Nim : A202101033
Kelas : G1
1.Agar kita dapat memahami, menghayati, dan melaksanakan jiwa Pancasila dan
UUD 1945 dalam kehidupan sebagai warga negara.
3. Pancasila dirumuskan pertama kali dalam sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945 - 1
Juni 1945.Awal mula pembentukan BPUPKI adalah untuk menyelidiki hal-hal
penting, serta menyusun rencana-rencana yang berhubungan dengan persiapan
kemerdekaan Indonesia.Salah satu hal yang dipersiapkan atau dirancang dalam
sidang BPUPKI adalah Pancasila.Kemudian Pancasila dicetuskan dalam pidato
yang disampaikan oleh presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Soekarno
dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945.Maka dari situlah tanggal 1 Juni
1945 diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
5. Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari rangkaian pasal- pasal
yang merupakan uraian atau perwujudan dari pokok-pokok pikiran yang termuat
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pokok-pokok pikiran itu adalah
sila-sila Pancasila jika dikatakan bahwa Pembukaan mempunyai hubungan
langsung dengan batang tubuh, ini disebabkan Pembukaan yang mengandung
pokok-pokok pikiran merupakan sumber yang menjiwai pasal-pasal dari batang
tubuh.
11. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabat
nya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan sikap tidak semena
mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,gemar melakukan
kegiatan kemanusiaan,berani membela kebenaran dan keadilan,bangsa Indonesia
merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
12. Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki
hakikat mutlak yaitu monopluralis, atau monodualis, karena itu juga disebut
sebagai dasar antropologis. Subyek pendukung pokok dari sila sila Pancasila
adalah manusia.
14. aksiologi filsafat Pancasila pada hakikatnya membahas tentang nilai praksis
atau manfaat suatu pengeiahuan tentang Pancasila. Karena sila-sila Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, maka nilai-
nilai yang terkandung dalamnya pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
16. Etika Pancasila berdasarkan nilai Ketuhanan yaitu suatu perbuatan dikatakan
baik apabila tidak bertentangan dengan kaidah dan hukum Tuhan, sesuai dengan
nilai kerakyatan, melaksanakan kewajiban nya kemudian meminta haknya,tidak
memaksakan kehendak kepada pihak lain, menghormati musyawarah mufakat.
20. Ideologi berperan sebagai landasan dalam penyusunan politik yang akan
dijalankan oleh negara dengan segala dimensi nya. Sehingga Pancasila sebagai
paradigma pembangunan di bidang politik realisasi nya apabila keputusan dan
kebijaksanaan pemerintah mengedepankan kepentingan masyarakat, para wakil
rakyat benar benar menyampaikan aspirasi rakyat,hasil keputusan politik harus di
pertanggungjawabkan kepada Tuhan yang maha Esa.
21. Dalam sistem ekonomi Pancasila, etika ekonomi dan bisnis perseorangan,
korporasi maupun pemerintahan harus dapat mencerminkan persaingan yang
jujur, berkeadilan, persaingan yang sehat,berpihak pada ekonomi rakyat kecil dan
juga mencegah terjadinya praktek monopoli,dan menghindarkan perilaku
menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan.