Definisi keramik yang pengertiannya luas dan umum adalah “bahan-bahan yang dibakar tinggi”, termasuk didalamnya adalah
semen, gibs, besi (metal) dan lain sebagainya.
SEJARAH KERAMIK DI
INDONESIA
Di Indonesia, keramik sudah dikenal sejak jaman Neolithikum, diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM–1000 SM..
Di pantai selatan Jawa tepatnya diantara Yogyakarta dan Pacitan ditemukan pecahan tembikar yang berhiaskan teraan anyaman atau
tenunan seperti hasil tenun yang di buat di Sumba
Keramik rakyat ini dari zaman ke zaman berkembang secara evolusioner. Demikian pula dengan bentuk, teknik pengolahan maupun
pembakarannya, pembakaran dilakukan hanya dengan menggunakan daun-daun atau ranting-ranting pohon yang telah kering.
Berkembangnya keramik di indonesia mulai maju sejak zaman penjajahan belanda hingga zaman kemerdekaan indonesia.
KARAKTERISTIK STRUKTUR
KERAMIK
Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda atau minimal
terdiri dari 2 jenis unsur) merupakan salah satu yang paling kompleks dari semua struktur
bahan. Ikatan antara atom-atom ini umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga
ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatanantara ion bermuatan, sehingga ikatan ini kuat).
Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan logam. Sifat-sifat seperti kekerasan dan
ketahanan panas dan listrik secara signifikan lebih tinggi keramik dari pada logam.
Keramik dapat berikatan kristal tunggal ataudalam bentuk polikristalin.
Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen dan
ikatanantara. Sebagai missal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O dan Si-O
dapat dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat menarik adalah
bahwa pada ReO3, V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak pernah
menunjukkan sifat liat ataudapat di deformasikan, tetapi memiliki hantaran listrik yang
relatif dapat disamakan dengan logam biasa.
SIFAT-SIFAT KERAMIK
1. SIFAT MEKANIK
Keramik merupakan material yang kuat, keras dan juga tahan korosi. Selain itu keramik memiliki kerapatan yang
rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi..
2. SIFAT TERMAL
Sebagian besar keramik memiliki titik leleh yang tinggi, artinya walaupun pada temperatur yang tinggi material ini
dapat bertahan dari deformasi dan dapat bertahan dibawah tekanan tinggi.
3. SIFAT FISIK
Sebagian besar keramik adalah ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan material lain seperti logam ringan
dan semilogam. Hal ini menyebabkan keramik biasanya memiliki densitas yang kecil.
SIFAT-SIFAT KERAMIK
4. SIFAT ELEKTRIK
Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini merupakan bagian bahan “canggih”
yang sering digunakan sebagai sensor.Dalam bahan keramik, muatan listrik dapat juga dihantarkan oleh ion-ion.
5. SIFAT KIMIA
Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. Sifat kimia dari permukaan keramik dapat dimanfaatkan
secara positif. Karbon aktif, silika gel, zeolit, dsb, mempunyai luas permukaan besar dan dipakai sebagai bahan
pengabsorb
JENIS-JENIS BAHAN KERAMIK
1. Tanah Liat (clay atau argiles atau lempung)
Tanah liat (lempung) sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik, merupakan salah satu bahan yang
kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia karena bahannya yang mudah didapat dan pemakaian hasilnya
yang sangat luas. Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis
tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar akan menjadi padat dan kuat
4. Feldsfar
Feldsfar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang ditumbuk. Bila keramik dibakar,
feldspat akan meleleh (melebur) dan membentuk leburan gelas yang menyebabkan partikel tanah dan bahan lainnya
melekat satu sama lain. Pada saat membeku, bahan ini memberikan kekuatan pada badan keramik. Feldsfar tidak
larut dalam air, mengandung alumina, silica dan flux yang digunakan untuk membuat glasir suhu tinggi, tetapi agar
lebih memuaskan harus dicampur dengan kaolin. Bahan ini banyak dipakai dalam keramik halus, gelas dan email
BAHAN DASAR
KERAMIK
Bahan ini berupa feldspar dengan Bahan ini terdiri dari bahan yang
kandungan alumina silkat alkali mengandung magnesium dan silica
beraneka ragam aluminium
2. PEMBENTUKAN
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama
dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
3. PENGERINGAN
Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air
plastis yang terikat pada badan keramik.
4. PEMBAKARAN
Proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku (furnace) suhu
tinggi
5. PENGGLASIRAN
Tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih
kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan
PROSES PEMBUATAN
1. PEMBENTUKAN KERAMIK
MODERN
Setelah pemurnian, sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan untuk memekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah dibentuk. Plastik juga
dapat ditambahkan untuk mendapatkan kelenturan dan kekerasan tertentu. Bubuk tersebut dapat menjadi bentuk yang berbeda-beda dengan
beragam proses pembentukan (molding). Proses pembentukan ini diantaranya adalah slip casting, pressure casting, injection molding, dan
extruction.
2. DENSIFIKASI
Proses densifikasi menggunakan panas yang tinggi untuk menjadikan sebuah keramik menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibentuk,
keramik dipanaskan pada tungku (furnace) dengan temperatur antara 1000 sampai 1700oC. Pada proses pemanasan, partikel-partikel bubuk
menyatu dan memadat. Proses pemadatan ini menyebabkan objek keramik menyusut hingga 20% dari ukuran aslinya. Tujuan dari proses
pemanasan ini adalah untuk memaksimalkan kekerasan keramik dengan mendapatkan struktur internal yang tersusun rapi dan sangat padat.
BAHAYA KERAMIK
Kebahayaan keramik tergantung pada warna keramik tersebut.semakin putih warna keramik, maka semakin tinggi kadar dan bahaya
radioaktifnya akan mempengaruhi penghuni suatu rumah. Oleh karena itu[89] . Semakin putih keramik, itu mennadakan bahwa
semakin tinggi kandungan Zirconium (Zr) pada keramik tersebut yang dapat memberikan efek buruk menyebabkan kanker kulit dalam
jangaka waktu panjang
BAHAYA KERAMIK
Kebahayaan keramik tergantung pada warna keramik tersebut.semakin putih warna keramik, maka semakin tinggi kadar dan bahaya
radioaktifnya akan mempengaruhi penghuni suatu rumah. Oleh karena itu[89] . Semakin putih keramik, itu mennadakan bahwa
semakin tinggi kandungan Zirconium (Zr) pada keramik tersebut yang dapat memberikan efek buruk menyebabkan kanker kulit dalam
jangaka waktu panjang
Kelebihan Dan
kekurangaan keramik
Kelebihan
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang
umum dipakai adalah felspard, ball clay,kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia
dan mineral bawaannya
Kekurangan
Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patahtiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit.
Ini merupakan masalah khusus bila bahan inidigunakan untuk aplikasi struktural. Dalam logam, elektron-elektron yang terdelokalisasi
memungkinkan atom-atomnya berubah-ubah tetangganya tanpa semua ikatan dalamstrukturnya putus.
Pengendalian Pencemaran Akibat
Limbah B3 Pada Industri Keramik
Konsep 3R tersebut adalah Reduce, Recycle dan Reused, dimana konsep reduce adalah pemanfaatan sumber daya alam seefisien
mungkin, konsep recycle adalah upaya mendaur ulang limbah hasil proses industri menjadi bahan yang lebih berguna dengan
meningkatkan nilai tambah, sedangkan konsep reused adalah upaya pemnfaatan kembali bahan yang bahan yang dianggap tidak
berguna menjadi barang yang berguna. Dalam konsep 3R ini bahan limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3)
dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku daur ulang (recycle) maupun untuk industri lainnya.
Pengendalian pencemaran terhadap setiap limbah B3 yang dihasilkan oleh industri keramik dilakukan dengan cara menguji jenis dan
karakteristik dari limbah B3, kemudian limbah tersebut dikemas dalam kemasan yang tepat sehingga limbah tersebut dapat disimpan
dengan aman
Penerapan Teknologi Ramah
Lingkungan Di Industri Keramik
Untuk industri keramik, pengendalian dan penangganan limbah tersebut diarahkan sebagai bahan baku sekunder dan produk sekunder
yang bisa dilkomersialkan atau diolah sebagai limbah yang aman terhadap lingkungan baik terhadap lingkungan air maupun tanah.
Pengendalian pencemaran terhadap lingkungan yang dihasilkan oleh industri keramik dilakukan dengan mengolah atau dikemas dalam
kemasan yang tepat sehingga limbah tersebut dapat disimpan dengan aman.
Pemanfaatan Limbah Keramik
2. Pemanfaatan Limbah Padat Keramik sebagai Alternatif Pengembangan Bahan Penguat Pada Struktur Bodi Gerabah
3. Pengelolan dan Pemanfaatan Limbah Keramik Bayat Sebagai Alternatif Material Produk Kerajinan Tangan
Industri Keramik Di Masa
Depan
Keramik struktur/teknik
b. Gigi palsu
B. Gigi palsu
Bahan elektronik
C. IC,Substrat, kapasitor
Bahan magnetic
D. Kenderaan listrik
Industri Keramik Di Masa Depan
C. Super komputer
Industri Keramik Di Masa Depan
Bahan optik/photonik
B. Bio sensor
C. System laser
D. Sensor traffik
Yo u !
T h a nk