Oleh
Yonada Rizki Ramadhan
(03021182025012)
4.1.1. Metoda
Keterdapatan mineralisasi berupa jebakan bijih mangan pada daerah eksplorasi Desa
Muara Lapao-Pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Diperkirakan sangat berhubungan atau berasosiasi dengan aktivitas volcanic-intrusive selama
terjadinya injeksi magmatisme dan proses pembentukan batuan berlangsung. Dari asosiasi batuan
yang terbentuk dan tersingkap di daerah eksplorasi, serta indikasi mineralisasi dan hasil ubahan
batuan yang ditimbulkan menunjukkan bahwa terbentuknya jebakan mineralisasi tersebut
diperkirakan berhubungan erat dengan pembentukan batuan pirolusit.
4.1.3. Parameter Estimasi
Standar klasifikasi sumberdaya mengacu pada klasifikasi Sumberdaya Mineral dan
Cadangan Indonesia yang didefinisikan di dalam SNI 13-4726-1998. Selain itu pula dilakukan uji
banding dengan standar klasifikasi Australasian Code for Reporting of Identified Mineral
Resources and Ore Resources, yang didefinisikan oleh Joint Committee of the Australasian
Institute of Mining and Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists and Minerals Council of
Australia yang juga menjadi salah satu acuan penyusunan SNI 13-4726- 1998.
Gambar 4.1 Kriteria dan Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan
4.1.4. Permodelan
Data pengeboran dari hasil eksplorasi dibuat menjadi sebuah model blok geologi
menggunakan software Datamine Studio OP version. Pada model blok, masing-masing lapisan
litologi dilambangkan dengan indeks tertentu. Data kontur topografi dibutuhkan untuk melakukan
proses estimasi sumber daya. Data kontur digunakan untuk membuat bentuk permukaan 3D dari
topografi. Kemudian dilakukan report data dari wireframe topografi dan model blok yang akan
menghasilkan data estimasi sumberdaya yang dapat diklasifikasikan menjadi sumberdaya terukur,
tertunjuk, dan tereka berdasarkan indeks data kelasnya.
Jumlah sumberdaya mangan dihitung berdasarkan blok bijih dalam blok model dengan
batasan kadar (cut-off grade) 1.20%. Jumlah sumberdaya terukur, tertunjuk, dan tereka bijih
mangan adalah sebesar 2.784.481,19 ton dengan kadar rata-rata 1,25% Mn.
Menurut pernyataan ahli geologist Yonada Rizki selaku CPI Sumber Daya Mangan dari
PERHAPI, daerah Kolaka memiliki sumberdaya mangan yang layak untuk di tambang, daerah
Kolaka memiliki sumberdaya mangan sekitar kurang lebih 2.000.000 ton. Hasil permodelan
estimasi sumberdaya bijih besi yang dilakukan oleh PT. Mangan Jaya Kencana dengan
menggunakan metode Inverse Distance Cubic (IDC) menghasilkan sumberdaya bijih mangan
dengan kadar rata – rata tinggi, sedang dan rendah, sehingga sangat menguntungkan jika dilakukan
kegiatan penambangan bijih mangan.
4.2.1. Metoda
Hasil pemetaan geologi dan pengukuran topografi menunjukkan bahwa luas sebaran
endapan pada wilayah Kolaka dan sekitarnya mencapai luas 2.959.355,94 m2, dihitung dari batas
utara wilayah Kuasa Pertambangan (KP) ke arah selatan selebar 3.682,8 meter, dan panjang
3.853,5 meter. Sedangkan endapan bijih mangan yang tersingkap di lereng selatan ketebalannya
mencapai 7 meter, dengan arah penyebaran N950E (relatif timur-barat). Sedangkan endapan lain
yang dijumpai dipermukaan diperkirakan sebagai bongkah-bongkah hasil pelengseran dari urat
bijih yang tersingkap di permukaan. Berdasarkan data tersebut, maka cadangan endapan Bijih Besi
pada wilayah eksplorasi mencapai ± 2.000.000 ton.
Cadangan Tertambang
Blok COG Mangan >1.2% Mn
Tonase %Mn %Co %Fe %SiO2 %CaO %MgO
Pit 1 14,736.46 1.28 0.09 27.08 31.02 0.49 7.44
Pit 2 13,763.21 1.43 0.11 28.22 21.36 0.60 8.94
Pit 3 243,271.19 1.32 0.16 34.59 16.07 0.48 5.50
Pit 4 40,128.09 1.39 0.15 34.78 15.68 0.60 4.82
Pit 5 130,175.02 1.26 0.21 36.95 17.76 0.24 3.84
Total 442,073.97 1.31 0.17 34.85 17.19 0.42 5.12