TENTANG
FORMAT DATA RINEX DAN UJI KUALITAS DATA
Dosen Pengampu
Ir. Nurrohmat Widjajanti, MT, Ph.d
Disusun oleh:
KHAIRUL FAJRI
16/404657/PTK/11074
A. Pendahuluan
Rinex berasal dari singkatan Receiver Independent Exchange
Format, yaitu format standar yang kini diadopsi untuk pertukaran data
survei GPS dan navigasi presisi. Teknologi ini telah dikembangkan oleh
Astronomical Institute of the University of Berne sejak tahun 1989. Data
RINEX merupakan data mentah dari sebuah pengukuran GPS secara statik.
Data RINEX berbentuk kode kode yang sulit dipahami. Data tersebut dapat
diproses menggunakan software software khusus seperti Topcon Tool,
GAMIT dll. pengukuran secara statik untuk mengambil data RINEX ini
biasanya dilakukan apabila ingin mendirikan dan membuat base station
karena memiliki ketelitian yang baik. Beberapa karakteristik dari format
RINEX yaitu data fase diberikan dalam unit panjang gelombang dan data
pseudorange dalam unit meter. Semua kalibrasi tergantung receiver, tanda
waktu adalah waktu pengamatan dalam kerangka waktu jam receiver (
bukan waktu GPS ), data RINEX terdiri dari 3 jenis file, yaitu :
1. Observation data file : GPS Measurements
2. GPS Navigation Message File : Ephemeris ( Orbit Information )
3. Meteorologi Data File : Pressure, Temperature, Relative Humidity,
etc
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada pertemuan praktikum ini adalah sebagai
berikut ;
1. Mahasiswa mampu mendownload data rinex dari situs
http://garner.ucsd.edu/pub/ berdasarkan stasiun IGS;
2. Mahasiswa mampu menginterpretasi (observation file) isi dari data
rinex;
3. Mahasiswa mampu menganalisis kualitas data rinex dengan modul
TEQC;
C. Pelaksanaan Praktikum
Pada praktikum ini, materi yang diajarkan adalah berkenaan
dengan interpretasi format data rinex yang merupakan hasil dari
pengukuran GPS, dan melakukan uji kualitas data rinex tersebut. Data rinex
1
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
Header
Section
Batas Header
Data
Section
2
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
a. Header Section
Header section terkait dengan informasi pengukuran yang meliputi
versi dari rinex, interval pengamatan, waktu pengambilan data, dll.
Adapun informasi header section yang disajikan adalah sebagai berikut;
File brux1290.17o
Stasiun IGS
Nama dan nomor titik pengamatan
Type receiver
Jumlah
frekuensi Interval pengamatan
Waktu
pengamatan
awal
b. Data Section
Data section terdiri atas hasil data pengukuran.
C1 L1 L2 P2 P1
3
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
File jog21260.17o
Type receiver
Stasiun IGS
Tinggi alat
Type antenna
Interval pengamatan
Waktu
pengamatan
awal dan akhir
C1 C2 C5 L1 L2
4
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
5
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
File mak2.16o
6
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
File mak4.16o
File makro5.16o
File sgy.16o
7
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
File sgy06.16o
File tgd.16o
8
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
9
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
10
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
berubah
Tidak berubah
11
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
12
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
13
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
File Mak41340.16s
14
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
Analisis 1:
Analisis 2 :
Analisis 3 :
Analisis 4
15
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
5) M
Apakah yang dimaksud dengan MP1 ? Multipath L1
e
Apakah yang
l dimaksud dengan MP2 ? Multipath L2
a
Pada masing-masing data observasi, berapakah MP1 = 1.55
nilai MP1kdan MP2 ?
u MP2 = 1.51
k
Apakah ada nilai MP1 dan MP2 yang lebih dari Terdapat nilai MP1 dan MP2 yang lebih dari 0,5.
a
0,5 m? apabila ada, hal ini menunjukkan kondisi Jika multipath diatas 0,5 maka data semakin
apa? n jelek, dikarenakan efek kesalahan yang
ditimbulkan oleh fenomena sinyal satelit yang
diterima receiver bukan langsung dari satelit
c melainkan dari benda-benda yang terdapat di
sekitar lokasi pengamatan nilainya nesar.
5
r dan MP2 kesalahan-kesalahan apa Kesalahan jam satelit, kesalahan ionosfer,
Selain MP1
saja yangt muncul pada hasil kontrol kualitas kesalahan orbit satelit, ambiguitas fase.
data yang telah dilakukan?
16
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
File coco1290.17o
File Darw1290.17o
17
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
File Karr1290.17o
18
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
File pimo1290.17o
File Dgar0710.17o
19
Laporan Praktikum Sistim Referensi dan Penentuan Posisi 2017
Saran
20