Anda di halaman 1dari 44

Metallurgy

Lasminda Syafiar,drg.,M.Kes

Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang : - Pengertian metal, metalloid di bid ked. gigi - Karakteristik metal - Solidifikasi logam - Pengertian alloy di bid ked. gigi - Klasifikasi alloy menurut penggunaan, jlh elemen, nobility, prinsip 3 elemen, dominant phase system - Pengertian solid solution, solute dan solven di bid ked. gigi - Hal-hal yang mempengaruhi kelarutan solid solution - Sifat physis solid solution - Konstitusi diagram solid solution - Pengertian coring, homogenisasi, pembentukan dendrite dalam alloy - Pengertian alloy, system binary alloy, gold alloy, paladium alloy

Metallurgy
Metal / Logam : merupakan elemen khemis yg berionisasi positif didlm lar nya.

Sifat logam : dipolis menunjukkan permukaan yg berkilat


lbh keras, lbh kuat padat merup. Thermal & elektrikal konduktor yg baik.

Mettaloids : merup. Themal & Elektrikal Konduktor yg baik, tanpa berionisasi positif dlm lar nya.
cont. : karbon

silicon
boron Sifat metalloid : semi metallic Alloy : campuran padat yg tdd 2 (dua) lbh metal atau metalloid, dimana pencampurannya dilakukan

diatas titik cairnya.


cont : amalgam

Solidifikasi logam Logam dpt diidentifikasikan menurut ttk cair, ttk didih dan sifat dasar fisis/khemis. Bila st logam dicairkan kemudian didinginkan dan bila temp. dan wkt selama pembekuan dicatat, maka akan diperoleh kurva.

Selama proses solidifikasi :


temp. turun dr A B B disbt super cooling mulai terjadi pembtk inti kristalisasi temp. naik dr B B

B C temp. konstan : merup. Fusion/melting temp.


terjadi pelepasan panas = latent heat of fusion Dari C D benda mulai memadat.

Latent heat of fusion adlh :


jumlah kalori panas yg dibebaskan dari 1 gram bhn

bila terjadi perobahan kead liquid solid.

Mekanisme Solidifikasi kristalisasi logam terbtk : krn adanya difusi atom-atom yg dimulai dari inti kristalisasi yg terbtk selama periode super cooling kristal akan bertumbuh & ber cbg keluar dendrite (s)

kristal-kristal tdk terbtk sec. teratur, ttp membtk


posisi lattice sec. tdk teratur

metal merupakan kumpulan dr Poly kristalin


setiap kristal disbt dgn grain yg terus berkembang Grain boundaries

Kristal-kristal ttp berbtk spherical dgn diameter yg sama Equiaxed

Kontrol thdp ukuran kristal dgn mengatur kecepatan pendinginan lebih cepat liquid solid maka kristal-kristal lbh kecil Bila kristal-kristal yg terbtk lbh cepat dp pembentukan inti kristalisasi kristal-kristalnya lbh Pembtk inti kristalisasi yg lbh cepat ukuran kristal yg kecil Inti kristalisasi terbtk selama super cooling

Lbh besar derajat super cooling makin cepat pembtk inti

Grain Boundaries merupakan st daerah transisi diantara lattice yg berbeda tetp bertetangga Struktur lattice yg tdk teratur pd bts2 kristal menyebabkan sifat2 yg berbeda kristal-kristal Pengontrolan didlm metal sering terdpt pd grain boundaries

Wrought Metal (Logam Tempa)

Lasminda Syafiar,drg.,M.Kes

Kompetensi Khusus
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang :
-

Pengertian, penggunaan dari wrought alloy Hal-hal yang dapat merobah sifat wrought alloy

Strain hardening, annealing, quenching

Wrought Metal (Logam Tempa)


Yi : setiap struktur logam yg dibuat secara mekanis dari logam casting contoh : kawat-kawat yg dipakai dlm Ortodonsia / Prostodonsia Deformasi logam Dari kurva stress & strain terdahulu ada 2 macam deformasi logam :

a. Stress yg ada dibwh PL atom-atom didlm sp. lt kristal hanya berpindah tempat dan menghslkan strain yg bila stress dihilangkan akan kembali keposisi semula b. Stress yg ada diatas PL terjadi deformasi permanen & struktur tsb tdk kembali spt semula, wlp load di hilangkan (terjadi logam tempa)

Bila deformasi logam berlgsg pd temp. kamar cold work Pergeseran atom pd def. logam slip Slip Interference (Rintangan Pergeseran)

Yi : Pergeseran yg timbul pd bag. dlm kristal

Strain Hardening (Pengerasan oleh strain)

Yi : metode utk merubah sifat-sifat st logam shg menjadi lbh kuat & lbh keras.
Bila slip ber(+) stress ber(+) strain ber(+) Logam dpt disbt lbh kuat / lbh keras : krn atom2 sulit berpindah tempat Perobahan sifat physis dr st logam melalui strain hardening bertujuan utk mendptkan sifat yg lbh baik

Annealing Yi : proses pemanasan pd metal, utk menghilangkan efek yg terjadi sehbgan dgn cold work yg akan menurunkan ductility dan perobahan grain Stage-stage annealing : 1. Recovery : terjadi penurunan tensile strength,

ductility tdk berobah

2. Rekristalisasi : terjadi perob. mikro struktur (grain) yg radikal. atom atom ber gerak/berdifusi dgn membtk struktur kristal yg kecil dan teratur. grain yg lama diganti oleh grain yg baru yg bebas dr strain.

3. Grain growth : kristal-kristal dpt bersatu dan bertumbuh.

Quenching :
Yi : proses pencelupan kedlm air untuk menghentikan annealing

Gold foil : lempengan emas yg dipakai utk restorasi gigi

Emas paling malleable


tdk mengalami tarnish dan korosi dpt dipatri Gold non kohesive tdk dpt disatukan/dipatri kohesive mudah dipatri Degassing : pemanasan utk menghilangkan gas2/kotoran pd permukaan gold foil

Alloy

Klasifikasi :
Menurut jlh elemen : Binary alloy (tdd 2 elemen)
Ternary alloy

(tdd 3 elemen)

Menurut kelarutan : Solid solution


Alloy eutektik

Intermetalic compound
Mixed alloy

Menurut dental casting dibagi 5 katagori


(Anusarvice)

1. berdasarkan penggunaan :
metal inlay, crown and bridge, metal keramik, metal implan. 2. berdasarkan elemen terbanyak : gold based, paladium based, silver based nikel based, dll.

3. Berdasarkan no bility :

high noble, noble & predominally based metal.


4. berdasarkan prinsip 3 elemen : Au Pd Ag, Pd Ag Sn, dll. 5. berdasarkan sistem phase : singel phase, eutektik, peritektik, inter metalik.

Solid solution : Alloy yg mempunyai atom-atom yg bercampur secara teratur didlm space laticenya, dengan struktur yg lbh homogen. Alloy eutektik : Alloy yg tdk soluble secara komplex/ hanya sebagian soluble, shg ada bagian2 yg memp. kristal dari satu logam murninya.

Intermetallic compound :

Alloy yg membtk formula kimiawi yg baru.


Mixed alloy : Campuran dari solid sol, alloy eutektik & intermetallic compound

Solid solution

contoh : sulfur dicampur dg paladium lar. cair sulfur dlm paladium


Solvent adlh metal yg memp. Space lattic yg tetap spt semula Solute adlh logam yg lain

Gold copper alloy : merp. Substitional sol-sol dgn type face centered pd temp. tg.

Faktor-faktor yg menentukan kelarutan solid solution :


1.Ukuran atom : bila ukuran atom metal berbeda 15 % merupakan hal yg plg cocok utk terjadinya solid solution. Bila 15 % alloy eutektik

2. Valensi :metal-metal yg memp. Valensi & ukuran yg sama mudah membtk solid sol. dp yg ber beda valensinya. Bila ada perbedaan valensinya metal dgn valensinya tinggi lbh muda larut kedlm metal dg val. rendah.
3. Chemical affinity : bl metal memp. Chemical affinity yg tinggi mk cenderung terbtk intermediate phase (alloy eutektik) selama solidifikasi.

4. Type lattice : metal-metal dgn type lattice yg sama dpt membtk solid sol. secara komplet bila ukuran atom berbeda < 8%.

Sifat-sifat fisis solid solution :


Bila terjadi substitional struktur lattice dari metal solvent, dpt terj. Ekspansi/ kontraksi. Ok. masuknya atom-atom solute. Bila mana atom solute menggantikan atom solvent, perbedaan ukuran atom akan menghasilkan distorsi yg ter lokaliser didlm lattice, shg slip sukar terjadi, shg strength, PL & kekerasan permukaan sdgkan ductility

Alloying metal memperkuat metal tsb. (cont emas).


Lbh banyak metal solute di (+) kan kedlm solvent strength & hardness .

Konstitusi diagram solid sol.

Konstitusi diagram solid solution

Pd solid solution garis liquidus dan garis solidus bertemu disatu titik yi ttk B/C dan membtk equilibrium (ellips) Pembentukan inti
Bila temp. turun sp ttk B terbtk nukleus pertama yg terdiri dari inti paladium (Pd), tetapi setlh temp. turun seterusnya maka pembtkan inti-inti paladium berkurang dan digantikan pembtkan inti Ag sp keslrhan alloy ini menjadi padat pada C.

Pembtkan core (inti) dimulai oleh logam yg mempunyai ttk cair yg lbh tinggi diantara dendrite dan matriks

Alloy eutektik

Eutektik system adlh salah satu dp inter mediate phase dimana hanya sebag metal yg larut satu sama lain. Contoh : silver copper system.

Konstitusi diagram silver copper system (alloy eutektik)

- garis A B E G D : grs solidus


- garis A E D : grs liquidus

- garis solidus & liquidus bertemu pd ttk E


Sifat fisis alloy eutektik tdk tergantung dari komposisinya. mudah menjadi brittle ok ada bag. yg insoluble, shg strength dan hardness Memp. ttk cair tg lbh rendah dp metal aslinya.

Sifat fisis alloy secara umum utk dijadikan dental restorasi :


1. Mempunyai derajat resistensi thdp tarnish dan corrosi. 2. Resistensi thdp stress tanpa menimbulkan deformasi permanen/ fraktur. Kontrol thdp sifat fisis

Diperbaiki dgn 3 jalan :

a.Strain hardening menyebabkan pergeseran atom-atom atau grain, shg akan lbh menyulitkan terjadinya slip bl diberikan stress lbh lanjut.

effek : - PL
- Ultimate strength

- Hardness
- Ductility

Relief : alloy dipanaskan sp temp. rekristalisasi shg terjadi relaksasi. Atom-atom berdifus pd posisi yg baru dg ukuran grain yg kecil

b. Alloying logam2 yg berlainan & dialoikan satu dgn lain shg atom solute akan menggantikan atom-atom solvent didlm grain secara teratur.
effek : ok adanya daya tarik menarik atom solute yg > dr atom solvent, mk atom solvent akan berpindah tempat dari posisi yg biasa.

PL , strength , hardness , ductility


Relief : efek ini permanen dan khas utk st komposisi alloy tertentu. 3. Heat Treatment

effek : bl super lattice ini berbeda dg lattice yg semula pergeseran terhalang shg PL , ultimate strength , hardness , ductility
relief : alloy dipanaskan sp temp. tinggi

quenching sifat-sifat lain akan

Referensi

Anusavice KJ.: Philips Science of Dental Materials.11th edition.St.Louis Missouri : W.B. Saunders Company., 2003; 621 653 OBrien JW.: Dental Materials and Their Selection, 3rd edition, Chicago Berlin Tokyo : Quintessence Publishing,Co.Inc., 2002 ; 165 174, 192 199, 225 238 Phillips RW.: Science of Dental Materials, 7th edition, W.B.Saunders Company . Philadelphia. 1973 ; 243 254, 255 263 264 283, 556 562, 641 656 Craig RG.:Restorative Dental Materials, 9thedition, St.Louis London : Mosby.Inc,1993; 106 129, 415 445 Philips RW. : Elements of Dental Materials : for dental hygienists and dental assistances,5th edition, W.B. Saunders Company, 1994 ; 141 150, 151 157, 192 202 Craig RG. & Powers JM. : Restorative Dental Materials. 11th edition. St.Louis London : Mosby.Inc., 2002 ; 185 195, 479 507

Anda mungkin juga menyukai