Mengetahui tujuan penulisan dapat memudahkan kita dalam menemukan gagasan dan
menentukan format esai yang tepat. Salah satu jenis esai akademik yang sering digunakan
sebagai tugas sekolah atau kuliah adalah esai argumentatif. Tujuan esai argumentatif
adalah memberikan sudut pandang terhadap suatu persoalan berdasarkan tinjauan pustaka
atau penelitian.
Kerangka tulisan dapat membantu kita dalam memetakan gagasan. Gagasan bisa kita
tuangkan dalam bentuk daftar kalimat-kalimat singkat atau diagram.
Untuk memperkaya gagasan, kita sebaiknya rajin membaca dan mengakses informasi.
Selain buku-buku di perpustakaan, artikel-artikel di internet juga bisa menjadi sumber
yang baik untuk mendapatkan inspirasi.
Esai yang baik memiliki struktur yang jelas sehingga gagasan yang kita sampaikan
mudah dimengerti oleh pembaca. Pada umumnya, struktur sebuah esai akademik minimal
terdiri dari dua bagian utama, yakni tesis dan argumentasi.
Tesis menjadi paragraf pengantar atau paragraf pertama yang berisi tentang gagasan
utama yang kita usulkan. Argumentasi meliputi alasan-alasan dan bukti-bukti yang
mendukung gagasan utama. Maka dari itu, argumentasi biasanya menjadi paragraf-
paragraf pengembang esai.
Selain tesis dan argumentasi, kita juga bisa menambahkan kesimpulan di penghujung esai
untuk merangkum kembali ide-ide yang telah kita uraikan. Kesimpulan ini sering disebut
sebagai paragraf penutup.
Pastikan setiap paragraf memiliki kalimat topik
Setiap paragraf dalam sebuah esai akademik sebaiknya kita awali dengan kalimat topik.
Kalimat topik mewakili fokus dari argumentasi yang kita sampaikan sehingga
mengandung informasi yang penting. Kalimat topik selanjutnya diikuti dengan kalimat-
kalimat pendukung yang mengembangkan argumentasi.
Berbeda dengan artikel populer, kita harus menggunakan gaya bahasa yang formal dan
objektif dalam esai akademik. Dengan kata lain, pilihan-pilihan kata yang tidak baku,
emosional atau memuat pendapat pribadi sebaiknya kita hindari.
Misalnya, kata-kata yang memiliki pengungkapan kuat seperti sangat buruk bisa diganti
dengan bermasalah atau berkualitas rendah. Objektivitas dalam menguraikan ide ini
penting untuk ditekankan karena esai akademik diharapkan dapat membuka ruang diskusi
atau gagasan-gagasan baru lainnya.
Agar kerangka sudut pandang menjadi lebih luas, kita sebaiknya mendukung argumentasi
dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Bukti-bukti ini dapat berupa pernyataan para pakar
atau penulis akademik lain yang kita kutip dari buku dan jurnal ilmiah internasional.
Yang perlu diingat, ketika mengutip pernyataan atau pendapat orang lain, kita harus
memperhatikan gaya referensi yang tepat dan konsisten. Selain itu, kita juga bisa
membangun argumentasi meyakinkan dengan menguraikan kasus atau contoh yang
terjadi dalam kehidupan nyata.
Kata transisi membuat gagasan-gagasan yang kita rangkai menjadi berhubungan satu
sama lain dan menyeluruh. Misalnya, kata penghubung oleh sebab itu digunakan sebagai
penanda sebab-akibat, akan tetapi dan di sisi lain digunakan untuk peralihan pernyataan
yang bertentangan. Kata transisi juga membuat alur gagasan menjadi lebih mengalir.
Menghasilkan tulisan akademik yang baik juga membutuhkan proses belajar dan
kebiasaan. Memiliki kemampuan menulis akademik akan membantu kita untuk berpikir
lebih kritis, kreatif dan terstruktur.
The opinions and other information contained in OxfordWords blog posts and comments
do not necessarily reflect the opinions or positions of Oxford University Press.
2. Lakukan research
Setelah mendapatkan tema, lakukanlah research melaui buku atau internet tentang tema
tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendukung argument – argument yang ingin Anda tulis
di dalam essay, sehingga pendapat Anda akan semakin kuat. Jika essay Anda didukung
dengan data seperti, fakta, contoh, teori, dan lain – lain, maka esaay tersebut akan
menjadi bagus. Sebaliknya, jika essay Anda tidak memiliki data – data pendukung,
tulisan Anda ini akan dianggap omong kosong dan orang – orang tidak akan percaya
dengan essay yang Anda buat.
3. Membuat outline
Membuat kerangka atau outline sangat berguna ketika membuat sebuah karya tulis. Hal
ini dilakukan untuk menyususn ide – ide yang ingin diungkapkan. Selain itu, dengan
outline, tulisan Anda tidak akan keluar dari ide atau tema, sehingga essay Anda akan
koherence dan logis.
Essay yang baik adalah essay yang menggunakan bahasa yang baik, karena essay adalah
karya tulis formal. Oleh karena itu gunakanlah bahasa – bahasa yang formal. Disamping
itu, Anda juga perlu mempertimbangkan siapa calon pembaca essay. Jika calon pembaca
essay Anda adalah para intelektual, gunakanlah bahasa intelektual pula. Sebaliknya, jika
calon pembaca adalah masyarakat umum, gunakanlah bahasa umum, tetapi tetap
menggunakan bahasa formal. Hal ini dilakukan untuk membuat essay Anda selain bagus
secara struktur, juga baik secara konteks, karena mudah dipahami.
5. Kerjakan
Setelah hal – hal di atas telah selesai dilakukan, mulailah menulis. Dalam menulis essay
ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu :
Introduction
Introduction adalah bagian awal essay, Bagian ini mengungkapkan hal yang akan dibahas
di dalam sebuah essay. Selain itu, di dalam introduction juga terdapat statement Anda
tentang suatu pemasalahan yang akan dibahas, tulislah statement tersebut dengan bahasa
yang bisa menimbulkan pertanyaan dan keingintahuan dari pembaca untuk mencari tahu
alasan – alasan tentang statement tersebut.
Isi
Bagian selanjunya adalah isi. Bagian ini mengandung garis besar keseluruhan isi essay.
Tulislah dengan mengacu pada point – point pada outline yang telah dibuat.
Kembangkanlah point – point tersebut dan jangan lupa untuk memberikan pendukung
berupa data agar opini Anda tidak lemah.
Penutup
Bagian selanjutnya adalah penutup. Bagian ini berupa konklusi atau kesimpulan dari
essay. Tulislah kembali point – point pada bagian isi dengan bahasa lain dan dalam satu
kalimat. Sebuah kesimpulan harus mewakili isi essay tersebut dan janganlah
memunculkan ide atau topik baru pada bagain penutup.
6. Judul
Judul juga penting dalam membuat essay. Judul yang baik adalah judul yang bisa
memikat perhatian orang lain, sehingga mereka tertarik untuk membacanya.
Advertisement
Contoh Esai
Akhir – akhir ini sering sekali terjadi kecelakaan di jalan raya, terutama pada musim
mudik atau menjelang lebaran. Kecelakaan – kecelakaan tersebut disebabkan oleh banyak
faktor, seperti faktor kelelahan, mengantuk, kebut-kebutan, mesin yang tidak fit, dan lain
– lain. Namun, dari banyaknya faktor tersebut, kebut-kebutan adalah faktor yang paling
berbahaya diantara semua faktor – faktor lainnya.
Menurut data yang diperoleh dari kepolisian dan jasa raharja, pada tahun lalu terjadi 1900
kasus kecelakaan di jalan raya akibat kebut-kebutan. kebut-kebutan di jalan raya
sangatlah berbahaya karena menyebabkan kerugian baik bagi diri senidri maupun orang
lain. Untuk meyakinkan statement di atas, berikut ini adalah dua paragaf yang membahas
tentang kerugian akibat kebut-kebutan di jalan raya.
Yang pertama adalah, kebut-kebutan bisa mencelakai diri sendiri dan orang – orang
terkasih. Mengendari kendaraan di luar batas normal akan menyebabkab kecelakaan,
sehingga melukai diri sendiri dan orang – orang terkasih yang ada di dalam mobil.
Bahkan tidak hanya melukai, tetapi juga bisa mengambil nyawa mereka yang kebut-
kebutan di jalan raya. Data dari kepolisian juga mengungkapkan bahwa dari 1900 kasus
kecelakaan akibat kebut-kebutan, sekitar 5034 orang meninggal dunia.
Kedua, kebut-kebutan bisa mencelakai orang lain, khusunya pejalan kaki. Para
pengemudi yang memacu kendaraannya di luar batas bisa kehilangan control akan
kendaraanya, sehingga akan menabarak para pejalan kaki. Contohnya kasus yang terjadi
di Tugu Tani, Jakarta lima tahun lalu, sebanyak 17 orang meninggal dunia, dan 20 lainya
luka – luka, akibat tertabrak mobil yang dikendarai oleh seorang wanita.
Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan
latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian:
pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang
memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas
beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang
dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10
langkah mudah dalam menulis sebuah esai.