Anda di halaman 1dari 12

 BERANDA

RED KOPITE GEOGRAPHY


 HOME
 BUSINESS»
 DOWNLOADS»
 PARENT CATEGORY»
 FEATURED
 HEALTH»
 MUSIC
 EDIT

KETIKA BANYAK TULISAN BELUM MAMPU MEMUASKAN SYAHWAT MEMBACAMU, MAKA


MENULISLAH DENGAN JALAN FIKIRANMU

PENGGUNAAN ENERGI ALTERNATIF


11.12 MUHAZIR GANDRA 1 COMMENT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia.
Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan
menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil
memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi
terbaharukan.
Kebutuhan energi di dunia saat ini masih dipenuhi dengan bahan bakar fosil, yaitu :
minyak, gas alam dan batu bara. Yang menjadi faktor pendorong konsumsi bahan bakar fosil
yang semakin tinggi ini dipicu karena masih banyaknya penggunaan mesin industri dan
transportasi penunjang yang umumnya masih menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar
penggeraknya.
Menurut para ahli minyak bumi, gas alam, dan batu bara yang dikatakan sebagai bahan
bakar fosil diperkirakan akan habis 30 tahun lagi, bahan bakar gas habis dalam kurun waktu 70-
80 tahun, dan bahan bakar padat 120 tahun lagi. Sehingga diperlukan penghematan untuk bahan
bakar fosil, tetapi jika kebutuhan akan bahan bakar juga banyak bagaimana cara mengatasinya.
Di Indonesia, pada dasarnya, sumberdaya energi memiliki dua fungsi, yakni sebagai
pendorong pembangunan dan sebagai sumber devisa. Pertumbuhan ekonomi jelas sangat
membutuhkan ketersediaan berbagai sumber daya alam di samping sumber daya manusia.
Sumber daya energi merupakan salah satu sumber terpenting pendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia dibutuhkan setiap elemen masyarakat dalam menjalani aktivitas sehar-hari. Karena itu,
keterbatasan sumber daya energi akan menjadi kendala yang dapat menghambat laju
pertumbuhan ekonomi di kemudian hari.
Salah satu cara mengatasi krisis energi bahan bakar fosil ini yaitu menggunakan energi
alternatif, dimana energi alternatif yang dapat diperbaharuhi dan banyak tersedia di alam. seperti
gas, uranium, tenaga air, panas bumi, dan bioenergi, bahan bakar yang berasal dari bahan nabati.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi energi ?
2. Apa pengertian dari energi alternatif ?
3. Mengapa di perlukan adanya energi alternatif ?
4. Apa saja energi alternatif tersebut ?
5. Dan bagaimana pemanfaatan energi alternatif ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Agar pembaca mengetahui bahwa terdapat energi lain di alam yang dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti bahan bakar fosil.
2. Pembaca dapat mengetahui cara pengolahan energi alternatif tersebut agar dapat dimanfaatkan
3. Agar dapat mengetahui manfaat energi alternatif.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Energi Alternatif


Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi,
dunia ini akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan, dan untuk
kegiatan otak dan kegiatan otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui proses oksidasi
(pembakaran) zat makanan yang masuk dalam tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya
dalam memproduksi barang dan transportasi dan lainnya juga memerlukan barang dan
transportasi dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau
sering disebut sumber daya alam (natural resources).
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan
yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak
diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan
bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon
dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Energi Alternatif
disebut juga energi pengganti. Energi alternatif sangat dibutuhkan untuk mengganti energi yang
biasa dipakai selama ini yaitu energi yang berasal dari fosil. Energi fosil adalah energi yang
berasal dari sisa-sisa hewan yang sudah mati tertimbun di dalam tanah berjuta-juta tahun yang
lalu.
Alternatif yang diinginkan adalah energi alternatif yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Penggunaan energi alternatif ini dapat digunakan berulang-ulang.
2. Energi alternatif yang dipilih jumlahnya sangat berlimpah di alam.
3. Pengolahannya tidak merusak alam.
4. Tidak berbahaya, aman, serta tidak menimbulkan berbau penyakit akibat pengolahan atau
penggunaan energi alternatif tersebut.
5. Tidak adanya dalam bentuk apapun yang sifatnya merusak alam atau dengan kata lain energi
alternatif tersebut ramah lingkungan.
Secara umum, sumber daya energi dapat dibedakan menjadi :
1. Sumber daya energi konvensional.
2. Sumber daya energi nuklir.
3. Sumber daya energi terbarukan.
Berdasarkan asal-muasalnya sumber daya energi bisa diklasifikasikan sebagai fosil dan
non fosil. Minyak bumi, gas bumi, dan batubara disebut sebagai sumber energi fosil karena,
menurut teori yang berlaku hingga saat ini, berasal dari jasad-jasad organik (makhluk hidup)
yang mengalami proses sedimentasi selama jutaan tahun. Sedangkan energi non fosil adalah
sumber energi yang pembentukannya bukan berasal dari jasad organik. Yang termasuk sumber
energi non fosil adalah sinar matahari, air, angin, dan panas bumi dan lain-lain.
Dari segi pemakaian sumber energi terdiri atas energi primer dan energi sekunder. Energi
yang langsung diberikan oleh alam dalam wujud aslinya dan belum mengalami perubahan
(konversi) disebut sebagai energi primer. Sementara energi sekunder adalah energi primer yang
telah mengalami proses lebih lanjut.
Minyak bumi jika baru digali (baru diproduksikan ke permukaan), gas bumi, batu bara,
uranium (nuklir), tenaga air, biomassa, panas bumi, radiasi panas matahari (solar), tenaga angin,
dan tenaga air laut dalam wujud aslinya disebut sebagai energi primer. Hasil olahan minyak
bumi seperti bahan bakar minyak dan LPG disebut sebagai energi sekunder. Air terjun apabila
belum diolah masuk klasifikasi energi primer. Apabila sudah dipasang pembangkit tenaga listrik
maka hasil olahannya, yaitu energi listrik, disebut sebagai energi sekunder. Pada dasarnya energi
sekunder berasal dari olahan energi primer.
B. Pemanfaatan Energi Alternatif Di Indonesia
Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia
yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah
energi bersama-sama. Penghematan telah kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan
bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui
(unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada
stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan
bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui
(renewable).
Indonesia sebuah negara kepulauan dengan beragam budaya, beragam suku, beragam
bahasa dan juga sangat kaya akan sumberdaya alamnya. Masih banyak sekali energi potensial
yang belum diolah dan dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah. Potensi energi angin
sepanjang garis pantai, panas bumi yang saat ini mulai menjadi tren baru di sektor industri,
namun masih perlu kajian komprehensif karena hampir 80 % energi panas bumi terdapat didalam
kawasan konservasi. Energi lain yaitu tumbuhan jarak, nyamplung, ubi yang sangat potensial
menghasilkan energi pengganti minyak juga merupakan alternatif baru yang harus segera
diperhatikan.
Jika melihat sisi lain sumberdaya alam kita, Indonesia sampai saat ini masih dianugrahi
kawasan hutan yang memiliki potensi sumberdaya hayati yang sangat besar. Keberadaan hutan
menjadi hal yang utama jika kita mau serius mengolah sumberdaya hayati dengan bjiak. Potensi
tanaman herba yang melimpah seharusnya bisa dikembangkan secara optimal. Potensi air juga
merupakan suatu hal yang vital bagi kehidupan manusia. Sumberdaya air yang melimpah dengan
kualitas yang baik menjadi hal yang sulit didapat jika keberadaan hutan hilang.
Pada intinya adalah dukungan dan upaya serius dari pemerintah untuk pengembangan energi
alternatif perlu dilakukan secepatnya. Memasyarakatkan energi lain selain BBM juga harus
menjadi prioritas pemerintah. Karena dengan adanya energi alternatif, masa depan kita bisa
lebih terjamin. Dan eksploitasi energi yang tidak bisa diperbarui bisa terselematkan
C. Macam-Macam Energi Alternatif
Sumber daya alam nonkonvensional yang akan kami bahas antara lain yaitu energi
matahari, energi panas bumi, energi angin, energi air, energi laut, energi biogas, energi biomassa,
energi biodiesel, dan energi zat radioaktif.

1. Energi Matahari
Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi yang berupa energi panas dan
energi cahaya. Energi panas matahari dapat digunakan secara langsung, misalnya untuk
mengeringkan pakaian. Energi cahaya matahari menerangi bumi pada siang hari. Selain itu,
cahaya matahari dimanfaatkan tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis. Energi cahaya
matahari juga digunakan untuk memanaskan air atau menghasilkan listrik. Oleh karena itu,
energi cahaya biasa disebut sebagai tenaga surya. Pemanasan air dengan tenaga surya
memerlukan alat yang disebut panel surya. Panel surya biasa dibuat dari lempengan logam hitam
yang dihubungkan dengan pipa air. Lempengan ini akan memindahkan panas matahari ke air
yang mengalir di sepanjang pipa.
Tenaga surya juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Alat yang diperlukan
untuk menghasilkan listrik ini berupa cermin cekung dan turbin. Cermin ini akan bergerak
mengikuti arah matahari saat melintas di langit. Cermin ini kemudian memfokuskan cahaya ke
sebuah menara. Di menara tersebut panas yang diserap digunakan untuk mendidihkan air. Uap
yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin. Turbin inilah yang akan menghasilkan
listrik. Listrik tenaga surya sangat bermanfaat untuk masyarakat pedesaan atau tempat-tempat
terpencil. Listrik ini dapat digunakan untuk menyalakan lampu, televisi, bahkan lemari es. Energi
cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan sel surya. Kegunaan sel surya
di antaranya untuk menjalankan jam, kalkulator, dan penerangan luar ruangan. Bahkan, sel surya
dengan susunan yang rumit dapat memberikan tenaga listrik ke satelit.
2. Energi Panas Bumi
Energi geothermal atau energi panas bumi adalah energi yang berasal dari inti bumi. Inti
bumi merupakan bahan yang terdiri atas berbagai jenis logam dan batu yang berbentuk cair, yang
memiliki suhu tinggi. Energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik sebagai salah satu
bentuk dari energi terbaharui, tetapi karena panas di suatu lokasi dapat habis, jadi secara teknis
dia tidak diperbarui secara mutlak.
Energi geothermal yang dapat dimanfaatkan sekarang ini adalah panas bumi yang berasal
dari magma. Magma adalah batuan cair/panas bumi yang terdapat di dalam/kerak bumi. Karena
pengaruh geseran kulit bumi atau karena tekanan, magma dapat merembes ke permukaan bumi
dan disebut lava. Lava inilah yang membentuk gunung-gunung di permukaan bumi. Gunung
berapi menunjukkan bahwa ada hubungan aktif antara mulut gunung dengan magma, demikian
juga adanya sumber-sumber air panas, menunjukkan adanya akuifer (kubangan air) yang terkena
panas dari magma. Selanjutnya, apabila dilakukan pengeboran, maka akan terjadi semburan yang
berupa gas/uap air panas atau air panas. Yang paling menguntungkan adalah bila semburan itu
mengeluarkan uap air panas, sehingga dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap
yang kemudian dikaitkan dengan generator pembangkit listrik dan akan diperoleh energi listrik
untuk berbagai keperluan.
Energi panas bumi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi
terbarukan yang lain, diantaranya: (1) hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal,
(2) mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak membutuhkan
tempat penyimpanan energi (energy storage), serta (3) tingkat ketersediaan (availability) yang
sangat tinggi yaitu diatas 95%.
3. Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak dan berpindah tempat. Penggerakan udara itu
disebabkan oleh perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan oleh perbedaan daya serap panas di
permukaan bumi. Jadi, selama matahari masih memancarkan sinarnya ke bumi dan di bumi
terdapat daratan dan lautan, maka akan terjadi perbedaan suhu dan menyebabkan terjadinya
angin.
Pemanfaatan teknologi energi angin sebagai salah satu sumber energi yang dapat
diperbarui juga sudah dilakukan di Indonesia. Tetapi energi listrik yang dihasilkan dari angin
masih relatif kecil kapsitasnya. Sehingga umumnya teknologi ini hanya diterapkan di daerah
terpencil atau di pedesaan yang belum terjangkau aliran listrik PLN. Prinsipnya sangat
sederhana, yaitu angin ditangkap oleh baling-baling atau katakanlah rotor bersayap. Energi
putaran (energi mekanis) diteruskan untuk memutar generator pembangkit listrik. Ukuran
generator yang dipasang tentu saja harus disesuaikan dengan kapasitas angin dan rotornya.
Pengubahan energi angin menjadi energi listrik ini sangat menguntungkan untuk tempat-tempat
yang memang terdapat angin banyak. Memang tidak semua tempat menguntungkan untuk
dibangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin), tapi sumber energi itu tersedia secara
bebas, dan angin akan tetap bertiup sepanjang zaman.
4. Energi Air
Energi air dapat digunakan dalam bentuk gerak atau perbedaan suhu. Karena air ribuan
kali lebih berat dari udara, maka aliran air yang pelan pun dapat menghasilkan sejumlah energi
yang besar. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang
dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-
lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi
energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi
kinetik air disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau
sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. Selain sebagai PLTA, air juga bermanfaan untuk sarana
transportasi, sarana wisata/rekreasi, dan sarana irigasi/pengairan.
5. Energi Laut
Laut memiliki potensi yang besar, yaitu ikan, tanaman laut, harta karun, dan masih
banyak lagi. Prinsip sederhana dari pemanfaatan bentuk energi laut adalah memakai energi
kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan
listrik.
Energi yang berasal dari laut (ocean energy) dapat dikatagorikan menjadi tiga macam,
yaitu sebagai berikut:
a. Energi Ombak (Wave Energy)
Ombak dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Ombak merupakan sumber
energi yang cukup besar, namun untuk memanfaatkan energi yang terkandungnya dan
mengubahnya menjadi listrik dalam jumlah yang memadai tidaklah mudah. Pada sebuah
pembangkit listrik bertenaga ombak (PLTO), aliran masuk dan keluarnya ombak ke dalam
ruangan khusus menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui sebuah saluran di
atas ruang tersebut. Jika di ujung saluran diletakkan sebuah turbin, maka aliran udara yang keluar
masuk tersebut akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Setelah selesai dibangun,
energi ombak dapat diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar, dan tidak pula
menghasilkan limbah ataupun polusi.
Secara ringkas kelebihan pembangkit listrik berenergi ombak yaitu: energi bisa diperoleh
secara gratis, tidak butuh bahan bakar, tidak menghasilkan limbah, mudah dioperasikan, biaya
perawatan rendah, dan dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai. Sedangkan
kekurangannya yaitu: bergantung pada ombak, perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana
ombaknya kuat dan muncul secara konsisten.
b. Energi Pasang Surut (Tidal Energy)
Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan pemanfaatannya
dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar. Dalam sehari bisa terjadi hingga dua
kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5
jam sekali), suplai listriknya pun relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik
bertenaga ombak.
Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang surut, yaitu sebagai
berikut:
o Dam Pasang Surut (Tidal Barrages)
Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang terdapat di
dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja, dam yang dibangun untuk memanfaatkan
siklus pasang surut jauh lebih besar daripada dam air sungai pada umumnya. Dam ini biasanya
dibangun di muara sungai dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika
ombak masuk atau keluar (terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan yang
terdapat di dam. Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin.
Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah hanya dapat
menghasilkan listrik selama ombak mengalir masuk (pasang) ataupun mengalir keluar (surut),
yang terjadi hanya selama kurang lebih 10 jam per harinya.
o Turbin Lepas Pantai (Offshore Turbines)
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai yang lebih menyerupai
pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut. Keunggulannya dibandingkan metode pertama
yaitu: lebih murah biaya instalasinya, dampak lingkungan yang relatif lebih kecil daripada
pembangunan dam, dan persyaratan lokasinya pun lebih mudah sehingga dapat dipasang di lebih
banyak tempat.
Berikut adalah kelebihan dari pembangkit listrik tenaga pasang surut, yaitu: energi
pasang surut dapat diperoleh secara gratis, tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah
lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, pasang
surut air laut dapat diprediksi, turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak
menimbulkan dampak lingkungan yang besar. Sedangkan kekurangannya yaitu: sebuah dam
yang menutupi muara sungai memiliki biaya pembangunan yang sangat mahal, dan meliputi area
yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu maupun hilir hingga
berkilo-kilometer dan hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya (ketika
ombak bergerak masuk ataupun keluar).
c. Hasil Konversi Energi Panas Laut (Ocean Thermal Energy Conversion)
Pemanfaatan energi dari laut yang terakhir bersumber dari adanya perbedaan temperatur
di dalam laut. Temperatur di permukaan laut lebih hangat karena panas dari sinar matahari
diserap sebagian oleh permukaan laut. Tapi di bawah permukaan, temperatur akan turun dengan
cukup drastis. Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaan temperatur tersebut untuk
menghasilkan energi. Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi panas
laut (Ocean Themal Energy Conversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antara permukaan
yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat
Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dengan baik.
Secara ringkas kelebihan dari OTEC yaitu: tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun
limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil,
dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi air minum,
suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis.
Sedangkan kekurangannya yaitu: belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan,
jika menggunakan amonia sebagai bahan yang diuapkan menimbulkan potensi bahaya
kebocoran, dan biaya pembangunan tidak murah.
6. Energi Biogas
Biogas merupakan gas campuran metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan gas lainnya
yang didapat dari hasil penguraian material organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, dan
tumbuhan oleh bakteri pengurai metanogen pada sebuah biodigester. Cara membuat biogas yaitu
bahan dasar proses pembusukan atau penguraian (sisa-sisa jasad hidup, misalnya sampah
pertanian seperti batang pohon jagung, jerami, sisa ampas kelapa, enceng gondok, akasia, dan
sebagainya) dicampur dengan bahan yang mengandung bakteri pengurai (misalnya kotoran
kerbau atau sapi). Kemudia kedua bahan itu diaduk bersama air. Proses penguraian berjalan
optimal pada temperatur 35-37º C. adonan itu tidak boleh terlalu asam suifatnya, tetapi harus
netral. Prosesnya harus dilakukan dalam keadaan tertutup rapat dan tidak boleh kemasukan
udara. Adonan tadi ditaruh dalam suatu bejana dan diletakkan dalam tanah.
Untuk menghilangkan bau gas dan untuk menaikkan mutu gas, maka biogas dicuci
dengan jalan mengalirkannya melalui air yang dibubuhi sedikit kapur. Dengan pencucian ini bau
gas yang tidak enak menjadi hilang dan gas karbondioksida dapat diserap oleh air sehingga
biogas yang diperoleh dapat dibakar dengan hasil panas yang tinggi. Biogas kemudian
ditampung dalam tangki penampungan gas dan dapat dialirkan ke rumah untuk memasak, untuk
pabrik tahu, atau untuk keperluan lain.
7. Energi Biomassa
Biomassa adalah segala jasad makhluk hidup yang digunakan untuk menghasilkan energi
bila dibakar, yaitu berupa sampah-sampah organik sebagai sisa-sisa produksi pertanian.
Biomassa yang berupa sampah atau sisa-sisa yang tidak berharga dapat digunakan sebagai
sumber energi karena ia masih menyimpan energi matahari. Biomassa yang dapat dipakai
sebagai bahan bakar itu tidak selalu berupa sampah, kadang-kadang berupa tanaman yang cepat
tumbuh seperti angsana, akasia, dan sebagainya dapat digunakan sebagai bahan bakar secara
ekonomis, atau sebagai sumber energi yang murah.
Pengambilan energi dari biomassa prinsipnya adalah membakar biomassa itu dalam
tungku pembakar. Panas yang timbul digunakan untuk mendidihkan air, dan air mendidih itu
timbul uap yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin uap. Selanjutnya turbin uap ini
dapat menggerakkan generator listrik. Energi listrik dapat didistribusikan untuk berbagai macam
keperluan. Hambatan dalam pembuatan biomassa adalah seluruh biomass harus melalui beberapa
proses, yaitu harus dikembangkan, dikumpulkan, dikeringkan, difermentasi, dan dibakar. Seluruh
langkah ini membutuhkan banyak sumber daya dan infrastruktur.
8. Energi Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan cair yang diformulasikan khusus untuk mesin diesel yang
terbuat dari minyak nabati (bio-oil). Pemakaiannya tidak memerlukan modifikasi mesin
dieselnya. Dengan komposisi campuran 5-20%, berbagai kendaraan mulai dari truk, bus, traktor,
hingga mesin-mesin industri dapat menggunakan biodiesel ini. Biodiesel dapat dihasilkan dari
tanaman yang mengandung asam lemak seperti kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, sirsak, srikaya,
dan kapuk. Biodiesel selain ramah lingkungan, harganya juga sangat murah. Biodiesel diprediksi
dapat menggantikan posisi minyak bumi yang harganya mahal dan semakin langka.
9. Energi Zat Radioaktif
Zat radioaktif dapat memancarkan sinar α (alpha) yang bermuatan listrik positif, sinar β
(beta) yang bermuatan listrik negatif, dan sinar γ (gamma) yang tidak bermuatan listrik. Sinar γ
(gamma) inilah yang sangat berbahaya karena dapat menembus apa saja yang menghalanginya.
Molekul-molekul yang netral dapat berubah menjadi ion-ion yang bermuatan listrik bila terkena
sinar ini. Sinar γ inilah yang dapat mengubah susunan gen atau kromosom dalam inti sel
sehingga kekurangannya dapat bervariasi, yaitu ada yang mati, ada yang cacat, dan ada yang
mempunyai sifat menguntungkan seperti buahnya lebat, umurnya singkat, dan sebagainya.
Manusia memanfaatkan sinar ini untuk pertanian dan peternakan. Di samping itu, zat-zat
radioaktif dapat bersifat sebagai tracer (penelusur), misalnya tempat sakit, kebocoran waduk, dan
sebagainya.

D. Hambatan Yang Dihadapi Manusia Dalam Pencarian Energi Alternatif


Hambatan yang dihadapi oleh manusia dalam pencarian energi alternatif tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Pembiayaan yang terbatas dan kesulitan untuk menentukan arah/pola pendidikan, sains, riset,
dan perkembangan teknologi yang tepat dan serasi.
b. Bertambahnya angkatan kerja dan kesukaran dalam bidang pengembangan industri.
c. Masalah pengadaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar seperti bahan mineral, baja, dan
bahan energi.
d. Masalah yang menyangkut kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam, energi, dan
lingkungan hidup.
e. Langkanya sumber daya manusia, langkanya keterampilan, dan langkanya sumber daya
penunjang.
f. Masih memerlukan suku cadang impor sehingga memboroskan biaya produksi.
g. Penciptaan teknologi tepat guna sangat lambat sehingga perlu dilakukan oleh ahli teknologi dari
pihak asing ke tangan ahli Indonesia.
h. Kurangnya peran serta lembaga-lembaga dalam pengembangan teknologi tepat guna.
i. Kurangnya pendidikan kejuruan dan kurangnya kesadaran akan arti penting dari keterampilan
dan keahlian dalam memanfaatkan teknologi.

E. Keuntungan dan Kerugian Energi Alternatif


1. Keuntungan
Adapun keuntungan dari dari energi alternatif antara lain yaitu:
a. Sumber energi alternative dapat digunakan terus karena tidak akan habis.
b. Energi yang dihasilkan sangat besar.
c. Menambah pengaman terhadap pasokan energi
d. Mengurangi subsidi BBM
e. Menghasilkan suatu negara.
f. Energi alternatif tidak mencemari lingkungan.

2. Kerugian
Adapun kerugian dari energi alternatif adalah:
a. Dibutuhkan biaya yang besar untuk memanfaatkan energi alternative
b. Dibutuhkan teknologi tinggi dan pemikiran yang rumit untuk memanfaatkan energi alternatif
c. Tersedianya juga dipengaruhi musim. Contoh air akan banyak ketika musim penghujan tetapi
akan berkurang ketika musim kemarau

 Biomassa Temuan IPB


Selasa 20 September 2011 20:49 WIB

Red: Djibril Muhammad


 0

IPB

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Peneliti Surfactant & Bioenergy Research Center Institut


Pertanian Bogor (SBRC-IPB) Sri Windarwati memperkenalkan biopelet, yakni jenis
bahan bakar padat berbasis limbah sebagai alternatif energi pemanfaatan biomassa.

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Humas IPB di Bogor, Jawa Barat, Selasa
(20/9), disebutkan bahwa Sri Windarwati mengangkat tema itu pada seminar nasional
teknologi kimia aplikatif.

Pada seminar bertema 'Bahan Bakar Nabati Atasi Kelangkaan Minyak Bumi' yang
diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Kimia (IMAKAHI) IPB pada Minggu (18/9), yang
dihadiri lebih dari 400 peserta, ia mengemukakan bahwa biopelet adalah jenis bahan
bakar padat berbasis limbah biomassa yang memiliki ukuran lebih kecil dari briket.

"Proses yang digunakan adalah pengempaan (pressing) dengan suhu dan tekanan
tinggi, sehingga membentuk produk yang seragam dengan kapasitas produksi tinggi,"
katanya menambahkan.
Ia menjelaskan bahwa potensi biomassa atau limbah pertanian Indonesia sangat besar
yakni 49,8 ribu Mwe, sedangkan yang dimanfaatkan baru 445 Mwe.

Dikemukakannya bahwa biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan baku biopelet,
di antaranya adalah bungkil sawit, sekam padi, batang ubi kayu, tongkol jagung,
tempurung kelapa, kulit kacang, kulit kopi dan sebagainya.

"Teknologi biopelet sudah diperkenalkan sejak lama di luar negeri. Pembuatan biopelet
diproduksi pertama kali di Swedia pada tahun 80-an. Seiring waktu, dikembangkan
perusahaan biopelet di sana. Sedangkan teknologi ini baru dikembangkan di
Indonesia," katanya menambahkan.

Sementara itu, staf ahli Kementerian Negara Riset dan Teknologi Agus Rusiana
Hotman mengatakan bahwa jumlah produksi minyak bumi terbatas, sementara tiap
tahun konsumsinya meningkat tujuh persen, sehingga dibutuhkan berbagai alternatif
energi untuk masa depan.

"Strategi pengembangan energi nasional ke depan dengan meningkatkan kegiatan


diversifikasi energi, di antaranya memanfaatkan potensi sumber biomassa," katanya.

Menurut dia, tantangan pengembangan bahan bakar nabati masih belum kompetitif
dibanding dengan bahan bakar minyak (BBM), dikarenakan masih adanya subsidi BBM.
"Kemungkinan solusinya adalah meningkatkan efisiensi dalam proses pembuatan BBN
sambil menata kebijakan 'pricing' dan subsidi yang lebih tepat sasaran," demikian Agus
Rusiana Hotman.

Anda mungkin juga menyukai