Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERUNDANG UNDANGAN

KESEHATAN, KESELAMATAN, KERJA(K3)

Di Susun Oleh : Arfandi Gunawan Rahman

NIM : 018.01.0062

Semester : VI (Enama Sore)

UNIVERSITAS ISLAM AL – AZHAR MATARAM

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis
yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Mataram, 23 Maret 2021

Arfandi Gunawan Rahman

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

1.4 Manfaat .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Pengertian ............................................................................................... 3

2.2 Tujuan K3 (Kesehatan, Keselamatan, dan Kerja) ..................................... 3

2.3 Undang – Undang yang mengatur K3 ...................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9

KESIMPULAN ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia
secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia
menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan
Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan
Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit
menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan
tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan
sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian
perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat
manusiawi atau bermartabat. Seperti yang disebutkan pada UUD 1945 pasal 27
ayat (2) menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Dan atas dasar pasal tersebut
dikeluarkanlah UU No. 14 Tahun 1969 tentang Pokok-Pokok Tenaga Kerja, yaitu
pasal 9 : “Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan
kesehatan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral agama”.

Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan


bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait
dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin
tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian
materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses

1
produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan
berdampak pada masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas
kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik.
Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara
maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan
prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran
pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak
pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat
pengaman walaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan undang-undang nomor 23
tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat
kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang diangkat pada makalah ini maka rumusan
masalahnya sebagai berikut:
a. apa yang dimaksud dengan kesehatan, keselamatan, kerja?
b. Apa saja undang – undang yang mengatur tentang K3?

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui definisi dari K3 dan mengetahui UU
apa saja yang terkandung dalam hal mengatur tentang K3.

1.4 Manfaat
Agar tenaga kerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah
kecelakaan kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di
tempat kerja dan menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Tempat kerja dalam UU No. 1 Tahun 1970 merupakan tiap ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja
bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan
dimana terdapat sumber bahaya terhadap pekerja. Yang termasuk tempat kerja
adalah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan
bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut. Safety
menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya
dan kecelakaan. Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa
manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja
atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja
adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah
maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.

2.2 Tujuan K3 (Kesehatan, Keselamatan, dan Kerja)

Dibuatnya K3 tentu tidak serta merta tanpa alasan. Keberadaan K3 ini


tentu memiliki peran, terutama untuk kelancaran berjalannya proyek baik bagi
pekerja maupun lingkungan sekitarnya. Seperti yang telah tercatat pada UU No.

3
1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Tenaga Kerja pada BAB III mengenai syarat-
syarat K3, yang tujuannya meliputi:

 Mencegah dan mengurangi kecelakaan.


 Mencegah, mengurangi dan memandamkan kebakaran.
 Mencegah dan mengurahi bahaya peledakan.
 Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
 Memberi pertolongan pada kecelakaan.
 Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
 Mencegah dan mengendalikan timbul atau meyebarluasnya suhu,
kelembapan, debu, kotoran, asap, gas, uap, hembudan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran.
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan.
 Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
 Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik.
 Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
 Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertipan.
 Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya.
 Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang.
 Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
 Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
 Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

2.3 Undang – Undang yang mengatur K3

 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

4
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat
kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.

 Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban


memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja
yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai
alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23
tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya
kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh
produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan
kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.

 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan


ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai
dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga


mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang


Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas
Bumi
 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida

5
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
 Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul
Akibat Hubungan Kerja

Selain itu ada beberapa Peraturan yang Berkaitan dengan K3, antara lain:

1. UU No. 1 tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya UU Kerja Tahun


1948 No. 1, yang memuat aturan-aturan dasar tentang pekerjaan
anak, orang muda dan wanita, waktu kerja, istirahat dan tempat
kerja.

2. UU UAP (Stoon Ordonantie, Stdl. No.225 tahun 1930), yang mengatur


keselamatan kerja secara umum dan bersifat nasional.

3. UU Timah Putih Kering, yang mengatur tentang larangan membuat,


memasukkan, menyimpan atau menjual timah putih kering kecuali
untuk keperluan ilmiah dan pengobatan atau dengan izin dari
pemerintah.

4. UU Petasan, yang mengatur tentang petasan buatan yang


diperuntukkan untuk kegembiraan/keramaian kecuali untuk
keperluan pemerintah.

5. UU Rel Industri, yang mengatur tentang pemasangan, penggunaan


jalan-jalan rel guna keperluan perusahaan pertanian, kehutanan,
pertambangan, kerajinan dan perdagangan.

6
6. UU No. 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120
mengenai Hygiene dalam Perniagaan dan Kantor-kantor.

7. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial:

a.Jaminan kecelakaan kerja

b.Jaminan kematian

c.Jaminan hari tua

d.Jaminan pemeliharaan kesehatan

8. Regulasi K3 Baru : PP No. 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja

Dalam PP ini menjelaskan bahwa penyelenggaraan Kesehatan kerja


mencakup empat upaya yaitu pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, penanganan penyakit dan pemulihan kesehatan. PP ini secara
spesifik memang ditujukan kepada setiap orang yang berada di tempat
kerja. Penyelenggaraan Kesehatan ini wajib dipenuhi oleh Pengurus atau
Pengelolaan Tempat Kerja dan Pemberi Kerja di semua Tempat Kerja.

Dalam hal ini dijelaskan ada 8 standar kesehatan kerja dalam upaya pencegahan
penyakit yaitu:

 identifikasi, penilaian, dan pengendalian potensi bahaya kesehatan;


 pemenuhan persyaratan kesehatan lingkungan kerja;
 pelindungan kesehatan reproduksi;
 pemeriksaan kesehatan
 penilaian kelaikan bekerja;
 pemberian imunisasi dan/atau profilaksis bagi Pekerja berisiko tinggi;
 pelaksanaan kewaspadaan standar; dan
 surveilans Kesehatan Kerja.

7
Sementara Standar kesehatan kerja dalam upaya pengingkatan kesehatan
meliputi:

 peningkatan pengetahuan kesehatan;


 pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat;
 pembudavaen keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat kerja;
 penerapan gizi kerja; dan
 peningkatan kesehatan fisik dan mental

Sementara Standar kesehatan kerja dalam upaya penanganan penyakit meliputi:

 pertolongan pertama pada cedera dan sakit yang terjadi di Tempat Kerja;
 diagnosis dan tata laksana penyakit; dan
 penanganan kasus kegawatdaruratan medik dan atau rujukan.

Standar Kesehatan kerja dalam upaya pemulihan kesehatan meliputi

 Pemulihan medis
 Pemulihan kerja

8
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk
menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik
fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan
lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan
masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang
penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai
peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan
dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya
kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan
kerja.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-
dan-definisi-k3-keselamatan.html

https://hsepedia.com/regulasi-k3-baru-pp-no-88-tahun-2019-tentang-
kesehatan-kerja/

Google

10

Anda mungkin juga menyukai