAN KERAMIK

Berikut adalah bahan bahan utama dan tambahan yangmerupakan bahan dasar lantai keramik.

1.Material Plastis (Clay)


Ada dua macam material plastis yang diketahui, yaitu BJ2 dan MG2. Clay adalahsuatu tanah yang
berbentuk liat. Liat ini digunakan untuk membuat keramik, dan sifatnyaada bermacam macam.
Berdasarakan sifatnya, liat ini dapat digolongkan menjadi

a. Plastisitas

Sifat ini muncul akibat perbedaan ukuran penyusun liat itu sendiri.Berdasarkan
plastisitasnya, liat dapat dibedakan menjadi:

- Plastis

- Semi plastis

- Non plastis

b. Warna liat

Perbedaan warna liat merupakan akibat dari perbedaan unsure logam penyusunnya.
Antara lain:

- Merah

- Putih

- Abu abu

2. Pasir Silika
Pasir silika atau sering jug adisebut pasir kuarsa merupakan bahan utama padakeramik
yang digunakan untuk mengeraskan dan menguatkan produk keramik. Pasir
silika juga berfungsi untuk menurunkan plastisitas produk. Komposisi pasir silika dalam satu pro
duk keramik adalah cukup besar, karena reaksi dari pembakaran pasir silika dengankapur akan
menghasilkan suatu kerangka yang tahan terhadap suhu sangat tinggi danmemiliki titik lebur
yang tinggi pula.

3. Dolomit

Dolomit adalah suatu batuan kapur dari gunung yang telah mengalami
metamorphosisdari morfologinya.

4. U5

U5 adalah juga merupakan batuan gunung seperti dolomit. Tetapi, jika dihancurkan,U5
memiliki struktur yang lebih kasar dibandingkan dengan dolomit dan berwarna cokelat muda.
Keramik yang menggunakan bahan bahan yang disebutkan diatas kemudian akan
melewati proses proses produksi sampai menjadi keramik lantai atau biasa disebut ubin sebagai p
roduk jadinya. Untuk mencapai produk jadi tersebut, tahapan produksinya dibagi menjadi dua tip
e,yaitu single firing dandouble firing.Perbedaan kedua proses ini adalah, prosesdouble
firingdibagi menjadi tujuh tahap. Yaitu body preparation, pressing, biscuit firing, glaze
preparation, glaze application, glost firing

Dan..sorting and packing .Sedangkan..pada


proses single firing , proses produksi tidak melalui biscuit firing, melainkan langsung ke
tahap glaze application. Berikut akan dijelaskan sedikit mengenai tahapan produksi keramik
lantai dengan metode single firing.

1. Body preparation

Merupakan proses paling awal dalam produksi keramik. Bertujuan untuk


mengubah bahan baku awal menjadi bentuk powder, yang merupakan bahan baku
pembuatan keramik.Bahan baku awal merupakan beberapa material yang kemudian
diolah menjadi adonanseperti bubur yang disebut slip, yang kemudian diproses dengan
mesin tertentu menjadi bentuk powder.
2. Pressing

Merupakan tahapan setelah body preparation, pada dasarnya, tujuan proses ini
adalah membuat biscuit tile dari powder yang telah diproduksi di awal. Biscuit tile hasil
proses inikemudian disebut green tile. Hasil proses ini merupakan tile yang masih
bentukan dari powder sehingga kekuatannya masih belum sempurna karena masih
mengandung banyakair.

3. Glaze preparation

Proses ini adalah proses persiapan alat alat yang dibutuhkan untuk membuat motif
atauhiasan permukaan depan tile Hal hal yang dipersiapkan diantaranya adalah
englobe, berfungsi untuk menyatukan badan keramik denga glasur. Juga berfungsi senaga
i penahanair dari bagian belakang agar tidak tembus ke bagian depan. Untuk itu, englobe
diletakkan pada lapisan pertama. Englobe juga berfung untuk mencegah tile lengket pada
roller saat pembakaran.

Glasur, merupakan bahan yang melapisi keramik dan menjadi warna dasar
keramik.Mengatur tingkat kekilapan keramik dan mengandung banyak frit.

Pasta, digunakan untuk member warna pada cetakan motif yang


digunakan.Kemudian, bahan bahan tersebut ditimbang dan digiling dalam ball mill
sampai mencapaispesifikasi tertentu. Untuk mencapai spesifikasi yang diinginkan.Setelah
itu bahan bahan akan dicek melalui proses pengecekan yang memenuhispesifikasi produk
yang diinginkan. Contoh proses pengecekan adalah pengecekan warna, permukaan,
kemengkilapan, serta ketahanan keramik terhadap cuaca.
4. Glaze application

Proses ini adalah pengaplikasian bahan bahan yang telah disiapkan dalam
proses glaze preparation.

5. Gloss firing

Proses ini adalah prose yang paling penting dalam tahapan produksi keramik,
karena pada tahap inilah keramik sebenarnya terbentuk. Gloss firing adalah proses
pembakaran keramik, yang telah diaplikasikan dengan glasur atau glaze di dalam
roller Temperature danlama pembakaran akan sangat mempengaruhi spesifikasi produk
keramik yang diproduksi.

Bahan bakar yang digunakan untuk proses ini adalah gas alam cair yang dialirkan
melalui pipa, tetapi terlebih dahulu disaring agar tidak ada kotoran yang masuk ke dalam
roller. Pembakaran tile dilakukan dari dua arah, yaitu dari atas dan bawah.
6. Sorting and packing

Proses ini adalah proses inspeksi produk terakhir sebelum produk dikirim kekonsumen
dan pasar. Pada proses ini tidak lagi dilakukan pembenaran produk, melainkanhanya
pelaporan jika terjadi defect yang terlalu fatal untuk terjadi pada produksi selanjutnya.

 JENIS-JENIS/CARA-CARA PEMBENTUKAN PRODUK


KERAMIK
1. Teknik coil (lilit pilin)

Merupakan teknik pembuatan keramik dengan cara membuat pilinan kecil seperti
cacing. teknik coil atau pilin adalah tanah liat yang dipilin-pilin dengan jari-jari dan telapak
tangan sehingga membantuk pipa/tali-tali silindris dengan besar diameter dan panjang pilin
sesuai yang diinginkan. pilinan-pilinan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk bentuk
yang direncanakan.
2. Teknik tatap batu/pijat jari (pinch)

Cara pembuatan keramik dengan membuat bulatan tanah liat yang dipijit dari
tengah. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah
mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama.
3. Teknik lempengan

Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual
dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat
karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
4. Teknik cetak

Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk


memproduksiproduk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat
denganbentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik
press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
5. Teknik putar

Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris
(bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh
para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin.

 PROSES PEMBUATAN GENTENG KERAMIK

PROSES PEMBUATAN GENTENG

Asal usul atap genteng tanah liat (roof tile) jika ditelusuri lebih lanjut adalah berasal
dariChina. Genteng merupakan benda yang berfungsi untuk atap suatu bangunan. Dahulu
genteng berasal dari tanah liat yang dicetak dan dipanaskan sampai kering.
TAHAPAN AWAL

Proses pembuatan genteng diawali dengan pengolahan bahan mentah berupa


tanah.Pengambilan tanah sebagai bahan baku genteng harus berasaskan kelestarian lingkungan.
Bagianlapisan paling atas dari tanah yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan pembuat
genteng,hal ini dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik untuk
tanaman.Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga tanah, dan
tanah yangdiambil adalah tanah dibagian bawah bunga tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25
cm dari permukaan tanah. Pengambilan pun dijaga supaya tidak lebih dari kedalaman satu meter
sebagaiupaya terhadap pelestarian lingkungan. Proses selanjutnya adalah pembersihan tanah
darimaterial-material pengotor seperti batu, plastik, sampah dll. Setelah cukup bersih
tanahkemudian diaduk dengan menambahkan air.

PENGOLAHAN TANAH LIAT

Setelah didapatkan tanah liat, proses selanjutnya adalah penggilingan. Tujuan dari
prosesini adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel-partikel yang lebih
halusdan merata. Proses penggilingan dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke dalam
mesin penggiling tanah atau lebih dikenal dengan nama molen. Pada proses ini juga ditambahkan
sedikit pasir laut. Tujuan penambahan pasir laut adalah supaya tanah tidak terlalu
lembeksehingga mempermudah proses penggilingan. Penggilingan berlangsung dalam waktu
yangsingkat dengan output berupa tanah liat yang telah tercetak kotak-kotak sesuai dengan
ukurangenteng yang akan dibuat. Kotak-kotak tanah liat ini biasa dinamakan keweh. Keweh
inilah yang pada nantinya merupakan bahan baku sebagai pembuatan genteng.

PENCETAKAN GENTENG

Proses selanjutnya adalah pencetakan genteng. Pencetakan genteng dilakukan dengancara


memasukkan keweh ke dalam mesin cetak berupa mesin press ulir. Sebelum
dimasukkan, pipihkan dulu kuweh dengan cara dipukul-pukul dengan kayu atau biasa
dikenal dengan gebleg.

Tujuan dari gebleg adalah mendapatkan keweh yang padat dan juga sesuai dengan ukuran
mesin press.Output dari mesin press ini berupa genteng basah dengan bentuk yang masih belum
rapi.Proses selanjutnya adalah perapihan dimana bagian tepi genteng diratakan dan dibersihkan
darisisa-sisa tanah liat yang masih menempel akibat proses pengepressan.

PROSES PENGERINGAN

Proses selanjutnya adalah pengeringan,ada beberapa cara proses pengeringan


yang biasanya dipakai oleh pengrajin industi genteng diantaranya:

Proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari,dimana genteng


hasil pengepressan dijemur secara langsung di bawah sinar matahari selama kurang lebih 4hari.

Proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan dimana genteng hasil


pengepressandiletakan di dalam gudang yang terbuka dalam waktu 10 hari.C.Prosis pengeringan
genteng selanjutnya yaitu dengan cara di Oven.Pengeringan Oven berlangsung selama 2
hari. Pengeringan dilakukan dengan cara memasukkan gentengke dalam Oven kemudian
dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar kayu.Pengeringan ini memerlukan biaya yang
mahal.

PROSES PENGHALUSAN

Proses ini yaitu dengan menghaluskan sisa-sisa tanah liat yang menempel pada
bagiangenteng dengan cara di sisik atau biasa disebut dengan kesik.

PENGGLASURAN

Output dari tungku adalah genteng yang siap pakai, setelah disortir terlebih
dahulutentunya. Untuk genteng ini biasa dinamakan genteng natural, tergantung dari jenisnya.
Pada proses kali ini adalah proses untuk pembuatan genteng morando, jadi dinamakan gentengm
orando natural. Untuk proses selanjutnya adalah pengglasuran. Glassur berasal dari kata
glassyang berarti kaca secara harfiah dapat juga dikatakan proses pengglasuran adalah
penambahanlapisan kaca pada permukaan genteng, relative sama dengan proses coating. Tujuan
dari pengglasuran adalah supaya kenampakan genteng yang lebih indah dan artistik. Disamping i
tudengan adanya lapisan glassur juga dapat menghindarkan genteng dari lumut.Bahan utama
glassur adalah lead oksid atau pbo dengan penambahan matrik berupa fritzatau tepung kaca,
penambahan sedikit kwarsa akan meningkatkan kekerasan. Bahan bahan glasur diaduk dengan
air sebagai bahan pelarut sampai merata. Adonan bahan glasur kemudiandituangkan ke atas
permukaan genteng dengan ketebalan tertentu. Diamkan beberapa saatkemudian masukkan
kedalam tungku untuk proses pembakaran tahap 2.

PEMBAKARAN TAHAP II

Proses selanjutnya adalah pembakaran tahap ke 2. Genteng natural yang telah


dilapisi bahan glazur segera dimasukkan ke dalam tungku untuk mengalami proses pembakaran.
Pembakaran tahap 1 dan 2 relatif sama yang membedakan adalah pada proses pembakaran
tahap2 tidak didahului dengan penggarangan. Pembakaran tahap 2 berlangsung selama 13 jam
dengansuhu pembakaran dijaga supaya konstan pada suhu 900 derajat celcius.

TAHAPAN TERAKHIR

Tahap yang terakhir pada proses produksi genteng glasur adalah finishing. Output
dari pembakaran tahap 2 berupa genteng glasur yang belum rapi, oleh karena itu diperlukan
finishingsebelum genteng siap dipasarkan. Finishing yang dilakukan meliputi pengikiran pada
tepigenteng, pengikiran bertujuan untuk merapikan permukaan genteng. Kemudian pengecatan
yang bertujuan untuk menutupi bagian samping genteng yang tidak dapat tertutup oleh
lapisan glasur.Dan yang terakhir adalah pengepakan, genteng diikat dengan striping band dengan
jumlahsepuluh, selain supaya rapi pengepakan ini juga akan memudahkan pengangkutan
genteng.

PEMILIHAN ( SELEKSI )

Setelah api dipadamkan tungku akan mendingin secara pelahan-lahan. Temperatur akanturun
selama sehari semalam atau sampai beberapa hari tergantung besaran api dan banyaknyagenteng
yang dibakar. sesudah temperatur rendah, genteng bisa dikeluarkan dan diproses pemilihan
(seleksi) dapat dilaksanakan.Untuk memilih genteng yang baik dan yang kurang baik di
antara genteng tersebut tiap perusahaan menggunakan kritera yang berbeda-
beda tetapi umumnya sifat-sifat berikut yang perlu diperhatikan yaitu tidak adanya retak-
retak, tidak pecah, tidak terjadi perubahan bentuk,suara genteng apabila dipukul berbunyi
nyaring, permukaan teksturnya halus, warnanya merata.
 PENGERTIAN VITEROUS DAN SEMIVITEROUS

VITEROUS

Makna dari vitreous mengutip referensi bidang Teknik Pertambangan. Kata vitreous memiliki
awalan karakter V dan berasal dari bidang Teknik Pertambangan. Berikut ini adalah maksud dari
vitreous: kekacaan atau seperti kaca (mengkilat). Sehingg pada keramik unsur yang mengkilat dapat
dikatakan sebagai keramik viterius.
Adapun prodek keramik viterous adalah sebagai berikut:

SEMI VITEROUS

Salah satu cara untuk mengkategorikan jenis porselen adalah dengan berapa banyak
kelembaban yang dapat mereka pegang. Porcelain dapat berkisar dari nonvitreous, yang
memegang air paling banyak, tahan air, yang memegang sangat sedikit. Porselin adalah semi
vitreous,yang,berada,diantara.kisaran,ini

 FUNGSI GLASOR PADA KERAMIK


Keramik kaca (glasir) merupakan sebuah campuran kompleks yang akan tergabung pada
barang tembikar Anda pada saat dibakar dalam sebuah tungku pembakar bersuhu tinggi.
Keramik kaca atau glasir selain berguna untuk membuat dekorasi pada tembikar, juga berguna
untuk menghasilkan permukaan yang lebih mengilap dan halus yang akan melindungi tembikar
dari keausan dan juga air. Perlu proses yang panjang untuk dapat menyatukan glasir pada
tembikar. Sehingga fungsi dari glasor/glasir ini adalah memberikan efek kilau atau kilap pada
permukaan keramik.
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit
dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil
hingga sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda
yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah
untuk menambah keindahan, agar lebih kedap air, dan menambahkan efek tertentu sesuai
keinginan.

Dalam eksperimen yang menggunakan badan keramik setengah kering, setelah di hias atau
di finishing, tunggu hingga kering dan setelah kering sudah bisa dilakukan pembakaran. Berikut
adalah hasil dari campuran skip tanah dan oksida kopper, dengan campuran 150 gr skip tanah
dan 50 gr oksida copper.

Setelah mengalami pembakaran dengan suhu 1200 oC efek yang di timbulkan seperti
lelehan-lelehan besi yang dilebur dan mengeras, dari segi warna yang di hasilkan agak hitam ke
abu-abuan terlihat mengkilat bila terkena cahaya. Penyebab dari efek ini adalah dari kandungan
oksida copper, yakni berupa kandungan bahan logam tembaga.

 PENGERTIAN RETRATORI (KERAMIK TAHAN PANAS)

Keramik adalah perwujudan dari seni.Tetapi kebanyakan keramik dibuat dari seni untuk
kegunaan/dipakai misalnya tea set, floor tile, wall tile, dinner ware dll. Meskipun tidak sedikit
yang membuat keramik dari seni untuk seni misalnya patung keramik, vas bunga yang hanya
untuk hiasan, tidak digunakan untuk bunga.Tetapi tahukah anda, bahwa untuk membuat keramik
dibutuhkan kiln/oven/dapur yang harus tahan terhadap temperatur tinggi ( 1200’C atau lebih
).Seperti kelihatannya permukaan oven terbuat dari plat besi, tetapi plat besi tidak tahan dengan
panas yang begitu tinggi, dan akan meleleh.Untuk itu didalam plat besi dipasang bahan yang
tahan panas tinggi, didalam ruangan kiln/oven/dapur pada dinding, dasar, dan bagian atas.

Semua barang yang dibuat melalui proses pembakaran akan tahan pada temperatur waktu
barang itu dibuat. Tetapi kalau membuat dinding dari bahan keramik untuk cangkir, piriing, tidak
tahan terhadap perubahan temperatur, Mungkin beberapa kali pembakaran saja akan mengalami
retak dan pecah. Karena mengalami penyusutan dan pengembangan yang banyak.
Thermal Ceramic memang dibuat dengan peyusutan yang sekecil-kecilnya, ada yang
bersifat sebagai isolasi panas antara ruangan dapur dengan diluar bahan Thermal ceramic itu,
sehingga penutup oven yang biasanya dibuat dari plat besi tidak panas.Ada yang sebagai pelapis
untuk melindungi saja.

Anda mungkin juga menyukai