dalam
Keperawatan
MANAJEMEN KEPERAWATAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Model
Supervisi
Perawat
• Developmental
• Academic
• Experiential
• 4S
MANAJEMEN KEPERAWATAN
• Supervisor diberikan kewenangan untuk membimbing
Developmental
membimbing perawat menjadi agen perubahan;
kegiatan tersebut nantinya ditransfer kepada pasien
sehingga pasien memahami masalah kesehatan.
Model ini diperkenalkan oleh Dixon pada RS mental dan southern cost
addiction technology transfer center tahun 1998 bertujuan agar pasien yg
• Kegiatan conselor dilakukan supervisor dgn tujuan
dirawat mengalami proses developmental yg lebih baik membina, membimbing, mengajarkan kepada perawat
tentang hal-hal yg berkaitan dengan tugas (task) rutin
perawat (contoh: supervisor membimbing perawat
1
melakukan pengkajian fisik).
• Kegiatan teaching bertujuan mengenalkan dan
mempraktikkan ‘nursing practice’ yang sesuai dengan
tugas perawat (contoh: supervisor di ICU mengajarkan
teknik pengambilan darah arteri, analisa gas darah
dsb)
• Dalam model academic proses supervisi klinik
Academic
1) mengajarkan keterampilan dan kemampuan
2) membangun pemahaman tentang reaksi dan refleksi
dari setiap intervensi keperawatan
Model ini diperkenalkan oleh Farington di Royal College of Nursing UK
tahun 1995. Farington menyebutkan bahwa supervisi klinik dilakukan 3) supervisor melatih perawat untuk mengexplore
untuk membagi pengalaman supervisor kepada para perawat sehingga strategi, teknik-teknik lain dalam bekerja
ada proses pengembangan kemampuan professional yang berkelanjutan
• Kegiatan supportive dilakukan dengan cara : melatih
perawat ‘menggali’ emosi ketika bekerja
2
• Kegiatan managerial dilakukan dengan melibatkan
perawat dalam peningkatkan ‘standar’
• Dalam kegiatan training, supervisor mengajarkan
Experimential
infus pada bayi, melakukan vena sectie, teknik
advance life support dsb). Training biasanya dilakukan
secara berjenjang kepada setiap perawat, misalnya
Model ini diperkenalkan oleh Milne danJames di Newcastle University
UK danDepartment of Health US tahun 2005 yangmerupakan adopsi training pada perawat pemula (beginner), perawat
penelitian Milne, Aylott danFitzpatrick. Dalam model ini disebutkan pemula-lanjut (advance).
bahwakegiatan supervisi klinik keperawatan meliputitraining dan
mentoring • Dalam kegiatan mentoring, supervisor lebih mirip
seorang penasihat dimana ia bertugas memberikan
3
nasihat berkaitan dengan masalah-masalah rutin
sehari-hari (contoh: bagaimana mengurus ASKES
pasien, mencari perawat pengganti yang tidak masuk,
menengahi konflik, mengambil keputusan secara
cepat, tepat dan etisdsb). Kegiatan ini lebih mirip
kegiatan supportive dalam model academic.
• Kegiatan structure dilakukan oleh perawat RN’s
4
• Kegiatan sustainbility bertujuan untuk tetap
mempertahankan pengalaman, keterampilan, nilai-
nilai yang telah dianut perawat. Kegiatan ini dilakukan
secara kontinue dengan cara mentransfer pengalaman
supervisor kepada perawat pelaksana (contoh:
supervisi membuat modul tentang berbagai
keterampilan tehnik yg dibagikan kepada semua
perawat pelaksana).
Tehnik Supervisi
(Suyanto, 2009) Supervisi Langsung
1. Merencanakan
2. Mengarahkan
3. Membimbing
4. Memotivasi
5. Mengobservasi
6. Mengevaluasi
5. Sebelum Pulang
• Membuat daftar masalah yg belum terselesaikan dan berusaha untuk
memecahkan persoalan tsb keesokan harinya.
• Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek
hasilnya, kecukupan material dan peralatannya.
• Lengkapi laporan harian sebelum pulang
• Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang memperlajari di
rumah sebelum pergi bekerja kembali.
Penerapan Supervisi Keperawatan
Pada penerapan Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Peran Supervisor
dan Fungsi
Supervisi
Manajemen Pelayanan Keperawatan
1. Menetapkan dan mempertahankan standar praktik keperawatan
2. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
3. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan,
kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait
Manajemen Anggaran
1. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang terse
mengembangkan tujuan unit yg dapat dicapai sesuai tujuan RS
2. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran
keperawatan
3. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Pelaksanaan Supervisi
K E PA L A R U A N G A N
• Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang perawatan
• Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit
• Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktik keperawatan di ruang perawatan sesuai yang didelegasikan
P E N G AWA S K E P E R AWATA N
Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan kepada kepala ruangan yang ada di instalasinya
K E PA L A S E K S I K E P E R AWATA N
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung
Alur
SUPERVISI
Keperawatan
Kepala per IRNA
Kepala Ruangan
Menetapkan kegiatan dan tujuan serta
PRA instrumen / alat ukur
PP 1 PP 2
Menilai kinerja perawat :
PELAKSANAAN Responsibility – Accountability –
Authority (RAA) PA PA