Anda di halaman 1dari 72

Material & Proses 1

12- Material Keramik dan Kaca


Agatha Dinarah S.R
Program Studi
S1-Desain Produk ITTP - 2022
Outline
1. Jenis-Jenis Material Keramik & Kaca
2. Sifat/Karakteristik Keramik & Kaca
3. Manufaktur Material Keramik & Kaca
Material KERAMIK

MATERIAL KERAMIK
Material KERAMIK
DEFINISI KERAMIK

Keramik adalah:
• senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari gabungan paduan
material organik dan material non metal dengan ikatan ion dan kovalen (paduan antara senyawa
logam dan bukan logam).

Dengan kata lain, keramik merupakan molekul non organik karena banyak disusun oleh unsur-
unsur non-karbon seperti silikon, oksigen, dan aluminium (SiO2, AlSi3O8), berwujud padatan di
suhu ruang, bersifat metaloid yang disebabkan oleh keberadaan silikon, dan banyak dibentuk
melalui ikatan ionik dan kovalen.

Kata keramik berasal dari bahasa yunani (keramikos) yang dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai burnt stuff (benda-benda yang dibakar) yang menunjukkan bahwa sifat-sifat material
keramik yang ingin diperoleh, dapat dicapai melalui proses pembakaran pada temperatur yang
tinggi.
Material KERAMIK
DEFINISI KERAMIK

Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda atau minimal
terdiri dari 2 jenis unsur) merupakan salah satu yang paling kompleks dari semua
struktur bahan.

Ikatan antara atom-atom ini umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga
ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatan antara ion bermuatan, sehingga ikatan ini
kuat). Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan logam.

Akibatnya, sifat-sifat seperti kekerasan, ketahanan panas dan listrik secara signifikan
lebih tinggi keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan kristal tunggal atau
dalam bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh besar terhadap
kekuatan dan sifat-sifat keramik. Ukuran butir yang halus pada keramik (sehingga
dikatakan keramik halus), akan menambah kekuatan dan ketangguhan keramik.
Material KERAMIK
DEFINISI KERAMIK

Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen.

Sebagai misal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O dan Si-O dapat dikatakan
masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat menarik adalah bahwa pada
ReO3,V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak pernah menunjukkan sifat liat atau
dapat di deformasikan, tetapi memiliki hantaran listrik yang relatif dapat disamakan
dengan logam biasa.

Dalam Kristal yang rumit, berbagai macam atom berperan dan ikatannya merupakan ikatan
campuran dalam banyak hal. Struktur Kristal demikian dapat dimengerti apabila mengingat
bahwa Kristal tersusun oleh kombinasi dari polyhedron yang terkoordinasi, dimana satuan
kecil dari kation dikelilingi oleh beberapa anion. Salah satu contoh adalah silikat yang
merupakan bahan baku penting bagi keramik.
Material KERAMIK
KLASIFIKASI KERAMIK
Material KERAMIK
KLASIFIKASI KERAMIK
JENIS KERAMIK ALAMI
Material KERAMIK
KERAMIK ALAMI (KAOLIN)

Kaolin digunakan untuk porselen. Semua jenis kaolin berwarna sangat terang. Saat
keadaan sekitar lembab, kaolin akan berwarna abu-abu muda dan akan cenderung
berwarna abu-abu yang sangat terang, hingga hampir putih dan putih. Kaolin tidak
sama sifat elastisnya dengan tanah liat lainnya dan sulit untuk dikerjakan. Tanah liat
Kaolin murni akan mencapai kekerasan maksimal pada suhu 1800°C.
Material KERAMIK
KERAMIK ALAMI (EARTHEN WARE)
Tanah liat Earthenware adalah beberapa tanah liat paling awal yang digunakan
oleh manusia, dan itu adalah jenis tanah liat yang paling umum ditemukan.
Tanah liat ini sangat elastis dan lengket, sehingga mudah dikerjakan. Tanah liat
ini mengandung zat besi dan mineral tanah lainnya yang menyebabkan tanah liat
mencapai kekerasan optimal antara 1745°F dan 2012°F (950°C dan 1100°C).
Warna khas Earthenware adalah merah, oranye, kuning, coklat.
Material KERAMIK
KERAMIK ALAMI (STONE WARE)
Stoneware bersifat elastis dan seringkali berwarna abu-abu saat lembab. Warna yang
dihasilkan adalah dari abu-abu muda sampai abu-abu sedang dan cokelat. Warna
sangat dipengaruhi oleh jenis pemanasan. Suhu rata-rata yang dibutuhkan untuk
pengerasan Stoneware antara 2150°F dan 2260°F (1160°C dan 1225°C).
Material KERAMIK
KERAMIK ALAMI (BALL CLAY)

Ballclay sangat elastis dan mengandung beberapa mineral. Ballclay mengeras pada
suhu sekitar 2336°F (1300°C). Saat kondisi lembab warnanya abu-abu gelap dan saat
kondisi kering berwarna abu-abu terang.
Material KERAMIK
KERAMIK ALAMI (FIRE CLAY)
Fireclay sangat bervariasi karakteristiknya. Ciri khas Fireclay adalah dia mengeras pada
suhu sekitar 2696°F (1500°C). Meskipun relatif bebas dari mineral, Fireclay cenderung
memiliki bercak-bercak besi yang memberikan penampilan berbintik-bintik setelah
diproses.
Material KERAMIK
SIFAT KERAMIK

1. Kuat, keras dan juga tahan korosi


2. Memiliki kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi

• Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk


patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit (karena kombinasi dari
ikatan ion dan kovalen, partikel-partikelnya yang tidak mudah bergeser)

• (Faktor rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi keretakan terjadi


dengan cepat. Dalam padatan kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans
granular) dan sepanjang bidang cleavage (keretakan) dalam kristalnya.
Permukaan tempat putus yang dihasilkan mungkin memiliki tekstur yang penuh
butiran atau kasar.
Material KERAMIK
SIFAT KERAMIK
SIFAT TERMAL

Sifat termal bahan keramik adalah kemampuannya untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan dalam bentuk vibrasi (getaran)
atom/ion penyusun padatan tersebut.

Keramik memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-getaran
atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi, dan karena ikatannya kuat maka getaran yang
besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.

Keramik memiliki titik leleh yang tinggi, artinya walaupun pada temperatur yang tinggi
material ini dapat bertahan dari deformasi dan dapat bertahan di bawah tekanan tinggi.
Akan tetapi perubahan temperatur yang besar dan tiba-tiba dapat melemahkan
keramik. Kontraksi dan ekspansi pada perubahan temperatur tersebutlah yang dapat
membuat keramik pecah.
Material KERAMIK
SIFAT KERAMIK
SIFAT ELEKTRIK

Keramik dikenal sangat baik sebagai isolator. Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3)
dapat dipolarisasi dan digunakan sebagai kapasitor.

Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni superkonduktor temperatur kritis tinggi ditemukan.
Material jenis ini di bawah suhu kritisnya, memiliki hambatan = 0.
Akhirnya, keramik yang disebut sebagai piezoelektrik dapat menghasilkan respons
listrik akibat tekanan mekanik atau sebaliknya.

Dalam keramik dengan sifat piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan pada
permukaannya akan menginduksi polarisasi dan akan terjadi medan listrik.
Material piezoelektrik banyak ditemui pada berbagai sensor dan mikrofon.
Material KERAMIK
SIFAT KERAMIK
SIFAT OPTIK

Sifat Optik adalah apabila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan,
diabsorbsi, atau dipantulkan.

Material yang opaque (termasuk keramik) tidak mentransmisikan cahaya.


Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah polarisasi
elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi.

Polarisasi adalah distorsi awan elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat
polarisasi, sebagian energi dikonversikan menjadi deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya
panas.
Material KERAMIK
SIFAT KERAMIK
SIFAT KIMIA

Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. Sifat kimia dari
permukaan keramik dapat dimanfaatkan secara positif. Karbon aktif, silika gel,
zeolit, dsb, mempunyai luas permukaan besar dan dipakai sebagai bahan
pengabsorb (peredam).
Material KERAMIK
SIFAT KERAMIK
SIFAT FISIK

Keramik adalah ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan material lain seperti
logam ringan dan semilogam. Hal ini menyebabkan keramik biasanya memiliki densitas
yang kecil.

Keramik yang ringan mungkin dapat sekeras logam yang berat.

Keramik yang keras juga tahan terhadap gesekan. Senyawa keramik yang paling keras
adalah berlian, diikuti boron nitrida pada urutan kedua dalam bentuk kristal kubusnya.
Aluminum oksida dan silikon karbida biasa digunakan untuk memotong, menggiling,
menghaluskan material-material keras lain.
Material KERAMIK
APLIKASI KERAMIK
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Material KERAMIK
APLIKASI KERAMIK
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Material KERAMIK
APLIKASI KERAMIK
KEHIDUPAN SEHARI-HARI – KOMPONEN ELEKTRONIK
Material KERAMIK
APLIKASI KERAMIK
KEHIDUPAN SEHARI-HARI – DUNIA OTOMOTIF
Material KERAMIK
APLIKASI KERAMIK
HEAVY DUTY
Material KERAMIK
PROSES PRODUKSI
&
ENGINEERING TREATMENT

CERAMIC
Material KERAMIK
ENGINEERING TREATMENT of CERAMIC

1.HOW TO GET IT
2.CERAMIC USAGE for INDUSTRIAL PURPOSES
3.CERAMIC FORMING
4.CERAMIC FINISHING
Material KERAMIK
ENGINEERING TREATMENT of CERAMIC
HOW TO GET IT

1. Tanah liat di alam


2. Keramik sintetis (Ceramic Powder)
Material KERAMIK
CERAMIC FORMING
MANUAL FORMING

DIKERINGKAN

DIBAKAR
Material KERAMIK
CERAMIC FORMING
HYDROPLASTIC FORMING

Batu Bata, Ubin


Material KERAMIK
CERAMIC FORMING
EXTRUSION FORMING
Material KERAMIK
CERAMIC FORMING
SOLID / SLIP CASTING
Material KERAMIK
CERAMIC FORMING
DRAINED CASTING
Material KERAMIK
CERAMIC FORMING
POWDER PRESSING
Material KERAMIK
CERAMIC COLORING
KERAMIK yang MASIH BERUPA MATERIAL MENTAH
(PIGMENTS)

Tanah liat

Keramik sintetis (Ceramic Powder)


Material KERAMIK
CERAMIC COLORING
KERAMIK yang SUDAH JADI PRODUK (SPINEL)

Mencampur/menambahkan mineral dengan Alkalin Oksida dan Amphoteric


Oksida ke dalam keramik (permukaan keramik). Senyawa ini bisa ditemukan pada
batu permata.
Khusus untuk warna ungu (pada metode Spinel), dapat diperoleh dari campuran
Kobalt dengan Alumina Oksida.
Material KERAMIK
CERAMIC COLORING
KERAMIK yang SUDAH JADI PRODUK (OXIDE STAIN)

Mewarnai dengan mencelupkan/melabur/melukis keramik dengan air yang sudah


dicampur dengan Oksida, Frit, dan Kaolin.
Material KERAMIK
CERAMIC COLORING
KERAMIK yang SUDAH JADI PRODUK (WASH)

Mewarnai keramik dengan menambahkan zat-zat pada metode Stain (85-50%) dengan
Ferro Frit (campuran Silika dan Flux) sebanyak 15-50%

Metode ini tidak boleh digunakan terlalu tebal, karena akan pecah saat proses
pemanasan
Material KERAMIK
CERAMIC COLORING
KERAMIK yang SUDAH JADI PRODUK (GLAZE)

Mewarnai keramik dengan pewarna keramik,


kemudian langsung dibakar, tanpa proses
lainnya.

Kelemahannya, desain gambar pada keramik


akan sedikit memanjang/molor/mbleber dari
desain awal, karena pewarna langsung
bersentuhan dengan suhu tinggi di dalam
tungku.
Material KERAMIK
CERAMIC COLORING
KERAMIK yang SUDAH JADI PRODUK (UNDERGLAZE)

Mewarnai keramik dengan pewarna keramik, kemudian pelapisinya dengan pewarna clear
sebelum dibakar, sehingga hasilnya lebih mirip dengan desain awal, awet dan mengkilap
Material KERAMIK
CERAMIC COLORING
KERAMIK yang SUDAH JADI PRODUK (CAT ACRYLIC/CAT KUKU)
Material KERAMIK
CERAMIC COLORING
KERAMIK yang SUDAH JADI PRODUK (PRINTING)
Material GELAS/KACA

MATERIAL TEKNIK/INDUSTRI
(GELAS/KACA)
Material GELAS/KACA
WHAT IS GLASS??

Kaca adalah padatan non-crystalline, memiliki struktur amorf (dengan


kepadatan yang tinggi) yang biasanya bersifat transparan. Kaca biasa juga
disebut dengan gelas.

Atom yang ada di dalamnya tidak membentuk suatu jalinan yang beraturan,
seperti kristal.

Kaca kebanyakan dibuat dari silika (SiO2), campuran batu pasir dengan fluks
soda yang menghasilkan kekentalan dan tilik leleh yang tidak terlalu tinggi,
untuk kemudian dicampur lagi dengan bahan stabilisator supaya kuat.
Material GELAS/KACA
WHAT IS GLASS??
Material GELAS/KACA
WHAT IS GLASS??

KACA ???

CERMIN ???
Material GELAS/KACA
ASAL-USUL TERBENTUKNYA KACA

Jenis kaca yang paling dikenal, dan secara historis tertua, adalah "silikat"
berdasarkan silika senyawa kimia (silikon dioksida, atau kuarsa), unsur utama dari
pembentuk pasir.

Material kaca dengan basic silikat yang paling banyak digunakan di bidang
industry dan kehidupan sehari-hari disebut soda-lime glass, terdiri dari sekitar
75% silikon dioksida (SiO2), natrium oksida (Na2O) dari natrium karbonat
(Na2CO3), kalsium oksida (CaO), juga disebut kapur, dan beberapa zat aditif.
Material GELAS/KACA
ASAL-USUL TERBENTUKNYA KACA

KACA QUARTZ
Material GELAS/KACA
SEJARAH PENEMUAN &
PENGGUNAAN KACA
Kaca alami ternyata sudah terbentuk bersama dengan lahirnya bumi. Kaca
merupakan hasil lelehan batu yang kemudian mengeras dengan tekanan
tinggi.

Manusia yang hidup di zaman batu, dipercaya sudah punya alat potong dari
obsidian (batu kaca alami yang juga disebut sebagai hyalopsite).

Berdasar sejarawan Romawi kuno, Pliny (23-79 sebelum masehi), para


pedagang Phoenic sudah menemukan kaca di wilayah yang sekarang disebut
Suriah pada 5.000 tahun sebelum masehi. Pliny mengungkapkan bahwa saat
istirahat, para pedagang ini membakar makanan dalam wadah yang
sebenarnya terbuat dari kaca.
Material GELAS/KACA
SEJARAH PENEMUAN &
PENGGUNAAN KACA
Kemudian sekitar 3500 tahun sebelum masehi, manusia mulai membuat kerajinan tangan dari
kaca yang tidak transparan. Kerajinan tangan ini bisa ditemukan di Mesir dan Mesopotamia
Timur. Saat itu, material kaca banyak digunakan untuk membuat poci, tempat bunga, dan
wadah sejenis.

Beling pecahan vas bunga yang terbuat dari kaca paling tua ditemukan di Mesopotamia.
Beling ini diperkirakan berasal dari abad ke-16 sebelum masehi, atau 1.600 tahun sebelum
masehi. Namun bukti lain menunjukkan, kaca juga dikembangkan di Yunani, Cina, dan Tyrol
utara.

Situs Glassonline mengungkapkan bahwa penggalian para arkeolog di Torcello, dekat Venesia,
Italia juga menemukan material terbuat dari kaca yang dibuat di abad ke-7 hingga awal abad
ke-8 masehi. Temuan ini dipercaya sebagai tanda berlangsungnya perkembangan teknik
pembuatan kaca di Eropa.
Material GELAS/KACA
TOKOH PENEMU KACA

Jabir Ibnu Hayya (721 M)

Abbas Ibnu Firnas (810-887 M)

Ibnu Sahl (940-1000 M)


Material GELAS/KACA
SEJARAH PRODUKSI
KACA MODERN
1226: "Broad Sheet" pertama kali diproduksi Sussex.

1330: "Crown glass" untuk karya seni and wadah pertama diproduksi di Rouen, France. "Broad Sheet" juga
diproduksi. Keduanya diproduksi untuk keperluan export.

1500s: Metode pembuatan cermin dari piringan kaca dikembangkan oleh pengrajin kaca di Venesia (Pulau
Murano), dengan metode menutup bagian belakang cermin dengan mercury-tinamalgam, sehingga
menghasilkan refleksi yang hampir sempurna.

1620s: "Blown plate" pertama kali diproduksi di London. Digunakan untuk cermin dan plat sofa.

1678: "Crown glass" pertama kali diproduksi di London. Metode ini bertahan hingga abad ke-19.

1843: bentuk awal dari "float glass" ditemukan oleh Henry Bessemer, dengan cara menuangkan kaca pada
tin cair. Namun ternyata terlalu mahal, dan tidak sukses di pasaran.

1874: ”Tempered glass” pertama kali dikembangkan oleh Francois Barthelemy Alfred Royer de la Bastie
dengan metode menuangkan kaca leleh ke atas minyak mendidih

1888: “Machine-rolled glass” diperkenalkan, inilah cikal bakal adanya pola pada kaca.

1898: “Wired-cast glass” pertama kali diperkenalkan di pasar oleh Pilkington untuk kaca safety.

1959: “Float glass” diperkenalkan di UK. Ditemukan oleh Sir Alastair Pilkington.
Material GELAS/KACA
JENIS-JENIS KACA
FUSED QUARTZ

Jenis kaca yang terbuat dari silika murni.


Fused quartz memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap goncangan, suhu
ekstrim, dan mampu bertahan di dalam air saat dalam kondisi panas sekalipun.

Fused quartz memiliki ekspansi termal yang sangat rendah, sangat keras, dan
tahan suhu tinggi (1000-1500 ° C). Kaca jenis ini merupakan yang paling tahan
terhadap pelapukan (disebabkan oleh kaca lain atau oleh ion alkali yang keluar
dari kaca, saat diwarnai). Kaca jenis ini digunakan untuk aplikasi suhu tinggi
seperti tabung tungku, tabung perangkat sumber pencahayaan, cawan lebur.
Material GELAS/KACA
JENIS-JENIS KACA
FUSED QUARTZ

Salah satu pembentuk kaca silika adalah natrium karbonat (Na2CO3, (soda)), yang
menurunkan suhu transisi kaca. Soda membuat kaca larut dalam air (yang
biasanya tidak diinginkan) sehingga lime (CaO, kalsium oksida, umumnya
diperoleh dari batu kapur), beberapa magnesium oksida (MgO) dan aluminium
oksida (Al2O3) ditambahkan untuk memberikan daya tahan secara kimia yang
lebih baik.

Kaca yang dihasilkan mengandung sekitar 70 - 74% silika dan disebut kaca soda-
kapur. Kaca Soda-kapur menyumbang sekitar 90% dari semua gelas yang
diproduksi untuk kebutuhan manusia.
Material GELAS/KACA
JENIS-JENIS KACA
SODA – LIME – SILICA GLASS (KACA JENDELA)

Kaca jenis ini terbentuk dari campuran silica + sodium oxide (Na2O) + lime (CaO) +
magnesia (MgO) + alumina (Al2O3). Sehingga menghasilkan sifat tembus pandang
(transparan), dan paling mudah dibuat sedatar mungkin.

Kaca jenis ini memiliki ekspansi termal yang tinggi dan daya tahan yang buruk
terhadap panas [15] (500-600 ° C).

Wadah yang biasanya terbuat dari kaca kaca adalah soda lime silica glass yang
sedikit divariasikan dari kaca datar, yang menggunakan lebih banyak alumina
dan kalsium sebagai campurannya (lebih sedikit natrium dan magnesium, yang
lebih larut dalam air). Ini membuatnya lebih tahan terhadap erosi air.
Material GELAS/KACA
JENIS-JENIS KACA
Sodium Borosilicate Glass (Pyrex)

Kaca jenis ini terbuat dari campuran silica + boron trioxide (B2O3) + soda (Na2O)
+ alumina (Al2O3).

Tahan terhadap ekspansi panas jauh lebih baik daripada kaca jendela. Digunakan
untuk gelas kimia, alat masak, lampu kepala mobil, dll. Kaca borosilikat (Pyrex,
Duran) memiliki bahan utama silika dan boron trioksida. Material tersebut memiliki
koefisien ekspansi termal yang cukup rendah.

Material pembentuk tersebut juga membuat kaca lebih stabil secara dimensional.
Koefisien ekspansi termal yang lebih rendah juga membuat mereka kuat terhadap
tekanan yang disebabkan oleh ekspansi termal, sehingga lebih kuat terhadap retak
akibat sengatan termal. Ini biasanya digunakan untuk peralatan yang membutuhkan
kaca yang lebar dan tahan panas, peralatan masak rumah tangga.
Material GELAS/KACA
JENIS-JENIS KACA
LEAD-OXIDE GLASS (CRYSTAL GLASS)

Jenis kaca ini terbentuk dari silica + lead oxide (PbO) + potassium oxide (K2O)
+ soda (Na2O) + zinc oxide (ZnO) + alumina.

Karena kaca jenis ini memili kerapatan yang tinggi (menghasilkan kerapatan elektron
yang tinggi), ia memiliki indeks bias yang tinggi, membuat tampilan peralatan kaca
lebih cemerlang (maka dari itu disebut "kristal“) meskipun tentu saja itu adalah kaca
dan bukan kristal. Ini juga memiliki elastisitas tinggi, membuat kaca jenis ini juga lebih
bisa diterapkan di pabrik. Namun kaca jenis ini tidak tahan terhadap pemanasan yang
tinggi. Jenis kaca ini juga lebih rapuh dari kaca yang lain dan lebih mudah dipotong.
Material GELAS/KACA
JENIS-JENIS KACA
ALUMINOSILICATE GLASS

Kaca jenis ini terbentuk dari silica + alumina + lime + magnesia + barium oxide
(BaO) + boric oxide (B2O3)

Kaca jenis ini digunakan secara luas untuk fiberglass, digunakan untuk membuat
plastik yang diperkuat kaca, misal: kapal, joran pancing, untuk bola lampu halogen.
Kaca aluminosilikat juga tahan terhadap cuaca ekstrim dan erosi air.
Material GELAS/KACA
JENIS-JENIS KACA
GERMANIUM-OXIDE GLASS

Kaca jenis ini terbentuk dari alumina + germanium dioxide (GeO2).

Kaca jenis ini merupakan jenis kaca yang sangat jernih, digunakan untuk pemandu
gelombang serat optik di jaringan komunikasi.

Kaca jenis ini hanya kehilangan 5% intensitas cahaya pada setiap 1 km.
Material GELAS/KACA
FIBERGLASS??
Fiberglass adalah bahan komposit yang terbuat dari serat kaca yang tertanam dalam resin
plastik.

Fiberglass dibuat dengan melelehkan kaca dan meregangkan kaca hingga menjadi berbentuk
serat. Serat-serat ini dijalin bersama menjadi kain dan dibiarkan menempel dalam resin
plastik. Filamen fiberglass dibuat melalui proses pultrusion di mana bahan baku (pasir, batu
kapur, tanah liat kaolin, fluorspar, colemanite, dolomite dan mineral lainnya) dilebur dalam
tungku besar menjadi cairan yang diekstrusi melalui lubang yang sangat kecil (5-25
micrometer).

Fiberglass memiliki sifat ringan dan tahan korosi. Fiberglass juga merupakan isolator yang baik,
memungkinkannya digunakan untuk mengisolasi bangunan. Sebagian besar fiberglass tidak
tahan alkali. Fiberglass juga memiliki sifat menjadi lebih kuat seiring bertambahnya usia kaca
yang membentuknya.
Material GELAS/KACA
FIBERGLASS??
PROSES PRODUKSI
Material GELAS/KACA

&
ENGINEERING TREATMENT

GLASS
Material GELAS/KACA

ENGINEERING TREATMENT of GLASS

1.HOW TO GET IT
2.GLASS USAGE for INDUSTRIAL PURPOSES
3.GLASS FORMING
4.GLASS FINISHING
ENGINEERING TREATMENT of GLASS
HOW TO GET IT
1. Pasir
Pasir yang dipakai untuk membuat kaca merupakan pasir kuarsa yang sangat murni. Kandungan besi
maksimal pada pasir untuk membuat barang pecah belah adalah 0,45 persen. Sedangkan untuk membuat
kaca optik, kandungan besi di dalam pasir tersebut harus kurang dari 0,015 persen. Perlu diketahui, besi yang
terkandung di dalam pasir kuarsa akan mempengaruhi warna kaca yang ditimbulkannya.

2. Soda
Soda (Na2O) yang digunakan untuk membuat kaca biasanya berasal dari soda abu padat (Na2CO3).
Soda juga bisa diperoleh dari natrium nitrat, bikarbonat, dan kerak garam.

3. Feldspar
Feldspar (P2O.Al2O3.6SiO2) merupakan material yang cukup murah. Seluruh bagian dari feldspar
merupakan oksida yang dapat dipakai untuk membentuk kaca.

4. Borax
Borax digunakan sebagai bahan tambahan untuk menambahkan Na2O dan boron oksida. Borax
memiliki daya fluks yang kuat, menurunkan sifat ekspansi kaca, dan meningkatkan ketahanannya
terhadap aksi kimia.
ENGINEERING TREATMENT of GLASS
HOW TO GET IT

5. Salt cake
Salt cake atau kerak garam merupakan bahan tambahan yang berguna untuk
membersihkan buih yang timbul karena mengganggu tanur tangki. Bahan ini harus
digunakan bersama dengan karbon supaya tereduksi menjadi sulfat.

6. Kulet
Kulet adalah kaca yang dihancurkan. Kaca ini biasanya berasal dari barang-barang
pecah belah yang telah rusak dan dihancurkan. Gunanya adalah membantu proses
peleburan.

7.Blok refraktori
Material GELAS/KACA
HOW TO PRODUCE IT

PASIR KUARSA DISIAPKAN NATRIUM KARBONAT & NATRIUM PENAMBAHAN BAHAN-BAHAN KIMIA
DIOKSIDA DITAMBAHKAN TERTENTU SESUAI SPEK KACA YANG
KITA BUTUHKAN

PELEBURAN SELURUH BAHAN DIMASUKKAN KE PEWARNAAN DENGAN BAHAN KIMIA


DALAM WADAH

DIADUK AGAR CAIRAN KACA RATA PENGHILANGAN GELEMBUNG DENGAN PENCETAKAN


OVEN

PEMBERSIHAN (ANNEALING) PENDINGINAN


HOW TO FORM IT (FLAT GLASS, EXTRUSION)
Material GELAS/KACA
HOW TO FORM IT (JAR SHAPE, THERMO FORMING)
HOW TO FORM IT (GLASS BOTTLE, BLOW MOULDING)
HOW TO FORM IT (MOZAIK KACA 2D, PATRI)
HOW TO FORM IT (MOZAIK KACA 3D, PATRI kuningan)
HOW TO FORM IT (KERAJINAN KACA, MANUAL/FREEHAND)
…FiN…

Anda mungkin juga menyukai