Anda di halaman 1dari 7

Teknik Pewarnaan Gram dan Morfologi Sel Bakteri

A. Pendahuluan
Latar Belakang
Kavitas oral manusia memiliki jutaan bakteri yang tersebar pada rongga
mulut. Bakteri bakteri tersebut dapat merupakan bakteri baik dan dapat juga merupakan
bakteri yang merugikan bagi manusia. Bakteri bakteri yang baik tidak akan
menyebabkan efek patogenesis pada rongga mulut manusia. Sedangkan bakteri yang tidak
menguntungkan akan menyebabkan efek patogenesis pada rongga mulut manusia seperti
karies, periodontitis, pulpitis, dsb.
Sehingga mempelajari bakteri adalah suatu tindakan dan bukti nyata yang
diberikan oleh dokter gigi dalam mendalami ilmu kedokteran gigi guna memberikan
pelayanan yang lebih maksimal lagi kepada pasien dan mengembangkan IPTEK. Dengan
mempelajari ciri ciri spesifik dari bakteri bakteri tersebut, maka akan semakin
mempermudah proses penyembuhan dan penanganan kasus pada pasien yang terkena efek
patogenesis bakteri tersebut. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan pasien serta
prosedur kerja dokter gigi.

Tujuan
1. Paham akan konsep pewarnaan Gram sebagai pewarnaan diferensial
2. Mampu membuat sediaan diatas gelas objek dan mampu melakukan teknik pewarnaan
Gram
3. Paham menggunakan mikroskop untuk melihat bakteri
4. Mampu membedakan bakteri Gram positif dan Gram negatif

Manfaat Penulisan
Dengan mempelajari teknik pewarnaan Gram dan morfologi bakteri, maka akan semakin
memudahkan bagi dokter gigi dalam mengklasifikasikan bakteri bakteri yang
menguntungkan / merugikan kavitas oral. Sehingga penanganannya tidak akan salah.

B. Studi Pustaka
Bakteri merupakan makhluk sel tunggal atau uniselular yang tidak memiliki
pembungkus nukleus. Selain dari itu, sel bakteri tidak mengandung organel organel yang
sering anda temukan pada sel eukariot seperti pada sel hewan dan sel tumbuhan. Struktur sel
bakteri pada umumnya semuanya hampir sama yaitu nukleous yang berbentuk nukleoida.
adanya dinding sel bakteri, serta kromosom minor berupa plasmid dan terdapat pilus atau pili
dan ribosom. membran plasma, dan mesosom. Membran Plasma Bakteri atau membran
sitoplasma, pada umumnya tersusun atas phospholipid bilayer. Akan tetapi khusus untuk
bakteri gram negatif, memiliki membran terluar dan periplasma sebelum mencapai membran
sitoplasma sehingga terlihat seperti tiga lapisan.
Lapisan membran luar tersusun atas lipopolisakarida dan protein. Hal ini
yang membedakan antara gram negatif dan bakteri gram positif. DNA Bakteri terdiri dari
DNA kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA kromosom merupakan materi
genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat sifat
metabolisme bakteri. Sedangkan DNA
nonkromosom (plasmid)
menentukan sifat sifat
tertentu seperti sifat patogen,
sifat kekebalan terhadap
antibiotik. Plasmid dapat
bereplikasi tanpa control dari
DNA kromosom serta memiliki kemudahan dalam
transfer ke sel bakteri lainnya pada saat terjadi konjugasi.
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama
berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (18531938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan
bakteri Klebsiella pneumoniae.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri
terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding
selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang
tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp Contoh bakteri yang tergolong bakteri
tahan asam, yaitu dari genus Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus
Nocardia. Bakteribakteri dari kedua
genus ini diketahui memiliki
sejumlah besar zat lipodial
(berlemak) di dalam dinding selnya
sehingga menyebabkan dinding sel
tersebut relatif tidak permeabel
terhadap zat-zat warna yang umum
sehingga sel bakteri tersebut tidak
terwarnai oleh metode pewarnaan
biasa, seperti pewarnaan sederhana
atau Gram. Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :

Zat warna utama (violet kristal)

Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna
utama.

Pencuci / peluntur zat warna (alkohol / aseton) yaitu solven organik yang digunakan
untuk melunturkan zat warna utama.

Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang
telah kehilangan cat utama setelah perlakuan dengan alkohol.

Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna


metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat
warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak.
Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil
ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda.
Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan
struktur dinding sel mereka. Pencatatan Gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu :
1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.
2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada
komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran
sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel
organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri
gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan yang tebal (25-50nm)
sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).

C. Tahapan Praktikum
1. Setiap mahasiswa mengambil hasil biakan media cairnya masing masing
2. Satu ose cairan diambil dari media cair masing masing kemudian dengan menggunakan
sengkelit yang telah dipijarkan diatas api, cairan dioleskan ke permukaan gelas objek
3. Gelas objek tersebut kemudian dilewatkan beberapa kali diatas api (perekatan) sehingga
terlihat warna putih diatas permukaan gelas objek tersebut
4. Gelas objek diletakkan pada rak besi dibawah keran air, dilanjutkan untuk teknik
pewarnaan Gram
5. Zat warna diteteskan sebagai berikut :
Gentian violet dibiarkan 3 menit
Kemudian dicuci dengan air mengalir
Lugol dibiarkan selama 1 menit
Alkohol (zat pelarut) selama 30 detik
Dicuci dengan air mengalir
Safranin dibiarkan selama 2 menit
Dicuci dengan air mengalir
6. Dengan menggunakan kertas saring kemudian dikeringkan
7. Minyak emersi kemudian diteteskan diatas sediaan tersebut sebanyak 1 tetes
8. Dibawah mikroskop, objek diamati dengan pembesaran 10 (okuler) X 100 (objektif) =
1000 X

D. Hasil
E.

Analisis Hasil
Pada kegiatan praktikum kali ini, mahasiswa / i dituntut untuk dapat
mengaplikasikan teknik pewarnaan Gram guna membedakan jenis jenis bakteri. Pada
praktikum kali ini, setelah minggu sebelumnya bakteri telah dibiakkan pada suatu media cair
yaitu agar BHI, kemudian akan diamati dibawah mikroskop dengan teknik pewarnaan Gram.
Terdapat 2 spesies bakteri pada praktikum kali ini yang masing masing jenis bakterinya
belum diketahui apakah termasuk dalam Gram positif atau Gram negative.
Bakteri pertama adalah Streptoccocus mutans dan bakteri yang kedua
adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Kedua bakteri tersebut pada minggu
sebelumnya, telah dibiakkan pada media cair selama kurun waktu 1 minggu. Indikator
keberhasilan hasil biakkan adalah, ketika pada dasar tabung biakkan terdapat endapan putih
yang mengindikasikan bahwa media biakkan telah diisi dengan bakteri. Kemudian tabung
tersebut ditaruh diatas alat vortex guna untuk meratakan isi tabung agar bakteri tersebar
merata di seluruh media biakkan tersebut. Kemudian prosedur pengerjaan pewarnaan Gram
mengikuti prosedur seperti yang tertera di atas. Setelah diamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran 1000 X, maka dapat terlihat jelas bentukan dari masing masing bakteri.
Berdasarkan hasil yang praktikan dapatkan, pada gelas objek terdapat 2
bakteri sekaligus. Yaitu bakteri Streptoccocus mutans dan bakteri Aggregatibacter
actinomycetemcomitans. Bakteri Streptoccocus mutans adalah bakteri yang berwarna ungu
kebiruan, sedangkan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang berwana merah.
Terdapat 2 bakteri pada gelas objek sekaligus, praktikan analisa dikarenakan terjadi
pencampuran ketika pengambilan bakteri. Dimana sengkelit yang digunakan dipakai secara
bergantian antar praktikan. Sehingga terjadinya pencampuran silang sangatlah mungkin
terjadi. Kemungkinan terbesarnya adalah karena ketika sengkelit ditaruh diatas api, sengkelit
kurang panas sehingga kurang steril dan bakteri masih menempel di ujung sengkelit tersebut.
Maka terjadilah pencampuran silang antar bakteri bakteri milik praktikan.
Setelah hasil didapat melalui pengamatan mikroskop, dapat dilihat bentuk
dari masing masing bakteri. Dimana bakteri Streptoccocus mutans memiliki bentuk yang
bulat dan coccus serta merupakan bakteri Gram positif. Karena hasil pewarnaan Gram yang
menunjukkan warna ungu kebiruan. Sedangkan untuk bakteri Aggregatibacter
actinomycetemcomitans merupakan bakteri Gram negatif karena memiliki warna kemerahan
pada hasil teknik pewarnaan Gram serta memiliki bentuk rod shaped atau bentuknya
seperti batang. Kedua bakteri yang diamati oleh praktikan, merupakan bakteri bakteri yang
dapat ditemukan pada mulut seseorang pada kondisi kondisi normal / tertentu. Kedua
bakteri yang diamati ini, bukanlah bakteri baik yang menguntungkan kavitas oral manusia.
Melainkan bakteri bakteri yang merugikan kavitas oral manusia karena menyebabkan
penyakit penyakit oral.
Bakteri Streptoccocus mutans merupakan bakteri utama penyebab karies
gigi. Bakteri ini akan nyaman untuk hidup pada habitat mulut yang kondusif bagi dirinya.
Habitat yang kondusif itu seperti ketika mulut berada dalam keadaan asam, memiliki
kandungan gula yang tinggi, dsb. Sehingga habitat tersebut akna memicu berkembang
pesatnya bakteri Streptoccocus mutans yang dapat menyebabkan karies pada gigi. Setelah
mengkonsumsi sesuatu yang mengandung gula, terutama adalah sukrosa, dan bahkan setelah
beberapa menit penyikatan gigi dilakukan, glikoprotein yang lengket ( kombinasi molekul
protein dan karbohidrat ) bertahan pada gigi untuk memulai pembentukan plak pada gigi.
Pada waktu yang bersamaan berjuta juta bakteri Streptococcus mutans juga bertahan pada
glikoprotein itu. Walaupun banyak bakteri lain yang juga melekat, hanya Streptococcus
mutans yang dapat menyebabkan rongga atau lubang pada gigi.
Berbeda halnya dengan bakteri Streptococcus mutans, bakteri
Aggregatibacter actinomycetemcomitans juga akan menyebabkan efek patogenesis pada
kavitas oral, namun pada keadaan dan tempat yang berbeda. Aggregatibacter
actinomycetemcomitans merupakan bakteri gram negatif fakultatif anaerob penyebab
penyakit periodontal seperti periodontitis akut. Periodontitis adalah suatu penyakit
peradangan pada jaringan penyangga gigi yang disebabkan oleh iritasi bakteri. Periodontitis
dapat menyebabkan kerusakan ligamen periodontal, tulang alveolar, membentuk poket,
resesi, dsb. Sehingga jika bakteri Streptococcus mutans menyerang bagian gigi, maka bakteri
Aggregatibacter actinomycetemcomitans menyebabkan efek patogenesis pada jaringan
periodontal.

F. Kesimpulan
Bakteri Streptoccocus mutans merupakan bakteri penyebab utama karies gigi yang memiliki
bentuk bulat atau coccus serta merupakan bakteri Gram positif. Karena hasil pewarnaan
Gram yang menunjukkan warna ungu kebiruan. Sedangkan untuk bakteri Aggregatibacter
actinomycetemcomitans merupakan bakteri penyebab penyakit periodontal seperti
periodontitis dan juga merupakan bakteri Gram negatif karena memiliki warna kemerahan
pada hasil teknik pewarnaan Gram serta memiliki bentuk rod shaped atau bentuknya
seperti batang.

Daftar Pustaka

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t26390.pdf

http://www.academia.edu/8884921/PEWARNAAN_BAKTERI

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=61871

http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=11342

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47829/5/Chapter%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai