Anda di halaman 1dari 15

ANALISA VARIASI VOLTASE DAN WAKTU PROSES ANODIZING

TERHADAP BENDING STRENGTH DAN KETEBALAN LAPISAN OKSIDA

Safiri, Kurnia Hastuti


Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
Jl.Kaharuddin Nasution Km 11 No.113 Perhentian Marpoyan, Pekanbaru
Telp. 0761 – 674635 Fax. (0761) 674834

ABSTRAK

Anodizing merupakan proses pelapisan dengan cara elektrolisis untuk melapisi


permukaan logam dengan suatu material ataupun oksida yang bersifat melindungi,
memperbaiki sifat fisik dan mekaniknya. Pada proses anodizing, tegangan dan waktu
memegang peranan penting dalam pembentukan lapisan oksida. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kekuatan mekanik pada lapisan oksida. Pada penelitian ini, material
yang akan dilapisi adalah alumunium 6061 sebagai anoda, dan alumunium penghantar
sebagai katoda. Spesimen hasil anodizing diukur ketebalannya dan dilakukan pengujian
adhesivitas untuk mengetahui kekuatan mekanik pada lapisan oksida. Tegangan yang
digunakan adalah 16 volt dan 20 volt dan waktu pencelupan 5 menit, 10 menit, dan 15
menit. Spesimen hasil anodizing ditimbang dan diukur ketebalannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi tegangan yang di berikan dan lama waktu
pencelupan, maka semakin tinggi nilai ketebalan yang didapat. Nilai ketebalan tertinggi
diperoleh pada spesimen yang dicelup dengan tegangan 20 volt dalam waktu pencelupan
15 menit yaitu sebesar 49,24 µm. sedangkan nilai ketebalan terendah terjadi pada
spesimen dengan tegangan 16 volt dalam waktu pencelupan 5 menit yaitu sebesar 30,22
µm. Tetapi, Dari hasil pengamatan tampak fisik yang bagus dengan warna biru cerah
pada alumunium dengan tegangan 20 volt dan waktu pencelupan 10 menit. Penambahan
tegangan dan waktu pada proses anodizing tidak banyak mempengaruhi penampilan
fisik, namun demikian tegangan yang besar dan waktu yang lebih lama memberikan hasil
biru lebih gelap dan tegangan yang kecil dan waktu yang sedikit memberikan hasil
kecerahan warna biru yang kurang cerah. Pada pengujian adhesivitas pada anodizing
terdapat sedikit perbedaan pada lapisan oksida dimana pada waktu pencelupan 10 menit
terjadi sedikit kekasaran permukaan lapisan pada bagian lekukan yang terkena radius
bend test, sedangkan dengan waktu pencelupan 15 menit terjadi lebih banyak kekasaran
permukaan lapisan pada bagian lekukan yang terkena radius bend test, namun dengan
waktu pencelupan 5 menit tidak terjadi kekasaran permukaan lapisan pada bagian
lekukan yang terkena radius bend test. Hal ini disebabkan karena semakin lama waktu
pelapisan akan berpengaruh pada tebal lapisan dan hasil bend test.

1. PENDAHULUAN sinar yang baik dapat digunakan juga pada

Latar Belakang komponen mesin, alat penukar panas, dan

Aluminium merupakan logam yang komponen industri kimia (Wirosumarto dan

banyak digunakan di bidang teknik karena Okumura, 2008). Bahan logam seperti

mempunyai keunggulan antara lain ringan, aluminium adalah salah satu bahan yang sering

mempunyai sifat penghantar panas, sifat pantul dipakai untuk keperluan industri ataupun

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


sebagai alat perabotan rumah tangga. Semua hanya memperbaiki ketahanan korosi karena

logam baik ferro maupun non ferro dapat dapat meningkatkan ketebalan lapisan oksida di

mengalami korosi sehingga menurunkan daya permukaan aluminium, anodizing juga dapat

tahan dan umur pemakaiannya. Salah satu cara meningkatkan kekerasan permukaan

untuk meningkatkan umur pakai aluminium aluminium. Secara alami, anodizing akan

adalah dengan melakukan proses pelapisan mengubah permukaan aluminium menjadi

yang dikenal dengan anodizing untuk aluminium oksida yang akan menjadi sebuah

memperbaiki sifat mekanik pada material selaput tipis yang disebut pori-pori dan

tersebut. Anodizing merupakan proses ketebalan lapisan aluminium oksida akan

pelapisan dengan cara elektrolisis untuk meningkat dengan meningkatnya rapat arus dan

melapisi permukaan logam dengan suatu lama waktu pencelupan dalam larutan elektrolit

material ataupun oksida yang bersifat (Nugroho, 2015).

melindungi, memperbaiki sifat fisik dan Pada proses anodizing, aluminium

mekaniknya. Pengertian secara kimia adalah dipasang pada kutub positif (anoda) sehingga

proses elektrolisa menggunakan larutan permukaannya mengalami reaksi oksidasi dan

elektrolit sebagai penghubung antara katoda terbentuk suatu lapisan oksida aluminium

dan anoda (Santhiarsa, 2010). pada permukaan benda, dan dalam anodizing

Pemanfaatan baja dengan kandungan aluminium memerlukan larutan asam sulfat,

karbon yang rendah dalam industri pengolahan asam kromat atau campuran asam sulfat dan

logam sangat banyak digunakan sebagai asam oksalat (Santhiarsa, 2010).

aksesoris pada kendaraan bermotor. Velg motor Berdasarkan beberapa penelitian yang

yang biasa untuk pemakaian sehari-hari (jalan telah dilakukan, maka perlu dilakukan

raya) sering menggunakan bahan aluminium penelitian untuk mengetahui pengaruh voltase

standar 6061-T6 yang merupakan salah satu dan waktu pada lapisan anodizing yang

bagian dari komponen motor yang sangat terbentuk, dan setiap elektroda dapat menjadi

penting. Untuk meningkatkan sifat fisis dan sebuah anoda atau katoda tergantung dari

mekanis aluminium, maka proses anodizing voltase yang diberikan ke lapisan anodizing.

menjadi salah satu alternatif. Proses ini tidak Karena rapat arus berhubungan terbalik dengan

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


tegangan listrik (voltase) dan rapat arus bukan Pada masa sekarang ini penggunaan

satu-satunya penentu untuk menentukan bahan aluminium banyak sekali dalam segala

kualitas lapisan. implementasinya. Aluminium memiliki sifat

Rumusan Masalah yang lunak serta dapat terkorosi sehingga perlu

Adapun yang menjadi rumusan masalah perhatian khusus untuk mencegah dan

penelitian ini adalah : meminimalisasi kerugian yang timbul akibat

1. Apakah anodizing dapat memperbaiki sifat efek tersebut. Untuk meningkatkan sifat fisik

fisis dan mekanis alumunium? dan mekanis aluminium dapat dilakukan

2. Tegangan dan waktu berapakah yang dengan berbagai cara. Proses yang dapat

memberikan sifat fisis dan mekanis dilakukan di antaranya meliputi proses

optimum? perlakuan panas hingga proses pelapisan.

3. Apakah lapisan yang dihasilkan dari proses Salah satu proses yang banyak digunakan

Anodizing memiliki kekuatan yang baik? untuk aluminium dan paduannya adalah

Tujuan Penelitian anodizing.

Sesuai dengan rumusan masalah yang Anodizing atau anodisasi merupakan


diajukan, adapun tujuan dari penelitian ini suatu proses pembentukan lapisan oksida
adalah :
pada permukaan logam melalui proses

1. Untuk memperbaiki sifat fisis dan mekanis elektrolisa didalam larutan elektrolit dengan

alumunium. cara mereaksikan logam yang diambil dari

2. Untuk mendapatkan tegangan dan waktu larutan elektolit sebagai media (Taufik, 2011).

yang sesuai dari sifat fisis dan mekanis Anodizing adalah suatu proses elektrokimia

yang optimum. yang digunakan untuk mempertebal atau

3. Untuk menghasilkan lapisan dengan memperkuat lapisan protektif alami pada

kekuatan yang baik. logam. Proses ini bertujuan untuk

meningkatkan kekerasan permukaan,


2. TINJAUAN PUSTAKA
ketahanan aus ataupun sifat mekanis pada
2.1 Anodizing
logam. Prinsip dasar proses anodizing adalah

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


elektrolisis. Proses elektrokimia yang pada permukaan aluminium (Taufik, 2011).

mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Sebenarnya pada permukaan aluminium

Pada proses elektrolisis komponen yang sebelum dilakukan anodisasi sudah memiliki

terpenting adalah elektroda dan elektrolit. Pada lapisan oksida yang terbentuk akibat reaksi

proses elektrolisis katoda merupakan kutub terhadap udara sekitar, namun tingkat

negatif dan anoda merupakan kutub positif. ketebalan lapisan yang terbentuk masih sangat

Pada penelitian ini benda kerja atau spesimen tipis sehingga untuk meningkatkannya

bertindak sebagai anoda yang merupakan diperlukan proses anodisasi. Adapun tujuan

kutub positif dan untuk katodanya yang dari peningkatan ketebalan lapisan oksida

merupakan kutub negatifnya juga dari bahan yaitu untuk meningkatkan daya tahan

aluminium. aluminium terhadap korosi, meningkatkan

Anodisasi atau oksida anoda secara luas kekerasan permukaan sebagai alat untuk

digunakan untuk tujuan protektif perlindungan pelapisan lebih lanjut, memperbaiki

dan dekorasi permukaan alumunium. Secara penampilan, meningkatkan isolasi listrik, dan

alami, anodizing akan mengubah permukaan juga dapat meningkatkan adhesifitas sehingga

aluminium menjadi aluminium oksida yang lapisan yang ditempelkan dapat menempel

akan menjadi sebuah selaput tipis yang disebut lebih kuat karena terbentuk lapisan oksida

pori-pori. Pada anodizing terjadi proses yang berpori.

oksidasi, benda dioksidasikan dengan aliran


2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Proses
listrik sehingga benda akan terkikis dan
Anodizing
terbentuk lapisan oksida.
Dalam proses anodizing kondisi operasi
Proses utama, dalam oksidasi anoda
perlu/penting sekali untuk diperhatikan.
alumunium memerlukan larutan asam sulfat,
Karena kondisi tersebut menentukan berhasil
asam kromat atau campuran asam sulfat dan
atau tidaknya proses pelapisan serta mutu
asam oksalat. Selama proses oksidasi
pelapisan yang dihasilkan. Kondisi operasi
aluminium bertindak sebagai anoda sehingga
yang perlu diperhatikan tersebut antara lain :
terjadi perpindahan ion menuju katoda yang
1. Elektroda
menyebabkan terbentuknya lapisan oksida

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


Elektroda adalah sebuah konduktor yang dari sudut hantaran listriknya, dapat dibagi

digunakan untuk bersentuhan dengan sebuah dalam tiga golongan yaitu:

bagian non-logam dari sebuah sirkuit (misal


a. Zat cair isolator seperti air murni
semikonduktor, sebuah elektrolit atau sebuah
dan minyak.
vakum). Pada percobaan anodizing ini,
b. Larutan yang mengandung ion-
digunakan elektron alumunium sebagai anoda
ion seperti larutan asam, basa, dan
dan katodanya adalah alumunium penghantar.
garam- garam di dalam air. Larutan ini
Elektron dalam sebuah sel elektrolisis ditunjuk
dapat dilalui arus listrik dengan ion-ion
sebagai sebuah anoda atau sebuah katoda.
sebagai penghantarnya dan disertai
Anoda didefinisikan sebagai elektroda di
dengan perubahan-perubahan kimia.
mana elektron memasuki sel dan reduksi
c. Air raksa, logam-logam cair
terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah
dapat dilalui arus listrik tanpa ada
anoda atau katoda tergantung dari voltase
perubahan kimia di dalamnya.
yang diberikan ke sel elektrolit (Istomo, 2011).
Elektrolit sering kali diklasifikasikan
Dapat dilihat pada gambar 2.1
berdasarkan kemampuannya dalam

menghantarkan arus listrik. Larutan

elektrolit yang digunakan dalam

oksida anoda dalam proses anodizing

adalah sebagai berikut:

1. Asam kromat lapisanya buram,

Gambar 2.1 Elektroda Pada Proses Anodizing terbatas untuk ketebalan maksimum
(Sumber : Istomo, 2011)
sekitar 10 µm dan jarang digunakan
2. Elektrolit untuk keperluan dekorasi. Fungsinya
Komponen penting yang lainnya yaitu untuk alas cat khususnya pada
larutan elektrolit. Elektrolit adalah suatu peralatan militer.
senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut
2. Asam fosfat biasanya digunakan
akan menghasilkan larutan yang dapat
sebelum lapis listrik yaitu pada proses
menghantarkan arus listrik. Zat cair dipandang

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


pengerjaan awal. Hasilnya sangat Tegangan listrik sangat penting dalam

porous dan menyediakan dasar melakukan proses anodizing, karena dengan

locking mekanis untuk lapis listrik. meningkatkan voltase maka rapat arus akan

meningkat secara signifikan begitu pula dengan

3. Asam oksalat hasil lapisan yang proses pembuatan pori. Diameter pori

berwarna kuning yang kadang lebih tergantung dari voltase yang di gunakan

keras dari hasil asam sulfat, digunakan (Araoyinbo, 2010).

untuk anodisasi yang tebal.


3. METODOLOGI PENELITIAN
4. Asam sulfonat kombinasi
3.1 Diagram Alir Penelitian
dengan asam sulfat digunakan untuk

ngembangkan anodik warna terpadu

pada logam paduan. Perunggu, emas,

kelabu dan hitam adalah warna yang

dapat diperoleh.

5. Asam borak digunakan dalam

lapis tanggul untuk kepasifan listrik,

asam sitrat dan tartrat digunakan juga.

3. Waktu pencelupan

Lama waktu proses anodizing juga

berpengaruh terhadap ketebalan hasil pelapisan

oksida. Semakin lama waktu proses anodizing


Gambar 1. Diagram alir penelitian
sehingga menyebabkan tingkat kecerahan yang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
rendah. Hal ini disebabkan karena semakin
4.1 Data Hasil Uji Microscope.
lama waktu yang diberikan pada proses
Pengujian ketebalan menggunakan alat
anodizing yang mempengaruhi tingkat
uji Microscope dengan manipulator
kecerahan lapisan oksida (Santhiarsa, 2010).
pembesaran kecil sebesar 50 kali. Sebelum
4. Tegangan Listrik (Voltage)

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


dilakukan pengujian Microscope, terlebih

dahulu melakukan setingan pada Microscope

tersebut dan spesimen di potong dengan tinggi

5 mm dan berdiameter 10 mm. Proses

pelapisan Anodizing pada spesimen

Alumunium 6061-T6, spesimen hasil pelapisan

harus dijaga untuk tetap bersih karena akan

dilakukan pengujian ketebalan lapisan.


Gambar 4.1 Spesimen A1
Pengujian mikrosrop untuk melihat ketebalan

lapisan, dengan data ketebalan spesimen awal 30,28 30,27

sebelum di lapis yaitu 1 mm, panjang 120 mm Ketebalan Spesimen (𝜇m) 30,26

30,24
dan lebar 40 mm.
30,22
30,2 30,2
4.1.1 Pelapisan Oksida (Anodizing) 30,2

30,18
Hasil pelapisan oksida di uji mikroskop
30,16
untuk mendapatkan ketebalan pada spesimen Bagian Atas Bagian Tengah Bagian Bawah

yang telah dilakukan proses anodizing. SPESIMEN

Spesimen yang dilapisi dengan proses


Gambar 4.2 Grafik Spesimen A1.
anodizing berjumlah 6 spesimen. Salah satu
1. Bagian atas : 30,2 𝜇m
dari 6 spesimen yang telah di lapis dengan
2. Bagian tengah : 30,27 𝜇m
tegangan yang di berikan 16 volt, waktu
3. Bagian bawah : 30,2 𝜇m
0
pencelupan 5 menit dan suhu 35 C dilakukan
4. Rata-rata ketebalan = 90,67 𝜇m : 3 =
pengukuran pada 3 bagian, dapat dilihat pada
30,22 𝜇m
gambar 4.1
Hasil pengujian yang dilakukan pada

semua spesimen dengan diperoleh data seperti

pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil uji rata-rata ketebalan spesimen

setelah pelapisan oksida (Anodizing) dengan

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


variasi waktu pencelupan 5 menit, 10 menit, oksida. Pada tegangan 16 volt dengan waktu 5

dan 15 menit dan . menit didapat ketebalan lapisan oksida sebesar

30,22 µm, kemudian ketebalan meningkat


Waktu Ketebalan
Kode Tegangan
No Pencelupan Lapisan menjadi 31,08 µm, ketika waktu pencelupan
Spesimen (Volt)
(menit) oksida (µm)
naik menjadi 15 menit ketebalan menjadi 32,67
1 A1 5 16 30,22

2 A2 5 20 45,19 µm. Sedangkan pada tegangan 20 volt dengan


3 B1 10 16 31,08 waktu 5 menit pencelupan didapat ketebalan
4 B2 10 20 46,12
sebesar 45,19 µm, kemudian ketebalan
5 C1 15 16 32,67

6 C2 15 20 49,24 meningkat menjadi 46,12 µm, dan ketika


Dari tabel 4.1 hasil uji rata-rata ketebalan
waktu pencelupan naik menjadi 15 menit terus
spesimen setelah pelapisan oksida dengan
meningkat menjadi 49,24 µm.
variasi waktu pencelupan dan tegangan,
Berdasarkan uraian di atas, spesimen
kemudian dimasukkan kedalam sebuah gambar
yang memiliki ketebalan tertinggi terjadi pada
4.3.
spesimen dengan tegangan 20 volt, waktu
60
pencelupan 15 menit. Sedangkan spesimen
Ketebalan Lapisan Oksida (µm)

49,24
50 45,19 46,12
dengan tegangan 16 volt dan waktu pencelupan
40
30,22 31,08 32,67 5 menit memiliki lapisan ketebalan paling
30
rendah. Hal ini terjadi karena waktu dan
20
tegangan yang semakin meningkat
10
mengakibatkan pengendapan ion di permukaan
0
A1 A2 B1 B2 C1 C3 anoda semakin bertambah, sehinggaakan
Waktu Pencelupan dan Tegangan
berdampak terhadap ketebalan lapisan oksida.

Gambar 4.3 Hasil uji ketebalan lapisan oksida


4.2 Penimbangan Berat Alumunium 6061 T6
Alumunium 6061.
Penimbangan berat spesimen ini
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa
dilakukan dengan menggunakan timbangan
semakin lama waktu pencelupan, maka
digital mikro dengan NST mg (milligram). Di
semakin tinggi pula nilai ketebalan lapisan
ambil sampel spesimen alumunium 6061 T6

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


untuk memperoleh data. Langkah awal yang Berat Spesimen
Waktu
dilakukan adalah dengan mengkalibrasi Kode Tegangan
Pelapisan Sebelum Sesudah
Spesimen (volt)
(menit) dilapis dilapis
timbangan agar data yang didapatkan akurat (gram) (gram)

A1 5 16 15 15,12
dan presisi, setelah dikalibrasi maka dilakukan
A2 5 20 15 15,45
pengukuran berat spesimen seperti data yang
B1 10 16 15 15,20
dicontohkan, mula-mula spesimen di letakkan
B2 10 20 15 16,02
pada mangkok timbangan kemudian mencatat C1 15 16 15 15,35

nilai yang ditunjukkan, setelah itu dilakukan C2 15 20 15 16,61

pengukuran dengan metode yang sama


Dari data-data hasil uji berat spesimen
berulang-ulang untuk spesimen berikutnya.
sebelum dan setelah pelapisan oksida dan
Proses anodizing dilakukan dan setelah itu
pewarnaan dyeing, kemudian dimasukkan
pengukuran dilakukan kembali untuk
kedalam sebuah gambar 4.4.
menghitung berat setelah pelapisan dan setelah
1,8
1,61
Berat Lapisan Oksida (gram)

didapatkan berat awal dan berat akhir maka 1,6

1,4
kemudian dikurangkan antara berat awal di
1,2
kurang dengan berat akhir untuk mengetahui 1,02
1

selisah berat material, seperti pada tabel yang 0,8

0,6
telah disajikan. Sebagai contoh berat awal 0,45
0,35
0,4
0,2
spesimen sebelum di lapis dan di warnai adalah 0,2 0,12

15 gram dan kemudian berat spesimen sesudah 0


A1 A2 B1 B2 C1 C2
di lapis dan di warnai adalah 15,12 gram, maka Waktu Pencelupan dan Tegangan

selisih berat sebelum dilapis dan sesudah


Gambar 4.4 Hasil selisih berat lapisan oksida
dilapis adalah 0,12 gram. Hasil penelitian yang
Alumunium 6061.
dilakukan data-data dimasukan kedalam
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa
sebuah tabel yaitu pada tabel 4.2.
semakin lama waktu pencelupan, maka
Tabel 4.2. Hasil uji berat spesimen sebelum
semakin besar nilai berat spesimen. Pada
dan setelah pelapisan anodizing.
tegangan 16 volt dengan waktu pencelupan 5

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


menit didapat berat sebesar 15,12 gram, Pengujian tingkat adhesivitas dilakukan

kemudian berat meningkat menjadi 15,20 gram dengan cara Bend Test sesuai dengan ASTM D

pada waktu pencelupan 10 menit dan terus 790 setelah dilakukan pengujian terhadap

meningkat menjadi 15,35 gram pada waktu setiap spesimen. Dapat dilihat bahwa dengan

pencelupan 15 menit. Sedangkan pada tegangan yang besar dan waktu pencelupan

tegangan 20 volt dengan waktu pencelupan 5 yang lama terlihat terjadi kekasaran permukaan

menit didapat berat sebesar 15,45 gram, yang lebih jelas di bagian yang terkena radius

kemudian berat meningkat menjadi 16,02 gram Bend Test pada spesimennya. Sedangkan untuk

ketika waktu pencelupan 10 menit, dan terus tegangan yang rendah dan waktu pencelupan

meningkat menjadi 16,61 gram pada waktu yang kecil terlihat bahwa tidak terjadi

pencelupan 15 menit. kekasaran permukaan lapisan oksida di bagian

Berdasarkan uraian di atas, spesimen yang terkena radius Bend Test pada spesimen

yang memiliki berat terbesar terjadi pada tersebut.

spesimen dengan tegangan 20 volt dan waktu

pencelupan 15 menit. Sedangkan spesimen

dengan tegangan 16 volt dan waktu pencelupan

5 menit memiliki berat terkecil. Hal ini terjadi

karena waktu yang semakin meningkat Gambar 4.5 Hasil pengujian adhesivitas

mengakibatkan pengendapan ion di permukaan Pada gambar 4.5 hasil pengujian

anoda semakin bertambah, sehingga akan adhesivitas pada lapisan anodizing dapat

berdampak terhadap peningkatan berat anoda. dilihat bahwa perbandingan waktu sendiri

Maka hasil penimbangan berat rata-rata pada tidak memiliki banyak perubahan pelapisan

tiap variasi terjadi peningkatan seiring dengan oksida pada pengujian bending strength,

bertambahnya waktu pencelupan lapisan namun terdapat sedikit perbedaan pada lapisan

oksida. oksida dimana pada waktu pencelupan 10

menit terjadi sedikit kekasaran permukaan


4.3 Hasil Uji Adhesivitas
lapisan pada bagian lekukan yang terkena

radius bend test, sedangkan dengan waktu

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


pencelupan 15 menit terjadi lebih banyak oksida (anodizing) A1 dengan waktu

kekasaran permukaan lapisan pada bagian pencelupan 5 menit dan tegangan yang sama

lekukan yang terkena radius bend test, namun dengan B1 dan C1 yaitu 16 volt memiliki

dengan waktu pencelupan 5 menit tidak terjadi kekuatan bending sebesar 130,13 MPa , untuk

kekasaran permukaan lapisan pada bagian lapisan oksida B1 dengan waktu pencelupan 10

lekukan yang terkena radius bend test. Hal ini menit dan tegangan 16 volt memiliki kekuatan

disebabkan karena semakin lama waktu bending yaitu sebesar 130,3 MPa, dan pada

pelapisan akan berpengaruh pada tebal lapisan lapisan C1 dengan waktu pencelupan 15 menit

dan hasil bend test. dan tengangan 16 volt memiliki kekuatan

Hasil uji bend test pada kekuatan bending bending sebesar 130,54 MPa. Hal ini

(MPa) terhadap setiap spesimen lapisan oksida disebabkan karena variasi waktu pencelupan

(anodizing) dimasukkan kedalam sebuah grafik dan tegangan yang di berikan pada proses

yaitu pada grafik 4.6. anodizing akan meningkatkan ketebalan

130,6 130,54 lapisan oksida pada spesimen alumunium 6061


130,5 sehingga berpengaruh terhadap kekuatan
130,4
130,3 bending.
130,3

130,2 130,13
130,7
130,1
130,59
130,6
130
130,5
129,9
A1 B1 C1 130,4 130,37

Tegangan 16 volt 130,3


130,18
130,2

Gambar 4.6 Hasil uji kekuatan bending 130,1

130
strength pada tegangan 16 volt serta waktu
129,9
pencelupan 5 menit, 10 menit dan 15 menit A2 B2 C2

Tegangan 20 volt
terhadap spesimen pengujian.

Dari gambar 4.6 dapat dilihat perbedaan


Gambar 4.7 Hasil uji kekuatan bending
antara lapisan oksida dimana hasil nilai
strength pada tegangan 20 volt serta waktu
kekuatan bending strength terhadap lapisan

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


pencelupan 5 menit, 10 menit, dan 15 menit 130,7
130,59
terhadap spesimen pengujian. 130,6 130,54
130,5
Dari gambar 4.7 dapat dilihat perbedaan 130,37
130,4
130,3
antara lapisan oksida dimana hasil nilai 130,3
130,18
130,2 130,13
kekuatan bending strength terhadap lapisan
130,1
oksida (anodizing) A2 dengan waktu 130
129,9
pencelupan 5 menit dan tegangan yang sama 5 menit 10 menit 15 menit
Tegangan 16 volt
dengan B2 dan C2 yaitu 20 volt memiliki
Tegangan 20 volt
kekuatan bending sebesar 130,18 MPa, untuk

lapisan oksida B2 dengan waktu pencelupan 10 Gambar 4.8 Hasil perbandingan kekuatan
bending pada tegangan 16 volt dan 20 volt
menit dan tegangan 20 volt memiliki kekuatan
terhadap hasil proses anodizing.
bending yaitu sebesar 130,37 MPa, dan pada Dari gambar 4.8 dapat dilihat
lapisan C2 dengan waktu pencelupan 15 menit perbandingan hasil nilai kekuatan bending
dan tengangan 20 volt memiliki kekuatan yang paling besar terjadi pada spesimen
bending sebesar 130,59 MPa. Hal ini dengan tegangan 20 volt, waktu pencelupan 15
disebabkan karena variasi waktu pencelupan menit. Sedangkan spesimen dengan tegangan
dan tegangan yang di berikan pada proses 16 volt dan waktu pencelupan 5 menit
anodizing akan meningkatkan ketebalan memiliki nilai kekuatan bending terendah. Hal
lapisan oksida pada spesimen alumunium 6061 ini terjadi karena waktu dan tegangan yang
sehingga berpengaruh terhadap kekuatan semakin meningkat mengakibatkan ketebalan
bending. lapisan oksida semakin bertambah, sehingga

akan berdampak terhadap nilai kekuatan

bending.

4.4 Data Hasil Pengamatan Tampak Fisik

Pengamatan tampak fisik dilakukan

setelah proses pelapisan selesai, apabila

permukaan spesimen benar-benar sudah bersih

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


dan kering, maka dapat dilakukan pengamatan pelapisan tegangan dan waktu pencelupan yang

tampak fisik hasil pelapisan. Masing-masing lebih kecil tidak menampakan kilap yang baik,

spesimen dari masing-masing variasi diamati sedangkan tegangan dan waktu pencelupan

secara visual, dibandingkan kemudian diambil yang lebih lama memberikan hasil kilap yang

fotonya. lebih gelap, Untuk mendapatkan hasil tampak

fisik yang baik yaitu tegangan dan waktu

pencelupan pada proses pelapisan anodizing

yang memperlihatkan kilap yang lebih cerah


A1 B1 C1
dan warna.
Gambar 4.9 Tampak fisik spesimen hasil
Dari hasil pengamatan dapat dilihat
anodizing pada tegangan 16 volt.
bahwa pelapisan oksida langsung terlihat

berwarna biru karena pada setelah proses

anodizing spesimen langsung dilakukan proses


A2 B2 C2
pewarnaan (Dyeing) dengan larutan berwarna
Gambar 4.8 Tampak fisik spesimen hasil
biru. Pengamatan tampak fisik yang bagus
anodizing pada tegangan 20 volt.
Pada proses pelapisan anodizing pada spesimen B2 dengan tegangan 20 volt dan

tegangan dan waktu pencelupan berpengaruh waktu pencelupan 10 menit. Sedangkan

pada tampak fisik spesimen, dimana proses tegangan 16 volt dan waktu pencelupan 5

pelapisan dengan tegangan dan waktu menit memberikan hasil warna biru yang

pencelupan yang lebih kecil akan kurang cerah, namun pada spesimen C2 dengan

memperlihatkan tampak fisik yang tidak tegangan 20 volt dan waktu pencelupan 15

mengkilap, dikarenakan ion-ion oksida yang menit yang terlihat tidak mengkilap dengan

mengendap pada spesimen lebih sedikit, dan warna biru gelap.

juga proses pelapisan dengan tegangan dan


5. PENUTUP
waktu pencelupan yang lebih besar akan
5.1 Kesimpulan
memperlihatkan tampak fisik yang gelap,
Berdasarkan hasil analisis data dan
dikarenakan ion-ion oksida yang mengendap
pengujian yang ada pada bab sebelumnya,
pada spesimen lebih banyak. Pada proses

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


maka dapat diambil kesimpulan sebagai Hal ini disebabkan karena semakin lama

berikut: waktu pelapisan akan berpengaruh pada

1. Dari hasil pengamatan tampak fisik, tebal lapisan dan hasil bend test.

spesimen yang paling mengkilap adalah 4. Dari data pengujian bend test didapat

pada lapisan oksida dengan tegangan 20 nilai kekuatan bending yang paling besar

volt dengan waktu pencelupan 10 menit yaitu pada waktu pencelupan 15 menit

dengan ketebalan dan berat lapisan dan tegangan 20 volt, sedangkan

adalah 46,12 µm dan 16,02 gram. kekuatan bending yang terendah yaitu

2. Pengujian nilai ketebalan lapisan oksida pada waktu pencelupan 5 menit dan

dengan menggunakan microscope tegangan 16 volt. Hal ini disebabkan

menyimpulkan bahwa ketebalan lapisan karena tegangan dan waktu pencelupan

tertinggi terjadi pada spesimen dengan pada lapisan oksida berpengaruh

tegangan 20 volt, waktu pencelupan 15 terhadap kekuatan bending pada

menit. Sedangkan spesimen dengan pengujian bend test.

tegangan 16 volt dan waktu pencelupan 5 5.2 Saran

menit memiliki lapisan ketebalan paling 1. Perlu dilakukan pengkajian yang lebih

rendah. Hal ini terjadi karena waktu dan mendalam yaitu dengan banyak

tegangan yang semakin meningkat melakukan percobaan untuk mengetahui

mengakibatkan pengendapan lapisan secara pasti besar akselerasi laju

oksida di permukaan anoda semakin ketebalan permenitnya dari pelapisan

bertambah, sehingga akan berdampak oksida yang terjadi.

terhadap ketebalan lapisan alumunium 2. Pada penelitian selanjutnya perlu

6061. dilakukan pengujian kekerasan untuk

3. Pengujian Bending Strength pada lapisan mengetahui perbedaan kekerasan pada

anodizing menyimpulkan bahwa lapisan oksida yang dilapis dengan

perbandingan waktu sendiri tidak anodizing.

memiliki banyak perubahan pelapisan


DAFTAR PUSTAKA
oksida pada pengujian bending strength.

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.


Araoyinbo AO, Fauzi MNA, Sreekantan S, Pada Aluminium Terhadap Kecerahan
Aziz A. A novel process to produce
dan Ketebalan Lapisan, Jurnal Ilmiah.
nanoporous aluminium oxide using
Jurusan Teknik Mesin Universitas
titration technique. J Non-Crystalline
Solids 2010;356 1057-1060. Udayana.
Hutasoit, F.M., 2008. Pengaruh Penambahan
Shidarta, Bambang Wahyu., 2012, Pengaruh
Konsentrasi Asam Oksalat Terhadap
Konsentrasi Elektrolit Dan Waktu
Ketebalan Lapisan Oksida Pada
Aluminium Foil Hasil Proses Anodisasi. Anodisasi Terhadap Ketahanan Aus
Skripsi. Fakultas Teknik Universitas
Dan Kekerasan Pada Lapisan Oksida
Indonesia. Jakarta.
Paduan Aluminium ADC 12, Jurnal
Istomo, 2011, Pengaruh Variasi Waktu
Pencelupan Pada Proses Anodizing Aplikasi Sains dan Teknologi. Jurusan
Alumunium Seri 1XXX. Jurnal Teknik
Teknik Mesin dan Industri Fakultas
Mesin. Fakultas Teknik Universitas
Teknik Universitas Gadjah Mada
Muhammadiyah Yogyakarta.
Yogyakarta. Yogyakarta.
Nugroho, Fajar., 2015, Pengaruh Rapat Arus
Tufik, T., 2011, Anodizing Pada Logam
Anodizing Terhadap Nilai Kekerasan
Alumunium Dan Paduannya, Makalah.
Pada Plat Aluminium Paduan AA Seri
2024-T3. Jurnal Angkasa. Universitas Institut Teknologi Bandung.
Gadjah Mada Yogyakarta.
Zaki, 2003. “The properties and application of
Priyanto, A., (2012), Pengaruh Variasi Arus
scandium-reinforced alumunium”. JOM.
Listrik Terhadap Kekerasan Permukaan
Logam Aluminium 5XXX Pada Proses
Anodizing. Skripsi, tidak diterbitkan.
Fakultas Teknologi Industri Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta.
Purnama, D., Rizkia, V., (2012), Pelapisan
Aluminium Dengan Proses Anodisasi
Multi Warna Untuk Aplikasi Komponen
Dekoratif Secara Praktis. Jurnal Ilmial,
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Jakarta, Jakarta.
Santhiarsa, N.N., 2010, Pengaruh Kuat Arus

Listrik dan Waktu Proses Anodizing

Kata kunci : Anodizing, Al 6061, Adhesivitas, Bend Strength.

Anda mungkin juga menyukai