akademik
Kemampuan menulis esai akademik menjadi kebutuhan mendasar dalam dunia
pendidikan. Kita perlu mengetahui cara menulis esai akademik yang baik demi
keberhasilan belajar di sekolah atau perguruan tinggi. Berikut ini ada beberapa cara jitu
dalam menulis esai akademik.
Selain tesis dan argumentasi, kita juga bisa menambahkan kesimpulan di penghujung esai
untuk merangkum kembali ide-ide yang telah kita uraikan. Kesimpulan ini sering disebut
sebagai paragraf penutup.
penanda sebab-akibat, akan tetapi dan di sisi lain digunakan untuk peralihan pernyataan
yang bertentangan. Kata transisi juga membuat alur gagasan menjadi lebih mengalir.
Menghasilkan tulisan akademik yang baik juga membutuhkan proses belajar dan
kebiasaan. Memiliki kemampuan menulis akademik akan membantu kita untuk berpikir
lebih kritis, kreatif dan terstruktur.
The opinions and other information contained in OxfordWords blog posts and comments
do not necessarily reflect the opinions or positions of Oxford University Press.
essay bisa tesampaikan dengan baik, maka sebuah essay harus ditulis dengan sebaik
mungkin. Berikut ini adalah cara membuat essay yang baik :
1. Tentukan tema yang menarik
Sebelum menulis sebuah essay, tentukan terlebih dahulu essay apa yang ingin Anda tulis.
Sebuah tema yang bagus akan mempengaruhi isi keseluruhan essay tersebut. Oleh karena
itu, pilihlah tema yang sedang hangat hangatnya terjadi, sehingga para pembaca mau
meluangkan waktunya untuk membaca essay yang akan Anda tulis.
2. Lakukan research
Setelah mendapatkan tema, lakukanlah research melaui buku atau internet tentang tema
tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendukung argument argument yang ingin Anda
tulis di dalam essay, sehingga pendapat Anda akan semakin kuat. Jika essay Anda
didukung dengan data seperti, fakta, contoh, teori, dan lain lain, maka esaay tersebut
akan menjadi bagus. Sebaliknya, jika essay Anda tidak memiliki data data pendukung,
tulisan Anda ini akan dianggap omong kosong dan orang orang tidak akan percaya
dengan essay yang Anda buat.
3. Membuat outline
Membuat kerangka atau outline sangat berguna ketika membuat sebuah karya tulis. Hal
ini dilakukan untuk menyususn ide ide yang ingin diungkapkan. Selain itu, dengan
outline, tulisan Anda tidak akan keluar dari ide atau tema, sehingga essay Anda akan
koherence dan logis.
4. Memperhatikan pemilihan kata
Essay yang baik adalah essay yang menggunakan bahasa yang baik, karena essay adalah
karya tulis formal. Oleh karena itu gunakanlah bahasa bahasa yang formal. Disamping
itu, Anda juga perlu mempertimbangkan siapa calon pembaca essay. Jika calon pembaca
essay Anda adalah para intelektual, gunakanlah bahasa intelektual pula. Sebaliknya, jika
calon pembaca adalah masyarakat umum, gunakanlah bahasa umum, tetapi tetap
menggunakan bahasa formal. Hal ini dilakukan untuk membuat essay Anda selain bagus
secara struktur, juga baik secara konteks, karena mudah dipahami.
5. Kerjakan
Setelah hal hal di atas telah selesai dilakukan, mulailah menulis. Dalam menulis essay
ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu :
Introduction
Introduction adalah bagian awal essay, Bagian ini mengungkapkan hal yang akan dibahas
di dalam sebuah essay. Selain itu, di dalam introduction juga terdapat statement Anda
tentang suatu pemasalahan yang akan dibahas, tulislah statement tersebut dengan bahasa
yang bisa menimbulkan pertanyaan dan keingintahuan dari pembaca untuk mencari tahu
alasan alasan tentang statement tersebut.
Isi
Bagian selanjunya adalah isi. Bagian ini mengandung garis besar keseluruhan isi essay.
Tulislah dengan mengacu pada point point pada outline yang telah dibuat.
Kembangkanlah point point tersebut dan jangan lupa untuk memberikan pendukung
berupa data agar opini Anda tidak lemah.
Penutup
Bagian selanjutnya adalah penutup. Bagian ini berupa konklusi atau kesimpulan dari
essay. Tulislah kembali point point pada bagian isi dengan bahasa lain dan dalam satu
kalimat. Sebuah kesimpulan harus mewakili isi essay tersebut dan janganlah
memunculkan ide atau topik baru pada bagain penutup.
6. Judul
Judul juga penting dalam membuat essay. Judul yang baik adalah judul yang bisa
memikat perhatian orang lain, sehingga mereka tertarik untuk membacanya.
Advertisement
Contoh Esai
Kebut Membawa Maut
Akhir akhir ini sering sekali terjadi kecelakaan di jalan raya, terutama pada musim
mudik atau menjelang lebaran. Kecelakaan kecelakaan tersebut disebabkan oleh
banyak faktor, seperti faktor kelelahan, mengantuk, kebut-kebutan, mesin yang tidak fit,
dan lain lain. Namun, dari banyaknya faktor tersebut, kebut-kebutan adalah faktor
yang paling berbahaya diantara semua faktor faktor lainnya.
Menurut data yang diperoleh dari kepolisian dan jasa raharja, pada tahun lalu terjadi 1900
kasus kecelakaan di jalan raya akibat kebut-kebutan. kebut-kebutan di jalan raya
sangatlah berbahaya karena menyebabkan kerugian baik bagi diri senidri maupun orang
lain. Untuk meyakinkan statement di atas, berikut ini adalah dua paragaf yang membahas
tentang kerugian akibat kebut-kebutan di jalan raya.
Yang pertama adalah, kebut-kebutan bisa mencelakai diri sendiri dan orang orang
terkasih. Mengendari kendaraan di luar batas normal akan menyebabkab kecelakaan,
sehingga melukai diri sendiri dan orang orang terkasih yang ada di dalam mobil.
Bahkan tidak hanya melukai, tetapi juga bisa mengambil nyawa mereka yang kebut-
kebutan di jalan raya. Data dari kepolisian juga mengungkapkan bahwa dari 1900 kasus
kecelakaan akibat kebut-kebutan, sekitar 5034 orang meninggal dunia.
Kedua, kebut-kebutan bisa mencelakai orang lain, khusunya pejalan kaki. Para
pengemudi yang memacu kendaraannya di luar batas bisa kehilangan control akan
kendaraanya, sehingga akan menabarak para pejalan kaki. Contohnya kasus yang terjadi
di Tugu Tani, Jakarta lima tahun lalu, sebanyak 17 orang meninggal dunia, dan 20 lainya
luka luka, akibat tertabrak mobil yang dikendarai oleh seorang wanita.
Oleh karena itu, kebut-kebutan bisa menyebabkan kecelakaan dan mengantarkan
kematian di jalan raya, tidak hanya bagi pengemudi, tetapi juga bagi orang lain yang ikut
menggunakan jalan raya yang tidak bersalah.
peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai
dengan tujuannya.
Langkah 3: Menyampaikan Gagasan
Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat
anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki
masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda.
Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri
sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang
berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk
dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa
tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah
ini sebagai wadah untuk brainstorm.
Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan Potensial
Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan
tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang
topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar
menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk
topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk
naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda
perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.
Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Esai)
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam
sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis
topik di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak
yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda
maksud. Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda
menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca.
Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi
tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas
tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.
Langkah 6: Menulis Tesis
Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat
gagasan utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang
akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda
harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa
yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan
yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Langkah 7: Menulis Tubuh Esai
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda
dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk
topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline
akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki
struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat.
Misalkan idenya adalah Pemberantasan korupsi di Indonesia, Anda dapat menulis
Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang
lama. Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun
sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan
tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila
perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf:
pendahuluan dan kesimpulan.
Langkah 8: Menulis Paragraf Pendahuluan
Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu
informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa
menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan
anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhatihatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun
ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain
adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk
menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan
pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk
lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)
Langkah 9: Menulis Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan
memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat
(namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang
menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat
menggunakan anekdot untuk menutup esai.
Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir
Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan
pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika
esai Anda menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat.
Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat
merevisi esai dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah
masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali.
Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus
dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya.
Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali
penulisan dan tata bahasa Anda.
- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/01/10-langkah-mudah-membuatesai.html#sthash.mx6zVsip.dpuf