Anda di halaman 1dari 19

Modul 6

Humidifikasi
• Fenomena transfer massa pada interface
antara gas dan cair dimana gas sama
sekali tidak larut dalam cairan
• Sistem : gas-cair
• Yang khusus : udara-air  psychrometric
chart
Tekanan Uap Komponen Murni

Tekanan uap sebagai fungsi


temperatur tergambar sebagai
kurva TBDC (di Gambar 7.1)

Setiap cairan memberikan


tekanan kesetimbangan dengan
fasa uapnya disebut sebagai
tekanan uap, yang besarnya
tergantung pada temperatur.

Gambar 7.1 Tekanan uap cairan murni

Kurva memisahkan dua daerah, yaitu kondisi dimana materi dalam


keadaan uap. Cairan dan uap yang ditunjukkan oleh kondisi pada kurva
tekanan uap dinamakan cairan jenuh dan uap jenuh. Uap diatas temperatur
jenis dinamakan uap pada keadaan “superheated”. Titik T adalah “triple
point” dimana ketiga fasa ada bersamaan
Campuran Uap-Gas
Uap : kondisi uap relatif dekat dengan temperatur kondensasi
Gas : kondisi uap sangat superheated
Kelembaban Absolut
Kelembaban absolut, Y’ adalah rasio massa uap/massa gas
Kelembaban absolut molal, Y adalah rasio mol uap/mol gas
Untuk kondisi yang memenuhi gas ideal
yA p A p A molA
Y  
yB pB p t  p A molB
(7.8)
y AM A p A M A massaA
Y ' 
yB M B p t  p A M B massaB
Dimana : p A : tekanan parsial material A
p B : tekanan parsial material B
p t : tekanan total (campuran A dan B)
• Contoh perhitungan
Campuran benzene(A) dan nitrogen (B)
pada tekanan total 800mmHg suhu 60oC.
Tekanan parsial benzene 100 mmHg.
Berapa konesntrasi benzene?
Mole fraksi benzene yA = pA’/Pt = 0,125
Mole fraksi nitrogen = 1 – 0125 = 700/800 = 0,875

Molal Absolute humidity (Y) = yA/YB = 0,143 mol benzene/ mol N2


Absolute humidity (Y’) = 0,398 kg benzene/kg nitrogen
Campuran Uap-Gas Jenuh
Kalau gas kering tak terlarut B dikontakkan dengan cairan A dan
membiarkan A menguap hingga tercapai kesetimbangan maka tekanan
parsial A mencapai tekanan uapnya (pA) pada temperatur campuran. Harga
kelembaban absolut jenuh (YS’) dan kelembaban absolut molal jenuh (YS)
menjadi tak terhingga pada titik didih cairan pada tekanan total yang ada.
Pelajari contoh perhitungan 7.5
pA

Campuran Uap-Gas Tak Jenuh


Kalau tekanan parsial uap dalam campuran uap-gas kurang dari tekanan
uap cairan pada temperatur yang sama, campuran dalam keadaan tak
jenuh.

Temperatur Bola Kering


Temperatur bola kering adalah temperatur campuran uap-gas yang
terukur dengan memasukkan termometer ke campuran
Kelembaban Relatif

Kelembaban relatif didefinisikan


sebagai :

pA
100 %
pA

Dimana : pA adalah tekanan uap


dan p A adalah tekanan parsial
pada temperatur yang sama.
Persentase Kelembaban
Persentase kelembaban didefinisikan sebagai :

Y Y'
100 % atau 100 %
YS YS '
Dimana nilai-nilainya terukur pada temperatur yang sama
Titik embun (dew point)

Titik embun adalah temperatur dimana campuran uap-gas


menjadi jenuh ketika didinginkan pada tekanan total konstan
tanpa kontak dengan cairan. Sebagai contoh, kalau campuran
tak jenuh di titik F didinginkan pada tekanan total konstan,
lintasan proses pendinginan mengikuti garis FG. Campuran
menjadi lebih jenuh ketika temperatur diturunkan dan benar-
benar jenuh pada tDP. Kalau temperatur dikurangi di bawah
tDP, uap akan mengkondensasi menjadi cairan (misalnya
hingga t2).
Garis F1-G-H adalah garis pendinginan udara lingkungan
oleh AC
Humid Volume
Humid volume vH suatu campuran uap-gas adalah campuran per unit
massa gas kering.
Untuk campuran dengan kelembaban absolut Y’ pada tG dan Pt,
humid volume adalah:

vH   1
MB
 MY '
A
 22 ,41 
t G  273 1,013 10 5
273

Pt

  t G  273 (7.9)
 8315 1
MB
 MY ' 
A Pt
Dimana : vH dalam m3/kg gas kering
tG dalam oC
Pt dalam N/m2

Pada keadaan jenuh, Y’ = Ys’ ; Pada keadaan kering, Y’ = 0 Untuk


campuran tidak jenuh, vH bisa diinterpolasi antara nilai % penjenuhan 0
hingga 100%
Humid Heat

Humid heat Cs adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan


temperatur campuran uap-gas per unit massa gas kering sebesar
satu dderajat pada tekanan total konstan.

Untuk campuran dengan kelembaban absolut Y’, adalah :

CS = CB + Y’ CA (7.10)

Dimana CS, CB dan CA dalam Joule/kg K


Untuk Sistem Udara-Air
Dipakai Tabel Psychrometric untuk sistem udara (B) – air (A)
pada 1 atm (1,0133 x 105 Pa)
Dan data berikut ini : M 18,02 kg/kmol H O
A 2
MB 28,97 kg/kmol udara
0,622 p H 2O
Y' kg H 2 O/kg udara
1,0133  105  p H 2O
0,622 p H 2 O
YS ' kg H 2 O/kg udara
1,0133  10  p H 2 O
5

m 3 Campuran
vH (0,00283  0,00456 Y' )( tG  273 ) kg udara

1005  1884 Y'


Joule campuran
CS kg udara C

tO 0 C
O 2502300 J / kg
(1005  1884 Y' ) t G  2502300 Y'
Joule campuran
H kg udara

referensi : udara dan cairan H 2 O pada 0C


h O / k  ' 950 Joule / kg .K
Contoh Soal 1 (7.6)
Udara (B) - Uap air (A) mempunyai temperatur bola kering 55oCdan
kelembaban absolut 0,030 kg uap air/kg udara kering pada tekanan 1 atm.
Berikan karakteristiknya
Jawaban :
Titik dengan koordinat tG=55oC dan Y’=0,030 terdapat di titik D.
a.Dengan interpolasi vertikal antara kurva-kurva yang berdekatan, sampel
mempunyai % kelembaban = 26,1 %. Alternatif lain, kelembaban jenuh
pada 55oC adalah YS’ = 0,115 dan % kelembaban di titik D = 0,030/0,115 x
100% = 26,1 %
b.Kelembaban absolut molal = Y = Y’ ( MB / MA ) =
0,030 (28,97/18,02) = 0,0482 kmol uap air/kmol udara kering
c.Tekanan parsial uap air, melalui pers. (7.8) adalah :
Y  p t 0,0482 (1,0133 10 5 )
pA  
1 Y 1,042
 4660 N / m 2
d. Tekanan uap pada 55oC = 118 mmHg = 118 x 133,3 N/m2
= 15730 N/m2 = pA

pA 4660
Kelembaban relatif = 100 %  100 %  29,6%
pA 15730
e. Titik embun. Dari titik D tarik garis ke kurva penjenuhan
pada titik E dimana temperatur titik embun adalah 31,5oC
f. Humid Volume. Pada 55oC, VH pada udara kering adalah
0,93 m3/kg ; dan vH pada udara jenuh adalah 1,10 m3/kg.
Interpolasi untuk kelembaban 26,1 %

v H  0,93  (1,10  0,93)  0,261  0,974 m3 /kg udara kering

g. Humid Heat, pers. (7.10)


CS = CB + Y’ CA = 1005 + 0,030 (1884)
= 1061,5 J udara basah/ kg udara kering
h. Entalpi. Pada 55oC entalpi udara kering adalah 56000 J/kg udara
kering; entalpi udara basah adalah 352000 J/kg udara kering.
Interpolasi untuk % kelembaban 26,1 %
H’ = 56000 + (352000 – 56000)x 0,261
= 133300 J/kg udara kering
Alternatif lain, pers (7.13)
H’ = CS (tG – tO) + Y’O
= (1005 + 1884 Y’) tG + 2502300 Y’
= [1005 + 1884 (0,030)]55 + 2502300 x 0,03
= 133,4 kJ/kg udara kering
Alternatif lain, tarik garis DF yang paralel dengan kurva
penjenuhan adiabatis. Pada F, entalpi adalah 134 kJ/kg udara
kering, atau hampir sama dengan pada titik D
PELAJARI :
Operasi humidifikasi :

Kurva Penjenuhan Adiabatis


&
temperatur bola basah
Pelajari !!!!!

Operasi Adiabatis

dan

Non Adiabatis

Anda mungkin juga menyukai