Anda di halaman 1dari 13

BAB IX

KALORIMETER

9.1 Tujuan

1. Mengetahui caara menggunakan alat kalorimeter


2. Mengetahui cara menentukan kalor jenis berbagai logam menggunakan
kalorimeter
3. Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi kalor jenis suatu benda

9.2 Teori

Kalorimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk menentukan kalor


dengan cara mengukur perubahan efek termal. Kalorimeter terdiri dari bejana
yang terbuat dari logam (alumunium) yang diselimuti atau diberi jaket agar kalor
sukar berpindah ke udara sekitar bejana. Bejana ditutup dengan tutup yang yang
terbuat dari bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor dan kalor jenisnya
kecil, sehingga kalor yang diserap dapat diabaikan. Kalorimeter digunakan untuk
mengukur kalor jenis suatu zat . Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor
yang dimiliki suatu benda yaitu dengan mengukur temperatur suatu benda. Jika
temperaturnya tinggi maka kalor benda tersebut sangat besar, begitu juga
sebaliknya jika temperaturnya rendah maka kalor benda tersebut sedikit.

Kalor dapat berpindah dengan tiga cara yaitu:

1. Konduksi
Perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan massa atau partikel
zat, biasanya terjadi pada zat padat. Contohnya tutup panci menjadi
panas saat digunakan untuk menutup rebusan air.

2. Konveksi
Perpindahan kalor yang disertai perpindahan massa atau partikel
zat, biasanya terjadi pada zat cair dan gas. Contohnya, terjadinya
angin darat dan angin laut dan gerakan naik dan turun air ketika
dipanaskan.
3. Radiasi
Perpindahan kalor dalam gelombang elektromagnetik (tidak
memerlukan medium). Contohnya, menjemur pakaian dibawah sinar
matahari.

Kalorimeter merupakan aplikasi dari azas Black. Azas Black adalah suatu
prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan olej Joseph Black. Berikut bunyi
dari azas Black:

“ Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang


dilepaskan zat yang suhunya lebih tinggi itu sama dengan
banyaknya kalor yang diterima zat yang dimiki suhu yang
lebih rendah.”

Azas ini menjabarkan :

 Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda
yang panas memberikan kalor pada benda yang dingin sehingga suhu
akhirnya sama.
 Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang
dilepas benda panas.
 Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor
yang diserap bila dipanaskan.

Q lepas = Q terima
m1 c1 ∆ T 1 = m2 c2∆ T 2
m1 c1 (T1 – Tc) = m2 c2 (Tc
– T2)
M1 = Massa benda bertemperatur lebih tinggi (g)

M2 = Massa benda bertemperatur lebih rendah (g)

C1 = Kalor jenis benda bertemperatur lebih tinggi (J/g Kº)

C2 = Kalor jenis benda bertemperatur lebih rendah (J/g Kº)

T1 = Temperatur benda yang lebih tinggi (K)

T2 = Temperatur benda yang lebih rendah (K)

Tc = Temperatur akhir dari pencampuran kedua benda (K)

Q = m c ∆T

Q = Jumlah kalor (joule)

M = Massa zat (gram)

C = Kalor jenis zat (J/g k)

∆ T = Perubahan suhu (t. akhir – t. awal)


Gambar 9.1 Kalorimeter

Pada percobaan menentukan kalor jenis logam dengan menggunakan kalorimeter


yaitu kalorimeter diisi dengan air. Benda yang kalor jenisnya hendak ditentukan,
dimasukkan ke dala kalorimeter dan diaduk dengan pengaduk . Bila benda yang
hendak ditentukan kalor jenisnya itu lebih tinggi suhunya dari pada suhu
kalorimeter (isinya), maka benda tersebut memberikan kalor pada kalorimeter.
Akibatnya suhu kalorimeter dan isinya naik, sedangkan suhu benda yang
dimasukkan ke dalam kalorimeter turun. Suhu akhir benda dan kalorimeter
menjadi sama. Misalkan massa kalorimeter (mk), kalor jenisnya (ck), massa
pengaduk (mp), kalor jenisnya (cp), massa air didalam kalorimeter (ma), kalor
jenisnya (ca). Misalkan suhu awal kalorimeter dan isinya θo, dan θo< θ. Setelah
benda dan kalorimeter dicampurkan, misalkan suhu akhirnya menjadi θa. Suhu
kalorimeter beserta isinya naik sebesar (θa−θo ¿. Suhu benda yang hendak
ditentukan kalor jenisnya turun (θo−θa). Jadi kalorimeter dan isinya menerima
kalor sebesar:

Q = (Mk Ck + Mp Cp + Ma Ca)(θa−θo)

Benda yang kalor jenisnya hendak ditentukan memberikan kalor sebesar :

Qb = Mb Cb (θo−θa)

Hukum kekekalan energi (azas Black)

Qk = Qb

(Mk Ck + Mp Cp + Ma Ca)(θa−θo) = Mb Cb (θ−θa)

(Mk Ck + Mp Cp+ Ma Ca)(θa−θo)


Cb =
Mb (θ−θa)
Mk = Massa klorimeter + pengaduk kosong (Kg)

C al = Kalor jenis alumunium (J/kg Kº)

Ma = Massa air dalam kalorimeter (Kg)

Ca = Kalor jenis air (J/kg Kº)

θa = Temperatur akhir kalori meter (Kº)

θo = Temperatur awal kalorimeter + isi (Kº)

Mb = Massa benda kerja (Kg)

θb = Temperatur benda kerja setelah dipanaskan (Kº)

Adapun beberapa material yang memiliki kalor jenis diantaranya :

a. Alumunium = 900 J/Kg℃


b. Tembaga = 390 J/Kg℃
c. Kuningan = 380 J/Kg℃
d. Air = 4200 J/Kg℃

9.3 Metodologi Praktikum

9.3.1 Skema Proses

Siapkan alat dan bahan

Timbang kalorimeter dalam kondisi kosong dan yang


telah diisi air
Catat massanya dalam lembar kerja

Tempatkan termometer pada kalorimeter yang telah diisi


air

Catat suhunya

Timbang benda uji

Ikat benda uji dengan tali nilon

Jepit gelas kimia

Isi gelas kimia dengan air

A
Panaskan air
Masukkan benda kerja ke dalam air

Angkat balok dari gelas kimia

Aduk dan amati

Hitung kalor jenis benda kerja

Lakukan langkah di atas untuk benda kerja berbeda

1.3.2 Penjelasan Skema Proses Alat dan bahan disiapkan


1. Kalorimeter dalam kondisi kosong dan kalorimeter yang diisi air
ditimbang, massanya dicatat pada lembar kerja.
2. Termometer ditempatkan pada kalorimeter yang telah diisi air,
suhunya diukur dan dicatat.
3. Benda uji yang akan dihitung kalor jenisnya, ditimbang.
4. Benda uji diikat dengan lati nylon.
5. Gelas kimia diisi air.
6. Gelas kimia dijepit dengan klem universal dan dipasang pada batang
statif.
7. Air dipanaskan menggunakan pembakar spirtus sampai mendidih,
suhu diukur dengan thermometer, kemudian dicatat pada lembar kerja.
8. Benda kerja dimasukkan ke dalam air yang mendidih, direndam pada
waktu tertentu dan balok tidak menyentuh dasar gelas kimia.
9. Balok diangkat dari gelas kimia, dipindahkan pada kalorimeter yang
berisi air dengan cepat agar tidak terjadi perpindahan kalor ke
lingkungan.
10. Di aduk-aduk dan dilihat perubahan suhu hingga tercapai
kesetimbangan. Hasilnya catat pada lembar kerja.
11. Kalor jenis benda dihitung.
12. Langkah a – l dilakukan untuk benda kerja berbeda dengan mengganti
air di dalam kalorimeter.

9.4 Alat Dan Bahan

9.4.1 Alat

1. Thermometer 2 buah
2. Kalorimeter + pengaduk 1 buah
3. Gelas kimia 250ml 1 buah
4. Neraca teknis 1 buah
5. Klem universal 1 buah
6. Kaki statif 1 buah
7. Batang statif 1 buah
8. Boshhead 1 buah
9. Tali nylon 4 buah
10. Balok alumunium 1 buah
11. Balok kuningan 1 buah
12. Balok tembaga 1 buah
13. Bosh head bulat 1 buah
9.4.2 Bahan

1. Air 600 ml
2. Pembakar Spirtus 1 buah

9.5 Pengumpulan Dan Penglahan Data

9.5.1 Pengumpulan Data

Tabel 9.1 Pengumpulan Data

Pengukuran Awal
Massa Kalorimeter + Pengaduk kosong Mk = 0,0788 kg
Menentukan kalor jenis kuningan
Massa benda Mb = 0,0673 kg
Massa kalorimeter + pengaduk berisi Mk + a = 0,18 kg
air
Massa air dalam kalorimeter Ma = 0,1012 kg
Temperatur awal kalorimeter + isi ∈o = 299 ° K
Temperatur kuningan setelah ∈b = 371 ° K
dipanaskan
Temperatur akhir kalorimeter ∈a = 303 ° K
Kalor jenis air Ca = 4,2 x 103 J/Kg ° K
Kalor jenis alumunium C al = 9,1 x 102 J/Kg ° K
Kalor jenis kuningan C kuningan = 3,87 x 102 J/Kg ° K

Menentukan kalor jenis Tembaga


Massa benda Mb = 0,0715 kg
Massa kalorimeter + pengaduk berisi Mk + a = 0,18 kg
air
Massa air dalam kalorimeter Ma = 0,1012 kg
Temperatur awal kalorimeter + isi ∈o = 299 ° K
Temperatur kuningan setelah ∈b = 371 ° K
dipanaskan
Temperatur akhir kalorimeter ∈a = 302 ° K
Kalor jenis air Ca = 4,2 x 103 J/Kg ° K
Kalor jenis alumunium C al = 9,1 x 102 J/Kg ° K
Kalor jenis Tembaga C tembaga = 2,72 x 102 J/Kg ° K
Menentukan kalor jenis Alumunium
Massa benda Mb = 0,0217 kg
Massa kalorimeter + pengaduk berisi Mk + a = 0,18 kg
air
Massa air dalam kalorimeter Ma = 0,1012 kg
Temperatur awal kalorimeter + isi ∈o = 299 ° K
Temperatur alumunium setelah ∈b = 371 ° K
dipanaskan
Temperatur akhir kalorimeter ∈a = 301 ° K
Kalor jenis air Ca = 4,2 x 103 J/Kg ° K
Kalor jenis alumunium C al = 9,1 x 102 J/Kg ° K
Kalor jenis alumunium (benda kerja) C alumunium = 6,06 x 102 J/Kg ° K

9.5.2 Pengolahan Data Pengolahan Data

Kalor Jenis

[ ( Mk x Cal )+ ( Ma x Ca )( θa−θo ) ]
C benda kerja=
Mb( θb−θa)

1. Kuningan
[ ( Mk x Cal ) + ( Ma x Ca ) ( θa−θo )]
C kuningan=
Mb (θb−θa)
=

[ ( 0,0788 x 910 ) + ( 0,1012 x 4200 ) (303−299 ) ]


0,0673 (371−303)

1771,868
¿
4,5764

¿ 3,87 x 102 J/Kg ° K

2. Tembaga
[ ( Mk x Cal )+ ( Ma x Ca )( θa−θo ) ]
C tembaga=
Mb(θb−θa)

[ ( 0,0788 x 910 ) + ( 0,1012 x 4200 ) (302−299 ) ]


0,0715 (371−302)

1346,828
=
4,9335

= 2,72 x 102 J/Kg ° K

3. Alumunium

[ ( Mk x Cal )+ ( Ma x Ca )( θa−θo ) ]
C tembaga=
Mb(θb−θa)

[ ( 0,0788 x 910 ) + ( 0,1012 x 4200 ) (301−299 ) ]


0,0217 (371−301)

921,788
=
1,513

= 6,06 x 102 J/Kg ° K

Grafik
700

600

500

400 Tembag
a
300 Kuning
an
200

100

0
Al CuZn Cu

9.6 Analisa

Pada percobaan calorimeter yaitu menentukan kalor jenis alumunium,


tembaga, dan kuningan. Dalam penghitungan awal dalam menimbang massa tiap
benda kerja terjadi kesalahan bahwa ketikamenimbang benda kerja, benda kerja
tidak boleh dalam keadaan terikat oleh benang nylon karena dapat mempengaruhi
hasil penimbangan pada neraca teknis. Ketika menimbang kalorimeter,
kalorimeter ditimbang tidak dengan selimu atau jaket karena dapat mempegaruhi
hasil penimbangan. Untuk pengisian air pada kalorimeter, diisi kurang lebih
setengahnya pada kalorimeter, hal ini agar ketika thermometer dimasukkan, ujung
teermometer menyentuh permukaan air.

Ketika memanaskan air bersama dengan benda kerja sampai air mendidih,
benda kerja harus dalam keadaan tenggelam, tetapi tidak boleh menyentuh dasar
gelas kimia. Waktu memanaskan air dan benda kerja pertama yaitu 3 menit, dan
untuk benda kerja selanjutnya 5 menit mengapa demikian, karena setiap
penggantian benda kerja, temperature benda kerja dalam keadaan normal, berbeda
dengan benda kerja pertama. Ketika pemindahan benda kerja setelah dipanaskan
ke dalam kalorimeter harus dilakukan dengan cepat agar temperature benda kerja
tidak terpengaruhi suhu lingkungan.

Hukum azas Black ini terjadi ketika benda kerja yang dipanaskan dimasukkan
ke dalam kalorimeter yang berisi air bertemperatur normal dan diaduk-aduk
hingga terjadi perpindahan kalor antara benda kerja denan air, yang menyebabkan
temperature air di dalam kalorimeter naik.

9.7 Kesimpulan

1. Praktikan mengetahui kalor jenis pada setiap benda – benda yang diamati
itu berbeda – beda.
2. Mengetahui hal yang mempengaruhi kalor jenis pada suatu benda.
3. Praktikan dapat mengetahui cara menggunakan kalorimeter.
4. Praktikan bisa mengetahui cara menentukan kalor jenis dari berbagai jenis
logam yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai