PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km yang memiliki
lestari sumberdaya ikan atau maximum sustainable yield (MSY) diperairan laut
Indonesia sebesar 6,5 juta ton per tahun, dengan jumlah tangkapan yang
peringkat ke-2 untuk produksi perikanan tangkap dan peringkat ke-4 untuk produksi
perikanan budidaya di dunia. Fakta ini dapat memberikan gambaran bahwa potensi
sebagai salah satu sumber modal utama dimasa kini dan dimasa yang akan datang.
memiliki nilai LQ>1, dan menjad isektor basis Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sampah, Limbah dan Daur Ulang (LQ=2,22), sector Kontruksi (LQ=1,22), sector
2
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (LQ=1,47), dan sector Jasa Pendidikan
(LQ=1,48) Sebagai Negara kepulauan terbesar dengan luas wilayah laut yang dapat
dikelola sebesar 5,8 juta km2, sector maritim (kelautan) menjadi sangat strategis bagi
Indonesia, Secara potensi, perikanan Indonesia adalah yang terbesar di dunia, baik
cara produksi, perikanan terbagi menjadi dua yaitu perikanan tangkap (capture
Sustainable Yield = MSY) perikanan tangkap laut sebesar 9,3 juta ton/tahun dan
perikanan tangkap di peraian darat (danau, sungai, waduk, danrawa) sekitar 0,9 juta
ton/tahun, atau total perikanan tangkap 10,2 juta ton/tahun. Sisanya, 56,8 juta
(kedaulatan) pangan nasional, juga cukup signifikan. Sekitar 60% dari total asupan
protein hewani yang dikonsumsi oleh rakyat Indonesia itu berasal dari ikan dan
seafood. Hanya 40% yang berasal dari daging sapi, ayam, telor, susu, dan sumber
Kota Kendari memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup
sector kelautan dan perikanan terhadap PDRB Kota Kendari, tingkat basis ekonomi
B. Rumusan Masalah
3. Faktor apa yang mempengaruhi nilai Produksi Perikanan terhadap PDRB kota
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi PDRB Kota Kendari.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi Nilai Produksi Perikanan
4
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian produksi
menambah gunaa atas suatu benda atau segala kegiatan yang ditujukan untuk
memuaskan orang lain melalui pertukaran dalam mencakup setiap usaha maanusia
Partadireja (1987), setiap proses produksi untuk menghassilkan barang dan jaasa
dinaamai prosses produksi karena prroses produksi mempunyai lanfdasan teknik yag
produksi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan yang memungkinkan
dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang
production). Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas
ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini
Berkaitan dengan kegiatan produksi, maka dalam hal yang harus dimengerti
Berdasarkan sifatnya ada empat jenis proses produksi berdasarkan cara, bahan dan
jumlah yang akan diproduksi, yaitu extratif, analitis, sintetis, dan pengubahan (Alma,
1998).
menggunakan sejenis bahan mentah untuk menghasilan dua atau lebih barang-
barang jadi.
mentah saja.
Dalam teori produksi, elemen input masih dapat diuraikan berdasarkan jenis
penangkapan ikan dan organisme air lainnya dialam liar (laut, sungai, danau, dan
bahan air lainnya). Kehidupn organism air dialam liar dan faktor-faktornya (biotic
dan abiotik) tidak dikendalikan secara sengaja oleh manusia. Perikanan tangkap
7
sebagian besar dilakukan dilaut, terutama disekitar pantai dan landasaan kontinen.
Perikanan tangkap juga ada di daanaau dan di sungai. Masaalah yang mengemuka
di dalam perikanan tangkap adalah penagkapan ikan berlebih dan populasi laut.
Sejumlah spesies mengalami penurunan populasi dalam jumlah yang signifikan yang
berada dalam ancaman punah. Hal ini mengakibatkan jumlah tangkapan ikan di alam
air lainnya yang ditangkap dari sumber peerikanan alami di laut atau perairan umum
dan output. Fungsi produksi menentukan tingkat output maksimum yang biasa
diproduksi dengan sejumlah input tertentu atau sebaliknya Arsyad, 2011:206. Fungsi
produksi ini ditentukan oleh tingkat teknologi, peralatan, tenaga kerja, bahan-ahan
baku dan lain-lain yang digunakan dalam proses produksi. Selama tahun 2016,
tangkapan dari peraira Teluk Tolo dan Laut Banda (WPP714) yaitu sebanyak
4. Pengertian PDRB
Produk Domestik regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah yang
dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dan jasa dalam suatu wilayah, menerapkan
8
jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi.
Produk Domestik regional Bruto (PDRB) dapat didefinisikan sebagai jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau merupakan jumlah seluruh nilai
barang dan jasa oleh seluruh unit ekonomi disuatu wilayah (Rahman & Chamelia,
2015).
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah seluruh nilai tambah yang
pemilik atas faktor produksinya, apakah milik penduduk wilayah tersebut ataukah
milik penduduk wilayah lain. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah salah
pertumbuhan ekonomi yang biasanya digunakan untuk menilai sampai seberapa jauh
keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu dan menjadi
tolak ukur dalam menentukan arah kebijaksanaan pembangunan yang akan datang
(Kairupan, 2013).
B. Penelitiaan Terdahulu
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan
spss 13.0 dalam proses pengolahan data. Metode yang digunakan dalam penelitian
9
ini menggunakan data sekunder dari tahun 2000-2010 dengan menggunakan analisis
regresi linier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai produksi perikanan
Produk Domestik Bruto dari sektor perikanan di Indonesia dan diikuti budidaya
kolam dan budidaya tanggul. Kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian ini bahwa
Meranti Provinsi Riau. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive)
metode yang digunakan adalah survei dengan menganalisa data sekunder, data yang
digunakan adalah data rangkai waktu (time series data) dari tahun 2008 sampai 2012.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kontribusi sub sektor
dan non basis sub sektor perikanan, mengetahui dampak sub sektor perikanan
terhadap pendapatan wilayah dan tenaga kerja. Sub sektor perikanan terdiri dari hasil
penangkapan, budidaya dan pengolahan. Hasil kontribusi sub sektor perikanan pada
tahun 2008 – 2011 mengalami kenaikan dari 3,89% – 4,11%, sementara pada tahun
Quetient (LQ) sub sektor perikanan dari tahun 2008 – 2012 merupakan sektor basis
dengan nilai LQ berkisar 2,67 – 2,90. Hasil multiplier effect sub sektor perikanan
industri, dan sektor perdagangan berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB Kota
oleh faktor lain yang tidak 29 termasuk dari ketiga sektortersebut, artinya bahwa
Geyli Rugian (2013), Pengaruh Produksi Olahan dan Ekspor Hasil Perikanan
Terhadap PDRB Kota Bitung . Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan
tolak ukur pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Indikator PDRB berguna untuk
menelaah struktur perekonomian, apakah suatu daerah itu merupakan daerah industri,
pertanian, atau daerah jasa dengan membandingkan dari waktu ke waktu. Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produksi
olahan perikanan dan ekspor hasil perikanan terhadap PDRB Kota Bitung. Data yang
digunakan adalah data sekunder. Metode analisis adalah regresi berganda dan
analisis deskriptif. Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi olahan
perikanan dan ekspor hasil perikanan memiliki pengaruh yang sangat signifikan
11
terhadap PDRB Kota Bitung. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan
bagi pengusaha di sektor industri perikanan agar dapat meningkatkan produksi dan
ekspornya serta dapat memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan sebagai
ini didapatkan hasil, anggaran APBD, teknologi dan sumber daya manusia sangat
berpengaruh terhadap PDRB Kabupaten Blitar. Ketika jumlah anggaran APBD yang
didapat banyak, ditunjang oleh teknologi canggih dan sumber daya manusia yang
baik maka PDRB Kabupaten Blitar juga akan meningkat. Menurut perhitungan,
sektor basis di Kabupaten Blitar adalah sektor pertanian, yang disusul oleh sektor
Ufira Isbah dan Rita Yani iyan (2016) . Analisis Peran Sektor Pertanian
mempunyai peranan yang signifikan dalam meningkatkan nilai PDRB Provinsi Riau,
dimana kenaikan 1 juta rupiah nilai sektor pertanian menyebabkan nilai total PDRB
in nigeria: implication for rural poverty alleviation. Penelitian ini bertujuan untuk
12
ini menunggunakan data time series dengan unit root test dan pendekatan ARDL test.
K.E Uma, F.E Eboh & P.C Obidike (2013). Appraisal of the influence of
C. Kerangka Pikir
SULAWESI TENGGARA
PRODUKSI PDRB
HUBUNGAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2021 dengan mengamati data yang
sudah ada ( time series). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara. Lokasi penelitian dikaji di seluruh kota Kendari melalui BPS
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtum
waktu. Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan
Data sekunder merupakan sumber data yang sudah dalam bentuk jadi, berupa
dokumen, arsip-arsip, publikasi dan artikel mengenai masalah yang diteliti. Dalam
rangka memperoleh data, data sekunder yang berkaitan dengan pengaruh nilai
pengumpulan data), tringulassi sumber data (memilih berbagai sumber data yang
15
lengkapnya.
D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk menjawab dalam penelitian terdiri dari
Analisis kualitatif data yang berupa penjelasan tentang Hubungan Nilai Produksi
A. Hasi lPengamatan
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak pada posisi 2°45' dan 6°15'LS, 120°45'
dan 124°45'BT. Luas wilayah Sulawesi Tenggara adalah 38.140 km². Batas-batas
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Tengah (Utara), Laut Banda (Timur), Laut Flores (Selatan) dan Teluk Bone (Barat).
Provinsi Sulawesi Tenggara dipengaruhi oleh iklim tropis basah dengan rata-
rata curah hujan 2.000 mm per tahun. Suhu udara di Provinsi Sulawesi Tenggara
berkisar antara 23°C - 32°C. (Sumber: Sulawesi Tenggara Dalam Angka, 2018).
b. Keadaan Penduduk
347.496 jiwa yang terdiri dari 175.337 jiwa penduduk laki-laki dan 172.159 jiwa
terendah yaitu di kecamatan Baruga dengan kepadatan 472 jiwa/Km2 dan yang
Faktor umur dan jenis kelamin secara tidak langsung mempengaruhi tingkat
produktivitas kerja seseorang, sehingga dapat diketahui jumlah penduduk usia kerja,
beban tanggungan, dan struktur penduduk. Keadaan penduduk menurut umur dan
jenis kelamin di Kota Kendari pada tahun 2017 dapat diketahui pada.
Tabel 2. Keadaan Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Sulawesi Tenggara
Tahun 2017.
Jenis Kelamin/Sex
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah Total
0-14 151,490 130,990 282,480
15-64 126,837 31,762 158,599
>65 49,935 58,715 108,650
Jumlah Total 328,262 221,467 549,729
Sumber: BPS Sulawesi Tenggara, 2017
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2017, jumlah penduduk
laki-laki lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan. Penduduk usia produktif
adalah penduduk yang melaksanakan kegiatan produksi dan segi ekonomi, dimana
penduduk usia tidak produktif adalah penduduk yang belum bisa bekerja untuk dapat
mencukupi kebutuhan sendiri dan penduduk yang tidak mampu bekerja (usia 0-14
tahun dan > 65 tahun). Berdasarkan persentase tersebut berarti kegiatan ekonomi
dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk usia produktif
lebih banyak dan kelompok usia produktif merupakan syarat utama penyelenggaraan
2015 1,261,423,2
2016 1,395,398,7
2017 1,498,79
2018 1,638,04
2019 1,762,18
2020 1,738,33
Sumber: BPS Kota Kendari 2003-2020
a. Pengujian Model
Kendari Provinsi Sultra. Pengujian ini biasanya dilakukan untuk mengeahui apakaah
variable bebas (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) dengan kriteria
bahwa sanya masing-masinng variable. Jika nilai distribusi tabel variabel < 0,05
maka nilai H1 ditolak, sebaliknya jika nilai variabel >0,05 maka H1 diterima.
Tabel 3. Nilai koefisien regresi dan nilai signifikan masing-masing variabel bebas
(Xi) yang berpengaruh terhadap produk domestic Regional Bruto (PDRB)
Di Kota Kendari.
Modal Untandardized Staandarddized
Coefficients Coefficients T Sig
B Std
Eroor Beta
(Constan) 133.839 31.468 4.253
0.001
Produksi
Perikanan
tangkap -3.912 2.765 -0.333 -1.415
21
0.176
Variabel Dependen : PDRB (Produk Domestik Bruto)
Dari tabel diatas dapat diketahui nilai sig untuk pengaruh X (Produksi
Perikanan tangkap) terhadap Y PDRB adalah sebesar 0,176>0,05 dan nilai T hitung -
1,415 <2,160. Sehingga dapat disimpulakan bahwa H, diterima yang berarti terdapat
B. Pembahasan
Kota Kendari memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang
cukup besar, selain itu ditunjang dengan keberadaan Pelabuhan Perikanan Samudera
sector kelautan dan perikanan terhadap PDRB Kota Kendari, tingkat basis ekonomi
ikan/binatang air lainnya/ tanaman air yang ditangkap dari sumber perikanan alami di
laut atau perairan umum secara bebas dan bukan milik perorangan. Jumlah produksi
produksi tertinggi terdapat pada tahun 2016 dengan jumlah produksi sebesar
34,430,643 sedangkan produksi terendah terdapat pada tahun 2019- 2021 dengan
jumlah produksi 0, Dikarenakan data yang diperoleh dari badan statistik produksi
perikanan tangkap belum ada. Sehingga total produksi 109,069,031. Hal ini sesuai
Kendari di dominasi oleh subsector perikanan tangkap yakni pada tahun 2013
Produk domestik regional bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah bruto
yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah tersebut. Menghitung PDRB
perekonomian daerah.
bervariasi. PDRB tertinggi terdapat pada tahun 2011 dengan PDRB sebesar
287,324,88 sedangakan PDRB terendah terdapat pada tahun 2017 dengan jumlah
produksi 1, 498,79.
23
A. Kesimpulan
berikut:
akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan yang memungkinkan dilakukannya
proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan
kecakapan.
(PDRB) merupakan agregat nilai tambah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
dari seluruh aktivitas ekonomi di suatu wilayah dalam satu kurun waktu tertentu.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BPS Sulawesi Tenggara. 2004 Sulawesi Tenggara. dalam Angka. Badan Pusat
Statistik Sulawesi Tenggara. Kendari.
Rumbewas, F., J.A Andaki, C.R. Dien.2015. Karakteristik Buruh Wanita Pengangkut
Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) umum Kota Manado. Akulturasi
Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol III No 5 (2015).Universitas Sam
Ratulangi. Manad
LAMPIRAN
29
30
31
32
33
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Independena . Enter
Model Summary
ANOVAb
Total 242851.778 17
ANOVAb
Total 242851.778 17
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
produksi perikanan
-3.912 2.765 -.333 -1.415 .176
tangkap