Anda di halaman 1dari 20

MEKANISME PENGUATAN

LOGAM

Usaha-usaha untuk memperkuat logam secara


mikro dapat di lakukan dengan menghambat
pergerakan dislokasi. Maka inti dari mekanisme
penguatan logam adalah menghalangi atau
menghambat pergerakan dislokasi agar tidak
sampai pada permukaan, artinya logam akan
bertambah kuat.
Cara-cara
 Penghalusan Butir
 Pengerasan Martensit
 Pengendapan fasa Keras
 Strain Hardening
 Texture (mengatur arah butir)
Penghalusan Butir
• Semakin halus butir, maka batas butir akan semakin
banyak. Batas butir memiliki energi yang tinggi untuk
mengahalangi pergerakan dislokasi hingga ke
permukaan.
Hall-Petch
 Dari persamaan Hall-Petch memperlihat kan
hubungan antara diameter butir terhadap
kekuatan luluh dari logam

 y  o ky d 1 / 2
Pengerasan Martensit
 Yaitu dengan pemanasan baja karbon hingga
temperatur austenit dan kemudian di dinginkan
dengan cepat.

 Logam yang dapat di keraskan adalah baja karbon


sedang dan baja karbon tinggi.
 jadi : martensit getas akibat adanya internal stress
dan atom atom karbon yang terjebak akan
menghalangi pergerakkan dislokasi sehingga
membuat martensit itu keras.
Pengendapan fasa Keras

 Pengendapan fasa atau di kenal dengan presipitat,


pada larutan padat akan terjadi dengan sendirinya
pada saat pendinginan pelan (pada bahan yang
berpotensi untuk mengendapkan fasa).

 Logam yang bepotensi untuk mengendap adalah


logam-logam yang memiliki diagram fasa yang
memiliki kelarutan sebagian dalam fasa padat.
Hasil pendinginan cepat Quench, pada temperatur kamar
akan terbentuk fasa alfa super surated solid solution.
Ada dua metoda pengendapan fasa keras:
 Natural aging. Yaitu setelah pendinginan cepat
maka di biarkan pengendapan terjadi pada
temperatur kamar, tanpa pemanasan lagi.

 Artificial aging. Yaitu setelah pendinginan


cepat maka logam tersebut di panaskan lagi
 Over Aging . Diakibatkan karena temperatur
pemanasan yang tinggi.
Pengaruh Temperatur
 Proses pengendapan ini terjadi sangat lambat
tergantung kepada logam dan temperatur
aging, semakin tinggi temperatur aging maka
semakin cepat pengendapan terjadi, tetapi
apabila temperatur semakin tinggi maka butir
akan kasar.
Contoh logam
yang dapat membentuk presipitat adalah :
 Alumunium Heattreatable (seri 2xxx, 6xxx dan

7xxx)
 Baja tahan karat jenis presipitat hardening
 Baja maraging
 HSS.
 Mengapa dengan adanya presipitat, kekerasan

dan kekuatan dapat meningkat, karena keberadaan


prespitat dapat menghalangai pergerakan
dislokasi.
 Alumunium terbagi dua:
• Alumunium heattreatable ; dimana sifatnya dapat di
ubah dengan proses heattreatment
• Contohnya : seri 2xxx, 6xxx, 7xxx

• Alumunium Non heattreatable ; dimana sifatnya tidak


dapat di ubah dengan proses heattreatment, dan dapat
di ubah dengan proses deformasi plastis.
• Contohnya : seri 3xxx, 4xxx, 5xxx
Strain Hardening
 Adalah fenomena meningkatnya kekerasan dan
kekuatan logam yang tadinya ulet akibat
deformasi plastis pada temperatur rendah.
 Deformasi tersebut akan menyebabkan
meningkatnya jumlah dislokasi sehingga
terjadi penumpukan dislokasi.
 Kenaikan kekerasan dan kekuatan berbanding
lurus dengan persentase deformasi plastis.
 Percentase deformasi palstis pada temperatur
rendah (cold Working) itu adalah :

 A0  Ai 
%CW    x100%
 A0 
Texture (mengatur arah butir)
 Yaitu dengan pengerjaan dingin, maka butir yang bulat
akan menjadi pipih dan membentuk texture seperti alur.

 Bentuk seperti ini selain terjadi strain hardening juga


akan meningkatkan kekuatan dan ketangguhan.

 Penempatan alur di sesuaikan dengan arah gaya


pembebanan yang di berikan.

 Sebaiknya arah gaya tegak lurus terhadap alur.

Anda mungkin juga menyukai