Anda di halaman 1dari 21

BAB PERLAKUAN

V PANAS
Kelompok 2
Muh. Sadly Hardiansyah
Ishmat Khairi
Andi Gevira Azzahra F.
Muhammad Chaerul Malik
Pengertian Perlakuan Panas (Heat Treatment)

BAB
Heat treatment merupakan mekanisme penguatan
logam dimana logam yang akan kita ubah sifatnya sudah
berada dalam kondisi solid. Dalam heat treatment kita
memanaskan specimen sampai dengan temperature

V austenisasinya. Proses heat treatment merupakan proses


pengubahan sifat logam, terutama baja, melalui
pengubahan struktur mikro dengan cara pemanasan dan
pengaturan laju pendinginan.
Tujuan Perlakuan Panas (Heat Treatment)

BAB
1. Mempersiapkan material untuk pengolahan berikutnya.
2. Mempermudah proses machining.
3. Mengurangi kebutuhan daya pembentukan dan kebutuhan
energi.

V
4. Memperbaiki keuletan dan kekuatan material
5. Mengeraskan logam sehingga tahan aus dan kemampuan
memotong meningkat.
6. Menghilangkan tegangan dalam.
7. Memperbesar atau memperkecil ukuran butiran agar
seragam.
8. Menghasilkan pemukaan yang keras disekeliling inti yang
ulet.
Proses Hot Working Dan Cold Working

BAB
Suhur ekristalisasi logam menentukan batasan antara
pengerjaan panas dan dingin (Tr= ½ Tm) yang dimana,

• Pengerjaan panas, gaya deformasi yang diperlukan adalah

V
lebih rendah dan perubahan sifa tmekanik tidak seberapa.
Pengerjaan panas logam dilakukan diatas suhu rekristalisasi
atau diatas daerah pengerasan kerja.

• Pengerjaan dingin, diperlukan gaya yang lebih besar, akan


tetapi kekuatan logam tersebu tidak akan meningkat dengan
cukup berarti. Pengerjaan dingin dilakukan dibawah suhu
rekristalisasi dan kadang-kadang berlangsung pada suhu
ruang.
Proses Heat Treatment

BAB
Proses heat treatmen terdiri dari 2 pendekatan, yaitu ;

1.Near Equilibrium (Mendekati Kesetimbangan)


2.Non Equilibrium (Tidak setimbang)

V
Proses Hot Working Dan Cold Working

BAB
Suhur ekristalisasi logam menentukan batasan antara
pengerjaan panas dan dingin (Tr= ½ Tm) yang dimana,

• Pengerjaan panas, gaya deformasi yang diperlukan adalah

V
lebih rendah dan perubahan sifa tmekanik tidak seberapa.
Pengerjaan panas logam dilakukan diatas suhu rekristalisasi
atau diatas daerah pengerasan kerja.

• Pengerjaan dingin, diperlukan gaya yang lebih besar, akan


tetapi kekuatan logam tersebu tidak akan meningkat dengan
cukup berarti. Pengerjaan dingin dilakukan dibawah suhu
rekristalisasi dan kadang-kadang berlangsung pada suhu
ruang.
Near Equilibrium (Mendekati Kesetimbangan)

BAB
Tujuan dari perlakuan panas Near Equilibrium adalah :

a. Melunakkan struktur kristal


b. Menghaluskan butir

V
c. Menghilangkan tegangan dalam
d. Memperbaiki machineability.
Near Equilibrium (Mendekati Kesetimbangan)

Jenis dari perlakukan panas Near Equibrium, misalnya :


Full Annealing (annealing) Stress relief Annealing Spheroidizing

Homogenizing Process annealing Normalizing


BAB
Non Equilirium (Tidak setimbang)
Tujuan panas Non Equilibrium adalah untuk
mendapatkan kekerasan dan kekuatan yang lebih

V
tinggi.
Near Equilibrium (Mendekati Kesetimbangan)

Jenis dari perlakukan panas Near Equibrium, misalnya :


Hardening Austempering

Martempering Surface Hardening


Hardening
Hardening adalah proses pemanasan baja sampai
suhu di daerah atau di atas daerah kritis disusul
dengan pendinginan yang cepat. Untuk proses ini
dilakukan dengan input panas dan transfer panas
dalam waktu pendek. Tujuan hardening untuk
merubah struktur baja sedemikian rupa sehingga
diperoleh struktur martensit yang keras
Annealing Dan Full Annealing (Annealing)
Annealing adalah Proses perlakuan panas untuk
menghasilkan perlite yang kasar (coarse pearlite)
tetapi lunak dengan pemanasan sampai austenitisasi
dan didinginkan dalam furnace . Tujuan untuk
memperbaiki ukuran butir dan machinability

Tahapan dari proses Anneling adalah :


1. Dimulai dengan memanaskan logam (paduan)
sampai temperature tertentu,
2.Menahan pada temperature tertentu selama
beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan
yang diinginkan
3.Mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju
pendinginan yang cukup lambat
Normalizing
Normalizing merupakan proses perlakuan panas
yang menghasilkan perlite halus yang sifatnya lebih
keras dan kuat dari hasil annealing.
Spheroidizing
Spheroidizing adalah proses heat treatment yang
menghasilkan sebuah struktur yang terdiri dari bola-bola
kecil atau spheroid carbide di dalam matriks ferrit. Bahan
yang digunakan untuk spherodizing adalah baja karbon
tinggi, seperti bantalan peluru.
Partial Annealing
Pada proses partial annealing, baja dipanaskan
diantara suhu A1 dan A3. Yang diikuti dengan proses
pendinginan lambat. Pada umumnya yang dipakai
untuk perlakuan ini adalah baja hipereutektoid, yang
strukturnya terdiri dari perlit dan sementit halus.
Hipoeutektoid juga dipakai untuk proses ini untuk
meningkatkan kemampuan di mesin. Tetapi tidak
semua jenis baja hipotektoid dapat digunakan untuk
proses ini, baja yang mempunyai struktur perlit dan
ferrit yang kasar tidak dapat digunakan untuk proses
ini. Aplikasi Partial Annealing salah satunya biasa
digunakan juga pada industri plat baja untuk spare
part body otomotive.
Rekristalisasi
Rekristalisasi dilakukan pada logam yang mengalami
pengerjaan dingin. Tujuannya adalah untuk
meniadakan pengerasan regangan. Pemanasan
sekitar 0,3 Tm sampai 0,6 Tm agar waktu pemanasan
wajar ditinjau dari segi produksi. Rekristalisasi
berlangsung cepat dalam logam murni dibandingkan
dengan paduan. Makin besar deformasi (regangan)
makin cepat proses rekristalisasi.
Anil
Anil dilakukan pada material gelas untuk
menghilangkan tegangan tegangan sisa dan
menghindarkan terjadinya retakan panas (benda
mula dan benda akhir tidak berubah kekerasannya).
Prosedur pelaksanaannya berubah dengan komposisi
gelas karena suhu pemanasan harus mendekati suhu
transisi gelas agar memungkinkan penurunan
tegangan tanpa melampaui titik regangan dimana
viskositas = 10 13,5 Pa.
Stress Relief Annealing
Stress Relief Annealing adalah process perlakuan
panas untuk menghilangkan tegangan sisa akibat
proses sebelumnya. Perlu diingat bahwa baja dengan
kandungan karbon dibawah 0,3% C itu tidak bisa
dikeraskan dengan membuat strukturmikronya
berupa martensite. Agar kekerasannya meningkat
tetapi struktur mikronya tidak martensite, dapat
dilakukan dengan pengerjaan dingin (cold working)
tetapi perlu diingat bahwa efek dari cold workingini
akan timbulyang namanya tegangan dalam atau
tegangan sisa untuk menghilangkan tegangan sisa ini
perlu dilakukan proses Stress relief Annealing.
Diagram TTT (Time Temperature Transformation)
Diagram TTT (Time Temperature
Transformation) adalah diagram yang
menghubungkan transformasi austenit
terhadap waktu dan temperature.
Melalui diagram ini dapat dipelajari
kelakuan baja pada setiap tahap
perlakuan panas, diagram ini juga
dapat digunakan untuk
memperkirakan struktur dan sifat
mekanik dari baja yang diquench dari
temperatur austenitisasinya
kesuatu temperatur dibawah A1.
Diagram ini menunjukan dekomposisi
austenite dan berlaku untuk macam
baja tertentu. Baja yang
mempunyai komposisi berlainan akan
mempunyai diagram yang berlainan,
selain itu besar butir austenit,
adanya inclusi atau elemen lain
yang terkandung juga mempunyai
pengaruh yang sama.
SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai