Logam dapat bersifat murni dan panduan. Logam merupakan gabungan dari beberapa unsur/elemen. Logam paduan akan lebih kuat dari logam murni. Sifat logam
adalah berat, kuat dan keras, mengkilap, penghatar panas dan listrik, serta dapat dibentuk.
Keramik (ceramics)
Keramik adalah senyawa antara logam dan non logam seperti oksida logam, nitrida, dan karbida. Yang memiliki sifat tahan temperatur tinggil/panas, sangat getas,
sebagai isolator listrik dan panas.
Polimer (polymers)
Polimer seperti halnya plastik dan karet merupakan senyawa organik karbon, hidrogen dan logam lainnya. Sifatnya ringan, fleksibel, sebagai isolator listrik, dan tidak
tahan panas.
Komposit (composites)
Komposit adalah gabungan dari beberapa jenis material teknik. Material logam dapat digabung dengan polimer seperti polimer dengan matrik logam seperti
penggunaan serat whiskers pada polimer (metal matrix polymer), logam yang dipadu dengan keramik seperti konkret, paduan yang diperkeras secara dispersi. GFRP (gelas
fiber reinforced polymer), serat karbon CFRP (Carbon fiber reinforced polymer), serat kevlar aramid, serat optik. Serat whiskers sering digunakan untuk bahan komposit
sebagai penguat.
Material Teknik adalah bagian dari material solid yang bukan merupakan material kontinyu melainkan tersusun dari geometri atom dan saling berikatan antar atom atau molekulnya.
Pernyataan ini pertama kali dinyatakan dan merupakan hipotesa ahli fisika Dalton (1803 ). Dalton menganggap atom sebagai bola kaku yang tidak dapat diuraikan lagi. Kemudian pada tahun 1904
Thomson menemukan bahwa atom bermuatan listrik. Baik elektron maupun proton memiliki muatan listrik sebesar 1.60x10 C. Pada tahun 1911 Rutherford menemukan adanya elektron, proton dan
netron, dimana proton dan netron berada dalam inti atom yang berdiameter 1/10000 dari diameter atom dimana elektron mengitari inti atom. Dan juga di temukannya sinar alfa, sinar beta, sinar
gamma. Barulah pada tahun 1913 muncul model atom yang didasarkan pada teori kuantum yang dikembangkan oleh Niels Bohr.
Cacat pada kristal tersebut dapat berupa cacat titik, cacat garis, cacat bidang dan cacat volume:
- Cacat titik dapat berupa vacansi, interstisi dan substitusi. Vakansi adalah hilangnya atom pada kedudukannya selama proses pembekuan dan juga akibat getaran atom
sehingga terjadi perpindahan atom dari posisinya.
Cacat volume adalah merupakan cacat kristal yang berbentuk tiga dimensi. Cacat ini sangat menurunkan kekuatan logam dan lebih bersifat makro secara visual
seperti adanya pori-pori, rongga udara, lubang, notch, goresan dan lain-lain.
Sifat mekanik loam dapat berupa kekuatan, kekerasan, ketangguhan, keuletan, kekakuan, modulus elastisitan. Sifat mekanik sangat dipengaruhi oleh
beban luar baik secara elastis maupun secara plastis.
Deformasi elastis secara mikro terjadi pergeseran atom pada suatu sudut geser namun rantai atomnya belum terputus. Hal ini terjadi secara linier. Secara
makro deformasi elastis terjadi perubahan bentuk sementara selama beban bekerja. Jika beban ditiadakan kembali kebentuk semula. 'Sedangkan
deformasi plastis terjadi pergeseran atom hingga terputusnya rantai atom. Dan secara makro terjadi perubahan bentuk tetap meskipun beban yang bekerja
ditiadakan.
u = Tegangan maksimum/ultimate atau kekuatan tarik bahan adalah tegangan tertinggi yang bisa dialami oleh bahan tersebut dan
merupakan ukuran kekuatan hagam.
f = Tegangan patah / fracture stress.
Pengujian lelah/fatigue
Pengujian mulur/Creep & Stress Rupture
Pengujian stress rupture adalah pengujian creep yang dilakukan pada temperatur tinggi hingga patah, sehingga dengan temperatur tinggi laju creepnya tinggi.
Disl okasi merupakan cacat garis pada kristal logam yang merupakan pemicu dari setiap mekanisme penguatan
logam. Jadi dasar dari teori penguatan logam tidak bias dilepaskan dari dislokasi. Hanya saja pergerakan
dislokasi dalam rangka untuk memperbanyak diri seperti yang diterangkan oleh Frank Read sering kali
penghambatnya banyak cara seperti yang diterangkan selanjutnya.
MEKANISME PENGUATAN
Penguatan Regangan (strain hardening)
Penguatan Dengan Penghalusan Butir
Penguatan Larutan Padat (solid solution strengthening)
Penguatan Fasa kedua (Second Phase hardening)
Penguatan endapan (precipitation hardening)
Penguatan dispersi (partikel halus)
Penguatan Teksture
Penguatan martensit
Proses diffusi adalah fenomena perpindahan massa material oleh gerakan atom.
Fenomena diffusi ditunjukan dengan menggunakan pasangan difusi (diffusion couple) yang dibentuk dengan penggabungan dua batang logam yang berbeda bersama-sama
dimana kedua permukaan dihubungkan seperti digambarkan untuk tembaga dan nikel pada Gambar 43 Terlihat suatu gambaran skematik posisi atom dan komposisi pada
penampangan bidang berhadapan.