BAB I
PENDAHULUAN
dan kuantitas material organik dalam skala luas cekungan regional. Analisis
batuan induk dilakukan untuk mengetahui tipe, kualitas, dan kematangan dari
material organik.
1.2.1 Maksud
1.2.1 Tujuan
BAB II
METODE PENELITIAN
PY =S1 + S2
S2
HI = ×100
% TOC
S3
OI = ×100
% TOC
S1
PI =
S1 + S2
2. Rapihkan atau buat tabel data yang sudah tersedia (Depth, TOC, S1, S2,
S3, Tmax,) dan data yang didapatkan dari perhitungan (PY, HI, OI, PI).
4. Buat tabel data analisis kerogen dan vitrinit (Depth, formasi, litologi,
SCI, Polymorph Colour, % Ro, komponen kerogen).
8. Plot nilai hidrogen index (HI) dan nilai oxygen index (OI) ke dalam
modifikasi diagram Van Krevelen menurut Pranyoto (1990).
Selanjutnya melakukan perhitungan untuk mencari nilai dari tipe
kerogen, yaitu :
S2
Tipe Kerogen=
S3
3-5 : mixed
10. Plot persentase dari komponen kerogen pada Diagram Generasi Tipe
Hidrokarbon dan Kerogen.
BAB III
PEMBAHASAN
hubungan antara nilai hydrogen index (HI) dengan oxygen index (OI).
Pengklasifikasian tipe kerogen menurut Van Krevelen pada Sumur
Onshore Lapangan Leonidas didominasi oleh tipe I.
Selanjutnya melakukan perhitungan untuk mencari nilai dari tipe
kerogen, yaitu :
S2
Tipe Kerogen=
S3
3-5 : mixed
O’Connor, 1982)
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari analisis batuan induk pada Sumur Onshore Lapangan Leonidas yang telah
dilakukan didapatkan :
DAFTAR PUSTAKA
Kamtono, Praptisih dan M. Safei Siregar. 2005. Studi Potensi Batuan Induk
pada sub Cekungan Banyumas dan Serayu Utara. RISET – Geologi
dan Pertambangan Jilid 15 No.1 Tahun 2005, hal. 1 - 12.
Magoon, L.B., and W.G. Dow, 1994, The Petroleum System. in L.B. Magoon
and W.G. Dow, eds., The Petroleum System—From Source to Trap:
AAPG Memoir 60, p. 3–24.
Petter and Cassa. 1994. Applied Source rock geochemistry . USA . AAPG.