Anda di halaman 1dari 22

KONSEP SUPERVISI

Nia Risa Dewi, SKp., MKep., SpMat


Pengertian Supervisi

Supervisi merupakan bagian fungsi


pengarahan yang mempunyai peran untuk
mempertahankan agar segala kegiatan yang
telah terprogram dapat dilaksanakan dengan
baik dan lancar.
• supervisi meliputi memeriksa pekerjaan orang
lain, mengevaluasi pelaksanaan pekerjaannya,
dan menyetujui atau memperbaiki
pelaksanaan kerjanya

• Supervisi keperawatan adalah upaya yang


berupa dorongan, bimbingan dan kesempatan
bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan
para perawat
Swansburg & Swansburg (1999) ,
tujuan supervisi yaitu:

1) memperhatikan anggota unit organisasi, area


kerja dan pekerjaan itu sendiri.

2) memperhatikan rencana, kegiatan dan evaluasi


dari pekerjaannya.

3) meningkatkan kemampuan pekerjaan melalui


orientasi, latihan dan bimbingan individu sesuai
kebutuhannya serta mengarahkan kepada
kemampuan ketrampilan keperawatan.
Di rumah sakit yang disebut perawat supervisor adalah

1) Kepala ruang rawat (Karu).


Karu bertanggung jawab dalam supervisi keperawatan
kepada pasien, bertanggungjawab mengawasi perawat
pelaksana dalam melakukan praktik keperawatan.

2) Pengawas perawatan.
Pengawas bertanggung jawab terhadap supervisi
pelayanan keperawatan pada areanya yaitu beberapa
Karu yang ada pada Unit Pelaksana Fungsional (UPF).
Perbandingan berbagai model supervisi
keperawatan klinik
MODEL PROSES TUJUAN

Change agent,
Counselor,
Developmental Training/ Improve job
(Dixon, 1998) Teaching performance
Educative, Nurse
Academic Supportive, performance
(Farington, 1995) Managerial

Experiential Training, Nurse


(Milne & James, 2005) Mentoring performance
2005)
4S (Page & Wosket, 1995) Structure, Quality of care
Skills,
Support,
Sustainability
A. Model Developmental

1. Kegiatan change agent bertujuan agar


supervisor membimbing perawat menjadi agen
perubahan; kegiatan tersebut nantinya
ditransfer kepada pasien sehingga pasien
memahami masalah kesehatan.

2. Kegiatan counselor dilakukan supervisor dengan


tujuan membina, membimbing, mengajarkan
kepada perawat tentang hal-hal yang berkaitan
dengan tugas (task) rutin perawat
contoh: supervisor membimbing perawat
melakukan pengkajian fisik
3. Kegiatan teaching bertujuan mengenalkan dan
mempraktikkan ‘nursing practice’ yang sesuai
dengan tugas perawat
contoh:
Supervisor di ICU mengajarkan teknik
pengambilan darah arteri, analisa gas darah dsb.

Kegiatan teaching bertujuan mengenalkan dan


mempraktikkan ‘nursing practice’ yang sesuai
dengan tugas perawat
contoh: supervisor di ICU mengajarkan teknik
pengambilan darah arteri, analisa gas darah dsb.
B. model academic.

Bertujuan membagi pengalaman supervisor


kepada para perawat sehingga ada proses
pengembangan kemampuan profesional.

Tiga kegiatan yang dilakukan oleh supervisor


pada supervisi dengan model academic, yaitu
educative, supportive, dan managerial.
1. Educative

Penerapan kegiatan educative dapat dilakukan


secara tutorial, yaitu supervisor memberikan
bimbingan dan arahan kepada perawat
pelaksana pada saat melakukan tindakan
keperawatan serta memberikan umpan balik.
a) mengajarkan ketrampilan dan kemampuan
contoh: perawat diajarkan cara membaca hasil
EKG
b) membangun pemahaman tentang reaksi dan
refleksi dari setiap intervensi keperawatan
contoh: supervisor mengajarkan perawat dan
melibatkan pasien DM dalam demontrasi injeksi
SC
c) supervisor melatih perawat untuk meng-explore
strategi, teknik-teknik lain dalam bekerja
contoh: supervisor mengajarkan merawat luka
dekubitus dengan obat-obat jenis baru yang
lebih baik
Kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan
untuk mengawal pelaksanaan pelayanan
keperawatan yang aman dan profesional.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:


perawat selalu mendapat pengetahuan yang
baru, terjadi peningkatan pemahaman,
peningkatan kompetensi, peningkatan
keterampilan berkomunikasi, dan peningkatan
rasa percaya diri
2. Supportive
Kegiatan supportive adalah kegiatan pembelajaran
untuk mengidentifikasi solusi dari suatu
permasalahan yang ditemui dalam pemberian
asuhan keperawatan baik yang terjadi diantara
sesama perawat maupun dengan pasien.

Supervisor melatih perawat menggali ”emosi”


ketika bekerja, contoh: meredam konflik antar
perawat dan bersikap profesional dalam bertugas.
Kegiatan supportive dirancang untuk
memberikan dukungan kepada perawat agar
dapat memiliki sikap yang saling mendukung
di antara perawat sebagai rekan kerja
profesional sehingga memberikan jaminan
kenyamanan
Penerapan kegiatan supportive dapat
dilakukan dengan cara mengadakan case
conference untuk mendiskusikan suatu kasus
atau konflik tertentu.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara


lain adalah mengurangi konflik, kenyamanan
bekerja, dan kepuasan kerja.
3. Managerial
Kegiatan managerial dilakukan dengan:
melibatkan perawat dalam peningkatkan
‘standar’

contoh: SOP yang sudah ada dikaji bersama


kemudian memperbaiki hal-hal yang perlu.
C. MODEL EXPERIENTIAL
1.Kegiatan training, supervisor mengajarkan teknik-
teknik keperawatan tertentu yang belum
dipahami perawat pelaksana.
contoh: pemasangan infus pada bayi, melakukan
vena sectie, teknik advance life support dsb.

Training biasanya dilakukan secara berjenjang


kepada setiap perawat, misalnya training pada
perawat pemula (beginner), perawat pemula-
lanjut (advance).
2. Kegiatan mentoring, supervisor lebih mirip
seorang penasihat , bertugas memberikan
nasihat berkaitan dengan masalah-masalah
rutin sehari-hari

contoh: bagaimana mengurus ASKES pasien,


mencari perawat pengganti yang tidak masuk,
menengahi konflik, mengambil keputusan
secara cepat, tepat dan etis dsb
Langkah-langkah Supervisi
1. Pra supervisi
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan
disupervisi.
b) Supervisor menetapkan tujuan

2. Supervisi
a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan
alat ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
b) Supervisor mendapat beberapa hal yang
memerlukan pembinaan.

c) Supervisor memanggil Perawat Primer dan


Perawat Associste untuk mengadakan
pembinaan dan klarifikasi permasalahan.

d) Supervisor mengklarifikasi permasalahan


yang ada.
e) Supervisor melakukan tanya jawab dengan
Perawat Primer dan Perawat Associate

f) Supervisor memberikan masukan dan solusi pada


Perawat Primer dan Perawat Associate

g) Supervisor memberikan reinforcement pada


Perawat Primer dan Perawat Associate.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai