Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

MODULUS ELASTISITAS

4.1 Tujuan
1. Menentukan Modulus elastisitas (Modulus Young) berbagai kayu dengan
pelenturan
2. Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi nilai pelenturan
3. Mengetahui hubungan modulus elastisitas dengan kekakuan atau
kelenturan bahan

4.2 Teori Dasar

Modulus elastisitas (E) merupakan pengukuran kemampuan kayu untuk


menahan perubahan bentuk atau lentur yang terjadi sampai dengan batas
elastisnya. Semakin besar bebannya, semakin tinggi tegangan yang timbul dan
semakin besar perubahan bentuk yang terjadi sampai batas elastis. Besarnya
pertambahan panjang yang dialami oleh setiap benda ketika meregang adalah
berbeda antara satu dengan yang lainnya, tergantung dari elastisitas bahan
tersebut.

Di lingkungan sekitar banyak sekali penerapan ilmu fisika. Selama ini


mungkin kurang menyadari bahwa kayu memiliki modulus elastisitas. Modulus
elastisitas kayu dapat dihitung melalui pemberian beban sebagai tegangan yang
diberikan pada kayu dan mengamati penunjukan oleh garis rambut sebagai
regangannya.

Elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk


awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut hilang. Suatu benda
dikatakan elastis apabila benda tersebut diberi gaya dapat kembali kebentuk
semula. Setiap benda elastis memiliki batas elastis yang apabila keelastisitas
benda tersebut sudah melampaui batas elastisitas maka akan terjadi kerusakan
pada benda tersebut. Besarnya pertambahan panjang yang terjadi tergantung pada
elastisitas bahan dan seberapa besar gaya yang bekerja. Jika gaya yang bekerja
berupa gaya tekan, maka benda akan mengalami pemendekan, apabila gaya yang
bekerja berupa beban tarik, maka benda akan mengalami pemanjangan. Berbeda
dengan plastis, benda dikatakan plastis apabila suatu benda diberikan gaya (F)
kemudian benda tersebut tidak kembali ke keadaan awal, dengan kata lain benda
tersebut mengalami pertambahan panjang.

Modulus young adalah penggambarn modulus elastisitas yang paling umum.


Modulus elastis lainnya adalah modulus kompresi dan modulus geser. Modulus
young merupakan besaran yang menyatakan sifat plastis suatu bahan tertentu dan
bahan menunjukkan langsung seberapa jauh sebuah batang atau kabel atau pegas
yang mengalami perubahan akibat pengaruh beban. Konsanta (K) atau
perbandingan gaya terhadap perpanjangan disebut konstanta gaya atau kekuatan
pegas. Bilangannya sama dengan gaya yang diperlukan untuk menghasilkan
perpanjangan satuan.

Menentukan modulus young dari suatu benda tidak terlepas dari


sifatelastisitas suatu benda dan batas elastisnya. Batas plastis suatu benda adalah
tegangan terkecil yang akan menghasilkan gangguan permanen pada benda.
Ketika diberikan tegangan melebihi batas, benda tidak akan kembali seperti
keadaan awal setelah tegangan dihilangkan.

Tegangan atau stress didefinisikan sebagai perbandingan anatara gaya tarik


(F) yang bekerja pada benda dengan luas penampang (A). Tegangan dibutuhkan
untuk menghasilkan regangan tertentu pada keadaan bahan yang ditekan.

F
σ=
A
Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang me perubahan bentuk
benda. Satuan SI untuk tegangan adalah pascal (Pa) dengan konversi:

1 Pa=1 N /m2

Regangan ialah perubahan relatif ukuran atau bentuk benda yang mengalami
tegangan.

Gambar di atas menunjukkan sebuah batang yang mengalami regangan akibat


gaya tarik F. Panjang batang adalah Lo , setelah menerima gaya tarik sebesar
F, batang tersebut mengalami perubahan panjang menjadi L. Batang tersebut
mengalami pertambahan panjang sebesar ∆ L=L−Lo

Regangan didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang


dengan panjang awal.Pertambahan panjang tidak hanya terjadi pada ujungnya
saja, tetapi pada setiap bagian yang terentang dengan perbandingan yang sama.

∆ L L1−Lo Lo = Panjang awal benda (m)


e= = x 100 %
Lo Lo
L1 = Panjang akhir benda (m)

∆ L = pertambahan panjang (m)

Karena merupakan hasil bagi dari dua besaran yang berdimensi sama, maka
regangan tidak memiliki satuan.
Modulus Elastisitas didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan
dengan regangan suatu benda selama gaya yang bekerja tidak melampaui batas
elastisitasnya. Modulus elastisitas dilambangkan dengan E dan satuannya ( N/ m 2
) , disebutkan juga modulus young.

E = modulus elastisitan ( N/m2)


σ
E=
e σ = Tegangan ( N/m 2)

e = Regangan

Nilai modulus elastisitas hanya bergantung pada jenis bahan suatu benda,
tidak tergantung pada ukuran ataupun bentuk benda. Semakin besar nilai (E),
semakin sulit untuk merentangkan benda, yang artinya membutuhkan gaya yang
lebih besar.

Batang R diletakkan diatas tumpuan T dan

Pelenturan f (pada penambahan beban)

B L3 B L3
f= =
48 E I 4 E b h3

E = modulus elastisitas (N/m 2)

b = lebar batang (m)


h = tebal batang (m)

L = panjang tumpuan dari satu ke tumpuan lain (m)

I = momen inersia linier batang terhadap garis netral

B =beban (kg)

Modulus elastisitas kayu dapat dihitung melalui pemberian beban sebagai


tegangan yang diberikan pada kayu dan mengamati garis rambut sebagai
regangannya.

Panjang Tumpuan (Lo)

Lo = Ṕ−x % Ṕ

P = Panjang rata-rata (m)

Luas Penampang

Á = b́ h́

4.3 Metodologi Praktikum

4.3.1 Skema Proses

Siapkan 3 batang kayu (keicl, sedang dan besar) satu set


modulus elastisitas dan 4kg beban tambahan
Ukur ke 3 batang tersebut

Hitung panjang tumpuan yang diperlukan

Susun alat dan bahan pengujian

Beri beban

Amati

Catat hasil percobaan

Lakukan hal yang sama untuk 2 batang kayu yang lain

Hitung tegangan, regangan,modulus elastisitas dan


pelenturan setiap kayu
4.3.2 Penjelasan Skema Proses
1. Disiapkan 3 batang kayu (besar, sedang, dan kecil), satu set modulus
elastisitas ( jangka sorong, skala cermin, beban kait dengan tumpuan
meja, tumpuan, garis rambut, dan meteran) dan 4 kg beban tambahan.
2. Ukurlah ketiga batang tersebut dengan meteran dan jangka sorong
untuk mencari panjang, lebar, tinggi/tebal sebanyak 5 kali pegukuran
sampai batas ketelitiannya tercapai.
3. Hitunglah panjang tumpuan yang diperlukan untuk setiap batang kayu
dengan ketentuan :
 Batang besar 15 %
 Batang sedang 10 %
 Batang kecil 5 %
4. usunlah alat & bahan pengujian elastisitas sesuai dengan gambar.
5. Berilah beban mulai dari 0 kg sampai 4 kg pada batang pertama yang
telah diukur sebelumnya.
6. Amatilah dan lihatlah perubahan yang terjadi pada skala setelah
dilakukan penambahan beban.
7. Catatlah hasil percobaan tersebut !
8. Lakukan hal yang sama pada 2 batang kayu lainnya !
9. Hitunglah tegangan, regangan, modulus elastisitas dan pelenturan
setiap kayu untuk setiap penambahan beban !

4.4 Alat Dan Bahan

4.4.1 Alat

1. Meja M 1 buah
2. Tumpuan T 2 buah
3. Kait dengan tumpun K 1 buah
4. Skala dengan cermin S 1 buah
5. Garis rambut 1 buah
6. Jangka sorong 1 buah
7. Meteran 1 buah

4.4.2 Bahan

1. Beban 0,5 kg 8 buah


2. Batang besar 1 buah
3. Batang sedang 1 buah
4. Batang kecil 1 buah

4.5 Pengumpulan Dan Pengolahan Data

4.5.1 Pengumpulan Data

1.Batang Besar

Pengukuran = 1000 mm = 1 m

Panjang tumpuan Lo = 850 mm

Daerah Panjang Lebar Batang Tebal batang Luas


Pengukuran Batang (mm) (mm) (mm) penampang
(mm)
I 1000 16,4 17 278,8
II 1000 16,2 17,7 286,74
III 1000 16 16,7 267,2
IV 1000 16 17 272
V 1000 16,3 16,7 272,21
x́ 1000 16,18 17,02 275,38
Tabel 4.1 Pengukuran Batang Besar
Tabel 4.2 Data Pengamatan

Jumlah Beban (kg) Kedudukan G

Pada Penambahan Pada Pengurangan Rata-rata (mm)


(mm) (mm)
0,0 0 0 0
0,5 1 1 1
1,0 2 2 2
1,5 3 2 2,5
2,0 4 3 3,5
2,5 4 4 4
3,0 5 5 5
3,5 6 5 5,5

4,0 7 6 6,5

2. Batang Sedang

Pengukuran : 1000 mm

Panjang Tumpuan , Lo = 900 mm

Tabel 4.3 Pengukuran Batang Sedang

Daerah Panjang Lebar Tebal Batang Luas


Pengukuran Batang (mm) Batang (mm) (mm) Penampang
(mm)
I 1000 20,50 8,55 175,27
II 1000 20,90 9 188,10
III 1000 21,45 8,40 180,18
IV 1000 21,30 8,85 188,50
V 1000 21,60 8,55 184,68
x́ 1000 21,15 8,67 183,37

Tabel 4.5 Data Pengamatan


Jumlah Beban Kedudukan G
(kg) Pada Pada Pengukuran Rata-rata (mm)
Penambahan (mm)
(mm)
0,0 0 0 0
0,5 4 4 4
1,0 8 9 8,5
1,5 13 13 13
2,0 18 18 18
2,5 23 23 23
3,0 28 28 28
3,5 32 32 32
4,0 40 46 43

3. Batang Kecil

Pengukuran = 1000 mm

Panjang Tumpuan , Lo = 950 mm

Tabel 4.6 Pengukuran Batang Kecil

Daerah Panjang Lebar Tebal Batang Luas


Pengukuran Batang (mm) Batang (mm) (mm) Penampang
(mm)
I 1000 10,85 10,40 112,84
II 1000 11,10 10,40 115,44
III 1000 11,75 10,25 120,43
IV 1000 11,20 10,30 115,36
V 1000 10,30 10,10 104,03
x́ 1000 11,04 10,29 113,60

Tabel 4.7 Data Pengamatan

Jumlah Beban Kedudukan G


Pada Pada Rata-rata (mm)
(kg)
Penambahan Pengurangan
(mm) (mm)
0,0 0 0 0
0,5 6 4 5
1,0 11 10 10,5
1,5 17 15 16
2,0 22 20 21
2,5 27 25 26
3,0 32 30 31

3,5 36 35 35,5

4,0 42 40 41

4.5.2 Pengolahan Data

Batang Kayu Besar


1. Panjang tumpuan
L0= Ṕ - (X% x Ṕ)
L0=1 m - (15% x 1 m)
L0=1 m – 0,15
L0 = 0,85 m
2. Luas penampang = Lebar batang x Tebal batang
Á = b́ x h́
Á = 0,01618 m x 0,01702 m
Á = 0,0002 m
3. Tegangan
F mxg
σ =¿ ¿
A A
a. Beban 0,5 Kg
m x g 0,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿24.525 2
A 0,0002 m
b. Beban 1,0 Kg
m x g 1,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿49.050 2
A 0,0002 m
c. Beban 1,5 Kg
m x g 1,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿73.575 2
A 0,0002 m
d. Beban 2,0 Kg
m x g 2,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿98.100 2
A 0,0002 m
e. Beban 2,5 Kg
m x g 2,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿122.625 2
A 0,0002 m
f. Beban 3,0 Kg
m x g 3,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿147.150 2
A 0,0002 m
g. Beban 3,5 Kg
m x g 3,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿171.675 2
A 0,0002 m
h. Beban 4,0 Kg
m x g 4,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿ 196.200 2
A 0,0002 m

4. Regangan

Δl
e=
l0

L0= 0,85 m

a. Δl=0,001 m
Δl 0,001m
e= = =0,00 11
l0 0,85 m
b. Δl=0,002 m
Δl 0.002m
e= = =¿ 0,0023
l0 0,85 m
c. Δl=0,0025 m
Δl 0,0025 m
e= = =¿ 0,0029
l0 0,85 m
d. Δl=0,0035 m
Δl 0,0035 m
e= = =¿ 0,0041
l0 0,85 m
e. Δl=0,004 m
Δl 0,004 m
e= = =¿0,0047
l0 0,85 m
f. Δl=0,005 m
Δl 0,005 m
e= = =¿ 0,0058
l0 0,85 m
g. Δl=0,0055 m
Δl 0,0055 m
e= = =¿ 0,0064
l0 0,85 m
h. Δl=0,0065 m
Δl 0,0065 m
e= = =¿ 0,0076
l0 0,85 m

5. Modulus elastisitas
σ tegangan
E= =¿
e regangan
a. Massa 0,5 Kg
N
σ 24.525 2 3 N
E= =¿ m = 22.295,45 x 10 2
e m
0,0011
b. Massa 1,0 Kg
N
σ 49.050 2 N
E= =¿ m = 21.326,08 x 103 2
e m
0,0023
c. Massa 1,5 Kg
N
σ 73.575 2 N
E= =¿ m = 25.370,68 x 103 2
e m
0,0029
d. Massa 2,0 Kg
N
σ 98.100 2 N
E= =¿ m = 23.926,82 x103 2
e m
0,0041
e. Massa 2,5 Kg
N
σ 122.625 2 N
E= =¿ m = 26.090,42 x103 2
e m
0,0047
f. Massa 3,0 Kg
N
σ 147.150 2 N
E= =¿ m = 25.370,68 x 103 2
e m
0,0058
g. Massa 3,5 Kg
N
σ 171.675 2 3
N
E= =¿ m = 26.824,21 x 10 2
e m
0,0064
h. Massa 4,0 Kg
N
σ 196.200 2 N
E= =¿ m = 25.815,78 x 103 2
e m
0,0076
6. Pelenturan
B l 03
f=
4 E b́ h́ 3
a. Massa 0,5 Kg
B=mxg
B = 0,5 x 9,81 = 4,90 N
B l 03 4,90 x (0,85)3
f= = 3 3 = 0,42 m
4 E b́ h́ 3 4 ×(22.295,45 x 10 )× 0,016 ×(0,017)
b. Massa 1,0 Kg
B=mxg
B = 1,0 x 9,81 = 9,81 N
B l 03 9,81 x (0,85)3
f= = 3 3 = 0,89 m
4 E b́ h́ 3 4 ×(21.326,08 x 10 )× 0,016 ×(0,017)
c. Massa 1,5 Kg
B=mxg
B = 1,5 x 9,81 = 14,71 N
B l 03 14,71 x (0,85)3
f= = 3 3 = 1,13 m
4 E b́ h́ 3 4 ×(25.370,68 x 10 )× 0,016 ×(0,017)
d. Massa 2,0 Kg
B=mxg
B = 2,0 x 9,81 = 19,62 N
B l 03 19,62 x (0,85)3
f= = 3 3 = 1,6 m
4 E b́ h́ 3 4 ×(23.926,82 x 10 )× 0,016 ×(0,017)
e. Massa 2,5 Kg
B=mxg
B = 2,5 x 9,81 = 24,53 N
B l 03 24,53 x (0,85)3
f= = 3 3 = 1,83 m
4 E b́ h́ 3 4 ×(26.090,42 x 10 )× 0,016 ×(0,017)
f. Massa 3,0 Kg
B=mxg
B = 3,5 x 9,81 = 29,43 N
B l 03 29,43 x (0,85)3
f= = 3 3 = 2,26 m
4 E b́ h́ 3 4 .(25.370,68 x 10 ) ×0,017 ×(0,017)
g. Massa 3,5 Kg
B=mxg
B = 3,5 x 9,81 = 34,33 N
B l 03 34,33 x (0,85)3
f= = 3 3 = 2,5 m
4 E b́ h́ 3 4 .(26.824,21 x 10 ) ×0,016 ×(0,017)
h. Massa 4,0 Kg
B=mxg
B = 4,0 x 9,81 = 39,24 N
B l 03 39,24 x (0,85)3
f= = 3 3 = 2,96 m
4 E b́ h́ 3 4 .(25.815,78 x 10 )×0,016 ×(0,017)

Batang Kayu Sedang


1. Panjang tumpuan

L0= Ṕ - (X% x Ṕ)


L0=1 m - (10% x 1 m)
L0=1 m – 0,10
L0 = 0,90 m

2. Luas penampang = Lebar batang x Tebal batang

Á = b́ x h́
Á = 0,2115 m x 0,867 m
Á = 0,1833 m
3. Tegangan
F mxg
σ =¿ ¿
A A

1. Beban 0,5 Kg

m x g 0,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿26,759 2
A 0,1833 m

2. Beban 1,0 Kg

m x g 1,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿53,518 2
A 0,1833 m
3. Beban 1,5 Kg
m x g 1,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿80,278 2
A 0,1833 m
4. Beban 2,0 Kg
m x g 2,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿107,037 2
A 0,1833 m
5. Beban 2,5 Kg
m x g 2,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿133,797 2
A 0,1833 m
6. Beban 3,0 Kg
m x g 3,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿160,556 2
A 0,1833 m
7. Beban 3,5 Kg
m x g 3,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿187,315 2
A 0,1833 m
8. Beban 4,0 Kg
m x g 4,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿ 214,075 2
A 0,1833 m

4. Regangan

Δl
e=
l0

L0= 0,90 m

i. Δl=0,004 m
Δl 0,004 m
e= = =0,004
l0 0,90 m
j. Δl=0,0085 m
Δl 0.0085 m
e= = =¿ 0,0094
l0 0,90 m

k. Δl=0,013 m

Δl 0,013 m
e= = =¿ 0,014
l0 0,90 m
l. Δl=0,018 m
Δl 0,018 m
e= = =¿ 0,02
l0 0,90 m
m. Δl=0,023 m
Δl 0,023 m
e= = =¿ 0,025
l0 0,90 m
n. Δl=0,031 m
Δl 0,028 m
e= = =¿ 0,031
l0 0,90 m
o. Δl=0,032 m
Δl 0,032m
e= = =¿ 0,035
l0 0,90 m
p. Δl=0,043 m
Δl 0,043 m
e= = =¿ 0,047
l0 0,90 m

5. Modulus elastisitas
σ tegangan
E= =¿
e regangan
i. Massa 0,5 Kg
N
σ 26,759 2 3 N
E= =¿ m = 6,689 x 10 2
e m
0,004
j. Massa 1,0 Kg
N
σ 53,815 2 N
E= =¿ m = 5,725 x 103 2
e m
0,0094
k. Massa 1,5 Kg
N
σ 80,278 2 N
E= =¿ m = 5,734 x 103 2
e m
0,014
l. Massa 2,0 Kg
N
σ 107,037 2 N
E= =¿ m = 5,351 x103 2
e m
0,02

m. Massa 2,5 Kg

N
σ 133,797 2 N
E= =¿ m = 5,351 x103 2
e m
0,025

n. Massa 3,0 Kg

N
σ 160,556 2 N
E= =¿ m = 5,179 x 103 2
e m
0,031
o. Massa 3,5 Kg
N
σ 187,315 2 N
E= =¿ m = 5,351 x 103 2
e m
0,035
p. Massa 4,0 Kg
N
σ 214,075 2 N
E= =¿ m = 4,554 x 103 2
e m
0,047

6. Pelenturan

B l 03
f=
4 E b́ h́ 3
i. Massa 0,5 Kg
B=mxg
B = 0,5 x 9,81 = 4,90 N
B l 03 4,90 x (0,90)3
f= = 3 3 = 9 x 10
−4
m
4 E b́ h́ 3 4 ×(6,689 x 10 ) ×0,2115 ×(0,867)
j. Massa 1,0 Kg
B=mxg
B = 1,0 x 9,81 = 9,81 N
B l 03 9,81 x (0,90)3
f= 3
= 3 3 = 2 x 10
−3
m
4 E b́ h́ 4 ×(5,725 x 10 )× 0,2115 ×(0,867)
k. Massa 1,5 Kg
B=mxg
B = 1,5 x 9,81 = 14,71 N
B l 03 14,71 x (0,90)3
f= 3
= 3 3 = 3 x 10
−3
m
4 E b́ h́ 4 ×(5,734 x 10 ) ×0,2115 ×(0,867)
l. Massa 2,0 Kg
B=mxg
B = 2,0 x 9,81 = 19,62 N
B l 03 19,62 x ( 0,90)3
f= = 3 3 = 4 x 10
−3
m
4 E b́ h́ 3 4 ×(5,351 x 10 )× 0,2115 ×(0,867)
m. Massa 2,5 Kg
B=mxg
B = 2,5 x 9,81 = 24,53 N
B l 03 24,53 x( 0,90)3
f= 3
= 3 3 = 6 x 10
−3
m
4 E b́ h́ 4 ×(5,351 x 10 )× 0,2115 ×(0,867)
n. Massa 3,0 Kg

B=mxg
B = 3,5 x 9,81 = 29,43 N
B l 03 29,43 x ( 0,90)3
f= 3
= 3 3 = 7 x 10
−3
m
4 E b́ h́ 4 .(5,179 x 10 ) ×0,2115 ×(0,867)
o. Massa 3,5 Kg
B=mxg
B = 3,5 x 9,81 = 34,33 N
B l 03 34,33 x (0,90)3
f= 3
= 3 3 = 8 x 10
−3
m
4 E b́ h́ 4 .(5,351 x 10 )×0,2115 ×(0,867)
p. Massa 4,0 Kg
B=mxg
B = 4,0 x 9,81 = 39,24 N
B l 03 39,24 x (0,90)3
f= = 3 3 = 1,13 x 10
−2
m
4 E b́ h́ 3 4 .(4,554 x 10 ) ×0,2115 ×(0,867)

Batang Kayu Kecil


1. Panjang tumpuan

L0= Ṕ - (X% x Ṕ)


L0=1 m - (5% x 1 m)
L0=1 m – 0,05 m
L0 = 0,95 m
2. Luas penampang = Lebar batang x Tebal batang
Á = b́ x h́
Á = 0,1104 m x 0,1029 m
Á = 0,0113 m

3. Tegangan

F mxg
σ =¿ ¿
A A

1. Beban 0,5 Kg
m x g 0,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿433,6 2
A 0,0113 m

2. Beban 1,0 Kg

m x g 1,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿868,1 2
A 0,0113 m
3. Beban 1,5 Kg
m x g 1,5 x 9,81 N
σ =¿ = =1300,8 2
A 0,0113 m
4. Beban 2,0 Kg
m x g 2,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿1734,5 2
A 0,0113 m
5. Beban 2,5 Kg
m x g 2,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿2168 2
A 0,0113 m
6. Beban 3,0 Kg
m x g 3,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿2604 2
A 0,0113 m
7. Beban 3,5 Kg
m x g 3,5 x 9,81 N
σ =¿ = =¿3035 2
A 0,0113 m
8. Beban 4,0 Kg
m x g 4,0 x 9,81 N
σ =¿ = =¿ 3469 2
A 0,0113 m

4. Regangan

Δl
e=
l0

L0= 0,95 m

a. Δl=0,005 m

Δl 0,005 m
e= = =¿ 0,005
l0 0,95 m

b. Δl=0,0105 m
Δl 0.0105 m
e= = =¿ 0,011
l0 0,95 m

c. Δl=0,016 m

Δl 0,016 m
e= = =¿0,016
l0 0,95 m

d. Δl=0,021 m

Δl 0,0021m
e= = =¿ 0,022
l0 0,95 m

e. Δl=0,026 m

Δl 0,026 m
e= = =¿0,027
l0 0,95 m

f. Δl=0,031 m

Δl 0,031m
e= = =¿ 0,032
l0 0,95 m

g. Δl=0,0355 m

Δl 0,0355 m
e= = =¿ 0,037
l0 0,95 m

h. Δl=0,041 m

Δl 0,041m
e= = =¿ 0,043
l0 0,95 m

5. Modulus elastisitas

σ tegangan
E= =¿
e regangan

a. Massa 0,5 Kg

N
σ 433,6 2 3 N
E= =¿ m = 86,720 x 10 2
e m
0,005
b. Massa 1,0 Kg

N
σ 868,1 2 N
E= =¿ m = 78,918 x 103 2
e m
0,011

c. Massa 1,5 Kg

N
σ 1300,8 2 N
E= =¿ m = 81,300 x 103 2
e m
0,016
d. Massa 2,0 Kg
N
σ 1734,5 2 N
E= =¿ m = 78,840 x103 2
e m
0,022

e. Massa 2,5 Kg

N
σ 2168 2 N
E= =¿ m = 80,296 x103 2
e m
0,027
f. Massa 3,0 Kg
N
σ 2604 2 N
E= =¿ m = 81,375 x 103 2
e m
0,032
g. Massa 3,5 Kg
N
σ 3035 2 N
E= =¿ m = 82,027 x 103 2
e m
0,037
h. Massa 4,0 Kg
N
σ 3469 2 N
E= =¿ m = 80,674 x 103 2
e m
0,043

6. Pelenturan

B l 03
f=
4 E b́ h́ 3
a. Massa 0,5 Kg

B=mxg
B = 0,5 x 9,81 = 4,90 N
B l 03 4,90 x (0,90)3
f= 3
= 3 = 1 x 10−1 m
4 E b́ h́ 4 × ( 86,720 x 10 ) x 0,1104 x ¿ ¿

b. Massa 1,0 Kg

B=mxg
B = 1,0 x 9,81 = 9,81 N
B l 03 9,81 x ( 0,95)3
f= 3
= 3 = 22 x 10−2 m
4 E b́ h́ 4 x ( 78,918 x 10 ) x 0,1104 x ¿ ¿

c. Massa 1,5 Kg

B=mxg
B = 1,5 x 9,81 = 14,71 N
B l 03 14,71 x ( 0,95)3
f= 3
= 3 = 32 x 10−2 m
4 E b́ h́ 4 × 81,300 x 10 x 0,1104 x ¿ ¿
( )

d. Massa 2,0 Kg

B=mxg
B = 2,0 x 9,81 = 19,62 N
B l 03 19,62 x (0,95)3
f= = 3 = 44 x 10−2 m
4 E b́ h́ 3 4 × ( 78,840 x 10 ) x 0,1104 x ¿ ¿
e. Massa 2,5 Kg
B=mxg
B = 2,5 x 9,81 = 24,53 N
B l 03 24,53 x(0,95)3
f= = 3 = 54 x 10−2 m
4 E b́ h́ 3 4 × ( 80,296 x 10 ) x 0,1104 x ¿ ¿

f. Massa 3,0 Kg

B=mxg
B = 3,5 x 9,81 = 29,43 N
B l 03 29,43 x( 0,95)3
f= 3
= 3 = 64 x 10−2 m
4 E b́ h́ 4 x ( 81,375 x 10 ) x 0,1104 x ¿ ¿
g. Massa 3,5 Kg
B=mxg
B = 3,5 x 9,81 = 34,33 N
B l 03 34,33 x(0,95)3
f= = 3 = 74 x 10−2 m
4 E b́ h́ 3 4 x ( 82,027 x 10 ) x 0,1104 x ¿ ¿
h. Massa 4,0 Kg
B=mxg
B = 4,0 x 9,81 = 39,24 N
B l 03 39,24 x (0,95)3
f= 3
= 3 = 86 x 10−2 m
4 E b́ h́ 4 x ( 80,674 x 10 ) x 0,1104 x ¿ ¿

4.6 Analisa

Pada percobaan modulus elastisitas ini dlakukan 3 kali percobaan dengan


ukuran batang kayu yang berbeda yaitu batang besar, sedang, dan kecil. Untuk
mengetahui perbandingan modulus elastis pada batang kayu maka percobaan
dilakukan sampai 3 kali percobaan

Beban diberikan sebanyak 8 kali pada setiap batang kayu, untuk mengetahui
perbandingan tegangan, regangan, modulus elastis, dan pelenturan batang kayu
pada saat diberi beban dengan berat beban yang berbeda dari 0,0 kg – 4,0 kg dan
mengukur pada saat beban ditambah dan pada saat beban dikurang.

Setelah melakukan praktikum modulus elastisitas pada penghitungan pengamatan


pertambahan dan pengurangan beban terjadi ketidak konstan hasil pengukuran
dikarenakan ketidaktelitian pengamat dan keadaan alat ukur, contohnya
tergesernya garis rambut G dan tergesernya batang kayu sehingga terjadi tidak
pasnya titik tumpuan batang kayu sehingga pada pengambilan data pertambahan
dan pengurangan tidak konstan. Beberapa beban memiliki bentuk yang berbeda
sehingga menyebabkan garis rambut G pada cermin skala tidak berubah
sedangkan berat pada masing-masing beban sama yaitu 0,5 kg. Pada penghitungan
panjang, lebar, dan tebal/tinggi pada batang memiliki sisi yang berbeda
ukurannya.

Dari data hasil percobaan dan grafik hubungan antara tegangan dan regangan

4.7 Kesimpulan

1. semakin banyak beban yang diletakan atau digantungkan pada kayu maka
semakin besar juga elastisitasnya
2. setiap kayu memiliki keelastisan yang berbeda - beda

Anda mungkin juga menyukai