Anda di halaman 1dari 18

`BAB IV

ANODISASI ALUMINIUM

4.1 Tujuan
1. Mempelajari prinsip dasar anodisasi aluminium.
2. Mempelajari perubahan dan reaksi yang terjadi selama anodisasi.
3. Mengetahui perbedaan elektroplating dan anodisasi.

4.2 Teori Dasar


Anodisasi adalah proses pembentukan lapisan tipis (film) oksida pada
permukaan benda kerja dengan metoda elektrolisis, proses anodisasi ini
merupakan kebalikan nya dari proses elektroplating terjadi di katoda. Proses
lapisan atau oksida yang terbentuk dapat melindungi proses korosi pada logam
aluminium[13].
Aluminium merupakan logam ringan, kuat, mudah dibentuk dan tahan lama.
Aluminium mempunyai afinitas yang besar terhadap oksigen, sehingga dapat
membentuk lapisan oksida yang tipis dengan sendirinya. Aluminium juga mudah
terdeformasi dan mempunyai nilai kekerasan dan ketahanan aus yang rendah,
sehingga tidak sesuai untuk aplikasi yang kondisinya harus bergesekan dengan
komponen lainnya karena itu untuk aplikasi tersebut aluminium harus
ditingkatkan kekerasan dan ketahanan ausnya, dengan proses anodisasi.
Aluminium juga mudah membentuk oksida pasif yang dapat mencegah
berlangsungnya proses korosi[11].
Anodisasi aluminium adalah proses pelapisan secara elektrokimia yang
menkonversi aluminium menjadi aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan
material yang akan dilapisi. Proses anodisasi adalah proses pembentukan lapisan
oksida pada logam dengan cara mengkorosikan suatu logam aluminium dengan
oksigen (O2) yang diambil dari larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4) yang
digunakan sebagai media, sehingga membentuk lapisan oksida[12].
Anodisasi adalah sebuah proses elektrokimia yang digunakan untuk
mempertebal lapisan aluminium atau logam. Lapisan anodik adalah suatu logam
yang dilapisi, namun memiliki struktur berpori yang memberikan reaksi sekunder

48
BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

seperti pewarnaan. Aluminium adalah logam yang paling mudah untuk anodisasi.
Komponen paling penting dari proses elektrolisis adalah elektroda dan elektrolit,
karena katoda merupakan kutub negatif(-) dan anoda merupakan kutub positif (+)
.
[12]

Gambar 4.1 Skema Elektroda Proses Anodic Oxidation


Sumber : (Sidharta, 2014)

Proses anodisasi memiliki beberapa tujuan, yaitu[12] :


1. Meningkatkan ketahanan korosi
Lapisan oksida yang terbentuk pada permukaan logam tahan terhadap
korosi dan mampu menahan serangan atmosfer serta air garam. Lapisan
oksida melindungi logam yang ada dibawahnya dengan bertindak sebagai
penghalang (barrier) dari serangan lingkungan yang korosif.

2. Meningkatkan sifat adhesive


Lapisan ini hasil proses anodisasi yang menggunakan asam fosfor dan
kromat dapat meningkatkan kekuatan ikatan dan ketangguhan, biasanya
digunakan pada peswat pesawat terbang.

3. Meningkatkan ketahanan aus


Proses hard anodizing dapat menghasilkan lapisan setebal 25-100 mikron.
Lapisan tersebut, dapat kekerasan inheren alumunium oksida yang

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

sedemikian cukup tebal dapat digunakan untuk aplikasi dibawah kondisi


ketahanan abrasi. Lapisan oksida (Al2O3) memiliki nilai kekerasan yang
cukup tinggi atau paling keras setelah intan.

4. Isolator listrik
Lapisan oksida memiliki resistivitas yang tinggi khususnya lapisan oksida
yang porinya tertutup.

5. Dapat menempel pada proses plating selanjutnya


Pori dari lapisan anodik oksida mendukung proses elektroplating, asam
yang digunakan jika ingin melakukan lapisan lanjutan adalah asam fosfor.

6. Aplikasi dekorasi
Pada permukaan logam lapisan oksida yang terbentuk memiliki tampilan
yang mengkilat. Lapisan oksida yang dihasilkan dapat diberi warna dengan
metode yang berbeda. Pewarnaan organik akan diserap pada lapisan pori
untuk menghasilkan warna tertentu dan pigmen mineral yang mengendap di
dalam pori akan menghasilkan warna yang stabil.

Proses Anodisasi[12]
a. Proses pengamplasan
Bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada
permukaan logam aluminium. Setelah proses pengamplasan selesai kemudian
spesimen di rinsing menggunakan air reverse osmosis.

b. Proses cleaning
Proses pencucian spesimen dengan menggunakan natrium karbonat
(Na2CO3), fungsi dari proses ini untuk membersihkan spesimen dari kotoran
sisa proses pengamplasan dan polishing dan juga membersihkan dari lemak
serta debu yang menempel pada permukaan spesimen.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

c. Proses etching
Proses menghilangkan lapisan oksida pada permukaan aluminium yang
tidak dapat hilang pada proses sebelumnya, fungsi dari proses ini agar
permukaan benda kerja lebih rata dan halus.

d. Proses Desmut
Untuk menghilangkan smut (lapisan tipis bewarna abu-abu/hitam dari bahan
paduan pembentuk logam aluminium yang tidak larut dalam larutan etching),
fungsi dari proses ini untuk pengkilapan pada permukaan logam aluminium.

e. Proses Anodic Oxidation


Proses ini spesimen dicelupkan kedalam bak plastik yang berisi larutan
asam sulfat (H2SO4) yang sudah dicampur air reverse osmosis, setelah selesai
selanjutnya di rinsing menggunakan air reverse osmosis.

f. Proses pewarnaan (Dyeing)


Material di celupkan kedalam larutan pewarna, fungsi proses pewarnaan ini
untuk memberikan warna sesuai yang diinginkan untuk nilai dekoratif pada
logam aluminium serta sebagai lapisan pelindung pada lapisan oksidanya.

g. Proses sealing
Untuk menutup kembali pori-pori lapisan oksida yang terbentuk pada proses
anodic oxidation dan sebagai pengunci warna.
Aluminium merupakan material logam yang banyak dikembangkan dan
diaplikasikan pada berbagai macam produk industri seperti halnya komponen
otomotif, pesawat terbang dan satelit. Karakteristik logam aluminium memiliki
massa jenis yang cukup ringan (2,70 gr/cm 3), kurang lebih sepertiga massa jenis
baja, tembaga, maupun kuningan. Pengembangan aluminium tidak hanya pada
material aluminium akan tetapi juga pada perlakuan akhir aluminium. Perlakuan
akhir dilakukan guna mendapatkan sifat permukaan akhir dengan berbagai
karakteristik seperti halnya sifat kekerasan agar mempunyai umur pakai yang

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

lebih lama. Untuk dapat mendukung berbagai kebutuhan industri dan teknologi
yang menggunakan aluminium sebagai material utama[14].
Dalam proses anodisasi barrier layer merupakan lapisan yang pertama kali
terbentuk dilanjutkan dengan lapisan porous. Pertumbuhan oksida terjadi pada
persinggungan logam-oksida dengan oksida-elektrolit, pertumbuhan ini terjadi
karena gerakan ion-ion yang terjadi karena adanya pengaruh medan listrik. Pada
persinggungan logam oksida, pertumbuhan terjadi karena adanya gerakan keluar
dari anion yang mengandung oksigen (OH- dan O2-). Sedangkan pertumbuhan
pada persinggungan oksida-elektrolit karena adanya gerakan keluar dari kation
Al3+[14].
Ketebalan barrier layer tergantung dari komposisi larutan elektrolit dan
kondisi operasinya. Barrier layer merupakan lapisan nonporous, sedangkan outer
layer merupakan lapisan mikro pori dan terbentuk pada struktur columnar. Saat
barrier layer terbentuk, lapisan ini mulai bertransformasi menjadi struktur
kristalin pada bagian luar barrier jika larutan elektrolit memiliki cukup kekuatan
untuk melarutkan lapisan tersebut[14].

4.3 Metodologi Penelitian


4.3.1 Skema Proses
1. Persiapan Awal Permukaan

Siapkan Alat dan Bahan

Ukur Massa dan Dimensi Alumunium

Amplas Spesimen Alumunium

Ukur Massa dan Dimensi Alumunium

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

Bilas Spesimen dengan Aqua DM (rinsing)

Celupkan Spesimen Dalam Larutan NaOH 2 M


(etching)

Bilas Spesimen dengan Aqua DM (rinsing)

Celupkan Spesimen Dalam Larutan HNO3 15%


(desmutting)

Bilas Spesimen dengan Aqua DM (rinsing)

Ukur Massa dan Dimensi Spesimen

Catat Hasil Pengamatan

Gambar 4.2 Skema Proses Persiapan Awal Permukaan

2. Anodisasi Aluminium

Siapkan Alat dan Bahan

Hubungkan Aluminium Pada Kutub Positif

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

Hubungkan Plat Karbon Pada Kutub Negatif

Celupkan Plat Aluminium dan Karbon pada Larutan


Elektrolit H2SO4

Nyalakan Rectifier dengan Arus 1,5A

Matikan Rectifier

Bilas Spesimen dengan Aqua DM

Masukkan Plat Aluminium Pada Larutan Pewarna

Rendam Plat Aluminium Pada Aqua DM Pada Suhu


100℃ (Sealing)

Ukur Massa dan Dimensi Spesimen

Catat Hasil Pengamatan

Gambar 4.3 Skema Proses Anodisasi Aluminium

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

4.3.2 Penjelasan Skema Proses


a. Persiapan Awal Permukaan
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Spesimen aluminium diamplas.
3. Massa dan dimensi aluminium diukur.
4. Spesimen dibilas dengan aqua dm (rinsing).
5. Spesimen dicelupkan kedalam larutan NaOH 2 M (etching).
6. Spesimen dibilas dengan aqua dm (rinsing).
7. Spesimen dicelupkan dalam larutan HNO3 15% (desmutting).
8. Spesimen dibilas dengan aqua dm (rinsing).
9. Massa dan dimensi spesimen diukur.
10. Hasil pengamatan dicatat.

b. Anodisasi Aluminium
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Aluminium dihubungkan pada kutub positif.
3. Plat karbon dihubungkan pada kutub negatif.
4. Plat aluminium dan karbon dicelupkan pada larutan elektrolit.
5. Rectifier dinyalakan dengan arus 1,5A.
6. Rectifier dimatikan.
7. Spesimen dibilas dengan aqua dm.
8. Plat aluminium dimasukkan pada larutan pewarna.
9. Plat aluminium direndam pada aqua dm dengan suhu 100℃.
10. Massa dan dimensi spesimen diukur.
11. Hasil pengamatan dicatat.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

4.3.3 Gambar Proses


a. Persiapan Awal Permukaan
Gambar 4.4 Persiapan Awal Permukaan
Gambar Keterangan

Spesimen aluminium di
amplas lalu massa dan
0 1 2 3 4 dimensi aluminium diukur.
Spesimen dibilas dengan aqua
dm.
0 5 1
0

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

Spesimen dicelupkan
kedalam larutan NaOH 2 M
lalu dibilas dengan aqua dm
dan massa dan dimensi
spesimen diukur kembali.

NaOH

Hasil pengamatan dicatat

b. Anodisasi Aluminium
Gambar 4.5 Anodisasi Aluminium
Gambar Keterangan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

-- +

Aluminium dihubungkan
pada kutub positif dan plat
karbon dihubungkan pada
kutub negatif, lalu plat
aluminium dan karbon
Plat
karbon Plat dicelupkan pada larutan
Al
elektrolit. Lalu spesimen
dibilas dengan aqua dm.
Larutan
H2SO4

Plat aluminium dimasukkan


kedalam larutan pewarna lalu
Larutan
Pewarna dibilas dengan aqua dm

Plat aluminium direndam


pada aqua dm dengan suhu
100℃. Lalu spesimen
Aqua dm
diangkat dan dikeringkan,
spesimen dibilas lagi dengan
aqua dm

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

0 1 2 3 4

Massa dan dimensi spesimen


0 5 1 diukur
0

Hasil pengamatan dicatat

4.4 Alat dan Bahan


4.4.1 Alat
1. Neraca : 1 buah
2. Rectifier : 1 buah
3. Bak anodisasi : 1 buah
4. Termometer : 1 buah
5. Hotplate stirrer : 1 buah
6. Gelas kimia : 8 buah
7. Jangka sorong : 1 buah
8. Kabel dan capit buaya : 2 buah

4.4.2 Bahan
1. Aqua dm : secukupnya
2. Larutan elektrolit H2SO4 : secukupnya :
3. HNO3 15% :500 mL
4. NaOH 2M : secukupnya

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

5. Plat aluminium : 1 buah


6. Larutan pewarna : 500 mL
7. Larutan lacquer (1:0,8:0,2) : secukupnya
8. Plat karbon : 1 buah
9. Amplas 80 mesh dan 240 mesh : 2 buah

4.5 Pengamatan Data


Material benda kerja : Aluminium
Material pada katoda : Plat Karbon (C)
Larutan elektrolit : H2SO4
Warna larutan elektrolit : Tidak berwarna
Larutan etching : NaOH 2 M
Warna larutan etching : Tidak berwarna
Larutan desmutting : HNO3
Warna larutan desmutting : Tidak berwarna
Kuat arus (A) : 1,5 A
Waktu proses : 600 detik
Larutan pewarna : Karmoisin CI 14720
Warna larutan pewarna : Merah tua
Temperatur proses pewarnaan : 30℃
Temperatur proses sealing : 100℃
Larutan lacquering : (Clear coat + Hardener + Tiner)
(1 : 0,8 : 0,2)

a. Sebelum Diamplas
Tabel 4.1 Aluminium Sebelum Diamplas
Panjang Lebar Tinggi
No Spesimen Warna Massa (g)
(mm) (mm) (mm)

1 Aluminium Abu kotor 22,0790 55,80 49,57 3,15

b. Setelah Diamplas
Tabel 4.2 Aluminium Setelah Diamplas

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

Panjang Lebar Tinggi


No Spesimen Warna Massa (g)
(mm) (mm) (mm)

1 Aluminium Silver 21,7840 49,88 49,29 1,14

c. Setelah Proses Anodisasi


Tabel 4.3 Aluminium Setelah Proses Anodisasi
Panjang Lebar Tinggi
No Spesimen Warna Massa (g)
(mm) (mm) (mm)

1 Aluminium Merah 21,4370 49,28 49,31 3,08

4.6 Pengolahan Data


4.6.1 Perhitungan
1. Luas Permukaan
a. Sebelum pengamplasan
Lp = 2(p × l) + 2(p × t) + 2(l × t)
= 2(55,80 × 49,57) + 2(55,80 × 3,15) + 2(49,57 × 3,15)
= 2(1478,08) + 2(175,77) + 2(156,1455)
= 2.956,16 + 351,54 + 312,291
= 3.619,991 mm2

b. Setelah diamplas
Lp = 2(p × l) + 2(p × t) + 2(l × t)
= 2(49,88 × 49,29) + 2(49,88 × 1,14) + 2(49,29 × 1,14)
= 2(2458,5852) + 2(56,8632) + 2(56,1906)
= 4917,1704+ 113,7264 + 112,3812
= 5.143,2780 mm2

c. Setelah proses anodisasi

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

Lp = 2(p × l) + 2(p × t) + 2(l × t)


= 2(49,28 × 49,31) + 2(49,28 × 3,08) + 2(49,31 × 3,08)
= 2(2429,9968) + 2(151,7824) + 2(151,8748)
= 4859,9936 + 303,5648 + 303,7496
= 5.467,3080 mm2,

2. Ketebalan lapisan Al
Diketahui : Ar Al = 27
I = 1,5 A
t = 600 detik
elektron =3
A = (a) 3.619,991 mm2 = 36,1999 cm2
= (b) 5.143,2780 mm2 = 51,4327 cm2
= (c) 5.467,3080 mm2 = 54,6730 cm2
ρ(Al) = 2,7 g/cm3
Ditanyakan : ketebalan lapisan ?
Jawab :
W
Ketebalan lapisan =
ρ× A
e×I ×t
W=
96500
Ar Al
e=
elektron
27
e= =9
3
9× 1,5× 600
W= =0,0839378
96500

a. Sebelum diamplas
W
Ketebalan lapisan =
ρ× A
0,0839378
Ketebalan lapisan =
2,7 ×36,1999
= 0,000858789 cm

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

b. Sebelum dilapisi
W
Ketebalan lapisan =
ρ× A
0,0839378
Ketebalan lapisan =
2,7 ×51,4327
= 0,000604442 cm
c. Setelah dilapisi
W
Ketebalan lapisan =
ρ× A
0,0839378
Ketebalan lapisan =
2,7 ×54,6730
= 0,000568618 cm

4.6.2 Persamaan Reaksi


a. Reaksi Yang Terjadi Saat Proses Persiapan Awal Permukaan
Rinsing : Al(s) + H2O(l) → Al(s) + H2O(aq)
Etching : Al(s) + NaOH(aq) + lemak → Al(s) + gliserol
Desmutting : Al(s) + HNO3 → Al(s) + Al(NO3)3(aq) + H2
b. Reaksi Yang Terjadi Saat Proses Anodisasi
1. Reaksi Pada Larutan Elektrolit
H2SO4 → 2H+ + SO42-
2. Reaksi di Katoda
2H+ + 2e → H2
2H2O + O2 + 4e → 4OH-
3. Reaksi di Anoda
2Al + 3H2O + O2 → Al2O3 + 3H2

4.7 Analisa dan Pembahasan


Aluminium merupakan logam berwarna putih keperakan dengan sifat
ringan, kuat, namun mudah dibentuk. Aluminium merupakan konduktor panas
dan listrik yang sangat baik. Aluminium akan membentuk lapisan sangat tipis
oksida aluminium ketika bereaksi dengan udara yang akan melindunginya dari
karat. Pada proses anodisasi aluminium hal yang pertama harus dilakukan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

adalah persiapan awal permukaan dengan cara mengamplas spesimen untuk


meratakan pori-pori dan menghilangkan pengotor yang berupa lemak, debu,
garam yang menempel pada spesimen agar menghasilkan hasil pelapisan yang
maksimal.
Dari data yang didapat terjadi perubahan pada spesimen sebelum diamplas,
setelah diamplas dan setelah dilakukan proses anodisasi yaitu pada perubahan
warna, massa, panjang, lebar dan tinggi. Sebelum diamplas spesimen berwarna
abu kotor massa nya 22,0790g panjang 55,80mm lebar 49,57mm dan tinggi
3,15mm. Setelah diamplas warna berubah menjadi silver massa nya 21,7840g
panjang 49,88mm lebar 49,29mm dan tinggi 1,14mm. Dan setelah proses
anodisasi warna spesimen menjadi berwarna merah massa 21,4370g panjang
49,28mm lebar 49,31mm 3,08mm. Massa setelah anodisasi lebih kecil
dibandingkan dengan sebelum anodisasi dikarenakan adanya lapisan oksida
pada permukaan.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa massa dan panjang terjadi
pengurangan massa dan perubahan ukuran dikarenakan sebelum dilakukan
pengamplasan masih ada pengotor atau lemak yang menempel pada spesimen.
Terjadinya perubahan warna disebabkan karena pada sebelum diamplas masih
ada pengotor yang menyebabkan warna abu kotor dan setelah diamplas warna
menjadi silver dikarenakan proses pengamplasan yang membuat spesimen
bersih dari pengotor yang menempel dan setelah diproses anodisasi menjadi
berwarna merah hal itu disebabkan karena adanya teknik pewarnaan spesimen
dengan larutan pewarna Karmoisin CI 14720. Pada lebar dan tinggi terjadi
perubahan ukuran yang menurun setelah diamplas akan tetapi terjadi
perubahan ukuran spesimen yang menjadi lebih lebar dan tinggi setelah
dilakukan proses anodisasi.
Perbedaan proses elektroplating dan proses anodisasi yaitu pada
penempatan material yang akan di lapisi. Pada elektroplating logam pelapis
ditempatkan di anoda dan material yang dilapisi ditempatkan di katoda
sedangkan anodisasi logam pelapis ditempatkan katoda dan material yang
dilapisi di tempatkan di anoda.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020


BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM

Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung


tegangan yang diberikan ke sel elektrolit. Sebuah elektroda bipolar adalah
elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel elektrokimia dan
katoda bagi sel elektrokimia lainnya.
Fungsi dari sealing pada anodisasi aluminium ini untuk menutup kembali
pori-pori lapisan oksida yang terbentuk pada proses anodic oxidation dan
sebagai pengunci warna. Fungsi proses pewarnaan pada anodisasi ini untuk
memberikan warna sesuai yang diinginkan untuk nilai dekoratif pada logam
aluminium serta sebagai pelindung pada lapisan oksidanya.

4.8 Kesimpulan
1. Prinsip dasar pada anodisasi aluminium agar menghasilkan hasil yang
maksimal makan harus dilakukan persiapan awal permukaan.
2. Mengetahui apa saja perubahan pada ketebalan lapisan spesimen sebelum
dan sesudah di anodisasi serta reaksi yang terjadi selama proses anodisasi
aluminium.
3. Proses anodisasi dan proses elektroplating memiliki kesamaan yaitu sama-
sama untuk melapisi logam tetapi ada perbedaan diantara keduanya yaitu
pada penempatan material yang akan di oksidasi.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar dan Analitik TA. 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai