ANODISASI ALUMINIUM
4.1 Tujuan
1. Mempelajari prinsip dasar anodisasi aluminium.
2. Mempelajari perubahan dan reaksi yang terjadi selama anodisasi.
3. Mengetahui perbedaan elektroplating dan anodisasi.
48
BAB IV ANODISASI ALUMUNIUM
seperti pewarnaan. Aluminium adalah logam yang paling mudah untuk anodisasi.
Komponen paling penting dari proses elektrolisis adalah elektroda dan elektrolit,
karena katoda merupakan kutub negatif(-) dan anoda merupakan kutub positif (+)
.
[12]
4. Isolator listrik
Lapisan oksida memiliki resistivitas yang tinggi khususnya lapisan oksida
yang porinya tertutup.
6. Aplikasi dekorasi
Pada permukaan logam lapisan oksida yang terbentuk memiliki tampilan
yang mengkilat. Lapisan oksida yang dihasilkan dapat diberi warna dengan
metode yang berbeda. Pewarnaan organik akan diserap pada lapisan pori
untuk menghasilkan warna tertentu dan pigmen mineral yang mengendap di
dalam pori akan menghasilkan warna yang stabil.
Proses Anodisasi[12]
a. Proses pengamplasan
Bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada
permukaan logam aluminium. Setelah proses pengamplasan selesai kemudian
spesimen di rinsing menggunakan air reverse osmosis.
b. Proses cleaning
Proses pencucian spesimen dengan menggunakan natrium karbonat
(Na2CO3), fungsi dari proses ini untuk membersihkan spesimen dari kotoran
sisa proses pengamplasan dan polishing dan juga membersihkan dari lemak
serta debu yang menempel pada permukaan spesimen.
c. Proses etching
Proses menghilangkan lapisan oksida pada permukaan aluminium yang
tidak dapat hilang pada proses sebelumnya, fungsi dari proses ini agar
permukaan benda kerja lebih rata dan halus.
d. Proses Desmut
Untuk menghilangkan smut (lapisan tipis bewarna abu-abu/hitam dari bahan
paduan pembentuk logam aluminium yang tidak larut dalam larutan etching),
fungsi dari proses ini untuk pengkilapan pada permukaan logam aluminium.
g. Proses sealing
Untuk menutup kembali pori-pori lapisan oksida yang terbentuk pada proses
anodic oxidation dan sebagai pengunci warna.
Aluminium merupakan material logam yang banyak dikembangkan dan
diaplikasikan pada berbagai macam produk industri seperti halnya komponen
otomotif, pesawat terbang dan satelit. Karakteristik logam aluminium memiliki
massa jenis yang cukup ringan (2,70 gr/cm 3), kurang lebih sepertiga massa jenis
baja, tembaga, maupun kuningan. Pengembangan aluminium tidak hanya pada
material aluminium akan tetapi juga pada perlakuan akhir aluminium. Perlakuan
akhir dilakukan guna mendapatkan sifat permukaan akhir dengan berbagai
karakteristik seperti halnya sifat kekerasan agar mempunyai umur pakai yang
lebih lama. Untuk dapat mendukung berbagai kebutuhan industri dan teknologi
yang menggunakan aluminium sebagai material utama[14].
Dalam proses anodisasi barrier layer merupakan lapisan yang pertama kali
terbentuk dilanjutkan dengan lapisan porous. Pertumbuhan oksida terjadi pada
persinggungan logam-oksida dengan oksida-elektrolit, pertumbuhan ini terjadi
karena gerakan ion-ion yang terjadi karena adanya pengaruh medan listrik. Pada
persinggungan logam oksida, pertumbuhan terjadi karena adanya gerakan keluar
dari anion yang mengandung oksigen (OH- dan O2-). Sedangkan pertumbuhan
pada persinggungan oksida-elektrolit karena adanya gerakan keluar dari kation
Al3+[14].
Ketebalan barrier layer tergantung dari komposisi larutan elektrolit dan
kondisi operasinya. Barrier layer merupakan lapisan nonporous, sedangkan outer
layer merupakan lapisan mikro pori dan terbentuk pada struktur columnar. Saat
barrier layer terbentuk, lapisan ini mulai bertransformasi menjadi struktur
kristalin pada bagian luar barrier jika larutan elektrolit memiliki cukup kekuatan
untuk melarutkan lapisan tersebut[14].
2. Anodisasi Aluminium
Matikan Rectifier
b. Anodisasi Aluminium
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Aluminium dihubungkan pada kutub positif.
3. Plat karbon dihubungkan pada kutub negatif.
4. Plat aluminium dan karbon dicelupkan pada larutan elektrolit.
5. Rectifier dinyalakan dengan arus 1,5A.
6. Rectifier dimatikan.
7. Spesimen dibilas dengan aqua dm.
8. Plat aluminium dimasukkan pada larutan pewarna.
9. Plat aluminium direndam pada aqua dm dengan suhu 100℃.
10. Massa dan dimensi spesimen diukur.
11. Hasil pengamatan dicatat.
Spesimen aluminium di
amplas lalu massa dan
0 1 2 3 4 dimensi aluminium diukur.
Spesimen dibilas dengan aqua
dm.
0 5 1
0
Spesimen dicelupkan
kedalam larutan NaOH 2 M
lalu dibilas dengan aqua dm
dan massa dan dimensi
spesimen diukur kembali.
NaOH
b. Anodisasi Aluminium
Gambar 4.5 Anodisasi Aluminium
Gambar Keterangan
-- +
Aluminium dihubungkan
pada kutub positif dan plat
karbon dihubungkan pada
kutub negatif, lalu plat
aluminium dan karbon
Plat
karbon Plat dicelupkan pada larutan
Al
elektrolit. Lalu spesimen
dibilas dengan aqua dm.
Larutan
H2SO4
0 1 2 3 4
4.4.2 Bahan
1. Aqua dm : secukupnya
2. Larutan elektrolit H2SO4 : secukupnya :
3. HNO3 15% :500 mL
4. NaOH 2M : secukupnya
a. Sebelum Diamplas
Tabel 4.1 Aluminium Sebelum Diamplas
Panjang Lebar Tinggi
No Spesimen Warna Massa (g)
(mm) (mm) (mm)
b. Setelah Diamplas
Tabel 4.2 Aluminium Setelah Diamplas
b. Setelah diamplas
Lp = 2(p × l) + 2(p × t) + 2(l × t)
= 2(49,88 × 49,29) + 2(49,88 × 1,14) + 2(49,29 × 1,14)
= 2(2458,5852) + 2(56,8632) + 2(56,1906)
= 4917,1704+ 113,7264 + 112,3812
= 5.143,2780 mm2
2. Ketebalan lapisan Al
Diketahui : Ar Al = 27
I = 1,5 A
t = 600 detik
elektron =3
A = (a) 3.619,991 mm2 = 36,1999 cm2
= (b) 5.143,2780 mm2 = 51,4327 cm2
= (c) 5.467,3080 mm2 = 54,6730 cm2
ρ(Al) = 2,7 g/cm3
Ditanyakan : ketebalan lapisan ?
Jawab :
W
Ketebalan lapisan =
ρ× A
e×I ×t
W=
96500
Ar Al
e=
elektron
27
e= =9
3
9× 1,5× 600
W= =0,0839378
96500
a. Sebelum diamplas
W
Ketebalan lapisan =
ρ× A
0,0839378
Ketebalan lapisan =
2,7 ×36,1999
= 0,000858789 cm
b. Sebelum dilapisi
W
Ketebalan lapisan =
ρ× A
0,0839378
Ketebalan lapisan =
2,7 ×51,4327
= 0,000604442 cm
c. Setelah dilapisi
W
Ketebalan lapisan =
ρ× A
0,0839378
Ketebalan lapisan =
2,7 ×54,6730
= 0,000568618 cm
4.8 Kesimpulan
1. Prinsip dasar pada anodisasi aluminium agar menghasilkan hasil yang
maksimal makan harus dilakukan persiapan awal permukaan.
2. Mengetahui apa saja perubahan pada ketebalan lapisan spesimen sebelum
dan sesudah di anodisasi serta reaksi yang terjadi selama proses anodisasi
aluminium.
3. Proses anodisasi dan proses elektroplating memiliki kesamaan yaitu sama-
sama untuk melapisi logam tetapi ada perbedaan diantara keduanya yaitu
pada penempatan material yang akan di oksidasi.