PENGERTIAN
• Humidifikasi adalah proses perpindahan air (A) dari fase cair ke dalam
campuran gas yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A).
• Dehumidifikasi adalah proses perpindahan uap air (A) dari campuran
uap air (A) dan udara (B) ke dalam air pada fase cair (A)
• Syarat : gas B tidak melarut pada cairan A
humidifikasi
1. Uap - Komponen ada dalam bentuk gas dan cair; disebut sebagai
komponen A.
2. Gas - komponen hanya ada dalam bentuk gas; disebut sebagai
komponen B
3. Campuran gas-uap mengikuti Hukum Gas Ideal
4. Kelembaban - massa uap yang dibawa oleh satu unit massa gas
bebas uap
Tekanan Uap Komponen Murni
Kalau tekanan parsial uap dalam campuran uap-gas kurang dari tekanan
uap cairan pada temperatur yang sama, campuran dalam keadaan tak
jenuh.
ISTILAH-ISTILAH
𝑝𝐴
𝐻 𝑅= 𝑥 100 %
𝑃 𝐴𝑆
Dimana :
pAs adalah tekanan uap murni dan
pA adalah tekanan parsial
pada temperatur yang sama.
(3)Persentase Kelembaban/Saturasi
Persentase kelembaban didefinisikan sebagai :
Y Y'
HP 100% atau HP 100%
YS YS '
Dimana nilai-nilainya terukur pada temperatur yang sama
Hubungan HR dan HP
𝑃 − 𝑃 𝐴𝑆
𝐻 𝑃= 𝐻𝑅
𝑃 −𝑃𝐴
(4) Titik embun (dew point)
8315 1
MB Y'
MA
tG 273
Pt (7.9)
Dimana : vH dalam m3/kg gas kering
tG dalam oC
Pt dalam N/m2
CS = CB + Y’ CA (7.10)
𝑃 𝐻 2𝑂
′
𝑌 𝑠 =0,622 lb H2O/lb udara kering pada keadaan jenuh 𝑀 𝐵 =28,97 BM udara
1 − 𝑃 𝐻 2𝑂
𝑣 𝐻 =(0,0252+0,0405 𝑌 ′ )(𝑡 + 460) Cuft camp / lb udara kering 𝑡 0 =32 𝐹 Temp. dasar
tO 0 C
O 2502300 J / kg
H (1005 1884Y ' )tG 2502300Y ' kgJoule
udara
vH 13,85 (14,50 13,85) 0,58 14,23 cuft udara basah/lb udara kering
Dengan persamaan
1 𝑌′ 𝑡 + 460
𝑣 𝐻 =0,730 ( + )( )
𝑀𝐵 𝑀𝐴 𝑃
𝑏𝑎𝑠𝑎h
𝑣 𝐻 =14,26 𝑐𝑢𝑓𝑡 𝑢𝑑. 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑙𝑏
g. Humid Heat, pers. (7.10)
CS = CB + Y’ CA = 0,24 + 0,018 (0,45)
= 0,248 Btu/ lb udara kering
Dari persamaan
Cara lain
G S! Y1! H 1! t G1 G Y
!
S 2
!
H 2!
tG2
Make up
cairan KEADAAN JENUH
L, H L , t L
tas Y !as H !as
tas
Neraca massa
L+𝐺′𝑆 𝑌 ′1=𝐺′𝑠 𝑌 ′2
Neraca energi
(𝑌 ¿ ¿ 2′ −𝑌 ′1 )( 𝐻 ¿¿ 𝐿❑ )+ 𝐻 ′1=𝐻 ′2 ¿ ¿
Substitusi
+=
Keluar saturator uap dalam keadaan jenuh.
Gas mengalami humidifikasi oleh adanya penguapan air kemudian mengalami pendinginan
+=
′ ′ 𝐶𝑆 1
𝑌 𝑎𝑠 − 𝑌 1 =− (𝑡 −𝑡 𝐺 1)
𝜆 𝑎𝑠 𝑎𝑠
Persaaam terakhir merupakan persamaan ‘kurva saturasi adiabatis’ yang melalui titik (Y as’,tas)
pada garis 100% saturasi dan titik (Y1’, tG1) dengan slope –Cs1/as
CS1 = f (Y1), maka sesungguhnya kurve tidak lurus betul, tetapi agak cekung ke atas.
Panas sensibel yang diberikan pada saat pendinginan gas = panas laten yang dibutuhkan
untuk menguapkan air
TEMPERATUR BOLA BASAH
• Temperatur bola basah atau wet bulb tempera-ture
(tw) adalah temperatur kesetimbangan yang dicapai
apabila sejumlah kecil cairan (A) diuapkan ke dalam
jumlah besar campuran uap-gas (A+B) yang tidak
jenuh.
• Wet bulb temperatur (tw) agak mirip dengan
temperatur saturasi adiabatis (tas)
• Untuk sistem udara-air kedua temperatur tersebut
hampir sama.
• tw sebagai fungsi ( t, Y).
Untuk mengukur t w dengan tepat perlu
diperhatkan 3 hal :
1. Sumbu harus basah dengan merata
2. Kecepatan udara cukup besar
3. Make up water perlu selalu ditambahkan
tw
Udara, v = 15 – 20 ft/s
td
! make up air td
Y
!
wick
Y
Merata & selalu
basah
PROSES SATURASI ADIABATIS PROSES WET BULB
t as t w • Bukan udara-air, t w t as
Campuran Film gas
uap-gas efektif
tG , pA, Y’
tetes cairan, tG , pA, Y’
tw
pAw Terjadi
Tek. parsial gradient
pA
Q1, Panas laten penguapan
Q1 N AW (1)
! !
(hc hr ) Ap (tG tW ) k y Am W (Y Y )
W
Asumsi Ap = Am
! (h c h r )
!
Y Y
W (t W t G )
k y W
V udara > , panas radiasi diabaikan hr <<
! hc !
Y Y
W (t W t G ) (4)
k y W
KURVE WET BULB (PSIKHROMETRIK)
k y W
(t G t W ) (YW! Y ! )
(h c h r )
wet bulb depression
0.56
hc
0.294 (11)
ky D AB
0.56 0.56
hc k Sc
C S C S (12)
ky C S D AB Pr
hc
CS 0.24
ky
hc
CS
ky
HUBUNGAN LEWIS (13)
hc
1
k y CS
SISTEM UDARA - AIR
! Cs
!
Y Y
W (tW t G ) KURVE WET BULB
W
SAMA
C S1
!
Y Y
as 1
!
t as t G1 KURVE SATURASI
as ADIABATIS
Alat kontak udara-air
HUMIDIFIER
Cooling tower
Natural Draft Cooling Towers
Mechanical Draft Cooling Towers