Anda di halaman 1dari 17

ORASI ILMIAH

PERANAN TEKNOLOGI
REMOTE SENSING DAN GIS
DALAM PENGELOLAAN
SUMBERDAYA ALAM

 
 



 









 

 


OLEH
I WAYAN NUARSA

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


dalam Bidang Remote Sensing
pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Kamis, 9 Juni 2016

UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
I WAYAN NUARSA

Yang terhormat,

Bapak Rektor/Ketua dan Anggota Senat Universitas Udayana,


Segenap Sivitas Akademika Universitas Udayana,
Para Undangan dan hadirin yang kami muliakan.

Om Swastyastu,

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadapan Ida


Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya,
pagi ini kita dapat melangsungkan Rapat Senat Terbuka Universitas
Udayana dengan acara Pengenalan Guru Besar di lingkungan Universitas
Udayana. Hari ini memang merupakan hari yang berbahagia, setidaknya
bagi kami, tetapi juga mengandung makna tuntutan tanggung jawab
yang lebih besar, sehubungan dengan kepercayaan yang diberikan oleh
Pemerintah kepada kami untuk memangku jabatan fungsional Guru
Besar bidang Penginderaan Jauh (Remote Sensing) pada Fakultas
Pertanian, Universitas Udayana sejak 1 Agustus 2015.

Hadirin yang kami hormati,

Dalam acara pengukuhan ini, kami akan menyampaikan orasi ilmiah


yang berjudul:
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS
DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM

Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 3


PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

PENDAHULUAN Hadirin yang kami hormati,

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang APA ITU REMOTE SENSING
berlimpah. Dengan luas daratan 1,91 juta km2 dan luas lautan 3,54 juta
km2, Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang, yaitu sekitar Remote sensing yang sering dikenal dengan pengenderaan jauh
99.000 km, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Indonesia juga atau inderaja merupakan ilmu dan seni perolehan informasi tanpa
merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia kontak langsung dengan objek yang dikaji (Liliesand et al, 2008).
setelah Brazil. Luas hutan di Indonesia mencapai 98 juta ha, terdiri Akan tetapi realitanya, untuk memperoleh hasil analisis yang valid dan
dari hutan primer 46,7 juta ha, hutan sekunder 46,4, juta ha, dan hutan komprehensif, penggunaan teknologi remote sensing tetap memerlukan
tanaman 4,9 juta ha. Luas lahan pertanian Indonesia mencapai 39.5 uji medan ke lokasi kajian yang memungkinkan. Subsistem remote
juta ha yang dibagi menjadi lahan Sawah 8.1 Juta ha, Tegal/Kebun sensing dibagi menjadi 2, yaitu perolehan data dan pemanfaatan data.
11.9 Juta Ha, Ladang 5.25 Juta ha, dan, Lahan yang sementara tidak Subsistem perolehan data berhubungan dengan perancangan dan
diusahakan 14.25 Juta ha (Statistik Lahan Pertanian, 2013; Statistik pembuatan sensor dan wahan, pemrosesan data hasil perekaman oleh
Kementerian Kehutanan, 2013). sensor sampai pengiriman data ke stasiun penerima, dan data tersebut
Dengan sumberdaya alam yang melimpah, Indonesia masih tergolong siap digunakan oleh user. Sementara itu, subsistem pemanfaatan data
negara miskin dengan tingkat pendapatan perkapita tahun 2014 bertugas melakukan proses pengolahan dan analisis data remote
sebesar USD 5.700 per tahun, sementara Malaysia USD 13.000 dan sensing yang dihasilkan oleh subsistem perolehan data yang hasilnya
Singapura USD 51.000. Jumlah penduduk miskin Indonesia di tahun dapat digunakan oleh pengambil keputusan dalam pengelolaan
yang sama sekitar 27,73 juta jiwa (BPS, 2015). Hal ini menunjukkan sumberdaya alam. Uraian berikutnya pada materi orasi ini difokuskan
bahwa pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang kita miliki pada subsistem yang kedua, yaitu pemanfaatan data remote sensing
belumlah optimal. untuk pengelolaan sumberdaya alam.
Untuk mengelola sumberdaya alam yang komprehensif dan Beberapa istilah yang digunakan dalam remote sensing, yaitu alat
berkelanjutan yang memperhatikan aspek kerusakan lingkungan dan yang digunakan untuk merekam objek sumberdaya alam di permukaan
kesejahteraan masyarakat, perlu adanya pengelolaan yang terintegrasi bumi disebut dengan sensor. Kendaraan atau sarana yang digunakan
dengan memanfaatkan teknologi remote sensing dan sumber data lain untuk membawa sensor dan sistem remote sensing disebut dengan
yang dikelola dalam suatu sistem informasi geografis (GIS). wahana, misalnya pesawat udara, satelit, dan sebagainya, sedangkan
data yang dihasilkan dari proses remote sensing disebut dengan citra.

4 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 5
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

Hadirin yang kami muliakan, permukaan atau dekat permukaan bumi. Pada durasi waktu tertentu,
yang disebut dengan resolusi temporal, wahana remote sensing
MENGAPA REMOTE SENSING akan merekan ulang daerah yang sama sehingga perubahan kondisi
sumberdaya alam pada daerah tersebut dapat diketahui.
Teknologi remote sensing terutama citra satelit sudah berkembang Tergantung dari jenis sensor dan misi peluncuran satelitnya, setiap
lebih dari 40 tahun. Land Satelite (Landsat) pertama kali diluncurkan citra remote sensing mempunyai resolusi temporal yang berbeda-beda.
tahun 1972 dengan resolusi spasial citra 80 m. Saat ini teknologi Misalnya NOAA-AVHRR mempunyai waktu perekaman ulang harian,
satelit remote sensing sudah berkembang sangat pesat dan mampu Landsat selama 16 hari, dan IKONOS 3 sampai 5 hari untuk off-nadir
menghasilkan citra satelit dengan resolusi spasial yang amat detail, dan 144 hari untuk yang true-nadir.
kurang dari 1m seperti Quick Bird, GeoEye, Ikonos dan yang lainnya. Kemampuan untuk merekan daerah yang sama dalam waktu
Sebagian besar satelit remote sensing yang ada sekarang diluncurkan tertentu secara berulang-ulang memungkinkan kita mempunyai data
oleh negara-negara maju seperti Amerika, Kanada, Eropa, Jepang, sumberdaya alam secara seri dan kontinyu terhadap suatu daerah.
India, dan Cina. Setiap satelit sumber daya alam yang diluncurkan Hal ini penting untuk kajian monitoring dan pemantauan. Analisis
dapat merekam hampir seluruh daerah di permukaan bumi. Ini berarti perubahan penggunaan lahan, pemantauan kebakaran hutan, estimasi
seluruh sumberdaya alam yang kita miliki bukan saja dapat diketahui kerusakan akibat bencana merupakan beberapa contoh aplikasi yang
oleh negara-negara pemilik satelit, tetapi oleh siapa saja dan oleh negara membutuhkan data time series yang up to date.
manapun, karena citra satelit remote sensing disediakan secara gratis
ataupun dapat dibeli secara komersial. Ini berarti, apabila kita tidak 2. Aksesibilitas
menguasai teknologi remote sensing, sumberdaya alam kita secara Tidak semua daerah kajian dapat dilakukan observasi lapang.
rinci diketahui oleh negara lain, sementara kita tidak tahu potensi Daerah-daerah yang terkena bencana alam seperti letusan gunung
sumberdaya alam kita sendiri. Oleh sebab itu, penguasaan teknologi api, ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir akibat bencana tsunami
remote sensing amatlah penting di era globalisasi seperti sekarang ini. seperti yang terjadi di Jepang merupakan beberapa contoh pentingnya
Secara lebih spesifik, pentingnya kita menggunakan teknologi remote pemanfaatan data remote sensing untuk melakukan pemantauan,
sensing adalah sebagai berikut: mengingat kunjungan ke daerah bencana sangat berisiko terhadap
1. Sumber Data Spasial Terkini keselamatan jiwa peneliti. Daerah-daerah yang susah dikunjungi secara
Identifikasi dan monitoring kondisi permukaan bumi yang cepat teristrial seperti daerah kutub, hutan belantara, samudra yang luas
mengalami perubahan seperti penutup dan penggunaan lahan merupakan contoh lain pentingnya pemanfaatan citra remote sensing
memerlukan data yang up to date. Penggunaan peta tematik yang mengingat kesulitan aksesibilitas.
telah diterbitkan beberapa tahun yang lalu apalagi puluhan tahun
yang lalu seringkali memberikan informasi yang berbeda terhadap 3. Tersedia untuk Seluruh Daerah
kondisi sebenarnya di lapangan. Untuk itu, penggunaan citra remote Ketersediaan data merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
sensing merupakan alternatif terbaik. Hal ini dimungkinkan karena penelitian. Data remote sensing khususnya citra satelit tersedia untuk
wahana remote sensing yang saat ini sebagian besar berupa satelit, hampir seluruh daerah di muka bumi. Sebagian besar citra satelit
terus-menerus melakukan perekaman atau pemotretan tentang kondisi tersedia untuk wilayah dengan kisaran lintang 80o LU sampai 80o LS.

6 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 7
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

Sebagai contoh Landsat meliput daerah 82o45’ LU dan LS. Beberapa Hadirin yang kami hormati,
citra satelit dirancang untuk memantau daerah kutub seperti GEOS,
DMSP dan sebagainya. BEBERAPA CONTOH
APLIKASI REMOTE SENSING
4. Menghemat Waktu dan Biaya
Dengan teknologi remote sensing, pekerjaan survei lapang sebagian Aplikasi Remote Sensing untuk Pemetaan Lahan Pertanian
besar dapat tergantikan dalam pembuatan dan updating peta. Lembaga- Monitoring perubahan penggunaan lahan merupakan aplikasi remote
lambaga pemetaan seperti Badan Informasi Geospasial (BIG) selalu sensing yang paling banyak digunakan. Dengan menggunakan data time
memanfaatkan teknologi remote sensing dalam pemutahiran peta-peta. series, kita dengan mudah dapat melakukan analisis dan pemantauan
Dengan demikian, pekerjaan pemetaan akan menjadi jauh lebih cepat perubahan penggunaan lahan.
dengan biaya yang murah dan akurasi yang tinggi. Sawah merupakan penggunaan lahan yang paling banyak mengalami
perubahan. Keberadaan sawah merupakan indikator penting terhadap
5. Dapat Mendeteksi yang Tidak Dapat Dilihat Mata ketersediaan pangan dan tersedianya ruang terbuka hijau. Pada umumnya,
Mata kita peta terhadap panjang gelombang tampak mata/visible semakin tinggi tingkat urbanisasi dan perkembangan suatu daerah, lahan
(0,4 µm – 0,7 µm), sedangkan teknologi remote sensing memanfaatkan sawah akan semakin cepat terkonversi menjadi penggunaan lahan non
gelompang elektromagnetik yang jauh lebih luas dari kemampuan mata pertanian, seperti permukiman, sarana perekonomian, pariwisata dan
kita, yaitu mulai dari gelombang ultraviolet dekat, tampak mata, infra sebagainya. Pemetaan sawah dengan citra remote sensing merupakan
merah pantulan, infra merah termal sampai gelombang mikro. Ini metode yang tepat untuk mengetahui luas sawah terkini. Pada citra
berarti, objek atau kondisi permukaan bumi yang tidak dapat dilihat skala detail seperti Ikonos, QuickBird dan sejenisnya, pemetaan sawah
oleh mata, dapat dideteksi oleh sensor remote sensing. Pemetaan potensi dengan metode interpretasi visual dengan menggunakan kunci-kunci
sumberdaya alam di bawah permukaan tanah, pendeteksian serangan interpretasi citra sangat mudah dilakukan, karena objek sawah sangat
hama dan penyakit tanaman secara dini sebelum dilihat oleh mata, jelas terdeteksi pada citra. Metode ini banyak digunakan untuk updating
pemetaan flankton dan suhu permukaan laut merupakan beberapa contoh peta penggunaan lahan oleh beberapa instansi terkait seperti BIG,
aplikasi remote sensing yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Bappeda, BPN dan sebagainya. Tinggat keteitian metode ini biasanya
lebih tinggi dari 90%, namun dengan liputan wilayah yang tidak terlalu
luas.
Pemetaan sawah dengan metode interpretasi visual pada skala regional
atau global akan memerlukan biaya dan waktu yang sangat banyak.
Untuk itu perlu dikembangkan metode pemetaan sawah secara automatis
dengan menggunakan pendekatan analisis citra digital. Pada dasarnya
pemetaan penggunaan lahan menggunakan pantulan objek yang terekam
pada citra sebagai basis dalam mengkasifikasikan objek. Pada objek yang
berbeda, nilai pantulan pada citra umumnya juga berbeda. Pada objek
yang sama, apabila direkam dengan panjang gelombang elektromagnetik

8 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 9
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

(saluran) yang berbeda, nilai pantulannya juga berbeda. Semakin banyak jumlah yang tidak perlu, import beras membawa konsekuensi terhadap
saluran atau band yang digunakan untuk merekam objek, maka citra petani kita, karena rendahnya harga gabah di tingkat petani. Oleh sebab
multispektral yang dihasilkan akan semakin bagus dan objek semakin itu, diperlukan adanya data produksi padi sebelum panen dilakukan.
mudah dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lain. Teknologi remote sensing dapat digunakan untuk melakukan estimasi
Sawah merupakan objek yang sangat unik, karena penutup lahan terhadap produksi padi. Rice Growth Vegetation Index (RGVI) merupakan
sawah sangatlah variatif. Sawah bisa nampak seperti genangan air, index vegetasi yang dapat digunakan untuk monitoring pertumbuhan
ketika direkam pada saat padi baru mau ditanam, berubah menjadi dan estimasi produksi padi. Nilai RGVI pada umur padi sekitar 2 bulan
kenampakan vegetasi saat tanaman padi atau tanaman lain menutupi mempunyai korelasi yang sangat baik terhadap produksi padi. Dengan
tanah. Kenampakan ini akan berubah kembali menjadi objek tanah ketika menggunakan asumsi umur padi 3 bulan, maka produksi padi dapat
tanaman telah dipanen. Penggunaan metode klasifikasi multispektral diprediksi sekitar satu bulan sebelum panen (Nuarsa et al, 2007, Nuarsa
standar yang telah ada untuk pemetaan sawah cukup sulit dilakukan et al, 2011b).
terutama dalam pengambilan training area sebagai basis ekstrapolasi Data remote sensing bukan saja dapat digunakan untuk memetakan
dalam klasifikasi digital (Nuarsa et al, 2005a). lahan sawah secara automatis, tetapi juga dapat diaplikasikan untuk
Kenampakan penutup lahan sawah yang berbeda-beda dapat memetakan distribusi luas tanaman padi yang sedang ditanam disertai
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan metode baru dalam dengan umur tanaman padi tersebut (Nuarsa et al, 2011a. Nuarsa et
pemetaan sawah secara automatis dengan citra remote sensing dengan al, 2012b). Kombinasi antara aplikasi remote sensing untuk pemetaan
menganalisis besarnya variasi perbedaan tersebut secara temporal. tanaman padi yang sedang ditanam dan estimasi produksi padi dapat
Sawah akan mempunyai variasi pantulan yang sangat tinggi, sementara digunakan untuk mengestimasi produksi padi pada suatu wilayah pada
penggunaan lahan lain seperti permukiman, hutan, tubuh air cendrung waktu tertentu (Nuarsa et al, 2012a). Informasi ini penting bagi pembuat
mempunyai perbedaan pantulan antar waktu yang sangat kecil. Dengan kebijakan import beras nasional.
prinsip sederhana ini, lahan sawah mudah dibedakan dengan penggunaan
yang lain secara automatis dengan tingkat ketelitian yang cukung tinggi Aplikasi Remote Sensing untuk Monitoring Tanaman Pertanian
(Nuarsa et al, 2010; Nuarsa et al, 2012). yang Mengalami Cekaman
Keunggulan teknologi remote sensing dalam mendeteksi fenomena
Aplikasi Remote Sensing untuk Estimasi Produksi Padi alam yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang manusia dapat
Apakah saat ini kita sudah bisa berswasembada pangan khususnya diaplikasikan di bidang pertanian. Contoh aplikasinya adalah
beras? Pertanyaan ini belum bisa diberikan jawaban yang pasti karena pemanfaatan teknologi remote sensing untuk monitoring serangan
produksi dan kebutuhan beras nasional setiap waktu berubah. Kebijakan organisme penggangu tanaman (OPT) terhadap tanaman pertanian.
Indonesia dalam import beras baik dalam hal jumlah maupun waktu Serangan OPT biasanya baru bisa dideteksi oleh mata kita bila tingkat
harus mendapatkan perhatian dan pertimbangan yang serius dari serangannya sudah nampak dari luar tanaman. Dengan memanfaatkan
pemerintah. Kesalahan dalam penentuan kebijakan ini akan berakibat panjang gelombang inframerah, sensor remote sensing dapat mendeteksi
fatal terhadap stok beras nasional dan harga gabah di tingkat petani. serangan OPT lebih dini sebelum bisa dilihat oleh mata. Hal ini penting
Keterlambatan import beras saat produksi padi menurun berakibat untuk melakukan tindakan antisipasi lebih dini sehingga kerusakan yang
terhadap terancamnya cadangan beras nasional. Sementara pada saat dan ditimbulkan dapat diminimalisasi (Mahlein et al, 2012; Huang et al,

10 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 11
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

2015). remote sensing umumnya digunakan untuk pemetaan karakteristik


Di samping kerusakan tanaman pertanian oleh OPT, cekaman laut dan penentuan daerah tangkapan. Pemetaan suhu permukaan
tanaman dapat pula disebabkan oleh air. Kekeringan merupakan salah laut, kandungan klorofil, arus, angin, kadar garam merupakan beberapa
satu ancaman terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Teknologi contoh karakteristik fisik laut yang dapat dipetakan dengan teknologi
remote sensing dapat digunakan untuk mendeteksi kekurangan air dalam remote sensing, yang sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan
tubuh tanaman lebih dini sebelum terlihat oleh mata (Nuarsa et al, air laut dan perubahan iklim. Kejadian hujan yang berlebihan dan
2011c; Little et al, 2012). Disamping itu, teknologi remote sensing juga kekeringan yang berkepanjangan merupakan efek dari adanya anomali
dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya El Nino dan La Nina, karakteristik laut seperti suhu permukaan laut dan angin di samudera
sehingga antisipasi mitigasi dan adaptasi terhadap kekeringan dan banjir pasifik (ENSO) dan samudera Indian (IOD). Semua itu dapat dideteksi
dapat dilakukan dengan baik. dan diindentifikasi dengan teknologi remote sensing.
Sementara itu, pada aplikasi penentuan daerah tangkapan, teknologi
Aplikasi Remote Sensing di Bidang Pesisir dan Kelautan remote sensing dapat digunakan untuk mengestimasi lokasi gerombolan
Dua pertiga luas wilayah Indonesia terdiri dari laut. Mengingat luas ikan sehingga nelayan tidak mencari-cari ikan di laut, melainkan langsung
laut dan panjang pantai Indonesia yang sangat besar, pemanfaatan menuju lokasi dimana ikan itu berada.
teknologi remote sensing menjadi semakin penting artinya untuk
mempercepat perolehan informasi laut Indonesia dan lebih memudahkan
dalam pengelolaannya.
Pemetaan hutan mangrove, menganalisis dinamika garis pantai,
pengelolaan dan pemetaan rumput laut dan padang lamun merupakan
beberapa aplikasi remote sensing penting di daerah pesisir dan pantai.
Sensor remote sensing mempunyai kemampuan menembus kedalam
air laut sampai beberapa meter. Pada kisaran spektrum tampak mata,
semakin rendah panjang gelombang, kemampuan menembus air semakin
tinggi. Sinar merah dapat menembus air jernih sekitar 5 m, sementara
sinar biru mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dalam menembus
air, yaitu sampai 30 m. Dengan menggunakan metode koreksi kolom
air (water colomn correction), indentifikasi objek di bawah permukaan
air dapat dilakukan seperti pemetaan objek di daratan. Di lain pihak,
pemetaan hutan mangrove merupakan aplikasi remote sensing yang
sudah umum dilakukan baik dengan metode klasifikasi terbimbing
(supervise) maupun dengan metode klasifikasi automatis (Nuarsa et
al, 2005b).
Peranan teknologi remote sensing menjadi semakin terasa ketika
wilayah yang dikelola semakin luas. Di bidang kelautan, teknologi

12 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 13
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

Hadirin yang kami hormati, Program Studi Magister Ilmu Lingkungan dan Doktor Ilmu Pertanian.
Dengan lokasi yang sangat strategis di Bali, Universitas Udayana
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING merupakan tempat yang ideal untuk kolaborasi penelitian dan
DI UNIVERSITAS UDAYANA penyelenggaraan event-event internasional dalam bidang remote sensing,
sehingga kita harapkan Unud dapat menjadi salah satu universitas
Remote sensing di Universitas Udayana berkembang pesat sejak penting di Indonesia dalam pengembangan ilmu dan teknologi remote
didirikannya Center for Remote Sensing and Ocean Science (CReSOS) sensing.
tanggal 1 September 2003, baik di bidang pendidikan, penelitian, maupun
kegiatan ilmiah lainnya. Di bidang pendidikan, Unud telah menamatkan
78 magister di bidang remote sensing, 11 diantaranya program magister
double degree kerjasama dengan Yamaguchi University, 12 orang adalah
program doktor, 5 diantanya adalah staf dosen Unud. Di bagian publikasi,
dosen dan mahasiswa Unud telah mempublikasi jurnal di bidang remote
sensing sebanyak 56 jurnal internasional dan lebih dari seratus jurnal
di tingkat nasional. Di bidang pertemuan ilmiah internasional bidang
remote sensing, Unud telah menyelenggarakan Pan Ocen Remote Sensing
Conference (PORSEC) sebanyak 2 kali, Japan Aerospace eXploration
Agency (JAXA) Simposium, International Remote Sensing and Earth
Science (IReSES) Conference, Southeast Asia Environment Problem and
Satellite Remote Sensing, Asia Future Conference, Unud-Yamaguchi
Colaboration Seminar, dan berbagai kuliah tamu dan training di bidang
remote sensing.
Universitas Udayana mempunyai peluang yang besar dalam
pengembangan ilmu dan teknologi remote sensing ke depan. Saat ini
Unud telah memiliki beberapa pusat penelitian yang berkaitan dengan
remote sensing dan GIS, diantaranya CReSOS bekerja sama dengan
Yamaguchi University dan JAXA, Center for Food Availibility and
Sustainable Improvement (CFASI) bekerja sama dengan Chiba University,
Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) bekerja sama
dengan Badan Informasi Geospasial (BIG), dan beberapa laboratorium
remote sensing dan GIS. Beberapa fakultas dan program studi telah
memanfaatkan teknologi remote sensing secara intensif, diantaranya
Fakultas Pertanian, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Fakultas Teknik,
Fakultas MIPA, dan beberapa program studi di Pascasarjana seperti

14 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 15
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

UCAPAN TERIMA KASIH mensukseskan jalan hidup kami ini. Kami tidak bisa melukiskan betapa
besamya penghargaan yang kami sampaikan saat ini kepada orang tua
kami. Penghargaan juga kami sampaikan kepada semua saudara kami,
Hadirin yang kami muliakan, yang selalu saling memotivasi untuk maju. Kepada istri tercinta, Ni Made
Arini, dan anak-anak, Dika, dan Kana, yang dengan setia selalu menyertai
Akhirnya, sebelum orasi ini kami akhiri, perkenankanlah kami kami dalam keadaan susah dan senang, kami sampaikan penghargaan
menyampaikan perasaan kami sehubungan dengan acara pada pagi ini. yang tulus.
Kami menyadari bahwa kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Akhirnya, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-
kepada kami untuk menyandang jabatan Guru Besar bukanlah hanya besarnya kepada semua pihak yang telah mensukseskan upacara hari ini
mengandung makna penghargaan atas prestasi kami selama mengabdi sehingga berlangsung dengan baik. Terima kasih atas perhatian hadirin.
kepada Negara dan Bangsa yang kita cintai ini, tetapi yang lebih
penting adalah mengandung tuntutan untuk lebih banyak berkarya lagi, Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.
menunjukkan jati diri sebagai ilmuwan, pendidik, peneliti, dan abdi
negara dalam mengisi karir di masa mendatang. Untuk itu, kami akan
berupaya semaksimal mungkin memenuhi tuntutan yang ada, dan atas
kepercayaan yang diberikan itu, di samping kami memanjatkan puji
syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, kami menghaturkan terima
kasih yang tulus kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Universitas Udayana sebagai almamater dan tempat kami
mengembangkan karir patut kami beri penghargaan. Tanpa adanya
berbagai kesempatan yang diberikan oleh Universitas Udayana, mungkin
jalan hidup kami akan berbeda. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada berbagai kalangan di Universitas Udayana ini, Rektor, Dekan,
mantan dosen kami, rekan sejawat, pegawai, dan unsur lainnya yang
telah memberi banyak peluang sehingga karir kami dapat berkembang
sampai saat ini.
Prestasi atau penghargaan yang kami peroleh ini rasanya tidak akan
mungkin tercapai bila kami tidak mendapat kesempatan melanjutkan
pendidikan sampai kejenjang master di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta dan ke jenjang doktor di Chiba University di Jepang. Pada
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada pembimbing kami baik di tingkat sarjana, master, dan
doktor.
Peran keluarga juga sangat penting dalam ikut mengarahkan dan

16 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 17
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

DAFTAR PUSTAKA Nuarsa I Wayan, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2011b.
Relationship between Rice Spectral and Rice Yield Using Modis
Data. Journal of Agricultural Science, Canada, 3(2): 80-88.
BPS. 2015. Statistik Indonesia 2015. Biro Pusat Statistik, 710 hal. Nuarsa I Wayan, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2012a. Rice
Huang et al. 2015. Crop Disease and Pest Monitoring by Remote Yield Estimation Using Landsat ETM+ Data and Field Observation.
Sensing. Beijing Research Center for Information Technology in Journal of Agricultural Science,Canada, 4 (3):45-56.
Agriculture, Beijing China. Nuarsa I Wayan, Fumihiko Nishio, Chiharu Hongo, and I Gede
Lillesand Thomas, Ralph W. Kiefer, Jonathan Chipman. 2015. Remote Mahardika. 2012b. Using variance analysis of multitemporal
Sensing and Image Interpretation, 7th Edition. John Wiley & MODIS images for rice field mapping in Bali Province, Indonesia.
Sons, 768 pages. International Journal of Remote Sensing, 33(17):5402-5417.
Little, Christopher and Summy, Kenneth. 2012. Accurate Spectral Nuarsa I Wayan, Sandi Adnyana I Wayan, Yasuhiro Sugimori, Susumu
Measurements and Colour Infrared Imagery of Excised Leaves Kanno, and Fumihiko Nishio. 2005b. Development of the New
Exhibiting Gaussian Curvature from Healthy and Stressed Algoritm for Mangrove Classification. International Journal of
Plants. [book auth.] Dr. Dimitiri Ventzas (Ed.). Advanced Image Remote Sensing and Earth Science, (2):57-64.
Acquisition Processing Techniques and Applications I. Rijeka : Nuarsa I Wayan, Susumu Kanno, Yasuhiro Sugimori, and Fumihiko
InTech, 7. Nishio. 2005a. Spectral Characterization of Rice Field Using Multi-
Mahlein, A. K., Steiner, U., Hillnhütter, C., Dehne, H. W., & Oerke, E. C. Temporal Landsat ETM+ Data. International Journal of Remote
2012. Hyperspectral imaging for small-scale analysis of symptoms Sensing and Earth Science, (2):65-71.
caused by different sugar beet diseases. Plant methods, 8(1) Statistik Kementrian Kehutanan. 2013. Hasil Penafsiran Citra Landsat
Nuarsa I Wayan and Fumihiko Nishio. 2007. Relationships Between 7 ETM+ liputan tahun 2011, Direktorat Inventarisasi dan
Rice Growth Parameters and Remote Sensing Data. International Pemantauan Sumber Daya Hutan
Journal of Remote Sensing and Earth Sciences, (4):102-112. Statistik Lahan Pertanian. 2013. Pusat Data dan Sistem Informasi
Nuarsa I Wayan, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2010. Pertanian, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian.
Modification of Input Images for Improving the Accuracy of Rice
Field Classification Using MODIS Data. International Journal of
Remote Sensing and Earth Sciences, (7):36-52.
Nuarsa I Wayan, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2011. Spectral
Characteristic Comparison of Rice Plants under Healthy and
Water-Deficient Condition Using Landsat ETM+ Data. Journal
of the Japan Society of Photogrammetry and Remote Sensing.
50(2): 66-79.
Nuarsa I Wayan, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2011a. Spectral
Characteristics and Mapping of Rice Plants Using Multi-Temporal
Landsat Data. Journal of Agricultural Science, Canada, 3(1): 54-67.

18 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 19
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

Website : http://nuarsa.info
Nama Istri : Ir. Ni Made Arini
Nama Anak : Dwika Yudhayana Gunawisesa
Mahayana Tri Parikesit

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Gunaksa, Klungkung, 1975-1981
SMP Klungkung, 1981-1984
SMA Klungkung, 1984-1987, Jurusan Fisika
S1 (Sarjana)
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana, Denpasar
Bidang Ilmu : Ilmu Tanah
Tahun Masuk-Lulus : 1987-1992
Judul Skripsi : Prediksi Erosi dengan Persamaan Umum
Kehilangan Tanah dan Perencanaan
Konservasi Tanah di DAS Betel,
Karangasem
RIWAYAT HIDUP Pembimbing : Ir. I Nyoman Puja, M.S.,
Ir. I Made Mega, M.S.
S2 (Magister)
A. IDENTITAS DIRI Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Nama Lengkap : Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si. Bidang Ilmu : Penginderaan Jauh
Jenis Kelamin : Laki-laki Tahun Masuk-Lulus : 1996-1998
Pangkat/Golongan : Pembina Tk I / IVb Judul Tesis : Penggunaan Analisis Citra Digital
Jabatan Fungsional : Guru Besar dan Sistem Informasi Geografi untuk
Jabatan Struktural : Ketua Program Studi Magister Ilmu Prediksi Besarnya Erosi di DAS Ayung
Lingkungan Bagian Hilir Kabupaten Badung
NIP : 19680511 199303 1 003 Propinsi Bali
NIDN : 11056805 Pembimbing : Dr. Hartono, DESS,
Tempat dan Tanggal Lahir : Klungkung, 11 Mei 1968 Drs, Jamulya, M.S.
Alamat Rumah : Perumahan Nuansa Udayana III/3 Taman S3 (Doktor)
Griya, Jimbaran, Bali Perguruan Tinggi : Universitas Chiba, Jepang
Nomor Telepon/HP : 0361-8479198 / 08179786196 Bidang Ilmu : Remote Sensing
Alamat email : nuarsa@gmail.com Tahun Masuk-Lulus : 2009-2012

20 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 21
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

Judul Disertasi : Rice Field Mapping and Production Bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency
Estimation Using Remote Sensing Data (JICA) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
in Bali Province, Indonesia Provisi Bali, 2015.
Promotor : Prof. Dr. Fumihiko Nishio 12. Pemetaan Lahan Sawah di Kabupaten Klungkung. Kerja sama
dengan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten
C. PENGALAMAN PENELITIAN (5 Tahun Terakhir) Klungkung, 2015.
1. Pengembangan Metode Pemetaan dan Estimasi Produksi Tanaman
Padi dengan Data Remote Sensing, 2009-2011. D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
2. Capacity Development for Climate Change Strategies in Indonesia – (5 Tahun Terakhir)
Vulnerability Assessment. Bekerja sama dengan Japan International 1. Pelatihan pembuatan Kopi Bubuk Arabika di Kebun Percobaan
Cooperation Agency (JICA) dan Badan Meteorologi, Klimatologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar, 2012
dan Geofosika (BMKG), 2012. 2. Pengenalan Mangrove pada Anak Usia Dini di Desa Adat Tuban,
3. Pemetaan Inventarisasi Emisi Beban Pencemar Udara Kota Kecamatan Kuta Selatan, Kabuaten Badung, 2013
Denpasar. Bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup 3. Penyuluhan penanganan sampah di Desa Sakti, Kecamatan Nusa
RI dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Denpasar, 2013. Penida, Kabuaten Klungking, 2013
4. Penggunaan Remote Sensing untuk Pemantautan Tutupan Vegetasi 4. Pembersihan Sampah di Pantai Merta Sari, Sanur, Kota Denpasar,
di Provinsi Bali. Bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup 2014
(BLH) Provinsi Bali, 2013. 5. Pelepasan tukik dan penanaman mangrove di Tanjung Benoa,
5. Pemetaan Resiko Bencana Kekeringan di Indonesia. Bekerja sama Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, 2015
dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, 2013. 6. Penataan Lingkungan Kebun Percobaan Fakultas Pertanaian
6. Evaluation of Food Availability and Potential of Bio Fuel from Paddy Universitas Udayana, Denpasar, 2015.
Field. Bekerja sama dengan Center for Environmental Remote 7. Monitoring Mangrove dan Bersih-bersih Hutan Mangrove di
Sensing (CEReS), Chiba University, Jepang, 2013 Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, 2015.
7. Studi Pemetaan Geografis Sumber Daya Genetik Provinsi Bali.
Bekerja sama dengan Biro Ekonomi dan Pembangunan Provinsi E. RIWAYAT PEKERJAAN
Bali, 2014. 1. Instruktur Komputer, Citra Computer Center, Denpasar, 1991 –
8. Aplikasi Citra Satelit TRMM untuk Pemetaan Daerah Rawan 1993.
Kekeringan di Bali dan Nusa Tenggara, 2015. 2. Kolsultan Sistem Analis/programmer, Citra Piranti Prima, Denpasar,
9. Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Provinsi 1992 – 1993
Bali. Bekerja sama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan 3. Dosen Tetap pada Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas
Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara (P3E Bali Nusra), 2015. Peranian, Universitas Udayana, 1993 – Sekarang.
10. Penyusunan Masterplan Kopi Arabika Provinsi Bali. Bekerja sama 4. Sekretaris Lab. Evaluasi Lahan dan Penginderaan Jauh, Jurusan
dengan Dinas Perkebunan Provinsi Bali, 2015. Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, 2000 – 2004.
11. Kajian Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian Provinsi Bali. 5. Ketua UPT Komputer AgriCom, Fakultas Pertanian, Universitas

22 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 23
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

Udayana, 2000 – 2009. of The Japan Society of Photogrammetry and Remote Sensing,
6. Associate Professor, Center for Remote Sensing and Ocean Science Japan, 50(2): 66-79.
(CReSOS), Universitas Udayana, 2005 – 2008. 5. I Wayan Nuarsa, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. Rice
7. Ketua Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Yield Estimation Using Landsat ETM+ Data and Field Observation.
Perikanan Universitas Udayana, 2012 – 2014. Journal of Agricultural Science, Canada, 4(3):45-56.
8. Ketua Tim Teknologi Informasi Fakultas Pertanian Universitas 6. I Wayan Nuarsa, Fumihiko Nishio, Chiharu Hongo, and I
Udayana, 2013 – Sekarang. Gede Mahardika. 2012. Using Variance Analysis of Multitemporal
9. Ketua Pusat Layanan Tes (PLT) TOEP dan TKDA Sertifikasi Dosen MODIS Images for Rice Field Mapping in Bali Province, Indonesia.
Universitas Udayana, 2013 – Sekarang. International Journal of Remote Sensing, United Kingdom,
10. Ketua Tim Pengembang Asia University Rankings (AUR) Universitas 33(17):5402-5417.
Udayana, 2016 7. Ida Ayu Gde Kurnia Jayanti, Takahiro Osawa, I. Wayan Sandi
11. Ketua Tim Pengembang QS Stars Universitas Udayana, 2016 Adnyana, Tasuku Tanaka, I. Wayan Nuarsa, Abd Rahman As-
12. Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Program syakur. 2012. Multitemporal MODIS Data to Mapping Rice Field
Pascasarjana, Universitas Udayana, 2014 – 2016. Distribution in Bali Province of Indonesia Based on the Temporal
13. Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Program Dynamic Characteristics of the Rice Plant. Earth Science Research,
Pascasarjana, Universitas Udayana, 2016 – Sekarang. Canada, 1(1):64-74.
8. Abd. Rahman As-syakur, I Wayan Sandi Adnyana, I Wayan Arthana,
F. PUBLIKASI PADA JURNAL ILMIAH and  I Wayan Nuarsa. 2012. Enhanced Built-Up and Bareness
F.1. Jurnal Internasional – Peer Reviwed Paper – Index (EBBI) for Mapping Built-Up and Bare Land in an Urban
(5 Tahun Terakhir) Area . Remote Sens, Switzerland, 4(10):2957-2970.
1. I Wayan Nuarsa, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2010. 9. Abd. Rahman As-syakur, I Wayan Sandi Adnyana, Made Sudiana
Modification of Input Images for Improving the Accuracy of Rice Mahendra, I Wayan Arthana,d I Nyoman Merit, I Wayan Kasa, Ni
Field Classification Using MODIS Data. International Journal of Wayan Ekayanti, I Wayan Nuarsa, and I Nyoman Sunarta. 2014.
Remote Sensing and Earth Sciences, 7:36-52. Observation of Spatial Patterns on the Rainfall Response to ENSO
2. I Wayan Nuarsa, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2011. and IOD over Indonesia Using TRMM Multisatellite Precipitation
Spectral Characteristics and Mapping of Rice Plants Using Multi- Analysis (TMPA). International Jounral of Climatology, USA. DOI:
Temporal Landsat Data. Journal of Agricultural Science, Canada, 10.1002/joc.3939.
3(1): 54-67. 10. Abd. Rahman As-syakur, Takahiro Osawa, Fusanori Miura, I
3. I Wayan Nuarsa, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2011. Wayan Nuarsa, Ni Wayan Ekayanti, IGusti Bagus Sila Dharma,
Relationship between Rice Spectral and Rice Yield Using Modis I Wayan Sandi Adnyana, I Wayan Arthana, Tasuku Tanaka.
Data. Journal of Agricultural Science, Canada, 3(2): 80-88. 2016. Maritime Continent rainfall variability during the TRMM
4. I Wayan Nuarsa, Fumihiko Nishio, and Chiharu Hongo. 2011. era: the role of monsoon, topography and El Niño Modoki.
Spectral Characteristic Comparison of Rice Plants under Healthy Dynamics of Atmospheres and Oceans, Elsevier. DOI: 1016/j.
and Water-Deficient Condition Using Landsat. ETM+ Data. Journal dynatmoce.2016.05.004

24 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 25
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

F.2. Publikasi Dalam Jurnal Nasional Dan Proseding (5 Tahun Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Pemetaan Akuifer di Kota
Terakhir) Denpasar. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 3(4), 209-217
1. A.R. As-syakur1, I W. Nuarsa and I N. Sunarta. 2010. Pemutakhiran 9. I Made Mega, I Nyoman Puja, I Nyoman Sunarta, I Wayan
Peta Agroklimat Klasifikasi Oldeman di Pulau Lombok dengan Nuarsa. 2014. Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk
Aplikasi Sistem Informasi Geografi. Penelitian Masalah Lingkungan Pengembangan Tanaman Hortikultura Di Kecamatan Manggis
di Indonesia, pp 79-87. Kabupaten Karangasem, Agrotrop, 4(1), 27-36.
2. I Wayan Nuarsa, Fumihiko Nishio and Chiharu Hongo. 2010. 10. I Wayan Nuarsa, I Wayan Sandi Adnyana1, Abd. Rahman As-
Development of the Empirical Model for Rice Field Distribution syakur. 2015. Pemetaan Daerah Rawan Kekeringan di Bali-Nusa
Mapping Using Multi-Temporal Landsat ETM+ Data: Case Study Tenggara Dan Hubungannya Dengan ENSO Menggunakan Aplikasi
in Bali Indonesia. International Archives of the Photogrammetry, Data Penginderaan Jauh. Jurnal Bumi Lestari, 15(1), 20-30.
Remote Sensing and Spatial Information Science, Volume XXXVIII, 11. I Made Sukearsana, I Gusti Bagus Sila Dharma, I Wayan Nuarsa.
Part 8, Kyoto Japan 2010, pp 482-487. 2015. Kajian Daerah Terintrusi Air Laut di Wilayah Pesisir
3. I.W. Nuarsa, F. Nishio and C. Hongo. 2011. Rice Yield Estimation Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Ecotrophic: Journal
Using Modis Data. Proceeding of the 2nd Cresos International of Environmental Science, 9(2), 72-78.
Symposium on South East Asia Environmental Problems and 12. I Gede Budiarta, I Wayan Nuarsa, dan I Made Adhika. 2015.
Satellite Remote Sensing, pp 121-126. Analisis Kemampuan Lahan Untuk Arahan Penggunaan Lahan pada
4. Abd. R. As-syakur , I W. Nuarsa, I W Arthana, M. S. Mahendra, Lereng Timur Laut Gunung Agung Kabupaten Karangasem-Bali,
I W. S. Adnyana, I N. Merit, R. Suyarto, and K. A. Lila. 2012. Ecotrophic: Journal of Environmental Science, 9(2), 6-13.
Remote Sensing Image-Based Analysis of the Urban Heat Island 13. Runia Christina Gultom, Indayati Lanya, I Wayan Nuarsa. 2015.
in Denpasar, Indonesia. Proceding of 8th International Symposium Aplikasi Citra Satelit QuickBird Untuk Kajian Alih Fungsi Lahan
on Lowland Technology September 11-13, Bali, Indonesia. Sawah di Kota Denpasar, 4(2), 100-110
5. I Wayan Nuarsa. 2013. Penggunaan Teknologi Penginderaan
Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Menghitung Persentase G. PEMAKALAH DALAM FORUM ILMIAH
Ruang Terbuka Hijau di Daerah Permukiman Kota Denpasar. G.1. Di Forum Internasional (5 Tahun Terakhir)
Jurnal Bumi Lestari,13(1):9-15. 1. Mapping of Agriculture Rice Field Distribution Using Multi-
6. I Wayan Nuarsa. 2014. Penggunaan Citra Landsat 8 untuk Temporal Modis Images in Bali Province, Indonesia. International
Estimasi Kadar Khlorofil dan Hasil Tanaman Padi. Agrotrop, Symposium on Southeast Asia Environment Problem and Satellite
4(1),37-45. Remote Sensing, Denpasar, 9 March 2010.
7. I Wayan Nuarsa, I Wayan Sandi Adnyana, I Nyoman Merit, 2. Using Variance Analysis of Multi-Temporal Modis Images for
and Abd. Rahman As-syakur. 2014. Comparison of TRMM 3B43 Agriculture Rice Field Mapping in Bali Province, Indonesi. Presented
Version 6 and 7 with Monthly Gauge Standardized Precipitation on The Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) Japan-
Index over Semi-arid Region of Indonesia. Porsec Proceeding, East Asia Network of Exchange for Student and Youths (JENESYS)
Sanur, Bali Indonesia, 4-7 November 2014. Program, Chiba University, Japan, 9 June 2010.
8. Juita Harianja, R . Suyarto, I Wayan Nuarsa. 2014. Aplikasi 3. Development of the empirical model for rice field distribution

26 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 27
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

mapping using multi-temporal Landsat ETM+ data: case study in 6. Pengaturan Tata Guna Lahan dalam Mendukung Keberlanjutan Jasa
Bali Indonesia. Presented on symposium of International Society Ekosistem di Provinsi Bali. Disampaikan pada FGD Perhitungan
for Photogrammetry and Remote Sensing, Kyoto International Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Provinsi Bali, Kuta,
Conference Center, Kyoto, Japan, 10 August 2010. 7 September 2015.
4. Relationship between Rice Spectral and Rice Yield Using Remote 7. Peranan Remote Sensing Dalam Penyediaan Data Spasial.
Sensing Data. International Symposium on Southeast Asia Disampaikan dalam Seminar Nasional Peranan PPIDS dalam
Environment Problem and Satellite Remote Sensing, Denpasar, Menunjang Pembangunan Daerah, Denpasar, 9 September 2015.
14 March 2011. 8. Peranan Teknologi Remote Sensing dan GIS dalam
5. Comparison of TRMM 3B43 Version 6 and 7 with Monthly Pengelolaan Data Spasial Daerah. Disampaikan pada
Gauge Standardized Precipitation Index over Semi-arid Region of Seminar Nasional Peranan Data Spasial Dalam Menunjang
Indonesia. Presented on Pan Ocean Remote Sensing Conference, Perencanaan Pembangunan Daerah, Denpasar, 22 Maret 2016
Sanur, Bali, Indonesia, 4-7 November 2014.
6. Mapping of Drought Vulnerability in Bali and Nusa Tenggara Using H. PENGALAMAN MENULIS BUKU DAN DIKTAT
Remote Sensing Data, Udayana Universitu/Yamaguchi University H.1. Buku Beredar Secara Nasional
Collaboration Seminar, Denpasar, Bali, Indonesia, 25 May 2015. 1. I Wayan Nuarsa. 2002. Jalan Pintas Menguasai Microsoft Word
XP, viii + 210 hal. Penerbit Andi Yogyakarta.
G.1. Di Forum Nasional & Regional (5 Tahun Terakhir) 2. I Wayan Nuarsa. 2003. Jalan Pintas Menguasai Microsoft Excel
1. Metode Pemetaan Sawah dengan Remote Sensing. Disampaikan XP, viii + 194 hal. Penerbit Andi Yogyakarta.
pada Workshop on Capacity Development for Climate Change 3. I Wayan Nuarsa. 2004. Mengolah Data Spasial dengan MapInfo
Strategies in Indonesia – Vulnerability Assessment. BMKG-JICA, Professional, x + 346 hal. Penerbit Andi Yogyakarta.
Tuban, 17 September 2012. 4. I Wayan Nuarsa. 2005. Belajar Sendiri Menganalisis Data Spasial
2. Pemetaan Inventarisasi Emisi Beban Pencemar Udara Kota dengan ArcView GIS 3.3 untuk Pemula, x + 356 hal. Penerbit
Denpasar. Disampaikan pada Stakeholder Meeting, Kementerian Elexmedia Komputindo, Jakarta.
Lingkungan Hidup, Denpasar, 29 Oktober 2013. 5. I Wayan Sandi Adnyana, I Wayan Arthana, Abd. Rahman As-Syakur
3. Penggunaan Remote Sensing dalam Pemantautan Tutupan Vegetasi (Editor). 2011. Perubahan Penggunaan Lahan dan Daya Dukung
di Provinsi Bali. Disampaikan pada Workshop Pengelolaan Tutupan Lingkungan Hidup, ix + 105. Udayana University Press. 2011.
Vegetasi Provinsi Bali, Program Menuju Indonesia Hijau, Denpasar, Kontributor dalam Bab Daya Dukung Lahan.
11 Nopember 2013.
4. Pemetaan Resiko Bencana Kekeringan di Indonesia, Disampaikan H.2. Buku Dan Diktat Untuk Kebutuhan Intern
pada Workshop Kajian Resiko Bencana, Badan Nasional 1. Sebagai Sekretaris Penyusun Buku Rencana Strategis (Renstra)
Penanggulangan Bencana, Jakarta, 22 Nopember 2013 Universitas Udayana 2015 – 2019.
5. Pemetaan Daerah Rawan Kekeringan di Bali dan Nusa Tenggara. 2. I Wayan Nuarsa. 2008. Buku Ajar Sistem Informasi Sumberdaya
Disampaikan pada workshop Kajian Adaptasi Perubahan Iklim Lahan, xiii + 133 hal. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas
Sektor Pertanian Provinsi Bali, Denpasar, 28 Mei 2015. Pertanian Unud.

28 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 29
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM I WAYAN NUARSA

3. I Wayan Nuarsa. 2009. Penuntun Praktikum Penginderaan Jauh, Masyarakat untuk Mengelola Data Kependudukan.
Mengolah Citra Digital dengan Idrisi, vii + 54 hal. Program Studi 9. Sea Water 1.0. 2011. Software untuk Ekstraksi Data Sea Water
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Unud. Flow. CEReS, Chiba University, Japan.
4. I Wayan Nuarsa. 2010. Penuntun Praktikum Sistem Informasi
Sumberdaya Lahan, v + 37 hal. Program Studi Agroekoteknologi, I.2. Website
Fakultas Pertanian Unud. 1. KBD Online. 2008. Kalender Bali Digital Online, www.kalenderbali.
5. I Wayan Nuarsa. 2012. Modul Praktikum Environmental Remote org.
Sensing, iv + 27 hal. Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, 2. Alapirabi online. 2009. Kontak jodoh dan Persahabatan Umat se-
Program Pascasarjana Universitas Udayana. Dharma online, www.alapirabi.org.
6. I Wayan Nuarsa. 2013. Diktat Environmental Remote Sensing, 3. PBA Online 2014. Primbon Bali Agung, Pustaka Warisan Budaya
iv + 29 hal. Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Program Leluhur, www.kalenderbali.net.
Pascasarjana Universitas Udayana.
J. PEROLEHAN PATEN/HAK CIPTA
I. PENGEMBANGAN SOFTWARE KOMPUTER UNTUK Memperoleh Hak Cipta untuk Karya Kalender Bali Digital dari
KEPENTINGAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI DAN Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor
SOSIAL C00201000668 Tahun 2010.
I.1. Desktop Software
1. Anata versi 1.2. 1994 Untuk pengolahan data hasil analisis tanah K. Penghargaan yang Pernah Diraih
di Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. 1. Dosen Penulis Buku Produktif. 2005. Diberikan oleh Rektor
2. MDK versi 1.3. 2000. Software untuk Manajemen data Mahasiswa Universitas Udayana.
Puskom Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. 2. Dosen Berprestasi Fakultas Pertanian Universitas Udayana. 2008.
3. Sistem Informasi Kepegawaian versi 1.1. 2001. Software untuk Diberikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Manajemen Data Dosen dan Pegawai di Fakultas Pertanian, 3. Dosen Berprestasi I Universitas Udayana. 2008. Diberikan oleh
Universitas Udayana. Rektor Universitas Udayana.
4. Botasoft 1.0. 2002. Software untuk Koleksi dan Pengelolaan Data 4. Peneliti Senior Terbaik II Bidang Eksata Universitas Udayana. 2012.
Tumbuh-tumbuhan. Diberikan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
5. Kalender Bali Digital versi 1.5. 2003. Perangkat lunak untuk Masyarakat Universitas Udayana.
mengelola dewasa, rerainan, upacara dll. untuk kepentingan 5. Dosen Berprestasi Fakultas Pertanian Universitas Udayana. 2013.
masyarakat Bali. Diberikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
6. SiPen 1.0. 2004. Software untuk Inventarisasi dan Pencarian Data 6. Dosen Berprestasi II Universitas Udayana. 2013. Diberikan oleh
Hasil Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Udayana. Rektor Universitas Udayana.
7. Bahuka 1.0. 2005. Belajar Huruf dan Angka. Software untuk Anak-
anak yang baru belajar membaca. L. SEBAGAI REVIEWER PADA JURNAL INTERNASIONAL
8. Sistem Informasi Kependudukan 1.1. 2008. Software Pengabdian 1. The Journal of Applied Remote Sensing, Bellingham, WA 98227-

30 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Badung, Bali, Kamis, 9 Juni 2016 31
PERANAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN GIS DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM

0010 USA.
2. PLOS ONE, the Journals of Public Library of Science, 1160 Battery
Street, Koshland Building East, Suite 100, San Francisco, CA 94111
United States.
3. The International Journal of Remote Sensing, Publihed by Taylor
Francis. Mortimer House, 37-41 Mortimer Street, London.
4. The Journal of Agriculture Science. Cambridge University Press,
University Printing House, Shaftesbury Road, Cambridge CB2 8BS,
UK.
5. International Journal of Plant & Soil Science. Sciencedomain
International, One Commerce Centre, 1201, Orange St. # 600,
Wilmington, New Castle, Delaware, USA.

M. ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
1. Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI), 1994 – Sekarang.
2. Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN), 1996 –
Sekarang
3. Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI), 2002 – 2005
4. International Remote Sensing and Earth Science (IReSES), 2004
– Sekarang
5. Asian Society on GIS, GPS, Aerial Photography and Remote Sensing,
2006 – Sekarang
6. Japan Society for Photogrammetry and Remote Sensing, 2009 -
Sekarang.

32 Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai